Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH INDUSTRI PERTAMBANGAN DAN ENERGI

(EMAS)

Disusun Oleh :
- Akbar Ilham
- Dini Kristina W
- Diki Juliansyah
- Maulana Yusuf
- Riska Sri B
- Sutanti Wulandari
- Yulinda

XII IPS 1
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VII
SMA NEGERI 3 CIMAHI
Jl. Pesantren No. 161 Tlp/fax. 022 – 6652897 Kota Cimahi – 4013

BAB I
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
BAB II
2.1. Pengertian Pertambangan Emas
2.2. Sejarah Pertambangan Emas
2.3. Pertambangan emas terbesar di Indonesia
2.4. Penggunaan Emas
2.5. Dampak Positif dan Negatif Pertambangan Emas
2.6. Solusi terhadap Permasalahan Pertambangan Emas
BAB III
3.1. Kesimpulan
3.2. Lampiran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
1.1 Latar Belakang
IPTEK adalah singkatan dari ‘ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu suatu sumber
informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang dibidang
teknologi. Dapat juga dikatakan, definisi IPTEK ialah merupakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan yang terbaru yang bersangkutan dengan
teknologi ataupun perkembangan dibidang teknologi itu sendiri.
Bangsa yang menguasai dunia adalah yang menguasai teknologi, pencipta teknologi,
penyerap teknologi dan pengguna teknologi.
Kekayaan alam Indonesia yang melimpah ruah -kekayaan laut, hutan, bahan tambang, dan
minyak- tidak serta merta dapat dinikmati untuk kesejahteraan rakyatnya. Hal itu hanya
menjadi dongeng kebanggaan yang diajarkan untuk murid-murid sekolah dasar.

Betapa banyak industri pertambangan yang dikuasai perusahaan asing. Bangsa kita
hanya menjadi pekerja dan negara hanya mendapat royalti yang sedikit. Sementara kerusakan
lingkungan yang ditimbulkan akibat industri pertambangan cukup besar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pertambangan emas ?


2. Bagaimana perkembangan pertambangan emas di Indonesia pada zaman dulu sampe
sekarang ?
3. Dimana pertambangan emas terbesar di Indonesia ?
4. Apa dampak yang ditimbulkan dari pertambangan emas ?
5. Bagaimana solusi terhadap permasalahan yang terjadi pada pertambanagn emas ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas sejarah peminatan.
2. Untuk mengetahui sejarah pertambangan di Indonesia.
3. Untuk mengetahui dimana letak pertambanga emas terbesar di Indonesia.
4. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pertambangan emas.
5. Untuk mencari solusi dari permasalahan yang terjadi pada pertambangan emas.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Menambah wawasan tentang pertambangan emas.
2. penulis dan pembaca jadi mengetahui sejarah pertambanagn emas di Indonesia.

