Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

HASIL PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
SERVIS LAS ARGON
PADA PT.DUA KELINCI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Kmpotensi
Keahlian (UKK) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS)

Disusun Oleh

Nama : Moh. Alvin Sohibul Izzar


NIS : 3009
Kelas : XII TEI 1

Teknik Elektronika Industri


SMK NEGERI 1 CLUWAK
Jl. Raya Tayu - Jepara Km. 15 Sirahan - Cluwak - Pati 59157
Telp. / Fax (0291) 4277788
Website :www.smkn1cluwak.sch.id/ Email : smkn1_cluwak@ymail.com
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN


PRAKTIK
SERVIS LAS ARGON
KERJA LAPANGAN (PKL)
PADA PT. DUA KELINCI

Nama : Moh. Alvin Sohibul Izzar


NIS : 3009
Kelas : XII TEI 1

TELAH DIPERIKSA, DISETUJUI DAN DISAHKAN

Pada hari :
Tanggal :

Pembimbing Sekolah Pembimbing Industri

ACHMAD BUCHORI S.Pd. AGUS DIYANTORO


NIP.

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Cluwak

Albasori, S.pd
NIP. 19730729 200212 1 003

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulilah atas kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulisan
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
SERVIS LAS ARGON DI PT. DUA KELINCI dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua pihak.
untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut
membantu dalam menyelesaikan laporan ini, terutama kepada:
1. Albasori, S.pd selaku kepala SMK Negeri 1 Cluwak.
2. Muhtar Lutfi Anshori S.pd. selaku Kepala Program SMK Negeri 1 Cluwak.
3. Achmad Buchori S.Pd., selaku pembimbing sekolah.
4. Agus Diyantoro, selaku pembimbing industri.
5. Seluruh karyawan dan staf PT. DUA KELINCI
6. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah
membantu dalam proses penyusunan laporan ini.
Penyusunan laporan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian
Kompetensi Kejuruan (UKK) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) tahun pelajaran
2022/2023 serta sebagai bukti bahwa telah melaksanakan kata kerja lapangan (PKL).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan
sangat penulis harapkan. mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Pati, 2 Sepember 2023

Moh. Alvin Shohibul I

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ................ 1
B. Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ............................. 1
C. Manfaat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ........................... 2
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................. 2
BAB II KEGIATAN PELAKSAAN PKL ........................................... 3
A. Tinjauan Umum Perusahaan/Industri .......................................... 3
1. Sejarah Singkat Industri .......................................................... 3
2. Struktur Organisasi ................................................................. 4
3. Menejemen Umum Di Industri ............................................... 4
B. Proses Pekerjaan/Kegiatan .......................................................... 5
1. Alat dan Bahan ........................................................................ 5
2. Uraian Proses Pekerjaan ......................................................... 5
3. Hasil Yang Dicapai ................................................................ 5
C. Analisis Hasil Kegiatan ............................................................. 10
1. Faktor Pendukung ................................................................ 10
2. Faktor Penghambat............................................................... 10
3. Pengembangan/Tindak Lanjut ............................................. 10
BAB III PENUTUP ............................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................. 11
B. Saran............................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 12
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................... 13
FOTO-FOTO KEGIATAN .................................................................. 13

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Praktek kerja lapangan merupakan bagian dari Pendidikan Sistem Ganda atau
dual system. Dengan pelaksanaan praktik kerja lapangan, secara efektif siswa
mendapat kesempatan mengembangkan keterampilan kejuruan sesuai dengan
studi masing-masing. Sehingga siswa diharapkan memiliki sikap profesional,
mengenal etos, disiplin dan etika kerja, yang akan jadi bekal yang sangat berharga
apabila terjun di dunia kerja kelak.
SMK Negeri 1 Cluwak merupakan sekolah kejuruan yang termasuk dalam 2
(dua) kelompok bidang studi keahlian, yaitu Teknologi dan Rekayasa serta
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Teknologi dan Rekayasa yang merupakan
bidang keahlian SMK Negeri 1 Cluwak memiliki 2 (dua) program studi keahlian
dan 2 (dua) kompetensi keahlian. Keduaprogram studi keahlian tersebut terdiri
dari Teknik Elektronika Industri (EI) dan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
(TBSM). Untuk bidang studi keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi
memiliki satu program studi keahlian dan satu kompetensi keahlian. Program studi
keahlian tersebut yaitu Teknik Komputer dan Informatika sedangkan kompetensi
keahliannya Multimedia (MM).

B. Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Tujuan kegiatan ini adalah :


1. Pemenuhan kompetensi sesuai tuntutan kurikulum.
2. Implementasi kompetensi ke dalam dunia kerja.
3. Mempersiapkan tamatan yang memiliki keahlian profesional yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja.
4. Meningkatkan efisien proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yangberkualitas dan profesional.
5. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagaibagian dari proses pendidikan.
6. Membentuk pola pikir dan tingkah laku mandiri yang sesuai dengan
tujuanpendidikan.
1
7. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match)
antara SMK dan Industri.
8. Menumbuhkan dan mengembangkan sikap kerja, nilai profesional dan
kepribadian yang utuh sebagai pekerja.
9. Memperkenalkan lebih dini lingkungan sosial yang berlaku didunia kerja
kepada peserta didik sebagai bagian pengalaman kerjanya.

C. Manfaat Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan

Pelaksanaan praktik industri merupakan salah satu upaya mencapai tujuan


penyelenggaraan prakerin, yaitu :
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga
kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang
sesuai dengan tuntunan lapangan kerja.
2. Memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara sekolah
dan dunia kerja.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan materi layanan PT.DUA KELINCI


dilaksanakan pada 20 Maret 2023 – 15 September 2023 di PT.DUA KELINCI, Jl
Raya Pati Kudus km6,3 Pati.

2
BAB II
KEGIATAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
(PKL)

A. Sejarah PT. Dua Kelinci


PT. Dua Kelinci merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam
bidang penyedia makanan terkemuka di Indonesia. Produk perusahaan ini
terkenal dengan merek Dua Kelinci. Perjalanan perusahaan ini dimulai sejak
tahun 1972 di Surabaya. Berawal dari usaha re-packing kacang garing yang
berlabel "Sari Gurih" yang berlogo gambar dua kelinci. Dengan berkembangnya
bisnis, pada tanggal 15 Juli 1985, didirikanlah PT Dua Kelinci yang kini
menjelma menjadi produsen kacang terkemuka di Indonesia dengan
menerapkan sistem manajemen kualitas produk berstandar internasional. Usaha
re-packing kacang ini yang didirikan oleh Bapak Ho Sie Ak dan Ibu Lauw Bie
Giok di Pati, Jawa Tengah merupakan cikal bakal tumbuhnya industri kacang
garing besar di Indonesia. Selanjutnya sejak didirikannya perusahaan oleh
Bapak Ali Arifin dan Bapak Hadi Sutiono merek produk pun berubah
dikarenakan sebagian besar konsumen lebih suka menyebut Dua Kelinci
dibandingkan dengan Sari Gurih.
Perkembangan usaha kacang ini semakin meningkat dengan pesat, sejak
tahun 2000 perusahaan terus melakukan pengembangan produk dengan
memproduksi varian kacang kulit, kacang berbalut tepung, serta produk
makanan ringan berbahan dasar tepung. Hal ini seiring dengan pengembangan
teknologi modern pada peralatan dan mesin produksi. Selanjutnya perusahaan
mengembangkan produk yang berbasis pada biji-bijianatau serelia. Dengan visi
"menjadi yang terbaik di bidang food and beverage industry", perusahaan
berkomitmen untuk terus memperbaiki mutu produksi dengan menerapkan
standar manajemen yang berstandar internasional, serta menjaga manajemen
keamanan dan kehalalan pangan. Dengan kebijakan mutu yang diterapkan Dua
Kelinci yang memberikan kepuasan tertinggi kepada pelanggan, perusahaan
terus melakukan inovasi-inovasi guna menjaga eksistensinya. Di antaranya
melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan memberikan
dukungan dan apresiasi kepada olahragawan nasional, santunan yatim piatu dan
duafa, memberikan sumbangan kepada korban bencana alam, donor darah,

3
programpenghijauan, dan beberapa kegiatan lain yang melibatkan seluruh
karyawan,masyarakat dan pemerintah.

B. Visi dan Misi


1. Visi :
Menjadi produsen makanan ringan paling populer di Indonesia, dan akan
menjadi pelopor kesempurnaan dalam metode pengolahan makanan dan
etika bisnis.
2. Misi :
Untuk mencapai visi tersebut, PT Dua Kelinci terus akan berusaha untuk :
 Meningkatkan daya saing dengan fokus pada kualitas, efisiensi dan
perbaikan teknologi.
 Bekerja secara konsisten untuk meningkatkan kinerja dan
memperkuat merek perusahaan dengan memanfaatkan jaringan
dan memperluas distribusi global kami.
 Bersaing dalam kualitas dengan menjadi efisien dan menerapkan
teknologi baru, dan tetap responsif terhadap kebutuhan dan
keinginan konsumen di Indonesia dan internasional.

C. Struktur Organisasi

Direktur : Ari Wibowo


Menejer : Nur Muhlisin
Perawatan listrik : Rasmin
Adm teknik listrik : Rohmatun
Listrik proyek : M.Riyadi
Kasubsie proyek 3 : Agus Suratno
Karu proyek 3 : Bagus Nur Achmadi
Karu perawatan : Sukri

D. Ketenagakerjaan

Spesifikasi Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan
4
perusahaan.Tenagakerja di PT.Dua Kelinci bejumlah 6526 orang. Berdasarkan
cara penggajiannya, tenaga kerja di PT. Dua Kelinci ini dibagi menjadi 3 macam,
yaitu pekerja bulanan, harian tetap, dan kontrak. Distribusi rincian jumlah tenaga
kerja untuk 3 macam pekerja tersebut yaitu pekerja bulanan sebanyak 184 orang,
pekerja harian tetap. sebanyak 1.558 orang, dan pekerjakontrak sebanyak 4.784
orang. Dalam pelaksanaan harian, pekerja PT. Dua Kelinci dibagi menjadi tiga
macam jam kerja yaitu sift dan non shift

PEKERJA JAM KERJA

Non shift 07.00 – 15.00

Shift 1 07.00– 15.00

Shift 2 15.00– 23.00

Shift 3 23.00– 07.00

E. PROSES PEKERJAAN/KEGIATAN
Dalam kegiatan praktik kerja lapangan dilaksanakan servis las argon yang ada
di PT Dua Kelinci

1. Las Argon
a. Pengertian Las Argon
Las argon merupakan salah satu proses pengelasan yang cukup dikenal di
masyarakat terutama dunia teknik. Pengelasan ini dikenal memiliki resiko yang
sangat tinggi bagi kesehatan terutama kesehatan mata dan paru-paru. Namun
seseorang yang memiliki keahlian las argon memiliki upah yang cukup besar.Las
argon adalah proses pengelasan yang melibatkan “Argon” yang merupakan
golongan gas mulia. Dalam tabel periodik Argon dilambangkan sebagai Ar. Argon
ini berfungsi sebagai gas pelindung (shielding gas), karena sifatnya yang mulia
(inert). Sehingga gas tersebut tidak bereaksi dengan lingkungan sekitarnya.
Dengan sifat ini menjadikan gas Argon sebagai pelindung yang cukup ideal dalam
proses pengelasan. Gas Argon digunakan pada pengelasan MIG (Metal Inert Gas)
dan TIG (Tungsten Inert Gas) atau GTAW. Namun sebagian besar masyarakat
lebih mengenal GTAW dengan sebutan TIG.

