Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

(PKL)
DI
PT.SANTOSA ASIH JAYA

Disusun oleh:

Nama : AHMAD JUNAEDI

NIS : 12026279

Kelas : XII TITL2

Program Keahlian : KETENAGA LISTRIKAN

Kopetensi Keahlian : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

SMK NEGERI 1 KOTA CIREBON

Jalan Perjuangan By pass Sunyaragi Telp (0231)480202 cirebon 45132

2022
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
(PKL)
DI
PT.SANTOSA ASIH JAYA

Disusun oleh:

Nama : AHMAD JUNAEDI

NIS : 12026279

Kelas : XII TITL2

Program Keahlian : KETENAGA LISTRIKAN

Kopetensi Keahlian : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

SMK NEGERI 1 KOTA CIREBON

Jalan Perjuangan By pass Sunyaragi Telp (0231)480202 cirebon 45132

2022
LEMBARAN PENGESAHAN INDUSTRI
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI
PT.SANTOSA ASIH JAYA
PEMELIHARAAN JARINGAN LISTRIK

Telah diperiksa dan di selesaikan pad tanggal :

Direktur , Pembimbing Industri :

HENDI KUSRIANTO, S.E DIDING NASRUDIN

                                                              
                      

LEMBARAN PENGESAHAN INDUSTRI


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI
PT.SANTOSA ASIH JAYA
PEMELIHARAAN JARINGAN LISTRIK

Telah diperiksa dan di selesaikan pad tanggal :

Kepala Program Keahlian Pembimbing Skolah,

Sudarsono, S.pd. Hj.Desi Ariyanti Ismulyanto,ST.

NIP.197305102005011008 NIP.198112132010012011
A. KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada ALLAH SWT karena atas limpahan
rahmat,Taufik,dan hidayah-yah laporan project work dapat di selesaikan tepat waktu.Salawat
serta salam tak lupa kita tunjukan kepada Nabi Muhamad SAW yang selalu menjadi teladan
bagi umatnya.

Kegiatan project work ini merupakan tahapan yang harus di jalani siswa SMK teknik
sebelum benar-benar terjun di dunia industri . Laporan kegiatan project work ini merupakan
bentuk pertanggung jawaban tertulis atas terlaksannya kegiatan project work.Durasi kegiatan
kurang lebih dua belas minggu mulai jumat,1 juli 2022 sampai dengan 1 oktober 2022.

Praktek kegiatan yang dilaksanakan di sekolah meliputi kegiatan praktek kerja yaitu dalam
bidang instalasi listrik.kegiatan project word diharapkan mampu membuat siswa terjun
kedunia industri secara nyata dan pemperoleh pengalaman,sehingga untuk jangka
panjangnyah mampu terjun dalam dunia industri dengan profesional.

Kelancaran kegiatan project word dapat berjalan dengan baik berkat dari bantuan berbagaia
pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan masukan untuk
kami.oleh karena itu,saya ucapakan terima kasih kepada;

1.Bapak Arifuddin,s.pd.MT

2.Bapak Darsono

3.kepala bengkel yang telah memberikan ijin kepada kami untuk melaksanakan prakerin

Selama tiga bulan

4.pokja prakerin,k3 dan tim penjajakan yang telah mempersiapkan administrasi,tempat

Prakerin serta memberikan pembekalan kepada siswa-siswi prakerin

5.semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
penyusun laporan project work dapat terselesaikan
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….          i

LEMBAR PENGESAHAN  SEKOLAH…………………………………………..           ii


LEMBAR PENGESAHAN  INDUSTRI…………………………………………..           iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..          i v
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….          v
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………          vi

BAB I  PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG …………………………………………………….           1
B.     TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN................................................           2
C.     MANFAAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN……………………………           2

BAB II TINJAUAN TENTANG PERUSAHAAN


B.     STRUKTUR ORGANISASI………………………………………………           3
C.     VISI DAN MISI PERUSAHAAN…………………………………………           4
D.    PROFIL PERUSAAAN……………………………………………………           4
F.      TATA TERTIB PERUSAHAAN………………………………………….            5
G.    JAM KERJA PERUSAAN………………………………………………...            6

