Anda di halaman 1dari 2

Demonstrasi Mahasiswa di Sumenep

(Penulis : Yoga Prastiyo)

Mahasiswa adalah gelar bagi seseorang yang telah lulus dari jenjang SMA/SMK lalu
melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi (Perguruan tinggi). Menjadi seorang
mahasiswa merupakan kebahagiaan tersendiri bagi para pemuda, dan juga mereka
termasuk dalam golongan orang-orang intelektual yang di anggap mampu mengkritisi
berbagai hal, termasuk kebijakan pemerintah. Saat menjadi mahasiswa, bagi mereka itu
waktu yang tepat untuk melakukan berbagai hal dengan keberanian dan tanpa rasa takut.
Sehingga menimbulkan banyak aksi-aksi protes dari mahasiswa terhadap suatu hal yang di
anggap nya salah. Aksi tersebut bermacam-macam bentuknya : mulai dari membuat tulisan
berisi protes atau kritikan di berbagai media, hingga demonstrasi yang melibatkan banyak
orang.

Demonstrasi mahasiswa memang sudah menjadi legenda negeri ini sejak runtuhnya
pemerintahan Soeharto dan bangkitnya Reformasi 1998. Aksi demonstrasi yang sudah
berkali-kali di gelar bukanlah aksi gegabah mahasiswa yang hanya ingin berkerumun di jalan
untuk meneriakkan sesuatu. Mereka memutuskan untuk menggelar demonstrasi dengan
berbagai pertimbangan dan kajian yang matang.

Akhir-akhir ini, demonstrasi sering terjadi di kota kita, tepatnya di Sumenep. Karena
ketidakpuasan masyarakat dengan kebijakan-kebijakan yang di terapkan di Sumenep.
Contohnya seperti yang kemarin terjadi, tentang Konstribusi PT Garam terhadap petani
garam lokal. Oleh karena itu, para mahasiswa di Sumenep mengadakan demonstrasi
terhadap gedung PT Garam di Sumenep. Demi memperbaiki masalah harga garam,
pengoptimalan penyerapan garam lokal dan tolak impor garam di Sumenep. Bukan hanya
itu, mahasiswa mengadakan demonstrasi juga untuk memperbaiki sistem pemerintahan di
daerahnya.

Menurut saya, itu bagus, karena seyogyanya kita sebagai mahasiswa harus
melakukan hal tersebut. Jika kita tidak melakukannya, maka apa gunanya gelar mahasiswa
bagi kita. Seperti yang saya sampaikan pada paragraf pertama, “Mahasiswa termasuk dalam
golongan orang-orang intelektual yang di anggap mampu mengkritisi berbagai hal, termasuk
kebijakan pemerintah “. Nah, oleh sebab itu kita harus berjuang menegakkan keadilan dan
kebenaran pada sistem pemerintahan di kota kita. Karna miris sekali jika melihat situasi
seperti yang kemarin itu. Bagaimana PT Garam di Sumenep tidak memaksimalkan
penyerapannya terhadap petani garam lokal. Maksudnya tidak mengoptimalkan
penyerapan disini adalah PT Garam juga harus memikirkan petani garam lokal. Bukan hanya
meningkatkan produksinya sendiri, mengeruk garam lokal sendiri, memikirkan
perusahaannya sendiri tanpa merangkul petani garam lokal. Karena apa gunanya pusat PT
Garam ada di Sumenep jika tidak bisa memaksimalkan penyerapannya terhadap Garam-
garam milik petani lokal. Oleh sebab itu para mahasiswa mengadakan demonstrasi ke
gedung PT Garam di Sumenep.

Dari paparan di atas, semoga dapat menambah wawasan para pembaca. Bahwa
demonstrasi yang dilakukan mahasiswa bukanlah aksi tanpa alasan. Mahasiswa juga wakil
rakyat yang berhak untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan sistem pemerintahan di
daerahnya. Dan juga, mahasiswa di Sumenep mengadakan demonstrasi terhadap gedung PT
Garam ataupun pada gedung DPR itu murni dari hati dan pikiran mereka untuk membantu
petani garam dan rakyat Sumenep. Bukan hanya semerta-merta mencari panggung agar
nama organisasinya atau kelompoknya terkenal di sosial media maupun masyarakat di
sumenep. Hidup perjuangan mahasiswa!

Anda mungkin juga menyukai