5
b. Peralatan Las Argon
Untuk memulai mengerjakan sebuah pekerjaan pengelasan TIG/Argon
dibutuhkan beberapa peralatan. Peralatan yang perlu dipersiapkan sedikit lebih
banyak dari pada peralatan las listrik pada umumnya. Apabila kita
membandingkan pengelasan stik (SMAW) dengan pengelasan argon, maka akan
sangat terlihat perbedaannya.
Kesamaan keduanya hanya pada trafo las, kebanyakan trafo las yang beredar
di pasaran dapat digunakan sebagai trafo las SMAW dan GTAW. Selain itu tidak
ada lagi kesamaan lain ditinjau dari peralatan yang dibutuhkan. Peralatan GTAW
diantara lain sebagai berikut:
1. Mesin Las Argon (Trafo Las)
Mesin las Argon mesin yang digunakan untuk menyalakan busur listrik
pengelasan. Listrik yang berasal dari stop kontak, kemudian diubah oleh rangkaian
transformer step up pada power source. sehingga tegangan dan arus listrik yang
cukup tinggi untuk digunakan dalam proses pengelasan. Output dari mesin las ada
berberapa macam tergantung dari tipenya. Mesin las bisa menghasilkan listrik arus
searah atau DC (Direct Current), arus bolak – balik atau AC (Alternating Current).
Atau bisa keduanya dengan hanya menekan tombol pada mesin las untuk
mengganti jenis arusnya.

2. Inert Gas Supply


Inert Gas Supply merupakan tabung silinder yang berisi gas mulia (Argon) yang
berfungsi untuk untuk mensupply kebutuhan gas pelindung kawat las. Kapasitas
dari tabung gas ini bervariasi, mulai dari 1 m³ hingga 10 m³. Pada umumnya proses
las ini menggunakan gas mulia argon. Namun, gas mulia helium juga banyak
digunakan apabila argon terlalu langka untuk digunakan. Pada beberapa proses
pengelasan GTAW juga menggunakan jenis gas aktif seperti karbon dioksida
(CO2). Gas mulia yang biasa digunakan memiliki beberapa tingkatan kemurnian,
yang paling umum adalah welding grade atau industrial grade, dengan standar
kemurnian yang cukup.

3. Flow Meter dan Regulator Gas

Flowmeter dan Regulator Gas merupakan bagian yang penting. Selain sebagai
safety (pengaman), Flowmeter dan Regulator Gas berfungsi untuk mengatur laju
/ flow aliran gas dari Tabung. Terdapat katup (valve) buka tutup pada tabung untuk
6
mengatur tekanan kerja. Regulator dilengkapi dengan dua indikator. Indikator
pertama berfungsi untuk mengetahui tekanan kerja gas dan juga volume gas yang
masih tersisa. Sedangkan indikator ke dua adalah flowmeter, berfungsi untuk
mengatur laju debit aliran gas. Untuk menentukan laju debit aliran gas sendiri ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain : jenis gas, posisi pengelasan,
dan kondisi angin di sekitar pekerjaan pengelasan.

4. Welding Torch (Stang Las)

Welding Torch atau Stang Las adalah bagian yang dikendalikan oleh welder ketika
proses pengelasan berlangsung. Torch memiliki bagian yang cukup rumit jika
dibandingkan peralatan lainnya yang cenderung lebih sederhana. Pada bagian
belakang torch terdapat beberapa mekanisme inlet dan outlet, seperti:

 Electrode cable yaitu kabel yang membawa arus listrik dari mesin las.
 Gas hose yang merupakan selang gas pelindung.
 Water outlet dan inlet hose yang berfungsi mensirkulasikan air untuk
pendingin torch pada water-insulated torch.
 Torch handle yang berfungsi sebagai pegangan welder pada saat proses
pengelasan.
 Cap yang berfungsi sebagai penutup ujung elektroda yang biasanya terlalu
panjang agar tidak ter ekspos ketika beraliran listrik. Karena bisa berbahaya
apabila terjadi kontak arus pendek yang tidak diinginkan.
 Collet yang berfungsi untuk menjepit elektroda tungsten. Agar tidak
bergeser pada saat digunakan.
 Gas orifice nut yang merupakan sebuah baut untuk menempatkan gas orifice
yang berfungsi untuk menyemprotkan gas pelindung ke daerah kawah las.
 Gas nozzle. Gas Nozzle ini berfungsi untuk mengarahkan semprotan gas
agar terkumpul pada titik kawah las yang membutuhkan perlindungan gas.
 Tungsten electrode adalah elektroda yang digunakan untuk menyalakan
busur. Elektroda ini adalah jenis elektroda tidak terumpan, karena memiliki
titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan material yang di las dan hanya
dipakai pada las argon.
5. Foot Pedal Fine Control

