Anda di halaman 1dari 3

1.

Definisi mutu pelayanan


- Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan
setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan
ratarata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik
profesi (Azrul Azwar, 1996).
- Memenuhi dan melebihi kebutuhan serta harapan pelanggan melalui peningkatan
yang berkelanjutan atas seluruh proses. Pelanggaran meliputi pasien, keluarga,
dan lainnya yang datang untuk mendapatkan pelayanan dokter; karyawan (Mary
R. Zimmerman).
- Mutu pelayanan kesehatan adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan, yang di satu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap
pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta di pihak lain tata
cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi
2. Mutu pelayanan kesehatan diartikan berbeda berdasarkan perspektif setiap pengguna
seperti :
- Menurut pasien/masyarakat adalah empati, menghargai,tanggap, sesuai dengan
kebutuhan, dan ramah.
- Menurut petugas kesehatan adalah bebas melakukan segala sesuatu secara
profesional sesuai dengan ilmu pengetahuan,keterampilan, dan peralatan yang
memenuhi standar.
- Menurut manajer/administrator adalah mendorong manajer untuk mengatur staf
dan pasien/masyarakat dengan baik.
- Menurut yayasan/pemilik adalah menuntut pemilik agar memiliki tenaga
profesional yang bermutu dan cukup.
3. Strategi peningkatan mutu pelayanan Kesehatan
a. Pelanggan dan harapannya : Harapan pelanggan mendorong upaya peningkatan
mutu pelayanan. Organisasi pelayanan kesehatan mempunyai banyak pelanggan
potensial. Harapan mereka harus diidentifikasi dan diprioritaskan lalu membuat
kriteria untuk menilai kesuksesan.
b. Perbaikan kinerja : Bila harapan pelanggan telah diidentifikasi, langkah
selanjutnya adalah mengidentifikasi dan melaksanakan kinerja staf dan dokter
untuk mencapai konseling, adanya pengakuan, dan pemberian reward.
c. Proses perbaikan : Proses perbaikan juga penting. Sering kali kinerja disalahkan
karena masalah pelayanan dan ketidakpuasan pelanggan pada saat proses itu
sendiri tidak dirancang dengan baik untuk mendukung pelayanan. Dengan
melibatkan staf dalam proses pelayanan, maka dapat diidentifikasi masalah proses
yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan, mendiagnosis penyebab,
mengidentifikasi, dan menguji pemecahan atau perbaikan.
d. Budaya yang mendukung perbaikan terus-menerus Untuk mencapai pelayanan
prima diperlukan organisasi yang tertib. Itulah sebabnya perlu untuk memperkuat
budaya organisasi sehingga dapat mendukung peningkatan mutu. Untuk dapat
melakukannya, harus sejalan dengan dorongan peningkatan mutu pelayanan
terus-menerus
4. Berpikir sistem adalah salah satu pendekatan yang diperlukan agar manusia dapat
memandang persoalan-persoalan dunia ini dengan lebih menyeluruh dan dengan
demikian pengambilan keputusan dan pilihan aksi dapat dibuat lebih terarah kepada
sumber-sumber persoalan yang akan mengubah sistem secara efektif
Unsur-unsur dalam sistem
a. Masukan Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat
dalam sistem & yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut yang
terdiri dari man, money, method, material,machine dan market
b. Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam
sistem & yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang
direncanakan
c. Keluaran Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang
dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem
d. Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan
keluaran dari sistem & sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut
e. Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran sistem tersebut
f. Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh
sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap system

Gambaran unsur-unsur sistem

5. Pentingnya penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam membenatu


pelaksanaan kegiatan kesehatan agar terjadinya meningkatnya kemandirian
masyarakat dan keluarga dalam bidang kesehatan sehingga masyarakat dapat
memberikan andil dalam meningkatkan derajat kesehatannya

Peran dan Fungsi Kader Kesehatan


Kader terlibat dalam pelaksanaan desa siaga melalui kegiatan UKBM yang ada
termasuk poskesdes. Adapun peran kader tersebut adalah sebagai berikut:
Peran sebagai pelaku penggerakan masyarakat dalam hal:
a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
b. Pengamatan terhadap masalah kesehatan di desa;
c. Upaya penyehatan lingkungan;
d. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan anak balita;
e. Pemasyarakatan kadarzi.
Peran tambahan, dalam hal:
a. Membantu petugas kesehatan dalam penanggulangan kedaruratan Kesehatan
sehari-hari
b. Membantu petugas kesehatan dalam penyiapan masyarakat menghadapi
bencana;
c. Membantu petugas kesehatan dalam pengelolaan obat di poskesdes.

Untuk menjalankan perannya sebagai pengembang desa siaga, maka fungsi kader
yaitu:
a. Membantu tenaga kesehatan dalam pengelolaan desa siaga melalui kegiatan
UKBM termasuk poskesdes secara umum;
b. Membantu memantau kegiatan dan evaluasi desa siaga seperti mengisi
register ibu dan anak, mengisi KMS dan lain-lain;
c. Membantu mengembangkan dan mengelola UKBM lain serta hal-hal terkait
lainnya seperti: PHBS,Pengamatan kesehatan berbasis masyarakat,,
Penyehatan lingkungan, Kesehatan ibu, bayi dan anak balita, Keluarga sadar
gizi (kadarzi), JPKM
d. Membantu mengidentifikasi dan melaporkan kejadian di masyarakat yang
dapat berdampak kepada masyarakat
e. Membantu memberikan pemecahan masalah kesehatan yang sederhana kepada
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai