Anda di halaman 1dari 8

KESALAHAN POLA KALIMAT PADA ARTIKEL ONLINE

Arina Nur Amalina


Program Studi Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah, IAIN Kediri,
Jalan Sunan Ampel No.7 Ngronggo, Kec. Kota Kediri, Kota Kediri, Jawa Timur 64127
Email: arinanur2309@gmail.com
Abstract
Language mastery can be seen through sentences. Sentence is a series of words that
express a complete thought, both spoken and written. Sentences can be divided into five
patterns, namely sentences with S-P patterns. S-P-O, S-P-Pel, S-P-Ket, and S-P-O-Ket.
There are differences in the formation of Indonesian sentences written by native
speakers and foreign language speakers. Many language speakers use deletions or
ellipsis in spoken and written language. However, sentence patterns can be more
observed through written sentences. Therefore, this research related to Indonesian
sentence pattern errors in online articles needs to be done. The object of this research is
sentence patterns in online articles. This research is a qualitative descriptive research,
which is a method that involves direct research by observing the object being studied.
The results of this study indicate that there are errors in the use of sentence patterns in
online articles.
Keywords: sentence patterns, online articles

Abstrak
Penguasaan bahasa dapat dilihat melalui kalimat. Kalimat adalah suatu rangkaian kata
yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik lisan maupun tulis. Kalimat dapat dibagi
menjadi lima pola yakni kalimat berpola S-P. S-P-O, S-P-Pel, S-P-Ket, dan S-P-O-Ket.
Terdapat perbedaan pembentukan kalimat bahasa Indonesia yang ditulis oleh penutur
asli dengan penutur bahasa asing. Penutur bahasa banyak menggunakan delesi atau
ellipsis dalam bahasa lisan maupun tulis. Namun pola kalimat dapat lebih teramati
melalui kalimat tulis. Oleh karena itu, penelitian ini berkaitan dengan kesalahan pola
kalimat bahasa Indonesia pada artikel online perlu dilakukan. Objek penelitian ini
adalah pola kalimat dalam artikel online. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif, yaitu metode yang melibatkan penelitian secara langsung dengan mengamati
objek yang sedang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat kesalahan
penggunaan pola kalimat pada artikel online.
Kata Kunci: pola kalimat, artikel online

A. PENDAHULUAN
Bahasa membuat satu sama lain dapat berkomunikasi dalam bentuk lisan
maupun tulis. Sebuah komunikasi akan berlangsung lancar jika bahasa yang digunakan
dapat dipahami sehingga informasi dapat tersampaikan. Penutur bahasa banyak yang
menggunakan delesi atau ellipsis dalam kalimat lisan. Namun kesalahan penggunaan
pola kalimat lebih teramati melalui kalimat tulis. Salah satunya pada banyak artikel
yang terdapat di media massa online. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan.
Secara teoritis, penutur bahasa sudah menguasai hampir semua kaidah dasar
gramatikal bahasa. Konstruksi kalimat yang dikuasai oleh penutur bahasa mencakup
unsur-unsur dalam gramatikal yaitu subjek, predikat, objek, dan keterangan. Kalimat
dapat merepresentasikan sejauh mana seseorang menguasai bahasa Indonesia.
Kesalahan penggunaan pola kalimat bahasa Indonesia dapat mengakibatkan salah
pemahaman mengenai maksud yang disampaikan dalam komunikasi.
Penelitian dalam bidang kaidah bahasa, khususnya objek penelitian artikel
online masih jarang diteliti. Sebagian besar orang meneliti suatu kalimat pada karangan
siswa, surat kabar dan sejenisnya. Begitu pula mengenai objek penelitian terdahulu oleh
Yohanna Nurmalasari yang berjudul “Pola Kalimat Bahasa Indonesia Tulis Pemelajar
BIPA Tingkat Pemula Asal Tiongkok di Universitas Ma Chung Tahun 2018”. Pada
penelitian terdahulu menunjukkan pola kalimat bahasa Indonesia tulis pada karangan
penutur asing yang masih belajar bahasa Indonesia. Kalimat berpola dipilah menjadi
lima pola yakni kalimat berpola sintaktis S-P, S-P-O, S-P-Pel, S-P-Ket, dan S-P-O-Ket.
Terdapat perbedaan penelitian terdahulu tersebut dengan penelitian ini.
Perbedaan tersebut dapat teramati pada objek penelitian ini yakni artikel online yang
ditulis oleh penutur asli. Sedangkan objek penelitian terdahulu adalah karangan
pemelajar asing tingkat pemula yang sedang belajar bahasa Indonesia.
Di samping itu pula, peneliti hanya akan mengkaji pola kalimat dari segi
gramatikal. Pembatasan ini diharapkan agar penelitian lebih terarah dan tidak terlepas
dari tujuannya yakni secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan pola kalimat
bahasa Indonesia dalam artikel online. Tujuan Khusus penelitian ini untuk
mendeskripsikan kesalahan penggunaan pola kalimat bahasa Indonesia dalam artikel
online. Jadi, penelitian ini akan memaparkan kesalahan pola kalimat bahasa Indonesia
pada artikel online.

B. KAJIAN TEORI
Kalimat merupakan susunan dari beberapa kata yang menduduki fungsi sintaktis
tertentu. Fungsi sintaktis ini merupakan tataran pertama dan tertinggi yang terdiri dari
subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Berikut
adalah paparannya:
Subjek
Subjek (dapat ditulis dengan singkatan S) adalah unsur pokok yang terdapat pada
kalimat di samping unsur predikat (Sugono, 2009:41). Fungsi subjek pada kalimat dapat
ditempati oleh nomina, frasa nominal, frasa verbal, atau klausa. Pada umumnya subjek
kalimat berada di sebelah kiri predikat. Jika subjek berupa klausa yang panjang maka
subjek dapat berada di akhir kalimat. Mengenali subjek dalam kalimat sangat penting
untuk menentukan kalimat yang gramatikal atau benar.
Predikat
Predikat (dapat ditulis dengan singkatan P) adalah bagian kalimat yang memberikan
informasi atas pertanyaan mengapa atau bagaimana Sugono (2009:55). Predikat dapat
berupa frasa verbal, adjektival, nominal, numeral, atau preposisional. Predikat kalimat
pada umumnya terletak setelah subjek, namun predikat dapat pula terletak sebelum
subjek (Sugono, 2009:56). Di sebelah kanan subjek disertai objek,pelengkap, dan
keterangan (apabila ada). Contoh kalimat dengan predikat sebelum subjek diuraikan,
yaitu kata mengagumkan pada kalimat sungguh mengagumkan hamparan bunga sakura
di Jepang.
Objek
Objek (dapat ditulis dengan singkatan O) akan muncul dalam kalimat yang memiliki
predikat yang berupa verba transitif dan kalimat aktif. Objek terletak setelah predikat
harus tidak didahului preposisi. Objek bisa menjadi subjek dalam pemasifan kalimat
aktif transitif. Objek juga dapat diganti dengan pronominal atau nomina tak bernyawa –
nya, -ku, dan –mu yang disesuaikan dengan jenis objeknya.
Pelengkap
Pelengkap terletak setelah predikat. Ciri-ciri pelengkap yaitu dapat berupa frasa verbal,
frasa adjektival, frasa preposisional, atau klausa, berada langsung di belakang predikat
jika tak ada objek dan berada di belakang objek jika unsur ini hadir. Perbedaan antara
pelengkap dan objek adalah pelengkap tak dapat menjadi subjek akibat pemasifan
kalimat dan tidak dapat diganti dengan –nya kecuali dalam kombinasi preposisi selain
di, ke, dari dan akan.
Keterangan
keterangan memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan.
Keterangan dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat yang sebelumnya didahului
preposisi. Adanya preposisi merupakan ciri khas keterangan yang membedakannya
dengan objek atau pelengkap. Jenis keterangan berdasarkan makna terbagi menjadi
tempat, waktu, cara, sebab, perbandingan, penyerta, alat, dan tujuan.
Pola Kalimat Dasar
Pola umum kalimat dasar adalah S-P-O-Pel-Ket, dengan unsur objek, pelengkap, dan
keterangan tidak wajib hadir serta keterangan dapat lebih dari satu Alwi, dkk
(2014:329) . Kehadiran unsur objek, pelengkap, dan keterangan wajib dalam sebuah
pola kalimat sangat bergantung pada bentuk dan jenis predikat.

C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian analisis pola
kalimat dengan pendekatan struktural. Penelitian analisis kajian teks dipilih karena
penelitian ini memeriksa artikel online yang meneliti pola kalimat pada narasi yang
ditulis oleh pemelajar tingkat pemula. Penelitian ini menghasilkan analisis kalimat
berdasarkan hadir tidaknya klausa yang digunakan oleh penulis artikel. Sumber data
penelitian ini adalah artikel berita di media online atau internet. Data penelitian ini ialah
kalimat pada artikel online. Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan
mengamati artikel di media online seperti Google.

D. PEMBAHASAN
Dari beberapa kondisi, di mana pelajar asing atau pemula masih menggunakan
ellipsis ketika berbahasa Indonesia. Hal tersebut lebih teramati melalui bahasa tulis.
Penelitian ini akan membahas kesalahan dan variasi kalimat dasar yang diambil dari
artikel online. Penggunaan struktur kalimatnya masih banyak kesalahan, karena
beberapa faktor. Oleh karena itu, penelitian ini dibuat untuk mengetahui kesalahan
penggunaan pola kalimat bahasa Indonesia dalam artikel online.
Penelitian mengenai kesalahan penggunaan pola kalimat bahasa Indonesia bagi
penutur asing atau pelajar tingkat pemula bukanlah hal baru. Beberapa penelitian pernah
dilakukan diantaranya oleh Yohanna Nirmalasari yang berjudul Pola Kalimat Bahasa
Indonesia Tulis Pemelajar BIPA Tingkat Pemula Asal Tiongkok di Universitas Ma
Chung Tahun 2018. Dalam penelitian terdahulu ini terdapat dua jenis kalimat
berdasarkan unsurnya, yakni kalimat berklausa dan kalimat tidak berklausa.
Kalimat berklausa ini dapat dikategorikan berdasarkan pola fungsi sintaktisnya,
yakni S-P, S-P-O, S-P-Pel, S-P-Ket, dan S-P-O-Ket. Sedangkan kalimat tak berklausa
merupakan kalimat gramatikal yang bukan merupakan klausa. Penelitian tersebut
membahas kesalahan pola kalimat yang ditulis oleh pelajar BIPA tingkat pemula yang
dikarenakan masih banyak pelajar asing yang menggunakan pola kalimat bahasa asing
pertama atau bahasa ibu mereka yang berbeda dengan pola kalimat bahasa Indonesia
Penelitian terdahulu yang kedua yaitu jurnal penelitian oleh Rizka Dwi Agustina
yang meneliti tentang variasi kalimat dasar yang diambil dari tulisan pelajar Matayum
Santiwittaya School Krabi Thailand. Penggunaan struktur kalimatnya juga masih
banyak kesalahan, karena pelajar lebih sering menggunakan bahasa Thailand dan
bahasa Inggris serta kurangnya pengajar bahasa Indonesia di sekolah tersebut. Dari hasil
penelitian terdahulu ini, ditemukan penyusunan kalimat dimulai dengan unsur
keterangan, kemudian subjek, predikat dan pelengkap. Pola struktur kalimat ini
penyusunannya mengikuti hukum D-M (Diterangkan- Menerangkan) yaitu dengan pola
S – P, S - P – O, S – P – O1 – O2, S – P – O – Pel, S – P – K, dan S – P – O – K1 - K2..
Penelitian terdahulu yang ketiga yaitu dari artikel penelitian oleh Gita Nur Izati,
yang meneliti tentang analisis kesalahan pola kalimat bahasa indonesia pada karangan
narasi siswa kelas IV SDN Bandasari Kabupaten Tegal. Berdasarkan penelitian
terdahulu ini terdapat tujuh jenis kesalahan umum pola kalimat pada karangan narasi
siswa. Tujuh kesalahan pola kalimat pada karangan narasi siswa yaitu kalimat tidak
bersubjek dan tidak berpredikat, pola S-K-S-P verba, dan pola S-P verba S-P, pola S-P
verba-P verba berulang, fungsi keterangan tidak tepat, pola S-P verba-S-P verba
berulang, dan penghilangan subjek. Kesalahan pola kalimat yang dominan pada siswa
kelas IV ialah penghilangan subjek.
Fungsi subjek berpengaruh pada suatu kalimat yang gramatikal atau tidaknya.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat kesalahan penggunaan pola kalimat pada artikel
online. Pada Tabel 1 menunjukkan penggunaan pola kalimat yang benar pada kutipan
artikel online.
Tabel 1. Contoh Penggunaan Pola atau Unsur Kalimat

No Kutipan Jenis Keterangan


1 Deny Cagur adalah pembawa Pola kalimat S-P Memenuhi kaidah
acara yang kocak
2 Aisyah sedang memainkan piano Pola kalimat S-P-O Memenuhi kaidah
3 Langit malam Ramadhan Pola kalimat S-P-Pel Memenuhi kaidah
bertaburan bintang-bintang
4 Aydin membelikan Ayana Pola kalimat S-P-O-Pel Memenuhi kaidah
amplop biru
5 Ayam berkokok di pagi hari Pola kalimat S-P-K Memenuhi kaidah
6 Ayana membeli pin di pasar Pola kalimat S-P-O-K Memenuhi kaidah
tradisional
7 Tim Maudy bermain drama Pola kalimat S-P-Pel-K Memenuhi kaidah
musikal di panggung
8 Kartika membelikan anaknya Pola kalimat S-P-O-Pel- Memenuhi kaidah
vitamin C pada hari Rabu K
9 Hananeh Khalafi sedang Pola kalimat S-P Memenuhi kaidah
bermain
10 Kimberly memasak di dapur Pola kalimat S-P-K Memenuhi kaidah

