maka
devisa
terbesar
dihasilkan
dari
ekspor
tembaga.
Selanjutnya menyusul timah, nikel, bauksit, dan mangan. Jika logam mulia
ikut dimasukan, maka dalam 10 tahun terakhir emas merupakan
penghasil devisa terbesar.
Minyak bumi dan gas bumi masih merupakan sumber devisa utama
bagi negara. Sedangan untuk mineral energi batubara masih dalam
pengembangan mineral energi selain minyak bumi, diharapkan mineral
batubara dapat mensubstitusi minyak di masa datang.
Sumberdaya mineral indonesia dapar dibagi dalam tiga kelompok
besar yaitu:
-
Mineral energi
Mineral logam
TIMAH
Pada tahun 1851 pertambangan timah di Bangka dilaksanakan oleh
Pemerintah Hindia Belanda, dan 9 tahun kemudian Biliton maatschappij
memperoleh konsesinya. Kemudian meluaskan perusahaannya, Singkep
tin
maatschappij.
Pada
maatschappij
diteruskan
Maatschappij
Biliton
tahun
oleh
(GMB)
1923
NV
yang
usaha
gemeen
penambangan
schappelijke
merupakan
Biliton
Mijinbouw
perkongsian
dengan
praktis
berhentu.
Setelah
Proklamasi
kemerdekaan,
GMB
dengan
PT
Koba
Tin
untuk
mengadakan
eksplorasi
dan
dan
menggunakan
kapal
keruk
darat.
Perusahaan
juga
makin
menurun.
Sedangkan
endapan
primer,
yang
pendahuluan
Tujuannya
untuk
menggunakan
memetakan
geofisaka
penyebaran
lapisan
dengan
seismik.
aluvial
sekaligus
untuk
memudahkan
pengoperasian
yang
berpindah-pindah.
Namun kapal keruk jenis isap tersebut kurang cocook di indonesia, karena
tanah yang mengandung timah bercampur dengan akar dan potongan
batang bekas pepohonan.
Pencucian lebih lanjut untuk mendapatkan kadar timah (70%)
dilakukan dengan pencucian. Bijih timah primer ini sangat halus dan
mengandung sulfida, sehingga tidak dapat diambil hanya denga metode
pencucian gaya berat saja, tetapi diperlukan tambahan peralatan flotasi.
PELEBURAN
Sebelum Perang Dunia II terdapat beberapa peleburan timah tungku
tegak dengan arang kayu. Setelah tahun 1966 Peleburan Timah (PELTIM)
membuat tiga tanur putar panjang 9 meter. Yang mampu menghasilkan
25.000 ton/tahun. Tahun 1975 diadakan perluasan dengan menggunakan
tiga tanur konvensional dengan kapasitas 18.000 m ton/tahun. Kemudian
pada tahun 1993 dibangun tanur no. 6 dan diresmikan setahun kemudian
dengan total kapasitas 40.000m ton/tahun.
Produksi timah Indonesia terus meningkat sesudah Perang Dunia I.
Namun tahun 1932 produksi menurun dikarenakan terjadi resesi ekonomi.
Pada zaman jepang produksi timah pada titik terendah yaitu 1.050 m
ton/tahun. Dan produksi tertinggi tercatat tahun 1954 sebesar 35,861 m
ton/tahun, dan turun kembali ke titik 12.769 m ton/tahun, ini disebabkan
tidak cukupnya dana terutama dana devisa untuk pergantian mesin dan
alat.
PEMASARAN
Harga timah sering mengalami penurunan. Ini diakibatan turunnaiknya kegiatan ekonomi dunia, juga dipengaruhi faktor fluktuasi dan
investasi, terutama ketika terjadi gangguan ekonomi moneter, politik, dan
keamana dunia. Turun naik ini ikut dipertajam pula oleh sifat pelburan
produsen kecil, karena proses peleburan memerlukan jangka waktu, jika
harga cenderung naik, perusahaan pelebur lebih dahulu menaikan harga
di pasar. Sedangkan jika harga turun, pelebur terlebih dahulu menurunkan
harga
pembelian
konsentrat
dari
penambang-penambang
kecil.
