Fakultas Ilmu Alam dan Teknologi Rekayasa Universitas Halmahera 2021 Succes Story Dari Kampung Kerambah 22 Kota Tanggerang Dulu di RW 22 Ini profesinya hebat-hebat. Jadi ada yang sebagai produksi mebel, ada yang fotografer wedding, ada juga mandor ya selain mandor bangunan ada juga sebagaian ibu- ibu punya warung. Gini, gitu ya terus saya sendiri kebetulan jadi staff operasional di salah satu ekspedisi di Jakarta, kalau menanyai hambatan otomatis kalau misalkan banyak kita enggak bisa kerja karena di daerah kita ini kalau missal-kan ujan lebih dari 1 jam itu udah apa lagi seperti waktu tahun 2018. 2018 itu kita banjir parah di sini sampai-sampai akses kita tertutup semua. Hujan meninggalkan trauma tersendiri bagi warga RW 22, Pada saat banjir kami sangat kesulitan untuk mengevakuasi warga, pertama ini adalah banjir terbesar kemudian mereka (warga) begitu panik. Kemudian dengan fasilitas Armada perahu yang kurang, tenaga pun yang kurang karena banjir di sini saja sangat kesulitan ketika kami datang ke sana itu foto lokasi sudah di atas genteng kami juga perlu mempertahankan diri. selama itu juga masih ada satu atau lebih banyak hampir 1200 jiwa yang terdiri atas 270 kepala keluarga terkena dampak banjir. Fungsi di masjid al-jihad alur cerita soal banjir sedihlah hampir 90% rumah hancur dan barang- barang hanyut di bawa banjur, kalau banjir di sini air dalam setengah jam langsung ke dada orang dewasa. setiap tahun kita sudah pasti ya berharap jangan banjir Kami semua disini rw22 sudah berhasil melewati banjir 2018. Dan kami mencoba menatap kehidupan baru lagi tapi ya malah ada yang datang itu badai yang lebih besar. Itu covid- 19 yang baru berlangsung dua bulan di Indonesia menciptakan gelombang PHK baru yang angkanya mencapai sanggat tinggi sebagian orang sudah terkonfirmasi positif. sebelum pandemi awal itu banyak yang kerja, di rumah kan warung-warung juga sepi terus yang online juga sepi. selain Pak Yudi ada juga Pak rismanto. Waduh kalau dia Lebih sedih lagi ceritanya ”Insya Allah besok sudah ada biayanya aku ya mau melahirkan tuh tidak ada biaya untuk melahirkan” Paris sampai menjual motornya dan dibantu sama warga RW 22 supaya motor itu cepat laku. Alhamdulillah ya, Allah Alhamdulillah motornya bisa kejual dan istrinya pun melahirkan, anaknya pun lahir dengan selamat. saya sebagai ketua RT merasa sangat sedih melihat keluarga saya itu sampai-sampai tidak bisa makan karena tidak punya beras. “ini minum air putih dulu, ya” dan lebih parah lagi adalah sampai menjual rumah untuk melangsungkan kehidupan sehari-hari nggak jelas. bingung, bingung Artinya kita ini musti ngapain sedangkan kita sendiri kan ya lagi kesusahan. juga gitu ya saya itu tidak pernah curhat sama siapapun masalah tentang diri saya dan yang lain ya, tapi karena memang sudah pusing saya masalah ini. Warga juga makin banyak yang dirumahkan. Pikiran saya itu hampir satu harian di pinggir Danau, memandang Danau sampai-sampai saya dapat ide. Kenapa nggak Danau ini dimanfaatkan untuk bikin keramba. Karena memang yaitu di RW 22 ini cuma ada danau tidak ada yang lain lagi yang bisa dimanfaatkan cuma Danau. Akhirnya saya memulai terlebih dahulu untuk membikin kerambah. Supaya warga yakin bahwa keramba itu memang menjanjikan dan memang betul menjanjikan. Pada saat pembikinan untung ada pak aris. Paris itu dulunya pemborong bangunan. Lihat paham benar dengan tukang artinya dengan membangun keramba ini ya sama saja dengan bangunan jadi dia paham jadi sangat membantu sekali dalam proses pembuatan awal keramabah. Saya dan pak aris mulai belajar budidaya ikan supaya nantinya itu nantinya tidak gagal. Belum lagi dengan latar belakang saya dan pak iwan yang. Sama sekali belum tahu tentang itu. Budidaya ikan ya kita cari dari media dari internet ya dari teman teman buku jadi mau enggak mau harus belajar. Dalam 2 hari alhamdulillah berhasil bikin 5 kerambah dan kita berdua mulai menanam bibit ikan supaya bibit bibit itu menjadi harapan buat saya dan paris kita kalau mau panen berhasil. Setelah kita belajar dari media dan buku, ternyata harus dikasih herbal berupa daun pepaya. daun mengkudu agar supaya panen itu bagus dan berhasil. 4 bulan kita panen dan berhasil. ya Alhamdulillah kita, saya dan paris senang sekali akhirnya mempunyai uang yang banyak ya paris akhirnya panen juga kita jual ke mana ya pak? Biar untung tenang nanti kita cari di Facebook, biasanya di Facebook banyak tengkulaknya. Dolo kita cari di media tentang ada tengkulak kita jual akan mudah laku 3 kintal pertama itu. Ada duitnya sekitar 8.100.000. Dan kita bisa itu untuk membelikan membuktikan ke warga bahwasanya keramba kita berhasil dari situ. Warga mulai yakin tentang keramba di yang kita buat. Sukses. Lihat noh. Pak ariesman pak iwan uangnya banyak panen, tambahnya. Nah kalau gitu kita ajak warga semuanya kita ajak bergabung bikin keramba. Oke ya sudah oke. Alhamdulillah ya baris uh uh. Jadi kalau memang warga semua mau ayo kita bareng bareng semua patungan biar tambah kita itu mengangkat nama rw 2 2. Saya yakin keramba akan memajukan warga rw 2 2. Dulu hu. Akhirnya kami juga sepakat kita bangun kerambah patungan bersama sama kita perbaiki dari segi uh uh bentuk kerambah nya kita tambahin cctv kita tambahin lampu lampu agar aman ya kan dan ini harapan kita semua ya di masa masa seperti ini apa namanya kita uh membangun keramba ini agar nantinya kita dapat income dari sini ya. Sangat ya. Kami sangat yakin sekali dengan metode pola pengolahan yang sudah dilaksanakan pak iwan dan paris waktu itu dengan hasil yang melimpah juga. Yang kita yakin sekali, semoga bisa memperbaiki perekonomian kita semuanya di sini.. Dalam narasi di atas ada 2 sosok yang sangat berpengaruh dalam pembentukan ekowisata berupa wisata air dan kerambah, pak Aris dan pak iwan, Dan sekarang kampung tersebut di kenal sebagai kampung kerambah 22 di daerah tanggerang, tepatnya di kelurahan gebang raya, kecamatan periuk - kota tanggreng