7
Bagian ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya arus yang digunakan pada saat
pengelasan berlangsung. Khusus pada pengelasan GTAW yang memang
cenderung rumit. Foot Pedal Fine Control berfungsi sebagai:
 Membantu menyalakan busur listrik tanpa harus melakukan kontak antara
elektroda dengan logam induk.
 Mencegah crater crack dengan mematikan busur listrik secara bertahap.
 Mencegah terjadinya cacat burn through dan lack of fusion.
6. Cooling Water.
Cooling Water berfungsi untuk mendinginkan torch agar tidak terlampau panas
akibat pekerjaan las yang terus menerus. Karena pengelasan GTAW biasanya
dilakukan secara terus menerus dengan panas yang dihasilkan oleh busur listrik
bisa mencapai 3.000 derajat C sehingga untuk mengurangi kerusakan pada torch
beberapa model torch dilengkapi dengan mekanisme pendinginan.Untuk torch
yang bermodel self-insulated atau air-insulated pendinginan berasal dari aliran
udara dan gas pelindung. Tetapi untuk model water-insulated ada selang insulasi
khusus yang masuk pada torch handle. Selang tersebut berfungsi untuk
mensirkulasikan air agar panas pada torch bisa terdistribusikan melalui air yang
mengalir tersebut.
c. Pengelasan Las Argon
1. Cara Mengelas Las Argon
Pengelasan dengan Las Argon seperti halnya proses las busur listrik lainnya,
las argon memiliki banyak kemiripan cara kerja dengan proses – proses las seperti
SMAW, GMAW, dan FCAW. Sumber listrik dinaikkan dayanya pada
transformator step up yang ada pada mesin las sesuai dengan kebutuhan
pengelasan. Listrik tersebut di alirkan melalui 2 kabel, masing – masing terhubung
ke logam induk (work lead) dan terhubung ke torch (electrode lead).

Arus listrik pada kabel tersebut hanya akan mengalir ketika tombol saklar yang
ada pada pegangan torch ditekan. Bersamaan dengan mengalirnya arus listrik, gas
pelindung juga akan mengalir menyelubungi elektroda. Gas ini akan terionisasi
ketika ada kontak arus pendek antara ujung elektroda dengan logam induk. Gas
yang ter ionisasi menjadi jembatan berpindahnya elektron dari satu kutub listrik
ke kutub listrik lainnya, menjadi sebuah busur yang menyala secara stabil.

8
Berpindahnya elektron meliputi terjadinya pemisahan dan penggabungan
elektron dari sebuah unsur. Proses ini menghasilkan energi yang cukup besar
untuk menghasilkan panas yang digunakan untuk melelehkan logam induk dan
logam pengisi. Selain berfungsi sebagai media penghubung dan penstabil busur,
gas pelindung juga memiliki fungsi utama untuk menyelubungi daerah kawah las
dari gas – gas yang dapat mengkontaminasi kawah las, seperti oksigen dan
hidrogen.

2. Cara Memperbaiki Mesin Las Argon

Untuk dapat memperbaiki suatu mesin kita harus mengetahui dahulu prinsif
kerja dan cara kerja mesin tersebut. Jika kita sudah mengetahui cara pemakaian
dan fungsi dari mesin tersebut barulah kita dapat mengenal jika ada sesuatu ada
yg tidak normal/abnormal terhadap suatu mesin (Mesin Las)

a) Peralatan Wajib yang Perlu di Persiapkan Sebelum Perbaikan:


 ALAT UKUR (AVO meter/multitester analog atau digital)
 Solder
 Solder Sucker (Penyedot Timah)
 Timah

Jika semua persiapan diatas sudah tersedia maka kita lanjut pada tahapan
berikutnya tentang cara perbaikannya.

