Anda di halaman 1dari 62

01

TI21W6604
Pemodelan
Sistem Pengantar Pemodelan
Konsep Model
Jenis Model

1
PENILAIAN REGULER
⚫ Kehadiran = 10%
⚫ Tugas Individu = 10%
⚫ Tugas Kelompok = 20%
⚫ Kuis = 15%
⚫ UTS = 20%
⚫ UAS = 25%
PENILAIAN SEMESTER SISIPAN
⚫ Kehadiran = 20%
⚫ Tugas = 30%
⚫ UAS = 50% 2
Model
Pengertian Model :
⚫ Representasi/penggambaran suatu masalah
dalam bentuk yang lebih SEDERHANA dan
MUDAH DIKERJAKAN

Mengapa perlu Model ?


• Permasalahan yang ada terlalu rumit.
• Obyeknya terlalu besar atau terlalu kecil.
• Obyek sangat sulit diamati/digambarkan (bisa karena
bergerak terlalu cepat/terlalu lambat, bergerak tak
beraturan, dlsb.)
• Biaya pengamatan/penelitian mahal.
• Obyek berbahaya, dlsb.
Obyek terlalu rumit : rangkaian elektronik
Obyek terlalu rumit : CPU mother board
Obyek terlalu besar : bumi
Obyek terlalu besar : alam raya
Obyek terlalu kecil : atom dan molekul
Obyek sulit diamati : gelombang radio
Biaya penelitian mahal

Sukhoi SU-30
Obyek berbahaya : reaksi nuklir
Obyek Sulit Digambarkan : Proses Kimia
Tujuan pemodelan :

1. Untuk analisis
2. Untuk perancangan dan pengembangan
3. Untuk komunikasi
4. Untuk prediksi
5. Untuk pengendalian
6. Untuk simulasi
Contoh model #1
⚫ “ATOM”, bagian terkecil unsur dan
mempunyai sifat:
⚫ Mengandung muatan positif dan negatif
⚫ Berukuran sangat kecil 10-10 meter, sehingga
tidak teramati

➔ Untuk mempelajarinya perlu


pemodelan !
1. Model Atom Thomson
⚫ Bola Pejal yang
bermuatan positif
mengandung bola-
bola kecil yang
bermuatan negatif
(seperti onde-onde)
2. Model Atom Rutherford
⚫ Inti yang bermuatan
positif dikelilingi
elektron-elektron
yang bermuatan
negatif
Contoh model #2
Masalah lalu-lintas di sebuah kota besar :

⚫ Kemacetan, kekacauan, kemungkinan kecelakaan dsb.


⚫ Usaha mengatasinya : misalnya mengubah arah lalulintas.
⚫ Kesulitannya adalah dalam mencoba/menguji arah yang
dianggap benar, karena:
⚫ Memiliki risiko keruwetan sangat besar, karena lalu-
lintas yang sedang berjalan tidak bisa diubah begitu
saja.
⚫ Harus menunggu beberapa lama dulu sebelum dapat
menarik kesimpulan
➔ Butuh pemodelan !
Pemodelan : jaringan listrik
⚫ Arus Lalulintas = ⚫ Arus Listrik =
Jumlah kendaraan Jumlah muatan
yang lewat persatuan listrik yang lewat
waktu persatuan waktu

1 5 i5
i1
6 i3 i4
3 4 i6
i2
2

i1 mewakili arus kendaraan 1, i2 mewakili arus kendaraan 2, dst


Contoh model #3
⚫ Untuk merancang mobil
baru diperlukan model
dengan skala penuh. Jika
dibuat langsung, bisa
terjadi kesalahan-
kesalahan yang bisa
berakibat fatal
⚫ Jalan keluar : dibuat
model dari tanah liat
(clay model).
⚫ Perancangan menjadi
lebih mudah.
Kesalahan dalam Memodelkan
⚫ Enam orang buta ingin
mengetahui wujud gajah
➔ bisa keliru !!
⚫ Model merupakan
pendekatan, yang
dianggap perlu dan cukup,
dan dibuat berdasarkan
(sejauh mungkin)
pengetahuan yang telah
dimiliki
⚫ Harus menggambarkan
kondisi obyek sesempurna
mungkin.
Jenis model

