Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TRANSMISI
Hasil Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang sistem
transmisi dan dapat merancang sistem transmisi suatu mesin, peralatan.
Kriteria Pembelajaran
Keberhasilan anda dalam mempelajari bab ini adalah dapat diukur dengan kriteria
dibawah ini:
1. Dapat menjelaskan tentang transmisi
2. Menentukan system transmisi pada suatu mesin, peralatan
3. Menentukan perpindahan momen, kecepatan putaran dan daya pada system transmisi.
4. Merancang system transmisi pada suatu mesin, peralatan.
Sumber Pustaka
Agato, Kuswartini, DUM Susilo, 2005. Buku Ajar Mesin dan Peralatan, DIPA. Polnep.
Pontianak.
Jac Stolk dan C. Kros, 1993, ‘Elemen Mesin’, Erlangga, Jakarta Pusat
Sularso dan Kiyokatsu Suga, 1991, ‘Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin’, Pradnya
Paramita, Jakarta
Pendahuluan
Setiap mesin dan peralatan memiliki mekanisme gerak tertentu sesuai dengan kondisi dan
kegunaannya. Dan setiap pergerakan mesin dan peralatan tersebut tentunya berasal dari sumber
penggerak kemudian dipindahkan pada poros output yang biasanya dikopelkan/ terpasang suatu
alat yang digunakan untuk proses pengolahan atau pengerjaan. Mekanisme perpindahan gerakan
dari sumber penggerak (konvensional, motor baker dan motor listrik) hingga output gerakan ini
memerlukan suatu system dan mekanisme yang benar sehingga output gerakan yang dihasilkan
sesuai dengan keperluan yang diinginkan. Sistem dan mekanisme perpindahan tersebut dikenal
dengan sebutan system transmisi.
Sistem transmisi diklasifikasikan menjadi sistem transmisi langsung (roda gigi) dan tak
langsung (v-belt). Prinsip yang digunakan dalam penentuan klasifikasi tersebut yaitu arah
putaran, jarak, jenis gaya dan lainnya antara bagian yang menggerakkan dan yang digerakkan.
Untuk roda gigi pada sistem transmisi langsung diklasifikasikan berdasarkan bentuk gigi dan
posisi poros. Sedangkan pada v-belt yaitu untuk transmisi tak langsung terbagi menjadi beberapa
tipe sesuai dengan ukuran dan kemampuan menahan beban pada v-belt.
Mengenal dan mengerti tentang sistem transmisi sangatlah penting yaitu untuk mengerti
sistem pergerakan dan mengetahui kemampuan kerja suatu mesin dan peralatan. Pengetahuan
tentang transmisi ini juga menjadi dasar yang digunakan untuk dapat merancang gerakan,
kemampuan kerja, dan posisi bagian penggerak dan bagian yang digerakkan pada suatu mesin
dan peralatan. Kondisi tersebut menjadi alasan bahwa untuk pengembangan diri seorang lulusan
Teknologi Pertanian yang dalam aktivitasnya menggunakan mesin dan peralatan diharapkan
memahami tentang transmisi dengan baik.
2.1 Pengertian Transmisi
Transmisi merupakan suatu mekanisme yang dipergunakan untuk memindahkan gerakan,
momen dan daya dari elemen satu keelemen mesin yang lain. Pada bab ini gerakan yang
dipelajari merupakan gerak putar, sehingga lebih dikenal sebagai transmisi putar. Elemen
transmisi meliputi semua elemen yang ikut bergerak pada saat gerakan dipindahkan, seperti roda
gigi, sistem v-belt, rantai, poros, bantalan, dll. Pada bab ini lebih memfokuskan roda gigi dan
sistem v-belt yang mewakili transmisi dilihat dari cara kerjanya. Transmisi berdasarkan cara
kerjanya dibedakan atas transmisi langsung dan trnsmisi tak langsung.
1. Transmisi Langsung
Transmisi langsung yaitu mekanisme pemindahan gerakan, dengan mana elemen yang
menggerakkan dan elemen yang digerakkan bersentuhan langsung. Contohnya sepasang
roda gigi.
2. Transmisi Tak Langsung
Transmisi tak langsung yaitu mekanisme pemindahan gerakan, dengan mana elemen
yang menggerakkan dan yang digerakkan terpisah pada jarak tertentu atau tidak
bersentuhan dan dihubungkan dengan suatu perantara. Contohnya sistem v- belt.