BAB II

2.1 Pengertian Pertambangan Emas


Penambangan emas adalah proses dan teknik yang digunakan dalam
pengambilan emas dari tanah.Emas harus dia ambil dari daratan tinggi baru di gali sedalam
mungkin agar dapat emasnya.
Menurut para ahli tambang emas dapat ditemukan pada sekitar gunung berapi yang
tidak aktif lagi, dimana menurut mereka larfa yang keluar dari gunung tersebut memiliki
struktur bahan/kadar pembuat emas. Maka dari itu lokasi yang sangat banyak ditemukan
emasnya ada pada sekitar kaki gunung.
Biasanya di kaki gunung terdapat aliran sungai yang berasal dari atas gunung, yang mana
debu/larfa dingin dari gunung tersebut mengalir dan menghintari aliran sungai, sehingga pada
hulu sungai ataupun pada pinggiran sungai banyak terdapat pasir emas.
2.2 Sejarah Pertambangan Emas di Indonesia
Penambangan emas di Indonesia telah dimulai sejak lebih dari seribu tahun lalu
dengan kedatangan imigran dari Cina yang menambang emas di beberapa wilayah,
dilanjutkan pada Jaman Hindu, pendudukan Belanda dan Jepang. Selama zaman kolonial
Belanda (1600-1942) perkembangan penambangan emas sangat terbatas. Beberapa cadangan
bijih emas yang ditemukan pada periode ini di daerah Lebong, yaitu Lebong Donok dan
Lebong Tandai, Provinsi Bengkulu. Penemuan cebakan emas lainnya yaitu di daerah Banten
Selatan yang dikenal sebagai tambang emas Cikotok milik PT Aneka Tambang. Disamping
itu pula terdapat penemuan-penemuan cebakan emas lainnya dalam jumlah yang relatif kecil.
Pada tahun 1939, produksi logam emas total tercatat sebesar 2,5 ton, yang
setengahnya berasal dari Lebong Tandai. Selama Perang Dunia II, semua tambang emas
tersebut ditutup dan sesudah perang hanya beberapa tambang yang dibuka kembali termasuk
Tambang Emas Cikotok. Produksi emas sejak berakhirnya Perang Dunia II sampai
pertengahan tahun 1980-an tidak menunjukkan peningkatan yang berarti. Produksi total yang
tercatat pada tahun 1985 berjumlah sekitar 2,6 ton, dengan lebih dari 90% dari jumlah
tersebut merupakan produk sampingan konsentrat tembaga yang dihasilkan PT Freeport
Indonesia di Papua (dahulu Irian Jaya), sedangkan sisanya berasal dari produksi PT Aneka
Tambang di Cikotok.
Di Pulau Sumatera, emas sudah lama diusahakan oleh rakyat. Kegiatan penambangan
emas modern ditandai dengan dibukanya tambang Lebong Donok, Bengkulu pada tahun
1899. Jenis cebakan yang dikerjakan adalah cebakan emas primer. Usaha itu disusul oleh
pembukaan tambang-tambang lain seperti Simau (1910), Salida (1914), Lebong Simpang
(1921) dan Tambang Sawah (1923). Tambang Mangani di Sumatera Barat mulai berproduksi
pada tahun 1913, tambang yang diusahakan oleh perusahaan Equator ini bertahan sampai
tahun 1931, kemudian beralih kepemilikan dan dibuka kembali pada tahun 1939 oleh
Marsman's Algemeen Exploratie Maatschappij atau lebih dikenal MAEM.
Tambang-tambang lain yang dibuka sesudah era 1930-an yaitu daerah Belimbing,
Gunung Arum pada tahun 1935 dan dikelola olehh perusahaan Barisan, daerah Bulangsi
dikelola oleh Sumatra Goldmijn Ltd dan Muara Sipongi pada 1936. Selain menambang bijih
emas primer, MAEM juga mengusahakan emas yang berasal dari endapan aluvial (sekunder)
di Meulaboh Aceh yang dibuka pada tahun 1941 dan berlangsung hingga pecahnya Perang
Dunia II. Tambang emas aluvial lain terdapat di Logas Riau dan diusahakan oleh perusahaan
Bengkalis.
Di Kalimantan Barat, orang-orang Cina sejak dulu sudah melakukan penambangan emas,
akan tetapi hasilnya kurang memadai dibandingkan dengan hasil tambang emas di Sumatera.
Tambang-tambang emas yang berkembang merupakan tambang-tambang berskala kecil yang
diusahakan oleh rakyat. Hal yang sama juga berlangsung di Sulawesi Utara.
Cebakan bijih emas primer yang ditemukan di daerah Cikotok mulai diproduksi pada
1940 dan diusahakan oleh perusahaan Zuid Bantam (Anonim, 1998). Pembangunan tambang
emas Cikotok dilakukan oleh N.V Mynbouw Maatschappy Zuid Bantam (NV.MMZB) pada
tahun 1936 sampai 1939, pada saat itu pabrik di Pasirgombong untuk pertama kalinya
berproduksi. Cadangan bijih emas pada waktu itu adalah sebesar 569.041 ton dengan kadar
Au 8,4 g/ton dan Ag 481 g/ton. Tambang emas Cikotok dan Cikondang dan sejumlah
tambang emas di Sumatera (Simau, Lebong, Simpang, Mangani, Logas, dan Meulaboh) serta
tambang emas di Sulawesi Utara (Tapaibekin) tetap berjalan walaupun pecah Perang Dunia
II.
Di zaman Jepang, tambang-tambang tersebut tetap beroperasi dan dikelola oleh
perusahan Jepang bernama Mitsui Kosha Kabunshiki Kaisha dengan tujuan utamanya
mengambil timah hitam dari tambang Cirotan untuk kebutuhan militer. Antara tahun 1945-
1948, yang merupakan tahun perjuangan kemerdekaan, tambang emas Cikotok dikuasai oleh
Pemerintah Republik Indonesia dibawah pengawasan Jawatan Pertambangan Pusat Republik
Indonesia.
Selama masa aksi militer Belanda ke-2 pada tanggal 23 Desember 1948, Tambang Cikotok
