Anda di halaman 1dari 1

Hari jumat 2 maret 2018

Jam 08.30 saya bersama dengan teman tomy bersama anggota kelompok lain menuju ke
kantor TKBM. Setelah mengambil segala perlengkapan kerja berupa Helm dan pakain di kantor TKBM
kami segera menuju ke pelabuhan khususnya bagian hamparan , tempat kontainer diletakkan. Kami
disambut dengan baik oleh mandor dan beberapa angota TKBM. Saya mengamati beberapa anggota
TKBM sedang membongkar barang-barang di dalam kontainer. Ketika melihat isi dalam kontainer
yang berisikan keramik, motor serta bebrapa barang-barang lainya jujur saya akui muncul rasa
mengeluh dalam hati bahwa isi kontainer kali ini lebih berat jika dibandngkan dengan hari Jumat lalu.
Namun rasa mengeluh saya hilang ketika melihat wajah-wajah sederhana yang sedang bekerja keras
mencari uang. Tidak membuang waktu lagi saya pun langsung bergabung membantu bapak Rian
dengan bapak Yanto dan bapak Dedy membongkar barang dalam kontainer untuk ditaruh di mobil
muatan. Hal menarik dalam bekerja dikesempatan kali ini adalah kami bekerja bersama-sama sambil
bercanda-tawa sehingga pekerjaan yang berat trasa ringan. Ketika disel-sela waktu istiraht kira-kira
pukul 10.35. Pak rian membeli air AQUA unuk saya dan teman-teman mengunakan uang pribadinya.

Sambil menarik napas dalam-dalam karena kecapehan Saya berpikir dan menyadari bahwa
nasib TKBM sangat bergantung pada setiap arus transportasi yang datang ke pelabuhan. Saya pun
bertanya: apakah setiap kapal barang yang datang ke pelabuhan selalu lancar? Bapak Rian yang
mendengar pertanyaan saya spontan menjawab bahwa kedatangan kapal ke pelabuhan Maumere
tidak begitu lancar. Hal ini karena Jadwal kedatangan kapal sangat tidak menentu selanjutnya
kedatangan kapal pun sangat bergantug pada cuaca. Cuaca yang tidak menentu sangat
mempengaruhi pendistribusian kontainer. Saya bertanya lagi. Jika jadwal kedatangan yang tak pasti
serta cuaca membuat kapal tidak datang, maka apa yang dapat dilakukan untuk bapak mendapat
uang? Pak rian menjawab bahwa yang dilakukan dirinya dan beberapa anggota TKBM adalah
menganggur dan mencari pekerjaan sementara untuk mendapat uang sedikit-dikit buat makan
keluarga. Jam 11.00 kamipun melanjutkan pekerjaan kami lagi hingga menghabiskan barang-barang
yang berada di kontainer yang sedang kami bongkar. Saat kontainer habis dibongkar dan dimuat
muncul rasa puas dan legah. Ternyata hari ini kami bisa selesaiakan pekerjaan kami. Sekitar Jam
12.30 kami pun pamit pulang. Mereka menyampaikan terimakasih atas bantuan kami.

Ada hal positif yang saya belajar dari pak Rian bahwa semangat kerja kerasnya untuk mencari uang.
Saya terkesan dengan pengorbanan yang dilkukannya lewat pemberian 1 dos air Aqua dengan
menggunakan uang pribadinya. Saya merasa puas dengan pekerjaan hari ini angota KBHTM dan saya
bisa bongkar 1 kontainer.

Setelah pulang bekerja kami pun kembali ke kanor TKBM. Di kantor TKBM kami sempat bercerita
bersama pak ketua dan bapak markus bataona. Dalam pertemuan pak markus bataona dan pak
paul saya sempat mendengar bahwa tidalk lama mereka akan mengadakan demo kepada PT Pelindo
karena PT pelindo masih menunda membayar gaji kepada kaum buruh dengan alasan jaringan lagi
tidak baik. Pertanyaan muncul bagaimana proses pembayaran yang dilalukan PT pelindo kepada
TKBM?

Anda mungkin juga menyukai