Tabel 2. Contoh Kesalahan Penggunaan Pola atau Unsur Kalimat

No Kutipan Letak Kesalahan Perbaikan


1 Dituding permalukan Jokowi Kalimat tanpa Dia dituding permalukan
lewat wawancara kursi kosong.1 subjek Jokowi lewat wawancara
kursi kosong
2 Kita langsung kita tidak butuh Kalimat dengan Kita langsung tidak butuh
biaya banyak 2 subjek berulang- biaya banyak
ulang
3 Memanen kebebasan di negeri Kalimat tanpa Kami memanen kebebasan
penuh kekerasan3 subjek di negeri penuh kekerasan
4 Tak terima Ustadz Adi Hidayat Kalimat tanpa Taqy Malik tak terima
difinah gelapkan donasi untuk subjek Ustadz Adi Hidayat difinah
Palestina4 gelapkan donasi untuk

1
Ibrahim, Igman dkk, “Dituding Permalukan Jokowi Lewa Wawancara Kursi Kosong, Najwa Shihab
Angkat Bicara Apa Dasarnya?”, Tribunnewsmaker.com, https://newsmaker.tribunnews.com, 06 Oktober
2020, diakses Tanggal 02 Juni 2021.
2
Reza dkk, “Jadi Artis Sukses Harus Bayar”, Detik Hot, https://hot.detik.com, 08 Juli 2013, diakses
Tanggal 02 Juni 2021.
3
Sulaiman, Trian, “NOAH Hero: Memanen Kebebasan di Negeri Penuh Kekerasan”, Kapanlagi.com,
https://musik.kapanlagi.com, 22 September 2014, diakses Tanggal 03 Juni 2021
Palestina
5 Ikut vaksin kedua, Uci Flowdea Kalimat tanpa Uci Flowdea ikut vaksin
ajak masyarakat tingkatkan subjek kedua dan ajak masyarakat
imunitas5 tingkatkan imunitas
6 Menanti kedatangan Rizieq Kalimat tanpa Ia menanti kedatangan
Shihab di Polda Jabar6 subjek Rizieq Shihab di Polda
Jabar
7 Minta penayangan sinetron Zahra Kalimat tanpa Kami meminta penayangan
dihentikan7 subjek sinetron Zahra dihentikan
8 Tak silau dengan kekayaan sang Kalimat tanpa Putra tak silau dengan
Ayah yang menembus angka Rp subjek kekayaan sang Ayah yang
29 Miliar8 menembus angka Rp 29
Miliar
9 Dikenal sebagai presenter sukses Kalimat tanpa Dia dikenal sebagai
hingga harta kekayaannya 9 subjek presenter sukses hingga
harta kekayaannya
10 Digadang sebagai artis dengan Kalimat tanpa Agnes digadang sebagai
bayaran termahal di Tanah Air10 subjek artis dengan bayaran
termahal di Tanah Air

Dari Tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat kesalahan penggunaan pola atau


unsur kalimat pada beberapa kutipan artikel online. Pada umumnya subjek kalimat
berada di sebelah kiri predikat. Jika subjek berupa klausa yang panjang maka subjek
dapat berada di akhir kalimat. Mengenali subjek dalam kalimat sangat penting untuk
menentukan kalimat yang gramatikal atau benar. Dominan kesalahan penggunaan pola
kalimat pada beberapa kutipan artikel online yang ditemukan ialah penghilangan subjek.

4
Anjani, Ayu Nur. “Tak Terima Ustaz Adi Hidayat Difitnah Gelapkan Uang Donasi Palestina, Taqy
Malik: Sungguh Ironi”, Pikiranrakyatcom, https://www.pikiran-rakyat.com, 30 Mei 2021, diakses
Tanggal 02 Juni 2021.

5
Kania, Dewi. “Ikut Vaksin Kedua, Uci Flowdea Ajak Masyarakat Tingkatkan Imunitas dan Rajin
Olahraga”, Okecelebrity, https://celebrity.okezone.com, 02 Juni 2021, diakses Tanggal 03 Juni 2021.