BAB III KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


A.    DASAR TEORI……………………………………………………………           7
B.     PEMBAHASAN…………………………………………………………...           9

BAB IV PENUTUP
A.    KESIMPULAN……………………………………………………………          15
B.     SARAN……………………………………………………………………          15

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………                   


16
LAMPIRAN-LAMPIRAN  (GAMBAR KERJA dll)……………………………..            17
DAFTAR GAMBAR

1.      Struktur Organisasi………………………………………………………….      3
2.      Gambar 2.1 Profil Perusahaan………………………………………………      4
3.      Tabel 2.1 Aset Perusahaan………………………………………………….      5
4.      Tabel 2.2 Jam Kerja Perusahaan……………………………………………      6
5.      Gambar 3.1 Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3)…………         9
6.      Gambar 3.2. Miniature Circuit Breaker (MCB)……………………………        10
7.      Gambar 3.3. Tap Konektor…………………………………………………     11
8.      Gambar 3.4 Fuse Link……………………………………………………..       13
9.      Gambar 3.5 Perawatan Jaringan……………………………………………       14

BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
 Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan dari sekolah yang
memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program
pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan kerja langsung di dunia untuk kerja mencapai
suatu tingkat keahlian profesional.
Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat di bentuk melalui tiga unsur utama yaitu
ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan di
kuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat di ajarkan tetapi dapat
dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang
profesional dibidangnya. Melalui  Praktik Kerja Lapangan (PKL) diharapkan dapat
menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut.
Dimana para siswa yang melaksanakan pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan
ilmu yang didapat sekaligus mempelajari dunia industri. Tanpa diadakannya Praktik Kerja
Lapangan (PKL), kita tidak dapat langsung terjun ke dunia industri karena kita belum
mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.
Ada beberapa peraturan tentang Praktik Kerja Industri dan Putusan Menteri. Adapun
peraturan tentang Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut :
1.    Tercantum dalam UU. No. 02 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional Yaitu Untuk
Menyiapkan Peserta Didik Melalui Kegiatan Bimbingan, Pengajaran, Atau Latihan Bagi
Peranan Dimasa Yang Akan Datang.
2.  Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah Yang Bertujuan
Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Sebagai Anggota Masyarakat Dalam Mengadakan
Hubungan Timbal Balik Dengan Lingkungan Social, Budaya, Dan Alam Sekitar Dan
Meningkatkan Pengetahuan Peserta Didik Untuk Melanjutkan Pendidikan Pada Jenjang Yang
Lebih Tinggi Dan Untuk Mengembangkan Diri Sejalan Dengan Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi (IPTEK) Serta Kebudayaan.
3.      Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1922 tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan
Nasional.
4.   Keputusan Menteri No 0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang berisi bahwa ”Dalam
Melaksanakan Pendidikan Dilaksanakan Melalui Dua Jalur Yaitu Pendidikan Didalam
Sekolah Dan Pendidikan Diluar Sekolah”.

B.  TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


     Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut :
1.      Praktek Kerja Lapangan (PKL) salah satu syarat untuk USBN dan UNBK Tahun Pelajaran
      2019/2020 di SMKN 2 Bengkulu Utara.
2.   Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan kerja yang sesuai dengan tuntunan lapangan
kerja.
3.    Meningkatkan efektifitas proses pendidikan dan pelatihan kerja yang berkualitas.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses
pendidikan.
5. Sebagai bahan evakuasi dan juga tolak ukur dalam usaha meningkatkan mutu dan kualitas
pendidikan.
6.    Menghasilkan lulusan yang memiliki skill dalam bidang Teknik Ketenaga Listrikan.

C.  MANFAAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Adapun manfaat pembuatan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL), manfaatnya adalah  
sebagai berikut :
1.  Dapat mengenali suatu pekerjaan industri di lapangan sehingga setelah selesai dari Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 02 Bengkulu Utara dapat terjun kelapangan kerja industri
dan dapat memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
2.      Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang profesional dan
handal.
3.    Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan disekolah dan juga sesuai dengan visi dan
misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 02 Benkulu Utara.
4.     Dapat menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetahuan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan
TINJAUAN TENTANG PERUSAHAAN

A.PROFIL TENTANG PERUSAHAAN

SANTOSA ASIH JAYA bergerak dibidang pemasangan kabel ditribusi tegangan tinggi
dan menengah , jasa pelayanan teknik , pengurutan dan peralatan tanah , konstruksi jalan
tol ,konstruksi bendungan ,pembangunan bangunan , saluran irigrasi , SPAM dan IPAL ,
jaringan gas dan lainnya.

Setiap pekerjaan yang kami lakukan didukung oleh peralatan-peralatan diantaranya mesin
HDD ( Horizontal Directional Drilling ) , mesin pipe jacking , Mikrotunelling Tunnel Borring
( MTB0, auger borring , excavator , batching plant, truck mixer , wheel loader , water tank
dan alat-alat pendukung lainya yng dioperasikan oleh para operator dan mekanik yang
berpengalaman serta tenaga ahli yang memiliki sertifikat yang diakui negara hingga saat
ini.Hingga saat ni PT Santoa Asih Jaya akan selalu siap bekerja sama untuk kemajuan
perusahaan , rekan , masyarakat dan indonesia.

Berdiri dengan nama PT.santo jaya tanggal,21 september 1974 Notaris Willy Silitonga
kemudian namaya berubah menjadi PT.Santosa Asih Jaya

B.VISI DAN MISI PERUSAHAAN

a.visi

PT SANTOSA ASIH JAYA menjadi perusahaan jasa konstruksi ,Mekanikal


Enginering,Elektrikal Enginering dan Telekomunikasi Enginering yang dapat di andalkan

b.misi

1.Menjadi mitra kerja terpercaya dengan ikut berkompetisi secara profesional


2.Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang mampu memenuhi kepuasan pelanggan

3.Mengedepankan mutu pelayanan

4.Mengutamakan kesehatan dan keselamatan

F. TATA TERTIB PERUSAHAAN


Dsesiplin kerja merupakan salah satu sikap yang harus ditanamkan pada diri masing-
masing karyawan dan merupakan kunci dari keberhasilan serta kesuksesan pekerjaan secara
maksimal. Adapun Tata tertib yang berlaku di PT. SANTOSA ASIH JAYA adalah :

1.      Menjalani sikap jujur, disiplin dan bertanggung jawab.


2.      Menjalankan tugas sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing.
3.      Istirahat dan Teliti dalam bekerja.
4.      Piket pelayanan tehnik dilaksanakan selama 24 Jam, guna mengatasi keluhan pelanggan
kelistrikan dengan jadwal yang telah di tentukan oleh pimpinan, yang terdiri dari :
o   Piket Pagi dari jam 07.30 - 12.00 WIB
o   Piket Siang dari jam 14.00 - 21.00 WIB
o   Pikar Malam dari jam 21.00 - 07.00 WIB.
5.      Bersikap ramah dan sopan kepada pelanggan

G. JAM KERJA PERUSAHAAN


    Jam kerja PT. SANTOSA ASIH JAYA dibuka setiap hari dengan 5 hari kerja dan libur 2
(dua) hari yaitu hari sabtu dan minggu. 
JAM JAM JAM
NO HARI MASUK ISTRIRAHAT PULANG
      1. Senin 07.00 WIB 12.00 WIB 16.00 WIB
      2. Selasa 07.00 WIB 12.00 WIB 16.00 WIB
     3. Rabu 07.00 WIB 12.00 WIB 16.00 WIB
     4. Kamis 07.00 WIB 12.00 WIB 16.00 WIB
     5. Jum’at 07.00 WIB 12.00 WIB 16.00 WIB
     6. Sabtu Libur Libur Libur
     7. Minggu Libur Libur Libur
                                                                         Tabel 2.2 Jam Kerjaperusahaan

