Metode kualitatif digunakan terutama jika ingin mengumpulkan dan menganisa lebih detail data seperti persepsi, informasi dan perilaku terhadap suatu fenomena. Langkah yang dapat dilakukan dalam intrepertasi data yakni mentranskripsi data ke dalam bentuk coding. Verbatim untuk studi psikologis atau psikologis, terdapat penafsiran terkait gerak gerik atau distruksi perlu ditampilakn untuk melihat keraguan, persetujuan dan kebohongan Membuat code dibagi menjadi dua yakni 1. Code deduktif, Koding berbasis konsep mengembangkan data awal code sebelum ke lapangan. Kode-kode ini mungkin berasal dari penelitian sebelumnya, atau Anda mungkin sudah tahu tema apa yang ingin Anda analisis. Dalam metode ini kita membangun kerangka teori dan konsep sebelum survey lapangan. Code deduktif untuk menguji hipotesis. 2. Code Induktif atau disebut juga pengkodean terbuka, dimulai dari awal dan membuat kode berdasarkan data kualitatif itu sendiri. Anda tidak memiliki satu set buku kode; semua kode muncul langsung dari tanggapan survei. Pengkodean induktif adalah proses berulang, yang berarti membutuhkan waktu lebih lama dan lebih teliti daripada pengkodean deduktif. Tapi itu juga memberi Anda tampilan yang lebih lengkap dan tidak bias pada tema di seluruh data Anda. Tabel I.1 Tahapan Pembuat Koding No. Coding 1 First Cycle Coding (Open Coding) Ada tiga metode dasar yang berfungsi sebagai pendekatan dasar untuk pengkodean:: a. DESCRIPTIVE CODING b. IN VIVO CODING c. PROCESS CODING Ada tiga metode afektif yang memanfaatkan pengalaman yang lebih subjektif: a. EMOTION CODING b. VALUES CODING c. EVALUATION CODING Salah satu metode sastra dan 2ahasa, pengkodean Dramaturgi, mengeksplorasi 2ahasa2r dan interaksi manusia melalui analisis strategis motif orang menggunakan Dramaturgical Coding Ada tiga metode eksplorasi pengkodean yang membuat tugas pengkodean awal atau global: a. HOLISTIC CODING b. PROVISIONAL CODING c. HYPOTHESIS CODING Dua metode 2ahasa2ral menggunakan cara pengkodean data yang spesifik daripada terbuka a. PROTOCOL CODING b. CAUSATION CODING Empat metode tata 2ahasa berperan dalam mekanisme pengkodean: a. ATTRIBUTE CODING b. MAGNITUDE CODING c. SUBCODING d. SIMULTANEOUS CODING 2 Second Cycle Coding Pada tahap ini dilakukan pemadatan sejumlah data menjadi sejumlah kecil unit analitik, membantu penliti menguraikan peta kognitif-skema yang berkembang dan lebih terintegrasi. Tahap untuk melakukan ini yakni a. Pembuatan pola kode b. Bagaimana pola kode seperti apa c. Gunakan pola kode dalam analisis Tips Interpretasi data coding 1. Menulis semua komen dari informan; 2. Mencatat segala yang berhubungan di lapangan, teori, metode dan isu substantif. Karena terdapat kemungkinan baru hipotesis dapat beruba pada waktu survei; 3. Mengukur akurasi dan obyektivitas dari informan; 4. Melakukan eksplorasi Ketika akan memulai studi; dan 5. Visualisasikan dalam bentuk grafik, chart, tabel, matriks dan diagram untuk mempresentasikan data. II.Displaying and Data Interpretation II.1 Qualitative Data Display Interpretasi penampilan data dalam bentk transkrip wawancara, catata lapangan, dokumen. Tabel II.1 Tampilan Dara Kualitatif No. Type Data Display Definition A Boxed Display menyoroti narasi tertentu yang dianggap penting dalam sebuah kotak 1 Decision Tree Modeling Dapat menggambarkan pilihan keputusan dan tindakan 2 Flow Chart menggambarkan aliran terarah dan menunjukkan jalur dari kelompok yang berbeda 3 Ladder mewakili dimensi perkembangan fenomena tertentu melalui waktu atau untuk menunjukkan tingkat atau tahapan B Matriks melintasi dua atau lebih dimensi, variabel, atau konsep yang relevan dengan topik yang diminati 1 Metaphorical Visual Display menggambarkan secara metaforis topik atau tema yang ditemukan 2 Modified Venn Diagram menunjukkan aspek bersama atau tumpang tindih dari suatu konsep, kategori, atau proses C Network menggambarkan hubungan antara tema dan subtema atau kategori dan subkategori 1 Taxonomy mengklasifikasikan atau mengatur informasi
