Dosen Pengampu:
Dr. Jayanti Syahfitri, S.
Disusun Oleh
Kelompok 5 :
Agung Setiawan (2184205007)
Dike Febelia Siska (2184205016)
Olda Riezqyka (2184205017)
Leony Amanda (2184205020)
Amelia Sagita (2184205026)
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mesoderm..............................................................................5
2.2 Ciri- ciri Lapisan Mesoderm....................................................................5
2.3 Pembentukan Mesoderm.........................................................................6
2.4 Lapisan Germinal Mesoderm..................................................................7
2.5 Fungsi Mesoderm....................................................................................8
2.6 Turunan Mesoderm................................................................................10
Daftar Pustaka
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dengan memanjatkan syukur
kehadirat-Nya karena penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan segala bentuk
kesederhanaannya. Dalam proses penulisan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan
dan hambatan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan literatur yang penulis
miliki. Namun demikian berkat adanya bantuan serta sumbangan tenaga dan pikiran dari
berbagai pihak maka makalah ini dapat terwujud.
Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu
penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya bila terdapat kesalahan penulisan. Semoga
amal kebajikan yang telah di berikan kepada penulis dapat bernilai ibadah di sisi-Nya dan
mendapat pahala yang berlipat ganda. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada pembaca, khususnya kepada penulis sendiri
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Organogenesis adalah suatu proses pembentukan organ yang berasal dari tiga
lapisangerminal embrio yang telah terbentuk terlebih dahulu pada tahap gastrulasi. Masing-
masinglapisan yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm akan membentuk suatu bumbung
yang akanberkembang menjadi sistem organ tertentu yang berbeda namun berkaitan satu
dengan yang lain.
Pada organogenesis juga terjadi tahap pertumbuhan akhir embrio yaitu penyelesaian
secara halusbentuk definitif menjadi ciri suatu individu (Anonim, 2011). Lapisan-lapisan
tersebut berkembang menjadi turunan jaringan dan organ masing-masingpada saat dewasa.
Misalnya lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf),
integumen (kulit), rambut dan alat indera.
Daya dediferensiasi akan turun sebanding dengan berlanjutnya umur individualnya. Meski
daya dediferensiasi hati tinggi, tapi pada individu berumur lanjut daya itu akan turun. Dalam
pembentukan organ tubuh mahluk hidup dikenal adanya istilah organogenesis. Organogenesis
yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia).
Organ yang dibentuk ini berasal dari masing- masing lapisan dinding tubuh embrio pada
fase gastrula. Contohnya :
a. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf),
integumen (kulit), rambut dan alat indra.
b. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat
reproduksi (testis dan ovarium), alat pered
4
c. aran darah dan alat ekskresi seperti ren.
d. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan,
dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding
tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Mesoderm adalah lapisan germinal yang ada pada embrio hewan yang akan
memunculkan jenis jaringan khusus. Mesoderm merupakan salah satu dari tiga lapisan
germinal yang ditemukan pada organisme triploblastik; itu ditemukan antara ektoderm dan
endoderm.
Semua hewan simetri bilateral adalah triploblastik, sedangkan beberapa hewan yang
lebih sederhana seperti cnidaria dan ctenophores (ubur-ubur dan jeli sisir) hanya memiliki
dua lapisan germinal dan diploblastik. Mesoderm memainkan peran penting dalam
perkembangan hewan. Ini terus membentuk banyak struktur sentral termasuk sistem rangka,
sistem otot, dan notokorda.
Pembentukan
Mesoderm adalah lapisan terakhir yang berasal, dan dibentuk oleh proses mitosis
yang terjadi di ektoderm. Hewan yang memiliki lapisan ini disebut “tripoblastik”
dan termasuk dalam kelompok “bilateria”.
5
Area
Struktur mesoderm ini berbeda dalam tiga area di setiap sisi notochord: mesoderm
aksial, paraksial, dan lateral. Masing-masing bagian ini akan memunculkan struktur
organisme yang berbeda.Dari lapisan ini otot rangka, jaringan ikat, tulang rawan,
komponen sistem sirkulasi dan limfatik, epitel kelenjar endokrin tertentu dan bagian
dari sistem genitourinari berasal.
Mesoderm berkembang menjadi Lapisan mesoderm berada pada lapisan tengah yang
berkembang menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah, dan alat ekskresi.
Mesoderm
Pembentukan lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm terjadi pada tahap gastrula.
Ketiga lapisan tersebut selanjutnya akan berkembang menjadi jaringan dan organ hewan atau
manusia dewasa.