kembali dikuasai oleh Belanda sampai pengakuan kedaulatan pada akhir tahun 1949.
Sementara itu NV.MMZB telah kembali untuk meneruskan usahanya, tetapi tambang dan
pabrik mengalami kerusakan berat selama pendudukan Jepang dan selama tahun-tahun
revolusi selanjutnya. Setelah mengetahui bahwa untuk merehabilitasi dan membangun
kembali tambang tersebut membutuhkan biaya besar sekali, maka perusahaan tadi
memutuskan untuk menjual tambang tersebut kepada NV Perusahaan Pembangunan
Pertambangan (NV.PPP).
NV Perusahaan Pembangunan Pertambangan kemudian melakukan rehabilitasi
tambang pada tahun 1954 dan mulai berproduksi pada tahun 1957. Pengelola terakhir
tambang ini adalah Unit Pertambangan Emas Cikotok, namun dengan semakin menipisnya
cadangan sehingga tidak ekonomis untuk di eksploitasi maka pada akhir tahun 1994
produksinya dihentikan dan pada Januari 1995 statusnya berubah menjadi Proyek Eksplorasi
dan Pengembangan Emas dan Perak Cikotok yang dikelola oleh PT Aneka Tambang.
Umumnya dari tahun 1950 sampai dengan tahun 1970-an usaha pertambangan emas
hanya melakukan atau merehabilitasi sisa perusahaan tembang emas sebelum perang dunia
ke-2. Kegiatan pencarian emas pada waktu itu belum optimal karena undang-
undang/peraturan, kebijakan pemerintah tentang emas, harga dan lain-lain kurang mendukung
pembukaan tambang emas baru.
Tambang emas sebelum perang dunia ke-2 yang direhabilitasi kembali oleh NV PPP anak
perusahaan Bank Industri Negara adalah Tambang Cikotok dan Logas di Riau. Beberapa
bekas tambang sebelum perang diusahakan oleh rakyat dalam bentuk pertambangan rakyat,
seperti di Bengkulu, Kalimantan, dan Sulawesi Utara. Minat swasta baru meningkat sesudah
tahun 1970-an dengan membaiknya harga emas antara tahun 1974-1975. Hampir semua
daerah yang mengandung potensi emas, Kuasa Pertambangan-nya (KP) telah dipegang oleh
swasta nasional atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dari 369 KP Eksplorasi yang tercatat di tahun 1980, terdapat 56 KP Eksplorasi emas
yang terdiri atas 22 KP dimiliki oleh BUMN dan 34 KP dimiliki oleh swasta nasional.
Sedangkan KP Eksplorasi waktu itu baru berjumlah 2 buah yang dimiliki PT Aneka
Tambang. Tahun 1982 terdapat 8 KP Eksploitasi, diantaranya 3 KP milik swasta nasional dan
sisanya milik BUMN. Umumnya KP emas yang ditangani Swasta Nasional berjalan kurang
lancar kerena kekurangan modal, ketrampilan, dan teknologi.
Hasil kegiatan eksplorasi yang dilakukan pada periode 1980-an, pada saat ini sebagian
perusahaan tambang emas masih berproduksi tetapi beberapa telah ditutup karena cadangan
bijihnya sudah habis. Pada tahun 1990 produksi emas dan perak dihasilkan oleh PT Aneka
Tambang, PT Lusang Mining, PT Ampalit Mas Perdana, PT Monterado Mas Mining, PT
Aratutut, PT Bakri Hadis Perdana, PT Tambang Timah Perkasa, dan tambang rakyat.
Selain dari perusahaan-perusahaan tersebut, emas dan perak juga dihasilkan sebagai produk
samping dalam konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PT FI) dan mulai tahun 2000, PT
Newmont Nusa Tenggara juga menghasilkan emas dan perak yang terkandung dalam
konsentrat tembaga yang diolahnya. Hingga saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara
yang memiliki cadangan emas terbesar di dunia, dengan produksi maksimal emas di
Indonesia pada tahun-tahun tertentu.
2.3 Pertambangan Emas Terbesar di Indonesia
Tambang emas Grasberg di Papua adalah yang terbesar di dunia. Diperkirakan
cadangan emas Grasberg ada di angka 106,2 juta ounce. Angka tersebut lebih dari dua kali
lipat emas di Siberia. Sebelumnya, Freeport Indonesia memiliki saham lebih dari 90 persen di
tambang ini.
Biaya membangun tambang di atas gunung sebesar US$ 3 miliar. Pada 2004, tambang
ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ounce emas. Pada 2006 produksinya adalah
610.800 ton tembaga, 58.474.392 gram emas, dan 174.458.971 gram perak.
Tambang Grasberg sendiri ditemukan setelah tambang Estberg. Semestinya, Freeport
baru perpanjang kontrak mereka pada 1997, namun karena tambang Grasberg ditemukan
mereka meminta agar perpanjangan dilakukan lebih cepat. Yakni, pada 1991. Ini dilakukan
karena saking besarnya potensi cadangan di tambang ini.
Distrik Grasberg sendiri memiliki tiga tambang yakni tambang terbuka (open pit)
Grasberg, tambang bawah tanah (underground) Deep Ore Zone, dan tambang bawah tanah
Big Gossan. Lalu pada September 2015, PT Freeport Indonesia menginisiasi produk pra-
komersial tambang bawah tanah Deep Mill Level Zone.
Satu hal yang membuat Freeport Mc Moran AS "tergila-gila" dengan tambang
Grasberg adalah emas. Tambang Grasberg menyimpan 23,2 juta ounce cadangan emas per 31
Desember 2017, jauh lebih melimpah dari cadangan emas di Amerika Utara yang hanya 0,3
juta ounce.
Bahkan, tidak hanya di Indonesia, Tambang Grassberg ini juga merupakan salah satu
tambang dengan cadangan emas terbesar di DUNIA!

