Pencatatan Pembalik
(Penjurnalan & Pemindahbukuan)
Berdasarkan gambar di atas, aktivitas untuk menyusun laporan keuangan dapat dikelompokkan menjadi 2
(dua), yaitu:
1. Aktivitas pencatatan, yang terdiri dari tahap:
a. Pencatatan penyesuaian (adjusting entries) termasuk pencatatan koreksi (jika ada)
b. Pencatatan penutup (closing entries)
c. Pencatatan pembalik (reversing entries), jika diperlukan
Keterangan jurnal
* Didebit biaya gaji karena ada gaji yang belum dicatat
* Dikredit hutang gaji, karena gaji tersebut belum dibayar
Jurnal penyesuaian yang dibuat tanggal 31 Desember 2011 tergantung pada pencatatan pada saat
pembayaran asuransi tanggal 1 Agustus 2011.
Contoh :
Tanggal 1 April 2011 diterima sewa untuk 1 tahun sebesar Rp 3.000.000,00
Penjelasan :
Sewa sebesar Rp 3.000.000,00 diterima tanggal 1 April 2011 untuk satu tahun atau untuk jangka waktu 1
April 2011 sampai 1 April 2011. Sampai dengan 31 Desember 2011 sewa yangtelah dijalani (diakui sebagai
pendapatan tahun 2011). Selama 9 bulan (1 April – 31 Desember 2011) yaitu sebesar Rp 2.250.000,00
( 9/12 x Rp 3.000.000,00). Sedangkan sisanya yang 3 bulan adalah pendapatan tahun 2011 sehingga pada
tanggal 31 Des 2011 belum diakui sebagai pendapatan atau masih sebagai sewa diterima dimuka. Lebih
jelasnya dapat dilukiskan sebagai berikut :
1 Tahun = Rp 3.000.000,00
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2011 sehubungan dengan data di atas, tergantung pencatatan
pada saat penerimaan sewa tanggal 1 April 2011
Ada 2 pencatatan penerimaan pendapatan diterima dimuka yaitu :
1) Dicatat sebagai hutang / pendekatan Neraca
a) Jurnal penerimaan sewa tanggal 1 April 2011
Jika dicatat sebagai hutang maka penerimaan sewa sebesar Rp 3.000.000,00 dicatat pada akun
“Sewa diterima dimuka” seperti nampak dibawah ini :
2011 1 Kas Rp 3.000.000,00
April Sewa diterima dimuka Rp 3.000.000,00
Jurnal penyesuaian
2011 31 Biaya penyusutan peralatan Rp 125.000,00
Des Akum. Penyusutan peralatan Rp 125.000,00
Atau:
Jurnal penyesuaian
2011 31 Kerugian piutang tak tertagih Rp 120.000,00
Des Penyisihan piutang tak tertagih Rp 120.000,00
a. BELUM DICATAT
Transaksi yang belum dicatat dapat disebabkan karena lupa atau karena transaksi tersebut berhubungan
dengan bank yaitu jika perusahaan mempergunakan jasa bank dalam hal penerimaan dan pengeluaran kas.
Jika dalam penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan menggunakan jasa bank mestinya saldo kas
menurut catatan perusahaan dengan catatan bank sama,akan tetapi dalam kenyataan selalu tidak sama.
Oleh karena itu bank setiap bulan mengirim Rekening Koran yaitu salinan mutasi kas perusahaan di bank
yang berguna untuk mencocokan dengan catatan perusahaan sehingga dapat diketahui penyebab terjadinya
selisih. Timbulnya penyesuaian biasanya disebabkan oleh perbedaan waktu pencatatan antara rekening
Koran dengan catatan kas perusahaan. Perbedaan waktu pencatatan meliputi:
1) Bank sudah mencatat terjadinya pengeluaran, perusahaan belum mencatat.
Contoh:
Biaya administrasi bank yang dibiayakan oleh bank kepada perusahaan
Pelunasan utang perusahaan oleh bank
Cek yang diterima perusahaan ternyata tidak cukup dananya.