produk
elektronika
sera
pemakaian
serat
optik
Operasioanal PT ANTAM
Sumber : http://www.timah.com/v3/eng/operational-review-performancereport/
NIKEL
Pada tahun 1935, Bone Tolo Maatschappij, anak perusahaan Oost
Borneo Maatschappij,
untuk
bekerja
di
indonesia,
pada
tanggal
27
juli
1968
bijih
daerah
Pomalaa
mempunyai
medan
dengan
bijih
nikel
di
Pomalaa
dilakukan
dengan
cara
ke
tempat
penimbunan
untuk
diekspor
dan
ke
tempat
nikel
yang
diekspor,
dimuat
ke
dalam
tongkangyang
MVA;
pemurnian
untuk
menghilangkan
unsur
belerang,
silika,
di
pulau
Gebe
dilakukan
dengan
cara
Jumlah Bijih
2012
2013
361,3
379,0
464,0
476,9
* Berdasarkan laporan Competent Person. Data per 31 Desember 2012. Estimasi pada tabel ini
termasuk estimasi sumber daya nikel PT Gag Nikel, estimasi sumber daya bauksit PT Borneo Edo
International dan PT Mega Citra Utama, estimasi cadangan dan sumber daya emas PT Cibaliung
Sumberdaya dan estimasi sumber daya tereka emas.
Jumlah Bijih
2012
2013
137,0
137,0
-
** Jumlah cadangan yang ada di tabel ini juga termasuk di tabel cadangan dan sumber daya mineral
dan termasuk estimasi cadangan PT Cibaliung Sumberdaya.
Sumber : http://antam.com/index.php?option=com_content&task=view&id=47&Itemid=52
Sumber
http://www.vale.com/indonesia/EN/investors/indonesia-
investors/information-market/annualreports/Pages/default.aspx#subsidiaries
PELEBURAN
Masa produksi bijih nikel dapat dibagi dalam tiga masa, yaitu
sebelum Perang Dunia II, masa pendudukan jepang (1942-1945), dan
sesudah tahun 1959. Sebelum Perang Dunia II, Bone Tolo Maatsschappij
memproduksi bijih nikel sejak tahun 1938 di daerah Pomalaa dan
sekitarnya.
Selama masa pendudukan Jepang, produksi dilakukan terus oleh
pihak Jepang untuk diekspor ke negerinya. Setelah Perang Dunia 11
sampai tahun 1958, praktis tidak ada produksi bijih nikel karena situasi
keamanan pada waktu itu.
Baru pada tahun 1959, PT PERTO memulai produksi lagi dengan
menambang bijih di daerah Pulau Maniang dan ini hanya berlangsung
sampai dengan tahun 1960. Selanjutnya, produksi bijih nikel dilaksanakan
berturut-turut oleh PT (Negara) Pertambangan Nikel lndonesia, BPU
PERTAMBUN, PN Aneka Tambang, dan perusahaan asing PT lnco.
Produksi bijih nikel terus meningkat sejak pertama kali ditambang
dan mengalami puncak produksi pada tahun 1981. Sampai dengan tahun
1978 semua bijih yang dihasilkan PT Aneka Tambang (Persero) diekspor ke
Jepang. Mulai tahun 1976, sebagian bijih dilebur menjadi feronikel dalam
relatif dekat, dan hubungan dagang yang baik antara indonesia dan
jepang. Usaha perluasan daerah pemasaran bijih nikel terus dilakukan
terutama pada industri nikel dikawasan ini yang akan memperoleh
keuntungan bersama. Feronikel biasanya digunakan untuk industri baja
tahan karat atau paduan baja, sedangkan nikel kasar harus diproses lagi
sebelum dapat digunakan pada industri yang lebih hilir.
TEMBAGA
Sebelum Perang Dunia II, tembaga pernah diperoleh sebagai hasil
sampingan penambangan emas di muara Sipongi, Sumatera Utara dan
Pandan, Kalimantan Barat. Pada tahun 1967 dilakukan usaha penemuan
dan pengusahaan tembaga secara besar-besaran yang dilakukan oleh
perusahaan Freeport Indonesia Incorporated di daerah Gunung Bijih, Irian
Jaya, yang menandatangani kontrak karya dengan pemerintah pada
tanggal 7 April 1967.