Transmisi langsung
Roda gigi sebagai contoh transmisi langsung memiliki bagian-bagian yang perlu untuk
diketahui sebelum memahami lebih jauh tentang roda gigi.

Gambar Bagian-bagian roda gigi


Dengan mengetahui bagian-bagian roda gigi, yaitu diameter lingkaran jarak bagi d,
jumlah gigi z dan jarak bagi t dapat ditentukan:
Secara praktis diambil suatu ukuran yang disebut modul m dan harga modul sudah
standar.
m sehingga:

t = π. M
Roda gig berdasarkan bentuk gigi roda gigi dibedakan menjadi
a) Roda gigi lurus
b) Roda gigi miring
c) Roda gigi spirical

Besar atau kecilnya gaya yang dapat dipindahkan dapat kita perhitungkan dari luas permukaan
kontak roda gigi. Pada roda gigi berdasarkan bentuk gigi pada diameter dan lebar roda gigi yang
sama, bentuk spirical merupakan roda gigi yang paling besar luasan kontaknya. Hal tersebut
berarti bahwa roda gigi spirical dapat memindahkan daya, gaya yang lebih besar dibanding roda
gigi lurus dan miring untuk ukuran roda gigi yang sama. Roda gigi spirical biasanya
diperuntukkan pada pemindahan gerakan yang besar, halus yaitu pada peralatan atau kendaraan
yang mahal atau bagian transmisi yang penting. Roda gigi spirical juga lebih sulit dibuat,
sehingga harga roda gigi spirical lebih mahal.
Berdasarkan posisi poros, roda gigi dibedakan menjadi:
a) Roda gigi poros sejajar
b) Roda gigi poros tegak lurus
c) Roda gigi poros bersilangan
Pemilihan roda gigi berdasarkan posisi porosnya sangat tepat untuk merancang posisi elemen
penggerak dan elemen yang digerakkan, yaitu posisi poros input dan poros output.
2.2 Analisa Gaya
Kondisi yang paling terlihat berbeda pada transmisi langsung dan tak langsung adalah
arah putaran antara elemen penggerak dan elemen yang digerakkan, demikian pula arah
kecepatan, momen dan gaya, sehingga perlu dimengerti dan disederhanakan untuk lebih mudah
dipelajari.

Gambar Perpindahan oleh sepasang roda pada transmisi langsung


Perpindahan gerakan dari poros yang satu keporos yang lain adalah gaya gesek, sehingga kedua
roda harus saling tekan oleh suatu gaya normal Q untuk didapatkannya gaya keliling F yang
besar maksimalnya adalah f. Q, dengan f merupakan koefisien gesek.

Gambar Perpindahan oleh sepasang roda pada transmisi langsung


Pada sabuk, gaya normal terjadi karena sabuk harus diletakkan sekeliling puli dengan suatu gaya
prategang tertentu.
Transmisi Tak Langsung
Pemilihan transmisi tak langsung biasanya diperuntukkan pada perancangan transmisi,
dengan mana elemen penggerak dan digerakkan mempunyai jarak tertentu dan diinginkan
gerakan searah untuk kedua elemen tersebut. Pada transmisi tak langsung ini akan dibahas
tentang sistem v-belt, dengan mana terdapat v-belt dan puly sebagai bagian dasarnya (gambar
2.8). Dikatakan sebagai v-belt karena memiliki penampang berbentuk V dan v-belt terbuat dari
karet yang dilengkapi bahan penarik dan pembungkus (gambar 2.9). Perlunya bahan karet,bagian
penarik, pembungkus dan karpet sebagai lapisan pada permukaan belt agar v-belt mempunyai
kelenturan, ketahanan tarik dan permukaan yang memiliki koefisien gesek yang cukup tinggi

(menghindari slip pada puly).