II.2 Methods Of Displaying
II.2.1 Methods of Exploring
Metode ini digunakan ketika mendokumentasikan data yang dikumpulkan dari peserta dan situs tertentu dalam satu bentuk. Adapun bentuk dari metode ini yakni: 3. Data accounting log 4. Contact summary form 5. Case analysis meeting 6. Interim case summary II.2.2 Methods of Describing Metode ini dengan membangun tabel, Tabel konstruksi mencakup data yang menyoroti properti variabel dan/atau dimensi dari satu konstruk kunci. Adapun bentuk dari metode ini yakni: 1. Construct Table 2. Conceptually Clustered Matrix 3. Role Ordered Matrix 4. Context Chart 5. Cognitive Maps II.2.3 Methods of Ordering Metode ordering terdiri dari: 1. Event-Listing Matrix 2. Decision Modeling 3. Case Order Descriptice Meta Matrix II.2.4 Methods of Explainig Metode Explaining terdiri dari: 1. Variable by Variable Matrix 2. Effect Matrix 3. Causal Chains II.2.5 Methods of Predicting Metode Predicting terdiri dari: 1. Causal Prediction Models III.Qualitative Analysis Validation Berpatokan dengan teori data dan asumsi yang dibangun terlebih dahulu sebelum survey sehingga peneliti dapat fokus dalam mengembangkan teori dan asumsi. Validasi data kualitatif yang biasnaya bersumber dari artikel, dokumen, dan dapat divalidasi dengan wawancara bersumber dari key informant dari penelitian tersebut. Validasi dari data ini bisa berawal penilitian hingga akhir penelitian. Terdapat beberapa dalam analisis validasi yakni sebagai berikut 1. the objectivity/confirmability of qualitative work. konfirmabilitas ketika temuannya didasarkan pada analisis data yang dikumpulkan dan diperiksa melalui proses audit, yaitu auditor mengonfirmasi bahwa temuan studi didasarkan pada data dan kesimpulan berdasarkan data adalah logis dan memiliki kejelasan, utilitas tinggi, atau kekuatan penjelas . 2. reliability/dependability/auditability. ketergantungan (reliability) jika proses pemilihan, pembenaran dan penerapan strategi, prosedur dan metode penelitian dijelaskan dengan jelas dan efektivitasnya dievaluasi oleh peneliti dan dikonfirmasi oleh auditor, yang disebut 'jejak audit'. 3. internal validity/credibility/authenticity. Kredibilitas berarti bahwa peserta yang terlibat dalam penelitian ini menganggap hasil penelitian itu benar atau kredibel. 4. external validity/transferability/fittingness. Transferabilitas tercapai jika temuan studi kualitatif dapat ditransfer ke pengaturan serupa lainnya. Deskripsi tebal tentang latar, konteks, orang, tindakan, dan peristiwa yang dipelajari diperlukan untuk memastikan transferabilitas atau validitas eksternal secara kuantitatif. 5. utilization/application/action orientation IV.Summary Dalam penelitian kualitatif metode harus transparan, dan terdapat sub bab bagaimana validasi dari penelitian tersebut. Pengkodean data kualitatif (Qualitative Data Coding) adalah proses membuat dan menetapkan kode untuk mengkategorikan ekstrak data. Langkah- langkah perencanaan dengan menggunakan metode Qualitative Data Coding yang dapat memiliki gambaran menyeluruh mengenai fenomena data yang telah di kumpulkan. Refrence Medelyan A. 2015. https://getthematic.com/insights/coding-qualitative- data/#:~:text=Why%20is%20it%20important%20to,results%20of%20the%20entire%20survey diakses pada tanggal 10 Oktober 2022
Crosley J. 2020. https://gradcoach.com/qualitative-data-coding-101/ . diakses pada tanggal 13
Oktober 2022
Prhapsari D., Indah R. 2021. Coding untuk menganalisis data pada penelitian kualitatif di bidang Kesehatan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 21 (2): 130-135
Pendekatan sederhana untuk kandil jepang dalam berinvestasi: Panduan pengantar untuk trading kandil dan strategi analisis teknikal yang paling efektif dalam bidang kandil Jepang
Pendekatan sederhana untuk analisis teknikal di pasar keuangan: Cara membuat dan menafsirkan grafik analisis teknikal untuk meningkatkan aktivitas trading online Anda