2.4 Penggunaan Emas di Masyarakat


1. Perhiasan
Emas dapat dibentuk menjadi berbagai perhiasan untuk wanita. Wanita memerlukan
perhiasan untuk beberapa hal seperti menjadi aksesoris untuk penampilan dan meningkatkan
rasa percaya diri. Perhiasan dari emas bisa dibentuk menjadi beberapa benda seperti cincin,
kalung, gelang, anting, jam tangan, bros dan berbagai aksesoris lain. Emas juga menjadi salah
satu jenis perhiasan yang memiliki harga mahal.
2. Kesehatan Gigi
Gigi yang berlubang mungkin akan membuat pemiliknya merasa tidak nyaman. Pada
jaman dahulu pemakaian emas sudah banyak digunakan untuk menambal gigi yang
berlubang. Bahkan ada jenis gigi palsu yang dilapisi dengan emas. Emas tidak bisa
memberikan reaksi dengan jenis logam dan senyawa lain sehingga emas sangat awet. Jadi
emas juga penting untuk mendukung kesehatan gigi.
3. Perlengkapan Pesawat Ruang Angkasa
Pesawat ruang angkasa ternyata juga menggunakan bahan emas sebagai bahan lapisan
untuk kendaraan. Emas memiliki sifat yang sangat baik dan tahan terhadap panas matahari.
Bahkan sekarang emas juga dapat dipakai sebagai bahan lapisan untuk pelindung kepala
untuk astronot. Meskipun emas dipakai dalam kadar yang kecil, tapi peran emas sangat besar
untuk melindungi awak pesawat ruang angkasa dari panas.
4. Produksi Perangkat Elektronik
Emas dipakai sebagai lapisan untuk perangkat kecil sebagai penghantar listrik pada
beberapa alat elektronik seperti radio, televisi, komputer dan perangkat lain. Emas memiliki
sifat yang tahan terhadap korosi, penghantar panas yang baik dan mendukung sistem
pengiriman data komputer. Pemakaian emas dalam perangkat ini memang sangat kecil.
5. Bahan Membuat Penghargaan
Salah satu pengakuan dalam berbagai ajang kejuaraan adalah medali emas. Emas
digunakan untuk membuat medali baik berupa koin, piala atau medali murni. Emas
menunjukkan dedikasi dan derajat yang paling tinggi sehingga sangat sesuai untuk posisi
juara dalam berbagai ajang penghargaan.
6. Emas untuk Investasi
Pada awalnya emas hanya diolah untuk perhiasan wanita yang bisa disimpan dan
dijual lagi. Namun karena harga emas yang terus bergerak karena kondisi ekonomi dunia,
maka sekarang emas menjadi alat investasi yang sangat menarik. Jenis emas yang dibentuk
dalam logam mulia menjadi alat investasi yang paling banyak disukai. Emas dalam bentuk
perhiasan kurang diminati sebagai sumber investasi karena nilai atau harganya sering terkena
potongan.