Ukuran Penampang v-belt
V-belt memiliki ukuran standar baik panjang belt maupun ukuran penampang yang
dibedakan sebagai tipe A hingga tipe E. Setiap tipe memiliki ukuran penampang yang
berbeda.Pada permukaan belt biasanya tercantum tipe belt tersebut, misalkan A46 yang berarti v-
belt tipe A dengan panjang atau keliling belt 46 inch.
Gambar Ukuran penampang v-belt
A merupakan lebar belt dan b sebagai tinggi belt, sedangkan sudut yang terbentuk
selalu 40°.
Tabel 2.1 Ukuran penampang v-belt berdasarkan tipe tertentu
Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D Tipe E
a b a b a b a b a b
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
12,5 9 16,5 11 22 14 31,5 19 38 25,5

Pemilihan tipe V – Belt berdasarkan ukuran puli kecil (penggerak) dan daya
rencana penggerak yang digunakan.

2.3 Perbandingan Transmisi


Perbandingan transmisi i dimaksudkan sebagai perbandingan putaran poros
penggerak n1 terhadap poros yang digerakkan n2.

Tanpa kerugian gesekan (tidak mungkin), daya N pada poros penggerak dipindahkan seluruhnya
pada poros yang digerakkan. Momen dan kecepatan sudut yang bekerja pada poros penggerak
adalah M1 , ω1 sedangkan pada poros yang digerakkan M2, ω2.
N =M1. ω 1 = M2. ω 2
Dengan mana:

N(kW) : n (rpm) : Perhitungan (rad/s)


Perhitungan dapat dilakukan dengan satuan SI maupun Britis
1 HP = 746 watt merupakan konversi satuan untuk daya.
Momen puntir (M) pada satuan Britis telah dikonversi:
M = 71620

Dengan mana N merupakan daya (HP), n sebagai putaran (rpm) dan M sebagai momen puntir
(kg.cm).
Jika dilihat hubungan antara kecepatan sudut dengan perbandingan ratio putaran, dapat ditulis:

Berarti :

Sistem transmisi tidak hanya untuk menurunkan putaran (transmisi perlambatan i > 1) tetapi
dapat juga memperbesar momen.
Ingat, bahwa karena adanya rugi-rugi dalam sistem transmisi, maka P2<P1( tergantung efisiensi
transmisi μ ).
Kecepatan keliling V dapat ditentukan sebagai:

Kecepatan keliling V1 = V2 atau


d1. n1 = d2. n2
Untuk suatu kasus, dengan mana jumlah gigi roda gigi telah diketahui, maka:

Soal- soal

Jika diketahui daya motor 0,746 kW, putaran motor 1500 rpm, diameter roda gigi
1 (d1) dan 2 (d2) masing-masing 5 cm, 15 cm dan diameter drum pemutar 10 cm,
tentukan momen puntir poros motor, putaran drum pemutar dan kecepatan keranjang bergerak
(m/s).

Sebuah belt berjalan dengan panjang 20 m digerakkan oleh motor dengan daya 2 HP, 1500 rpm.
Jika poros motor dikopelkan dengan puly 1 (satu poros) dan poros puly 2 dikopelkan dengan
poros drum belt (satu poros) dan diketahui φ puly 1, puly 2 dan drum belt masing-masing 5 cm,
15 cm dan 30 cm tentukan:
a. M2 dan P2 (untuk efisiensi transmisi 0,8)
b. Waktu (m/detik) yang diperlukan TBS untuk mencapai jarak 20 m (dari titik A ke titik B))

Anda mungkin juga menyukai