BAB III
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. DASAR TEORI
     1. Pengertian Jaringan Listrik
Jaringan listrik adalah sambungan dari bermacam-macam elemen listrik pasif
seperti resistor, kapasitor, induktor, transformator, sumber tegangan, sumber arus, dan saklar.
Istilah sirkuit listrik sedikit dibedakan dari jaringan listrik, di mana jaringan listrik membahas
penggunaan sirkuit listrik dalam skop yang lebih luas seperti dalam jaringan
distribusi pembangkit listrik dari generator pembangkit sampai pada pelanggan listrik di
masing-masing rumah. Sebetulnya kedua macam rangkaian ini menggunakan prinsip dasar
yang sama, hanya dalam jaringan listrik dibahas mengenai jalur transmisi yaitu mengenai
sifat kabel pada frekuensi tinggi. Sirkuit listrik ini sering dibahas dan dianalisis dalam tiga
macam respons (tanggap waktu) respons-nya terhadap arus atau tegangan DC (Direct
Current, atau arus baterai misalnya), respons-nya terhadap arus atau tegangan AC
(Alternating Current, seperti arus PLN misalnya), dan respons-nya terhadap waktu transien.
Listrik arus DC sering dikenal juga sebagai listrik arus searah, dan listrik arus AC diartikan
juga sebagai listrik arus bolak-balik. Aliran listrik dapat dihubungkan melalui beberapa
macam bentuk rangkaian, karena bentuk rangkaian sangat berpengaruh terhadap kuatnya arus
listrik.

2. Jenis Jaringan listrik
1)   Rangkaian Seri adalah suatu rangkaian listrik di mana input suatu komponen berasal dari
output komponen lainnya. Kelebihan menggunakan rangkaian seri salah satunya adalah
menghemat biaya, karena hanya menggunakan sedikit kabel penghubung. Sedangkan
kekuarangan atau kelemahan dari rangkaian seri adalah jika salah satu komponen dicabut
atau rusak, maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.
2)   Rangkaian Paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari
sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Kelebihan dari susunan
paralel adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap
berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan salah satu kelemahan menggunakan rangkaian
paralel adalah biaya yang dibutuhkan lebih mahal karena membutuhkan kabel penghubung
yang lebih banyak.
3)   Rangkaian Campuran Rangkaian listrik campuran (seri-paralel) merupakan rangkaian listrik
gabungan dari rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel.
Sedangkan berdasarkan konfigrasi, sistem jaringan distribusi dapat dikelompokkan menjadi 3
(tiga) macam, yaitu :
1)      Sistem Jaringan Distribusi Radial
Bentuk jaringan ini merupakan bentuk yang paling sederhana, banyak digunakan dan murah.
Dinamakan radial karena saluran ini ditarik secara radial dari suatu titik yang merupakan
sumber dari jaringan itu dan dicabang-cabangkan ke titik-titik beban yang dilayani. Satu daya
berasal dari satu titik sumber dan karena adanya pencabangan-pencabangan tersebut, maka
arus beban yang mengalir disepanjang saluran menjadi tidak sama sehingga luas penampang
konduktor pada jaringan bentuk radial ini ukurannya tidak sama karena arus yang paling
besar mengalir pada jaringan yang paling dekat dengan gardu induk. Sehingga saluran yang
paling dekat dengan gardu induk ini ukuran penampangnya relatif besar dan saluran cabang-
cabangnya makin keunjung dengan arus beban yang lebih kecil mempunyai ukuran
konduktornya lebih kecil pula.
2)      Sistem Jaringan Distribusi Loop
Jaringan ini merupakan bentuk tertutup, disebut juga bentuk jaringan ring. Susunan rangkaian
saluran membentuk ring, yang memungkinkan titik beban terlayani dari dua arah saluran,
sehingga kontinuitas pelayanan lebih terjamin serta kualitas dayanya menjadi lebih baik,
karena drop tegangan dan rugi daya pada saluran menjadi lebih kecil.
3)      Sistem Jaringan Distribusi Spindel
Jaringan distribusi spindel merupakan saluran kabel tanah tegangan menengah (SKTM) yang
penerapannya sangat cocok di kota-kota besar. Sistem jaringan distribusi speindel sangat
cocok untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan seperti peningkatan keandalan atau kontinuitas
pelayanan sistem, dan menurunkan atau menekan rugi-rugi akibat gangguan.
B.   PEMBAHASAN
      1. Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3).