2.5 Dampak Positif dan Negatif Pertambangan Emas


- DAMPAK POSITIF
1. Terhadap lingkungan : meningkatnya devisa negara dan pendapatan asli daerah serta
menampung tenaga kerja dan masyarakat sekitar dapat memperoleh pekerjaan dari
pertambangan tersebut.
2. Sisi Ekonomi dan Sumber Daya Manusia : Tidak dapat dipungkiri baik secara
langsung maupun tidak langsung sebagian besar dengan adanya kegiatan
penambangan dan adanya perusahaan pertambangan disuatu daerah akan berdampak
secara sistematik pada segi ekonomi masyarakat daerah tersebut. Hal ini dapat terlihat
dari peningkatan pendapatan perbulan masyarakat disekitar perusahaan pertambangan
tersebut. Peningkatan pendapatan ini disebabkan oleh adanya
penerimaan tenagaKerja yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan
operasional. Meliputi tenaga managerial, teknis tambang, teknis operasional dan
tenaga kerja pendukung.
3. Memasok Kebutuhan Energi. : Kegiatan penambangan oleh perusahaan pertambangan
khususnya penambangan bahan-bahan tambang yang pengunaan akhirnya sebagai
sumber energi secara langsung akan berdampak pada peningkatan dan mpemenuhan
permintaan pasokan energi khususnya didaerah tersebut dan pada daerah lain secara
luas.
4. Memacu Pembangunan. : Pembangunan didaerah kegiatan penambangan dan
perusahaan pertambangan tentunya akan terus berkembang pesat sejalan dengan
kegiatan penambangan itu sendiri. Pembangunan insfrastruktur pendukung kegiatan
penambangan itu sendiri tentunya akan memicu peningkatan pembangunan didaerah
tersebut guna mendukung kebutuhan perusahaan dan kegiatan penambangan itu
sendiri mulai dari segi sosial, kesehatan, perekonomian dan lain-lain. Seperti
diterangkan sebelumnya kegitan penambangan itu sendiri akan merangsang
pembangunan perusahaan pengguna dari bahan tambang itu sendiri yang akan
berimbas secara berkelanjutan akan kebutuhan insfrastruktur sosial seperti tempat
ibadah, ekonomi berupa perbankan dan pasar, serta sarana pendidikan.
5. industri pertambangan merupakan salah satu pandapatan terbesar dari sebuah Negara,
6. industri pertambangan memproduksi sebagian besar kebutuhan manusia di
“DUNIA”.
7. Industri pertambangan menyiapkan lapangan kerja bagi masyarakat dan mengurangi
pengangguran.
8. mengangkat nama Negara di kalangan internasional.

- DAMPAK NEGATIF

1. Kegiatan penambangan yang terjadi di kawasan hutan dapat merusak ekosistem


hutan, sehingga dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dalam bentuk
pencemaran air, tanah, dan udara yang disebabkan oleh benda-benda asing sebagai
akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut tidak
berfungsi seperti semula.
2. Usaha pertambangan dalam waktu yang relatif singkat dapat mengubah bentuk
topografi dan keadaan muka tanah (land impact), sehingga dapat mengubah
keseimbangan sistem ekologi bagi daerah sekitarnya.
3. Pencemaran akibat debu dan asap yang mengotori udara dan air, limbah air, tailing
(ampas buangan) serta buangan tambang yang mengandung zat-zat beracun.
4. Suara bising dari berbagai alat berat.
5. pertambangan yang dilakukan tanpa mengindahkan keselamatan kerja dan kondisi
geologi lapangan, dapat menimbulkan tanah longsor, ledakan tambang, keruntuhan
tambang dan gempa.
6. Kebisingan
7. Polusi udara
8. Menurunnya permukaan bumi
9. Kerusakan lingkungan dan masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh proses
penambangan dan penggunaannya.