Bijih tembaga di Gunung bijih, ditemukan oleh J.J. Dozy tahun 1936,
bijih yang ditemukan berasal dari suatu tubuh yang pejal pada ketinggian
3460 m di atas permukaan laut, sehingga dinamakan Ertsber yang artinya
gunung bijih. Freeport diresmika oleh presiden Soeharto pada tanggal 3
Maret 1973.
TEMBAGA
Bijih tempaga di Indonesia terbentuk secara magmatik yang
terbentuk oleh proses metasomatik. Pada umumnya bijih tembaga di
lndonesia terbentuk secara magmatik yang terbentuk oleh proses
metasomatik. Endapan hidrotermal umumnya berupa urat-urat kecil yang
kurang ekonomis untuk ditambang. Namun demikian, di antara endapan
hidrotermal tersebut terdapat beberapa yang mempunyai nilai ekonomis,
seperti
cebakan
tembaga
di
Gunung
Limbung
(Jawa
Barat)
dan
metamorfosis
dan
metasomatis,
sedangkan
tubuh
bijihnya
PENAMBANGAN
Penambangan yang diterapkan di Tembagapura dapat dibedakan
dalam tiga cara, yaitu tambang terbuka tanpa pengupasan, tambang
terbuka dengan pengupasan, tambang dalam.
pengolahan
bijih
pertama
kali
bongkahan
diperkecil
lalu
tepung
tembaga
akan
dimasukan
ke
dalam
unit
PRODUKSI
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
817.796,00
796.898,00
998.530,37
879.696,85
545.262,70
8.653.408,49
505.553,00
166.500,64
Sumber:http://kip.esdm.go.id/pusdatin/images/pusdatin/pengolahan_data_mineral/statistik_
mineral/produksi_mineral_per_komoditas.pdf
PEMASARAN
Penjualan tembaga
konsentrat
diantaranya syenit dan nefelin yang berasal dari batuan beku, batu
lempung, lempung dan serpih. Batuan-batuan ini akan mengalami
laterisasi, yaitu proses yang terjadi karena perubahan suhu secara terusmenerus sehingga batuan menagalami pelapukan dan terpecah-pecah.
Pada musim hujan, air memasuki rekahan-rekahan dan menghanyutkan
unsur yang mudah larut sementara unsur-unsur yang sukar larut
tertinggal dalam batuan induk. Setelah unsur-unsur yang mudah larut dari
batuan induk, seperti Na, K, Mg, dan Ca dihanyutkan oleh air, residu yang
ditinggalkan (laterit) menjadi kaya dengan alumunium hidroksida yang
kemudian diproses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit.
PENAMBANGAN
Penambangan bauksit dilakukan mula-mula dengan menyingkikan
tumbuh-tumbuhan penutup, disusul dengan pengupasan lapisan tanah
penutup setebal 20-100 cm. Lapisan bijih bauksit yang mempunyai
ketebalan 2-5 meter kemudian digali dengan singkup mesin, sekaligus
memuatnya ke dalam truk ungkit. Selanjutnya truk menuju ketempat
pencucian. Biji dari tambang tersebut dicuci di tempat pencucian dengan
maksud untuk menghilangkan tanah dan lumpur dan meningkatkan
kualitas bijh.
Bauksit yang telah dicuci ini dimasukan ke tempat penimbunan
untuk dimuat ke dalam kapal pelabuhan curah Kijang. Cara penambangan
ini cukup sulit, karena cadangan bijih itu besar dan kualitasnya tidak sama
besar. Bijih bauksit untuk kualitas ekspor harus memenuhi persyaratan
tertentu. Pencampuran antara kualitas yang kurang baik dengan bijih
kualitas baik, dimulai saat melakukan penambangan yang diambil dari
beberapa tempat, terakhir pencampuran kualitas dilakukan pada saat
pemuatan ke dalam kapal.