6
Agustina, Dewi. “Menanti Kedatangan Rizieq Shihab di Polda Jabar, Akankah Ketua FPI Penui
panggilan itu?”, Tribunnews.com, https://www.tribunnews.com, 10 Desember 2020, diakses Tanggal 02
Juni 2021.
7
Tim Detikhot, “Netizen Bikin Petisi, Minta Penayangan Sinetron Zahra Dihentikan”, Detikhot,
https://hot.detik.com, 02 Juni 2021, diakses Tanggal 03 Juni 2021.

8
Kumampung, Dian Reini, “Tak Silau dengan Kekayaan sang Ayah yang Menembus Angka Rp 29
Miliar, Inilah Putra Ganteng Tukul Arwana yang Enggan Nyemplung ke Dunia Artis dan Pilih Menjadi
Abdi Negara”, Grid.id, https://www.grid.id, 14 Mei 2021, diakses Tangal 02 Juni 2021.

9
Ibid.
10
Dienfitri, Annisa, “Digadang sebagai Artis dengan Bayaran Termahal di Tanah Air, Agnez Mo Tak
Menyangkal: Pasti Harga Gak Menipu”, Grid.id, https://www.grid.id, 09 Juli 2020, diakses Tanggal 02
Juni 2021.
E. PENUTUP
Bahasa membuat satu sama lain dapat berkomunikasi dalam bentuk lisan
maupun tulis. Sebuah komunikasi akan berlangsung lancar jika bahasa yang digunakan
dapat dipahami sehingga informasi dapat tersampaikan. Penutur bahasa banyak yang
menggunakan delesi atau ellipsis dalam kalimat lisan. Namun kesalahan penggunaan
pola kalimat lebih teramati melalui kalimat tulis. Salah satunya pada banyak artikel
yang terdapat di media massa online.
Secara teoritis, penutur bahasa sudah menguasai hampir semua kaidah dasar
gramatikal bahasa. Konstruksi kalimat yang dikuasai oleh penutur bahasa mencakup
unsur-unsur dalam gramatikal yaitu subjek, predikat, objek, dan keterangan. Kalimat
dapat merepresentasikan sejauh mana seseorang menguasai bahasa Indonesia.
Kesalahan penggunaan pola kalimat bahasa Indonesia dapat mengakibatkan salah
pemahaman mengenai maksud yang disampaikan dalam komunikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesalahan penggunaan pola atau
unsur kalimat pada beberapa kutipan artikel online. Pada umumnya subjek kalimat
berada di sebelah kiri predikat. Jika subjek berupa klausa yang panjang maka subjek
dapat berada di akhir kalimat. Mengenali subjek dalam kalimat sangat penting untuk
menentukan kalimat yang gramatikal atau benar. Dominan kesalahan penggunaan pola
kalimat pada beberapa kutipan artikel online yang ditemukan peneliti ialah
penghilangan subjek.
Dengan demikian, bagi penutur asli dan penutur asing tingkat pemula, kesalahan
penggunaan pola kalimat terutama penghilangan subjek dapat diminimalisir dengan
mengurangi penyebab-penyebab kesalahan tersebut. Selain itu, dengan mempelajari tata
kalimat bahasa Indonesia terlebih dahulu juga dapat mengurangi kesalahan penggunaan
pola kalimat. Semakin penutur atau penulis kurang memahami tata bahasa khusunya
pola kalimat, maka kesalahan pola kalimat pada artikel atau tulisan online seperti
penghilangan subjek akan lebih mungkin terjadi.

F. REFERENSI
Izzati, Gita Nur. “Analisis Kesalahan Pola Kalimat Bahasa Indonesia Pada Karangan
Narasi Siswa Kelas IV SD Negeri Bandasari Kabupaten Tegal”. Skripsi. Semarang:
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, 2016.
Suwarto, Sri. “Analisis Pola Kalimat Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa Kelas
Vi Sd Negeri 02 Nglegok”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016.
Agustina, Rizka Dwi. “Pola Struktur Kalimat Dalam Karangan Pelajar Bahasa
Indonesia Bagi Penutur Asing (Bipa) Tingkat Matayum Di Santiwittaya School Krabi
Thailand”. Skripsi. Malang: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam
Malang, 2020.
Nirmalasari, Yohaanna. “Pola Kalimat Bahasa Indonesia Tulis Pembelajar Bipa
Tingkat Pemula Asal Tiongkok Di Universitas Ma Chung Tahun 2018”. Klausa (online),
Vol.2, No.1, 2018, (https://jurnal.machung.ac.id/index.php/klausa/article/view/142),
diakses 03 Juni 2021.

Anda mungkin juga menyukai