- Dampak sosial dalam masyarakat

1. Terganggunya arus jalan umum, konflik lahan hingga pergeseran sosial-budaya


masyarakat.
2. Kerusakan lahan bekas tambang.
3. Merusak lahan perkebunan dan pertanian.
4. Membuka kawasan hutan menjadi kawasan pertambangan.
5. Dalam jangka panjang, pertambangan adalah penyumbang terbesar lahan sangat kritis
yang susah dikembalikan lagi sesuai fungsi awalnya.
6. Pencemaran baik tanah, air maupun udara.
7. Kerusakan tambak dan terumbu karang di pesisir.
8. Banjir, longsor, lenyapnya sebagian keanekaragaman hayati.
9. Air tambang asam yang beracun yang jika dialirkan ke sungai yang akhirnya kelaut
akan merusak ekosistem dan sumber daya pesisir laut.
10. Menyebabkan berbagai penyakit dan mengganggu kesehatan
11. Sarana prasarana seperti jalan rusak berat.

2.6 Solusi terhadap permasalahan pertambangan Emas

1. Penambang harus tunduk akan hukum dan wewenang negara terhadap korporasi.
2. Setiap perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial atau Corporate Sosial
Responsibility (CSR) di berbagai bidang seperti :
- Di bidang sosial, perusahaan dapat meberikan dana beasisw pendidikan bagi pelajar,
pelatihan bagi karyawan, dan mendirikan perpustakaan.
- Di bidang ekonomi, perusahaan dapat membantu Usaha – usaha Kecil Menengah
(UKM) dengn memberikan pinjaman dana untuk mengembangkan usaha mereka.
- Di bidang lingkungan perusahaan, perusahaan dapat melakukan reklamasi area bekas
tambang, menanam bibit pohon, dan mengolah limbah dengan cara daur ulang.
3. Pemerintah melakukan evaluasi terhadap aspek pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan.
4. Pemerintah melakukan perubahan kontrak yang lebih menguntungkan bagi negara
pada umumnya dan bagi rakyat asli wilayah tersebut, memfasilitasi sebuah konsultasi
penuh dengan penduduk asli dan pihak berkepentinganlainnya mengenai masa depan
pertambanagn tersebut serta memetakan dan mengkaji sejumlah skenario bagi masa
depan penambang, termasuk kemungkinan penutupan, kapasitas produksi dan
pengolahan limbah.

BAB III
3.1 Kesimpulan
Negara kita Indonesia memiliki pertambanganemas yang sangat besar bahkan
pertambangan emas yang kita miliki pertambangan emas terbesar ke tiga didunia. Menurut
Kementrian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) menyatakan bahwa pertambangan
emas yang ada di Papua merupakan cadangan emas di dunia. Maka dari itu, kita sebagai
warga Indonesia harus bisa memanfaatkan pertambangan tersebut dengan baik jangan sampai
pertambangan tersebut dikuasai oleh bangsa lain.

3.2 Lampiran

DAFTAR PUSTAKA
http://www.pengertianku.net/2015/01/pengertian-iptek-atau-ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-
lengkap.html
https://terusbelajar.wordpress.com/2008/05/13/hubungan-antara-teknologi-dan-pertambangan/
https://alattambangemas.wordpress.com/2015/09/17/tambang-emas/
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190607105516-4-77026/mari-intip-tambang-tambang-
raksasa-di-indonesia
https://www.geologinesia.com/2016/12/sejarah-penambangan-emas-di-indonesia.html?m=1
https://www.kaskus.co.id/thread/5819c207902cfe4b078b456d/5-tambang-emas-terbesar-di-
indonesia-2-diantaranya-terbesar-di-dunia-gan
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penambangan_emas
https://manfaat.co.id/manfaat-emas-dan-perak
https://thescienceofdarma.wordpress.com/2016/10/08/tambang-emas/

Anda mungkin juga menyukai