⚫ Model Ikonik
⚫ Model Analogi
⚫ Model Simbolik/Matematik
Model Ikonik :
• Memberikan visualisasi/peragaan dari masalah
yang ditinjau.
• Contoh :
o Foto udara
o Maket
o Grafik
o Pie Chart
o Dll.
Model Ikonik (foto udara) :
Model Ikonik (maket) :
Model Ikonik (pie chart) :
Model Analogi :

• Didasarkan pada keserupaan/analogi gejala antara


model dengan kondisi sebenarnya.
• Contoh :
➢ Masalah arus lalu lintas → arus listrik.
➢ Perambatan gelombang suara → gelombang
permukaan air : karakteristik akustik sebuah
ruangan bisa dimodelkan dengan sebuah bak air
yang digetarkan oleh sebuah speaker.
Contoh Model Analogi : perambatan suara
Model Simbolik/Matematik :
• Menyatakan representasi kuantitatif berupa
persamaan matematik yang mewakili masalah.
• Contoh :
➢ Persamaan hukum-hukum fisika dan mekanika.

E = mc2
V=RxI
P=VxI
1. Fungsi : Untuk Analisis
Contoh : Analisis cara kerja
perangkat elektronik
dilakukan dengan bantuan
diagram rangkaian.

Model rangkaian ini


membantu para teknisi
elektronika untuk :
• Lebih mudah menganalisis
permasalahan
• Memindahkan masalah ke
atas kertas atau komputer
2. Fungsi : untuk Berkomunikasi
Contoh : Laporan statistik lebih mudah dan jelas disampaikan
dalam bentuk grafik. Penjelasan dan kalimat yang
panjang dapat disederhanakan oleh model.
3. Fungsi : untuk Memprediksi/Meramal
Contoh : Model yang disusun dari data suhu, tekanan, kelembab-
an udara, dan kecepatan angin, digunakan untuk meramal cuaca.
4. Fungsi : untuk Pengendalian
Contoh : Perancangan pesawat dengan model harus bisa
menghasilkan pesawat yang spesifikasinya sama
dengan modelnya.
5. Fungsi : untuk Simulasi
Contoh : flight simulator, astronaut simulator, dlsb.
5. Fungsi : untuk Simulasi
Contoh : flight simulator, astronaut simulator, dlsb.
Tahap Pembentukan Model:

1. Lakukan penyederhanaan dari benda/sistem/per-


masalahan yang sebenarnya ➔ bukan membuang
fungsi-fungsi utama.
2. Tentukan variabel yang bisa dibuang/dieliminasi.
3. Pilih/tentukan model yang paling mendekati.
4. Lakukan evaluasi secara cermat dari model yang
dipilih ➔ Akan didapat beberapa kondisi
ketidakidealan model.
5. Sempurnakan model sehingga mendekati ideal.
“lensa” pemodel yang
Bahasa formal : tergantung pada :
-Simbol -sistem yang dianut
- Angka -pengetahuan
-Grafik A’ = image -pengalaman SISTEM
MODEL NYATA
-Gambar
(A)

A = A’

MODEL
YANG DIUJI SAMPEL

MODEL digunakan untuk :


1. Memberikan gambaran (description)
2. Memberikan penjelasan (prescription)
3. Memberikan perkiraan (prediction)
PERANCANGAN MODEL
1. Konsep Model
2. Perancangan/Pengembangan Model
3. Klasifikasi Model
4. Formulasi model
5. Siklus Model

38
I. KONSEP MODEL
⚫ Model diartikan sebagai tiruan dari kondisi
sebenarnya, dengan kata lain model di-
definisikan sebagai representasi atau for-
malisasi dari suatu sistem nyata, atau pe-
nyederhanaan dari gambaran sistem nyata.
⚫ Sistem nyata merupakan sistem yang sedang
berlangsung dlm kehidupan, sistem yg dijadikan
titik perhatian permasalahan.

39
⚫ Secara umum model digunakan untuk mem-
berikan gambaran (description), memberikan
penjelasan (prescription), dan memberikan
perkiraan (prediction) dari realitas yang di-
selidiki.