                                                  Gambar 3.1 Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3)


Keselamatan kerja listrik adalah keselamatan kerja yang bertalian dengan alat, bahan, proses,
tempat (lingkungan) dan cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan dari keselamatan kerja
listrik adalah untuk melindungi tenaga kerja atau orang dalam melaksanakan tugas-tugas atau
adanya tegangan listrik disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi maupun jaringan.
Pada dasarnya keselamatan kerja listrik adalah tugas dan kewajiban dari, oleh dan untuk
setiap orang yang menyediakan, melayani dan menggunakan daya listrik. Undang undang no.
1 tahun 1970 adalah undang undang keselamatan kerja, yang di dalamnya telah diatur pasal-
pasal tentang keselamatan kerja untuk pekerja-pekerja listrik. Latar belakang keselamatan
kerja listrik tidak lepas dari tingkat kehidupan masyarakat baik pendidikan, sosial
ekonominya dan kebiasaan akan merupakan faktor-faktor yang banyak kaitannya dengan
keselamatan kerja. Kecepatan perkembangan perlistrikan dengan luasnya jangkauan dan
besarnya daya pembangkit melampaui kesiapan masyarakat yang masih terbatas
pengetahuannya tentang seluk beluk perlistrikan. Listrik (PUIL) merupakan rambu-rambu
utama dalam menanggulangi bahaya listrik yang diakibatkan oleh pelayanan, penyediaan dan
penggunaan daya listrik
Tujuan dari K3 Kelistrikan :
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaanya
2. Mencegah timbulnya akibat listrik :
o  Bahaya sentuhan langsung
o  Bahaya sentuhan tidak langsung
o  Bahaya kebakaran
2. Miniature Circuit Breaker (MCB)
Untuk melindungi keselamatan kita sendiri maupun keamanan perangkat listrik rumah kita,
kita perlu memilih dan menentukan MCB/Breaker yang sesuai dengan kebutuhan yang
tentunya kita perlu mengenal MCB dan darti kodenya.
            Gambar 3.2 Miniature Circuit Breaker  (MCB)
Arus Maximal pada MCB sesuai ditunjukkan pada gambar adalah 60A, dari beberapa
produsen umumnya sudah cukup jelas menampilkan kapasitas MCB untuk mengalirkan arus
listrik. Range tegangan umumnya yang digunakan adalah 230 – 400 V. Kapasitas
Breaking maksudnya adalah nilai arus dimana jika MCB diberi arus listrik hingga 6000A
maka MCB tidak akan rusak, sebaliknya jika arus yang masuk ke MCB lebih dari 6000A
maka MCB akan rusak. Bedakan putus kontak dengan rusak. Kelas Energi maksudnya
besaran energi yang bisa dialirkan oleh MCB dalam satuan Joule, terdapat 3 kelas yaitu 1, 2,
dan 3 dimana angka 3 adalah yang terbaik.
Cara kerja MCB
MCB bekerja dengan cara memutuskan hubungan listrik yaitu dengan memanfaatkan panas
yang dihasilkan dari aliran listrik sesuai dengan beban listrik yang digunakan, karena pada
bagian kontak MCB terdapat bimetal yang akan terputus kontaknya jika panasnya cukup
untuk memuaikan bimetal atau dengan kata lain arusnya melebihi kapasitas MCB itu sendiri
MCB umumnya dipasang pada setiap KWH Meter yang berfungsi sebagai pengaman jika
terjadi korsleting listrik dan juga tentunya sebagai pembatas arus atau batas pemakaian daya
sesuai dengan daya terpasang di rumah kita. Sehingga tentunya nilai kapasitas MCB akan
berbeda-beda tergantung kapasitas daya terpasang dari PLN.
Terdapat banyak pilihan daya jenis ukuran MCB mulai dari 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A,
25A, 32A bahkan 60A seperti contoh gambar diatas. Untuk menghitung kapasitas arus
maximal yang bisa dialirkan MCB mudah saja yaitu dengan cara mengalikan kapasitas arus
MCB dengan tegangan PLN yaitu 220 V.
Misalnya :
o   Untuk MCB 6A :
6A x 220V = 1320 VA
o   Untuk MCB 10A :
10A x 220V = 2200 VA
Jadi untuk MCB 10A bisa dialirkan arus listrik maximal sebesar daya reaktif sebesar 2200VA
yang secara kasarnya konsumen sering menyebutnya Watt, walaupun secara perhitungan
sebenarnya berbeda. Dari rumus diatas juga tentunya diketahui tidak sembarangan dalam
menentukan ukuran MCB yang akan dipasang di sebuah instalasi listrik, tentunya jika
diketahui daya maksimal keseluruhan di sebuah rumah adalah 1300 VA maka MCB yang
dipasang bukanlah yang 6A tetapi dipasang ukuran MCB yang lebih besar. Alasannya adalah
supaya ketika semua alat listrik di rumah dinyalakan bersamaan MCB tidak turun / trip /
jepret. Selain itu harus diperhatikan bahwa penggunaan MCB yang tidak sesui bisa
menyebabkan kebakaran karena listrik
t;text-indent:-18.0pt;line-height: 150%;mso-list:l1 level1 lfo1'> 5.      Bersikap ramah dan sopan
kepada pelanggan.
3. Tap Konektor
Spesifikasi teknik ini dibuat untuk keperluan pengadaan material listrik LV Tap Connector
Kedap Air SR dengan bahan dasar aluminium. 

