Nama : Revaldy Septiandi

NRP : 193010105
Kelas : TI-A
Mata Kuliah : Islam Disiplin Ilmu
Tugas Pertemuan 3

Fenomena alam yang akan saya bahas mengenai kecelakaan kerja yang terjadi
di industri tambang timah. Pada tahun 2020 saya sering ikut bekerja bersama teman
saya di tambang timah atau lebih tepatnya Tambang Inkonvensional (TI). Dinamakan
dengan Tambang Inkonvensional karena tambang timah ini tidak memenuhi prosedur
dan izin untuk beroperasi. Mayoritas masyarakat Bangka Belitung bekerja sebagai
penambang. Terdapat banyak jenis Tambang Inkonvensional yang ada pada Bangka
Belitung, salah satunya adalah tempat saya bekerja bersama teman saya. Tambang
tersebut dikenal masyarakat lokal dengan sebutan TI Tungau.
Pada saat hari kejadian, saya dan 2 rekan saya yang bernama Andi dan Tyo
sedang bekerja dengan cuaca hujan deras. Kami tetap memaksa bekerja karena belum
cukup banyak mendapatkan timah. Saat itu Andi berada di lubang Camuy (lubang
bekas kobangan air dari TI Darat), sedangkan Saya dan Tyo berada di Sakan (tempat
penampungan timah), tepatnya berada di pinggiran camuy. Camuy tersebut kami
manfaatkan sebagai tempat kami menyedot timah melalui pipa rajuk dan pipa spiral.
Pada saat Andi melakukan aktivitas me-rajuk dalam camuy, tanah pinggiran camuy
tiba-tiba longsor dan setengah tubuh Andi tertimbun tanah. Saya dan Tyo langsung
sigap turun ke camuy untuk menolong Andi dengan mengandalkan cangkul. Berselang
30 menit, tubuh Andi masih belum bisa kami keluarkan. Saya dan Tyo inisiatif untuk
naik keatas dan meminjamkan pipa rajuk pada orang yang bekerja TI Tungau yang
tidak jauh dari tempat kami bekerja. Orang tersebut kebetulan sedang tidak bekerja
karena hujan. Setelah menggunakan semprotan dari air dari pipa rajuk akhirnya tubuh
Andi dapat kami keluarkan, Andi mengalami luka goresan pada badannya dan kakinya
patah. Kecelakaan kerja yang terjadi pada kejadian tersebut dikarenakan hujan deras
dan kelalaian kami karena memaksa untuk tetap bekerja dalam kondisi hujan.
Sakan

Pipa Rajuk

Camuy