40
Menurut Siregar (1991), suatu model
baik memiliki karakteristik sbb :

1. Tingkat generalisasi yang tinggi.


Semakin tinggi derajat generalisasi suatu
model, maka semakin baik sebab kemam-
puan model untuk memecahkan masalah
semakin besar.
2. Mekanisme transparansi
Suatu model dikatakan baik jika dapat meli-
hat mekanisme suatu model dalam meme-
cahkan masalah, artinya kita dpt menerang-
kan kembali tanpa ada yg disembunyikan. 41
3. Potensial untuk dikembangkan
Suatu model yg berhasil biasanya mampu
membangkitkan minat (interest) peneliti lain
untuk menyelidikinya lebih jauh.
4. Peka terhadap perubahan asumsi
Proses pemodelan tidak pernah berakhir
(selesai), selalu memberi celah untuk mem-
bangkitkan asumsi.

42
⚫ Dalam mengkonfirmasikan salah satu karak-
teristik model, yaitu penyederhanaan sistem
nyata. Ada 3 (tiga) bentuk proses penyeder-
hanaan sistem nyata dalam studi ttg sistem :
1. Analisis sistem (system analysis)
2. Perancangan sistem (system design)
3. Postulasi sistem (system postulation).

43
1. Analisis Sistem
⚫ Analisis sistem dilakukan untuk memahami
bagaimana suatu sistem yg diusulkan dapat
beroperasi. Idealnya, seorang analis bereks-
perimen langsung dengan sistem tersebut.
Akan tetapi kenyataan yg dilakukan adalah
membangun model sistem tersebut dan me-
nyelidiki perilakunya melalui model tersebut.
Hasil yg diperoleh kemudian ditaksirkan dlm
terminologi performasi sistem.
44
2. Perancangan Sistem
⚫ Sasaran perancangan sistem adalah meng-
hasilkan suatu sistem yg memenuhi bebe-
rapa spesifikasi. Parameter-parameter atau
komponen-komponen sistem tsb diseleksi
atau direncanakan oleh perancang, dan
secara konseptual dapat dipilih salah satu
kombinasi khususnya untuk membangun
suatu sistem. Sistem yg diusulkan dimodel-
kan kemudian performansinya diperkirakan
berdasarkan perilaku model.
45
⚫ Jika performansi yg diperkirakan ini sesuai
dengan performansi yg diinginkan, rancang-
an diterima, akan tetapi jika tidak sistem di-
rancang ulang dan keseluruhan proses dila-
kukan kembali.

46
3. Postulasi Sistem
⚫ Postulasi sistem adalah karakteristik cara
penerapan model dalam studi-studi sosial,
politik, dan kedokteran, yg perilaku sistemnya
diketahui tetapi proses yg menghasilkan peri-
lakunya tidak diketahui.
⚫ Sejumlah hipotesis mengenai sekumpulan
entiti atau aktivitas yg diduga kuat sebagai
penyebab harus dibuat, agar perilaku yg di-
amati dapat dijelaskan.
47
⚫ Studi akan membandingkan respon model yg
didasarkan pada hipotesis ini dgn perilaku yg
diketahui. Jika ditemukan kesesuaian, dapat
diasumsikan bahwa struktur model sudah
relevan dengan sistem nyata dan sistem
nyata tsb dapat dipostulasikan.
⚫ Alasan lain yg mendorong orang utk mem-
buat model adalah kenyataan bahwa hanya
sebagian saja komponen-komponen pada
48
Suatu sistem nyata yg benar-benar
menentukan perilaku sistem untuk suatu
persoalan yg sedang diamati.

Hal ini mengisyaratkan bahwa penggunaan


model merupakan penyederhanaan
validitasnya.

49
⚫ Ada 4 (empat) prinsip membangun model :

1. Keterorganisasian
2. Relevansi
3. Keakuratan
4. Tingkat agregasi

50
II. KLASIFIKASI MODEL
⚫ Gordon (1989) mengklasifikasi model :
1. Model Fisik
2. Model Matematika
3. Model Statis
4. Model Dinamis
5. Model Analitis
6. Model Numerik
7. Model Simulasi
51
1. Model Fisik
⚫ Model fisik didasarkan pd beberapa analogi
antara sistem-sistem seperti mesin dengan
listrik atau listrik dgn hidrolika. Atribut-atribut
model fisik dipresentasikan dgn pengukuran-
pengukuran yg ditunjukkan oleh jarum pada
alat ukur. Aktivitas-aktivitas sistem dicermin-
kan oleh hukum-hukum fisika yg membangun
model.

52
2. Model Matematika
⚫ Model matematika menggunakan notasi dan
persamaan-persamaan matematika untuk
mempresentasikan sistem. Atribut-atribut di-
nyatakan dengan variabel-variabel dan aktivi-
tas-aktivitas dinyatakan dgn fungsi matema-
tika yg menjelaskan hubungan antar variabel-
variabel tersebut.