2) Bank sudah mencatat terjadinya penerimaan, perusahaan belu mencatat
Contoh:
Modul Kompetensi Jurnal Penyesuaian s.d. Laporan Keuangan halaman 7
Pemberian jasa giro oleh bank
Penerimaan piutang perusahaan oleh bank
Contoh:
Saldo kas menurut catatat perusahaan pada akhir 31 Desember 2011 sebesar Rp 15.725.000,00,
sedangkan Rekening Koran Bank pada tanggal 31 Desember 2011 menunjukkan saldo sebesar Rp
17.850.000,00. Perbedaan disebabkan karena Bank telah mendebet perusahaan sebesar Rp 25.000,00
untuk biaya administrasi bank (dicatat pada ”Biaya Umum Rupa-ruoa”) dan mengkredit sebesar
Rp 150.000,00 untuk jasa giri (dicatat pada ”Pendapatan Bunga”) dan terdapat penerimaan inkaso
sebesar Rp 2.000.000,00 yang belum dicatat oleh perusahaan.
Penjelasan:
Berdasarkan keterangan di atas terdapat selisih antara saldo kas menurut catatan perusahaan dengan
catatan Bank yaitu sebesar Rp 2.125.000,00 (Rp 17.850.000,00 – Rp 15.725.000,00). Selisih tersebut
karena perusahaan belum mencatat penerimaan sebesar Rp 2.150.000,00 yaitu penerimaan dari jasa
giro sebesar Rp 150.000,000 dan penerimaan inkaso sebesar Rp 150.000,00, dan perusahaan belum
mencatat pengeluaran sebesar Rp 25.000,00 untuk biaya administrasi bank.
Berdasarkan penjelasan di atas, jurnal penyesuaiannya adalah:
2011 31 Kas Rp 2.125.000,00
Des Biaya Umum Rupa-rupa Rp 25.000,00
Piutang Dagang Rp 2.000.000,00
Pendapatan Bunga Rp 150.000,00
b. PENGHAPUSAN KESALAHAN
Jika diketahui terjadi kesalahan pencatatan maka sebelum menyusun laporan keuangan perlu dibetulkan
dengan membuat jurnal koreksi atau jurnal penyesuaian.
Untuk mempermudah membuat jurnal penyesuaian atas koreksi kesalahan, berikut ini langkah pembetulan
kesalahan :
1) Tulis jurnal yang salah
2) Jurnal yang salah dibalik
3) Buatlah jurnal yang betul
4) Buatlah jurnal koreksi/penyesuaian yaitu dengan menggabung jurnal (b) dan (c).
Contoh :
Penerimaan pelunasan piutang usaha sebesar Rp 750.000,00 dicatat sebagai penerimaan pelunasan putang
usaha Rp 570.000,00
Langkah-langkah untuk membuat jurnal penyesuaiannya adalah:
1) Jurnal yang salah
Kas Rp 570.000,00
Piutang usaha Rp 570.000,00
Contoh soal :
Neraca saldo perusahaan angkutan “ MAJU LANCAR” pada tanggal 31 Desember 2011 adalah :
Berdasarkan data Neraca saldo dan penyesuaian, jurnal penyesuaian sebagai berikut :
III. EVALUASI
1. Berdasarkan data di bawah ini, susunlah jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2015
a. Rekening perlengkapan (supplies) di neraca saldo memperlihatkan jumlah Rp 1.850.000,00 Persediaan
perlengkapan yang tersisa pada tanggal 31 Desember 2015 seharga Rp 500.000,00
b. Pada tanggal 1 Maret 2015 membayar sewa kantor Rp 1.800.000,00 untuk 1 tahun (1 maret 2015 – 28
pebruari 2015) dicatat dalam rekening sewa dibayar dimuka.
c. Pada tanggal 1 Mei 2015 membayar biaya pemasangan iklan Rp 1.500.000,00 untuk 10 kali penerbitan, dicatat
dalam rekening iklan dibayar dimuka sampai tanggal 31 Desember 2015 baru 6 kali terbit.
d. Pada tanggal 1 Juli 2015 membayar sewa gedung untuk 2 tahun (1 Juli 2015 – 30 Juni 1994) Rp3.000.000,00
dicatat dalam rekening sewa dibayar dimuka.
e. Pada tanggal 1 Agustus 2015 membayar premi asuransi untuk 1 tahun Rp 300.000,00 dicatat dalam rekening
beban asuransi.
f. Di neraca saldo terdapat rekening beban sewa kendaraan Rp 3.500.000,00. Sampai tanggal 31 Desember sewa
yang telah jatuh tempo Rp 2.000.000,00.
g. Pada bulan Nopember 2015, diterima sewa kapal untuk 10 kali pengiriman barang dagang Jakarta – Ujung
Pandang, Rp 15.000.000,00. Sampai tanggal 31 Desember 2015 baru dilakukan 8 kali pengiriman barang.
