Anda di halaman 1dari 10

Indonesia merupakan Minyak sereh wangi Komponen kimia dalam

salah satu negara tropis (Citronella oil) dari minyak sereh wangi cukup
yang kaya sumber daya tanaman sereh wangi komplek, namun
alam. Indonesia berperan (Cymbopogon komponen yang
penting dalam winterianus) merupakan terpenting adalah
perdagangan rempah- salah satu jenis minyak sitronellal, sitronellol dan
rempah, termasuk salah atsiri yang sering juga geraniol.
satunya minyak atsiri yang disebut dengan minyak
dihasilkannya beserta eteris
turunan-turunannya.
Berikut taksonomi dari serai wangi

Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Sub divisi : Spermatophytina
Ordo : Poales
Family : Poaceae
Genus : Cymbopogon
Spesies : Cymbopogon nardus (L.)
Bahan baku yang digunakan dalam proses
penyulingan minyak sereh wangi terdiri atas bahan
baku utama dan baku baku pendukung.

Sereh wangi (Cymbopogon nardus)


Sodium sulphate Anhydrous
air
Alat yang digunakan pada proses pembuatan
minyak atsiri dilakukan dengan metode Steam
Destillation

Tangki
Katel Suling
Katel Pendingin
Tabung Pemisah
Mulai
menyalakan mesin
kondensor
Menyiapkan daun
sereh wangi segar mengalirkan pada
tabung pemisah Air

sodium
Air 15-20 L memanaskan air &
sulphate menambahkan sodium sulphate
dan sereh sereh wangi kedalam
anhydrous anhydrous pada hasil penyulingan
wangi 12,5 kg katel/tangki
0,5 g

melakukan pemanasan Diamkan minyak sereh wangi 10


dengan suhu 100 C menit
selama 8 jam (citronella oil)

Selesai
Oleoresin merupakan hasil ekstraksi rempah yang di
dalamnya terkandung komponenkomponen utama
pembentuk perisa berupa zat volatil (minyak atsiri)
dan non-volatil (resin dan gum), masing-masing
komponen berperan dalam menentukan aroma dan
rasa

Komponen kimia yang terkandung dalam oleoresin


terbentuk dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), dan
Oksigen (O).
Pemisahan antara oleoresin
Ekstraksi dilakukan pada dengan pelarut dilakukan
suhu 78 °C selama 5 jam 14 menggunakan rotary
menit evaporator 90 rpm suhu 60 °C

Proses pemisahan
Ampas destilasi sereh wangi Penyaringan dilakukan untuk
dihentikan setelah pelarut
dikeringanginkan selama 24 memisahkan ampas dengan
etanol teruapkan semua
jam dan diekstraksi maserasi ekstrak
serta didapatkan oleoresin
dengan pelarut etanol 96 %
(ekstrak telah mengental
pada perbandingan bahan
membentuk pasta).
dengan pelarut adalah 1:5
Sifat fisik oleoresin yaitu memiliki bentuk seperti minyak
dan kental hampir berbentuk pasta. Sifatnya yang
menyerupai pasta membuat oleoresin sulit bercampur
dengan makanan, sehingga untuk membantu
pencampuran sering ditambahkan pelarut yang
diijinkan seperti propylene glycol atau minyak sayur.
Sifat kimiawi oleoresin dilihat dari polaritas, pH dan
juga kemampuan oksidasinya. Oleoresin merupakan
senyawa polar yang memiliki kepolaran hampir sama
dengan etanol.

Anda mungkin juga menyukai