Gambar 3.3. Tap Konektor


a). Material
o  Body dari Thermoplastik fiber reinforce 30%.
o  Washer, Bolt & Nut M.8 dari galvanis steel.
o  Contact plate dari aluminum alloy.
o  Grase dengan droppinga poin 187°C.
o  Baut kepala ganda (overtoque).
Peralatan listrik yang dimaksud dari bahan aluminium campuran yang konduktivitasnya
disesuaikan dengna bahan penghantarnya
o   Baut berkepala ganda (overtoque) harus terbuat dari thermoplastik dan dapat dikencangkan
sampai patah untuk menjamin kontak yang sempurna.
o   Tahan terhadap tekanan mekanis dan perubahan cuaca yng buruk atau panas yang timbul
sebagai akibat material tersebut dalam keadaan berfungsi.
o   Tahan terhadap pengaruh dari bahan - bahan yang dapat menimbulkan karat (korosi).
 b). Ukuran
o  6-25/6-25 mm
o  6-25/35-70 mm
o  35-70/35-70 mm (2 buat)
c). Tipe
o Kedap Air
o Gigi Lurus 
d). Alat dan Bahan Pemasangan TAP
     1). Alat
o   Tang kombinasi
o   Kunci pass 13
o   Carter
2). Bahan
o  Konektor
o  Kabel Tc 2x16
e). Langkah kerja
o    Siapkan 2 bahan versing konektor untuk dikendorkan dengan kunci pass
o    Masukan konektor pada jaringan kabel TC yang min atau netral dari jaringan utama dan
jaringan kerumah, kunci dengan kunci pass sampai terik.
o   Masukan ujung kabel jaringan yang bertanda (berparit) dari arus utama dengan arus
penyambung yang kerumah dikunci dengan baut konektor menggunakan kunci pass yang
terik agar tidak terjadi percikan bunga api.
o    Setelah semuanya selesai dikerjakan mohon periksa kembali bagian sambungan tersebut agar
lebih yakin tidak terjadi masalah serta tutup bagian sekerupnya dengan penutup yang ada
pada conector tersebut.
o    Lakukan penyalaan pada MCB utama untuk dialiri arus listrik pada rumah yang akan disuplai,
buatlah seaman mungkin agar tidak terjadi hal-hal berbahaya terutama andongan kabel TC
tersebut dengan tiang penyangga dan gunakan paku kabel pada sekering rumah yang disuplai.

4. Mengganti Fuse Link

      Gambar 3.4 Fuse Link


a). Alat dan Bahan
             Alat
o  Tang
o  Stick
b). Bahan
o  Fuse link
c). Proses Pengerjaan
o   Pertama lepas CO menggunakan stick, dalam proses ini kita mesti hati-hati karna stick terkena
pada jaringan atau sangkut pada jamper.
o   Setelah CO di lepas dan diturunkan kita langsung membuka tutup CO yang didalamnya berisi
fuse link.
o   Kemudian membuka tutup atas setelah itu buka juga di bagian bawah yang menahan fuse link
dengan menggunakan tang.
o   Setelah itu ganti fuse link sesuai perintah pembimbing.
o   Setelah di ganti, kancing sekuat mungkin bagian bawah yang menahan fuse.
Adapun hasil yang di capai dalam pemasangan FCO ( Fuse Cut Out ) yaitu FCO dapat
digunakan dengan baik dan benar.
5.  Right Of Way (ROW) atau Ruang Bebas 