53
3. Model Statis
⚫ Model-model dlm katagori statis, baik fisik
atau matematika, memiliki nilai-nilai atribut yg
berbeda dlm keadaan seimbang. Jika kese-
imbangan diganggu dgn memberikan nilai-
nilai baru pada salah satu atribut, sistem
akan mencapai suatu keseimbangan baru,
dengan nilai atribut yg baru pula. Perubahan
itu sendiri tidak dapat diterangkan.

54
4. Model Dinamis
⚫ Model dinamis menunjukkan perubahan se-
tiap saat akibat aktivitas-aktivitasnya. Per-
ubahan yg terjadi dlm sistem dapat diturun-
kan sebagai fungsi waktu.

55
5. Model Analitis
⚫ Model analitis adalah model yg penyelesaian-nya
dilakukan dgn teknis analitis, artinya di-lakukan dgn
menggunakan deduksi teori-teori matematika.
Solusi yang diberikan model-model jenis ini adalah
langsung dan bersifat umum. Suatu model
persamaan matematika yg merepresentasikan
lintasan gerak suatu objek, misalnya dapat
diselesaikan secara langsung dgn teknik analitik, utk
mendapat-kan nilai atribut yg bersifat umum, seperti
kecepatan maksimum, dan percepatan maksimum.

56
6. Model Numerik
⚫ Model numerik adalah model yg diselesaikan dgn
teknik numerik yg menghasilkan solusi melalui
tahapan-tahapan perhitungan iteratif. Model ini
mampu memberikan solusi yg ber-sifat khusus, yaitu
pd keadaan-keadaan tertentu. Dengan mengguna-
kan contoh model matematika lintasan gerak objek,
nilai-nilai atribut pada keadaan tertentu dapat juga
di-ketahui dengan teknik numerik. Kelebihan model
ini dari model analitik adalah pada kemampuan
menyelesaikan persoalan-persoalam yg kompleks.

57
7. Model Simulasi
⚫ Emshoff (1970) mendefinisikan simulasi se-
bagai suatu model sistem yg komponen-
komponennya direpresentasikan oleh proses-
proses aritmatik dan logika yg ada pada
komputer, utk memperkirakan sifat-sifat
dinamis sistem tertentu.
⚫ Dalam simulasi, informasi mengenai keadaan
sistem diperoleh melalui tahapan-tahapan
perhitungan waktu/selang waktu ke waktu/
selang waktu berikutnya.
58
III. FORMULASI MODEL
⚫ Konsep formulasi model merupakan awal
membangun model formal yg menunjukkan
ukuran performansi sistem sebagai fungsi
dari variabel-variabel model. Secara grafis
besar, langkah-langkah konsep formulasi
model ditunjukkan pada gambar berikut :

59
MASALAH SISTEM
PEMAHAMAN SISTEM
-Latar belakang Masalah
- Elemen
- Identifikasi Masalah
- Relasi
- Pembatasan Masalah
- Atribut
- Definisikan Masalah

MODEL KONSEPTUAL

VARIABEL MODEL
- Identifikasi Variabel
Asumsi - Klasifikasi Variabel
- Definisi Operasional Variabel

FORMULASI MODEL
- Fungsi dan Relasi Variabel
- Ukuran Performansi Sistem
- Model Formal
Gbr. Tahap-tahap konsep Formulasi Model

60
IV. SIKLUS MODEL
⚫ Konsep dan ide dasar untuk pemodelan
memben-tuk siklus model yang meliputi 3
fase pengem-bangan, yaitu :
1. Fase Penentuan Masalah
2. Fase Pengembangan Model
3. Fase Pengambilan Keputusan

61
Tahap penentuan
Tahap pendukung masalah
keputusan
Komunikasi
masalah
Pembuat
Keputusan Formulasi
masalah

Tahap pengembangan
Model Model
Integrasi
Penunjang Keputusan
Penetapan Sistem
dan Tujuannya

Presentasi dari Formulasi Model

Hasil Model

Hasil Model
Model Konseptual

Representasi Model

Eksperimen Model
Komunikatif

Pemrograman

Model Perancangan Pemograman


Eksperemental Eksperemen Model

Gambar Siklus Perancangan Model 62

Anda mungkin juga menyukai