Lapisan jaringan, atau lapisan germinal, terbentuk selama gastrulasi. Pada awal
perkembangan sel telur terdiri dari wilayah anima yang lebih gelap dan daerah vegetal
kekukingan. Sel-sel mesoderm masa depan terbentuk dari sel-sel wilayah anima di batas dua
wilayah ini sebagai pita ekuator. Berbeda dengan dua lapisan germinal lainnya yang nasibnya
ditentukan oleh faktor ibu dalam telur, sel mesodermal masa depan terbentuk sebagai respons
terhadap sinyal dari sel endoderm di masa depan di wilayah vegetal.
6
Pada awal blastula, sel mesoderm masa depan ditemukan di permukaan. Selama
gastrulasi sel akan mengatur ulang sampai mesoderm (dan endoderm) berada di bagian dalam
embrio, dan ektoderm berada di permukaan luar. Ini terjadi dengan invaginasi sel mesoderm
dan endoderm; mereka bermigrasi ke interior sementara ektoderm menyebar untuk menutupi
bagian luar.
7
memisahkan alat pencernaan dengan dinding tubuh bagian luar. Hewan yang termasuk
Pseudoselomata adalah Rotifera dan Nematoda (cacing gilig).
Selomata. Pada hewan semacam ini, mesoderm dipisahkan oleh rongga tubuh yang
terbentuk menjadi dua lapisan, yaitu lapisan dalam dan lapisan luar. Kedua lapisan
tersebut mengelilingi rongga dan menghubungkan antara dorsal dan ventral membentuk
mesenterium. Mesentrium berfungsi sebagai penggantung organ dalam. Hewan Selomata
meliputi Annelida sampai Chordata.
Mesoderm (lapisan tengah), yang terbentuk antara ektoderm dan endoderm berfungsi
untuk membentuk sistem rangka, urinaria, sistem sirkulasi, dan sistem reproduksi. Lapisan
tengah atau mesoderm akan mulai membentuk jantung dan sistem sirkulasi darah. Lapisan
mesoderm, akan berkembang menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah dan
alat ekskresi.
8
Mesoderm bertanggung jawab untuk pembentukan sejumlah struktur dan organ
penting dalam embrio berkembang termasuk sistem rangka, sistem otot, sistem ekskresi,
sistem sirkulasi, sistem limfatik, dan sistem reproduksi. Ini juga menimbulkan jaringan ikat,
dermis kulit, lapisan selom, korteks adrenal, dan banyak organ internal. Mesoderm umumnya
dipisahkan menjadi beberapa daerah antara sisi dorsal dan ventral. Mesoderm dorsal akan
membentuk notokorda, wilayah pusat akan membentuk jantung dan otot, dan wilayah yang
paling ventral akan membentuk darah dan organ terkait (misalnya, ginjal).
Di kedua sisi notokorda terbaring segmen mesoderm yang disusun berurutan. Somit
Ini terbentuk dari mesoderm lateral ventral. Mereka akhirnya akan menimbulkan otot, tulang
rawan, kolom vertebral, dan dermis kulit. Struktur apa yang terbentuk dari masing-masing
pasangan somit ditentukan oleh gen Hox dan sinyal dari sel yang berdekatan.
Dalam banyak kasus mesoderm tidak berkembang dengan baik di embrio. Ini dapat
mengakibatkan sejumlah kondisi termasuk cacat jantung, kelainan skeletal, atau kematian
embrio. Contoh kelainan mesoderm adalah mutasi gen T mamalia yang menimbulkan protein
brachyury. Bentuk homozigot dari mutasi ini mematikan karena mesoderm tidak terbentuk
dengan baik dan kerangka tidak berkembang di posterior. Heterozigot untuk mutasi gen T
pada umumnya kekurangan beberapa vertebra sakral dan memiliki ekor pendek.
9
2.6 TURUNAN MESODERM
Dalam pembentukan organ tubuh mahluk hidup dikenal adanya istilah organogenesis.
Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan
manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing masing lapisan dinding tubuh embrio
pada fase gastrula. Contohnya:
a. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf).
integumen (kulit), rambut dan alat indera.
a. Kordamescoderm
Membentuk notochord (sumbu tubuh)
10
b. Mesoderm Dorsal (Paraksial)
Membentuk jaringan ikat tubuh, tulang otot, tulang rawan, dan dermis.
c. Mesoderm Intermediet
Membentuk system urogenital
d. Mesoderm Lateral
Membentuk system sirkulasi, permukaan rongga tubuh, dan komponen
anggota tubuh.
e. Mesoderm Kepala
Membentuk otot pada wajah muka.
Diferensiasi Kordamesoderm
Fungsinya secara khusus yaitu membentuk notochord atau sumbu tubuh yang
berfungsi sebagai penyokong tubuh itu sendiri.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
12
Daftar Pustaka
Hisham id https://hisham.id/biologi/pengertian-mesoderm-pembentukan-dan-fungsi
mesoderm.html pengertian mesoderm,pembentukan, dan fungsi mesoderm
13