b) Perbaikan Mesin Las Ketika Mati Total


Hal yang perlu di perhatikan jika menemui permasalah seperti ini adalah
cek terlebih dahulu pada tegangan input listrik
 Cek power cord kabel mesin las.
 Cek kabel input power pada mesin las.
 Cek Saklar (On/Off Switch)
c) Mesin Las Hidup Tetapi Tidak dapat mengelas (Welding)
Hampir sama pada point sebelumnya ,cuma perbedaannya biasanya mesin
las hidup lampu indicatornya saja atau hanya kipas saja berputar tetapi
tidak dapat untuk mengelas.
 Periksa rangkaian Auxilary/Switching.
 Cek Driver.

9
 Periksa tegangan kebagian power dari PCB Main apakah ada tegangan
untuk triger relay (12VDC / 24VDC)
 Periksa rangkaian PWM (Control PCB)
d) Mesin Las Protek Pada Saat Mengelas
Permasalahan seperti ini biasanya pada saat electrode/kawat las
bersentuhan dengan base metal/benda kerja yg akan dilas lampu indicator
protec akan menyala (OC) yg mengakibatkan mesin las tidak bisa
mengeluarkan busur api pada electrode (dalam kondosi seperti ini
sebaiknya jangan diteruskan utk mengelas) ,karena jika lampu OC
menyala berarti rangkaian feedback bekerja yang menginformasikan
kepada control PCB bahwa terjadi Oven Circuit pada rangkaian mesin
tersebut.
 Cek bagian PWM (Control board).
 Periksa rangkaian feedback.
 Cek PCB output (Receiver PC assy) kemungkinan ada wire/jalur yang
putus (bisa juga terdapat solderan yang crack)
e) Mesin Las Protek saat Mesin di Hidupkan
Untuk permasalahan seperti ini biasanya pada saat baru akan dinyalakan
(On power) mesin las akan langsung OC (Oven Circuit) biasanya di tandai
dengan indicator lampu LED pada front panel.
 Cek bagian main : Driver , (MOSFET/IGBT )
 Periksa Thermostat.
 Periksa bagian block output (Dual rectifier)
 Cek trafo HF pada rectifier PC Assy.

F. ANALISIS HASIL KEGIATAN


1. Faktor Pendukung : Alat yang sudah lengkap dan memadai untuk praktek.
2. Faktor Penghambat : Bergantian alat saat semuanya digunakan
3. Pengembangan/Tidak Lanjut : Menunggu bergantian alat untuk melanjutkan
pekerjaan

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah melakukan kegiatan PKL ini, sangat banyak pengalaman dan ilmu
yang saya dapatkan. Pada intinya, kegiatan PKL ini sangat berguna untuk
mengembangkan apa yang diajarkan di sekolah. PKL bisa disebut sebagai pelengkap
dan proses pematangan/pemantapan kelak saat sudah berkecimpung dalam Dunia
Usaha.
B. SARAN
Saya sadar, dalam melaksanakan PKL ini masih banyak kekurangan, namun
saya telah melaksanakannya semaksimal mungkin. Selain itu, Laporan PKL ini juga
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran yang membangun untuk saya sangat
perlukan guna untuk memperbaiki laporan yang masih jauh dari sempurna ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://herutechnic.blogspot.com/2015/11/kerusakan-pada-mesin-las.html?m=1
https://patmanunggal.com/apa-itu-las-argon/
Buku panduan Praktik Kerja Industri : TUJUAN PELAKSANAAN PRAKTIK
KERJA INDUSTRI Pada tanggal 20 Maret 2023 jam 12.30

12
Lampiran-Lampiran

Gambar 1. Memasang Emergency di Area Kacang Garing

Gambar 2. Membersihkan Mesin las Menggunakan Angin Compresor

13
Gambar 3. Membersihkan Kotoran Blower di Area bengkel Listrik

Gambar 4. Memasang Kapasitor Pada Mesin Las

14
Gambar 5. Mengecek Tegangan Listrik Pada Mesin Las

15

Anda mungkin juga menyukai