 Gambar 3.5 Perawatan Jaringan


Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 18 Tahun 2015, Right Of Way (ROW) atau ruang
bebas adalah ruang yang dibatasi oleh bidang vertikal dan horizontal di sekeliling dan di
sepanjang konduktor SUTT, SUTET, atau SUTTAS di mana tidak boleh ada benda di
dalamnya demi keselamatan manusia, makhluk hidup, dan benda lainnya serta keamanan
operasi SUTT, SUTET, dan SUTTAS.
Oleh sebab itu maka dilakukan pemangkasan pohon yang berada di dekat jaringan listrik
milik PLN. Tujuan dari pemangkasan pohon tidak hanya untuk menjaga keamanan pasokan
listrik, namun juga menjaga keselamatan  masyarakat dan lingkungan disekitar jaringan
listrik. Posisi aman jarak Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dengan pepohonan atau
bangunan di bawahnya adalah kurang lebih 3 meter. Dalam melaksanakan pembersihan
jaringan listrik dari benda-benda yang berpotensi mengganggu kontinuitas pasokan listrik
tersebut, PLN memiliki Tim Khusus yang disebut Tim ROW. Tim yang bertugas setiap hari
ini, selain melakukan pemangkasan batang pohon, juga melakukan pembersihan kawat listrik
dari tali atau kerangka layang-layang, umbul-umbul, dan benda-benda lain yang mengganggu
jaringan listrik.
Hal ini dilaksanakan secara rutin setiap hari untuk menjaga kehandalan pasokan listrik serta
mengamankan lingkungan sekitar termasuk masyarakat, sebab pohon yang berada terlalu
dekat dengan jaringan PLN berpotensi menyalurkan listrik ke tanah di sekitarnya. Hal ini
dapat mengakibatkan konsleting yang berpotensi menimbulkan sengatan listrik dan bahaya
lainnya

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah menyusun laporan ini, saya dapat menyimpulkan bahwa, Praktek Kerja
  

Lapangan (PKL) bagi siswa sangat perlu disamping menambah pengalaman dan membentuk
mental, juga dapat menyesuaikan teori-teori yang didapat disekolah, dengan praktek
keseharian dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan (PKL). Loyalitas dan tanggungjawab
serta inisiatif yang ditunjukan oleh semua senior merupakan contoh yang sangat baik dan
sangat perlu bagi saya.

B. SARAN
Berdasarkan pengalaman penyusun pada saat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL),
penyusun mempunyai banyak pengalaman menyenangkan maupun yang agak kurang
menyenangkan. Untuk itu melalui kesempatan ini penyusun akan memberikan beberapa saran
kepada sekolah, pihak industri dan adik-adik kelas yang akan melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) :
1. Bagi Sekolah
a.    Hubungan dengan industri lebih ditingkatkan lagi agar di tahun mendatang siswa lebih mudah
untuk memilih tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL).
b. Sekolah memberikan pembekalan yang lebih terhadap siswa yang melakukan Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
c.  Sebaiknya pihak sekolah lebih detail dalam memberikan gambaran tentang penyusunan
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
2. Bagi Pihak Industri
Sebaiknya siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL), diberi tugas semaksimal mungkin sehingga
siswa mempunyai banyak pengalaman kerja.
3. Bagi Adik-adik Kelas
a.    Selama mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL), harus mematuhi semua peraturan yang
berlaku, serta membina kerjasama yang baik dengan karyawan tempat kita PKL.
b.    Menjaga sikap selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan kerjakan semua pekerjaan yang
diberikan dengan penuh tanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Sekolah Elektronik-Teknik_distribusi_tenaga_listrik_jilid_1,2 dan 3. Departemen


Pendidikan 
https://yantekbansel.wordpress.com/2012/06/30/langkah2-menanammendirikan-tiang-beton-
sutr/
http://mataramelectric.blogspot.co.id/2015/07/perencanaan-dan-pemasangan-instalasi.html
http://ibnubahrulrama.blogspot.co.id/2013/11/kwh-meter-dugunakan-untuk-
mengukur.htmlhttp://sir.stikom.edu/1398/4/BAB_II.pdf
http://ariputramayuhda.blogspot.co.id/2015/03/contoh-laporan-prakerin-smk-karya.html
http://www.google.com

Anda mungkin juga menyukai