PRODUKSI
Seluruh hasil produksi bauksit Indonesia di ekspor ke luar negeri,
dengan negara tujuan Jepang dan beberapa negara Eropa. Pemuatan dan
pengapalan dilakukan di pelabuhan Kijang , Pulau Bintan, langsung
produksi
bauksit
disebabkan
penjualan
bauksit
lebih
emas
di
Sumatera
Barat
yang
dikerjakan
oleh
VOC.
berasal
dari
urat-urat
kuarsa
yang
Jumlah Bijih
2012
1H13
9,0
473,8
9,5
546,8
* Berdasarkan laporan Competent Person. Data per 31 Desember 2012. Estimasi pada tabel ini
termasuk estimasi sumber daya nikel PT Gag Nikel, estimasi sumber daya bauksit PT Borneo Edo
International dan PT Mega Citra Utama, estimasi cadangan dan sumber daya emas PT Cibaliung
Sumberdaya dan estimasi sumber daya tereka emas.
Komoditas
2012
Emas
Bauksit
1H13
6,2
108,8
6,2
111,9
** Jumlah cadangan yang ada di tabel ini juga termasuk di tabel cadangan dan sumber daya mineral
dan termasuk estimasi cadangan PT Cibaliung Sumberdaya.
PENGOLAHAN
Pengolahan bijih emas Gunung Pongkor melalui unit-unit proses
peremukan, penggerusan, sianidasi, carbon in pulp, desopsi karbon,
presipitasi,
dan
pemurnian.
Pada
tahun
1979
alat
flotasi
mulai
ditambahkan untuk mengambil logam timbel dan seng. Pabrik emas Unit
Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia merupakan bagian dari kegiatan
usaha PT Aneka Tambang (persero) dan merupakan satu-satunya unit
pengolahan dan pemurnian emas di indonesi. Sejak 1989, kapasitas
pemurnian pabrik ini, yang berlokasi di Pulogadung, Jakarta Timur,
ditingkatkan dari 30 ton emas dan 70 ton perak pertahun menjadi 50 ton
emas dan 120 ton perak pertahun, yakni untuk mengolah presipitat emas
produksi Unit Pertambangan Emas Pongkor dan perusahaan-perusahaan
kontrak karya. Pabrik yang menghasilkan produk dengan merek dagang
logam mulia ini memurnikan presipitat emas menjadi emas murni
berkadar 99,99% dan perak berkadar 99,95%
potensial.
Sawahlunto
Pada
mulai
tahun
1892
beroperasi
Tambang
Batubara
bersamaan
dengan
Ombilin
di
selesainya
Air
Laya
dan
Non
Air
Laya.
Pada
tambang
Air
Laya
Besar
diterapkan
sistem
penambangan
konvensional
dengan
batubara
dipergunakan
sebagai
bahan
bakar
guna
batubara ini diperkirakan akan meningkat hampir tiga kali lipat 7,8 juta
ton. Kebutuhan batubara untuk industri lainnya, seperti pembakaran
kapur, bata dan keramik, industri pulp, dan peleburan logam diperkirakan
sekitar 0,8 juta ton.
Pada tahun 2011, perusahaan meningkatkan produksi batubara
hingga 3,9%. Total material yang diproduksi perusahaan pun meningkat
hingga 32,2 %. Peningkatan produksi juga terjadi pada volume angkutan
kereta api yang mencapai 9,9 %. Di samping itu, perusahaan mendirikan
anak perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan batubara untuk
mengamankan pasokan ke konsumen.
Ikhtisar Operasional PT Bukit Asam
Sumber : http://www.ptba.co.id/id/about/business#production
Perkembangan ekonomi yang pesat di negara-negara Asia, seperti
Jepang, Taiwan, Malaysia, Hongkong, dan Korea, akan berpengaruh pula
terhadap peningkatan ekspor batubara uap Indonesia dari tahun ke tahun.
Ekspor batubara Indonesia telah pula mendapatkan pasaran yang cukup
baik di negara-negara Eropa, terutama Belanda. Batubara indonesia
dikenal didunia sebagai batubara yang aman dan bersahabt terhadap
lingkungan, karena kandungan belerang serta abunya yang sangat