Dicatat sebagai pendapatan.
h. Pinjaman di bank Rp 10.000.000,00 bunga 24% setahun dibayar tiap tanggal 1 Mei – 1 Nopember.
i. Suatu perusahaan membayar gaji karyawan seminggu sekali setiap hari Sabtu sebesar Rp3.000.000,00. Sabtu
terakhir tanggal 29 Desember.
j. Di neraca saldo terdapat rekening gedung Rp 50.000.000,00. Akumulasi penyusutan gedung Rp10.000,00.
Penyusutan gedung ditetapkan 5% tiap tahun.
k. Di neraca saldo terdapat rekening piutang Rp 2.000.000,00. Taksiran piutang tak tertagih 1% dari saldo
piutang.
3. “Heny Salon” pada tanggal 31 Desember 2015 mempunyai data berupa neraca saldo dan data penyesuaian
sebagai berikut :
a. Neraca saldo :
b. Data penyesuaian :
1) Persediaan perlengkapan sebesar Rp 300.000,00
2) Sewa kantor dibayar tanggal 1 April untuk 1 tahun
3) Peralatan disusutkan 10%
4) Asuransi yang telah kadaluwarsa Rp 100.000,00
5) Gaji bulan Desember 2015 yang belum dibayar Rp 150.000,00 sedang gaji bulan Januari 2015 yang
telah dibayar Rp. 50.000,00
Rekening yang perlu dibuka :
15 Asuransi dibayar di muka
16 Gaji dibayar dimuka
22 Hutang gaji
53 Beban perlengkapan
54 Beban sewa
55 Beban penyusutan peralatan
Buatlah Jurnal Penyesuaian!
5. Neraca saldo “Servis Motor Sejati” pada tanggal 31 Desember 2015 sebagai berikut:
8. Neraca Saldo Perusahaan Angkutan Cepat selama tahun 2015 sebagai berikut :
a. Neraca saldo per 31 Desember 2015 :
Jumlah tersebut dipindahkan ke rekening beban sewa, dengan mengkredit rekening sewa dibayar
dimuka dan mendebet rekening beban sewa
c. Peralatan kantor disusutkan :
Jumlah tersebut merupakan beban tahun 1992 dan dicatat pada rekenig akumulasi penyusutan
peralatan disisi kredit.
d. Pendapatan jasa yang masih harus diterima Rp 500.000,00 merupakan piutang jaas, maka dicatat
pada rekening piutang pendapatan disisi debet dan pada rekening pendapatan jasa disisi kredit
e. Gaji bulan Desember yang belum dibayar Rp 250.000,00 merupakan hutang, maka dicatat pada
rekening hutang gaji disisi kredit dan pada rekening beban gaji disisi debet.
f. Beban iklan dineraca saldo Rp 300.000,00 sampai tanggal 31 Desember 1992 yang telah kadaluwarsa
Rp 200.000,00 berarti selebihnya (Rp 100.000,00) belum merupakan beban tahun 1992 maka harus
dipindahkan ke rekening iklan dibayar dimuka dan mengkredit rekening beban iklan.
2. Mengisi kolom neraca saldo disesuaikan dengan menggabungkan jumlah masing – masing rekening yang
ada di kolom neraca saldo dan dikolom penyesuaian.
3. Mengisi kolom rugi laba dan nacara dengan memindahkan jumlah masing – masing rekening yang ada
neraca saldo disesuaikan ke kolom rugi laba atau neraca dengan ketentuan :
a. untuk rekening riil dipindahkan ke kolom neraca
b. untuk rekening nominal dipindahkan ke kolom rugi laba
4. Menghitung rugi bersih
Jumlah kolom R/L kredit Rp 4.300.000,00 (merupakan pendapatan)
Jumlah kolom R/L kredit Rp 3.350.000,00 (merupakan beban)
5. Memindahkan saldo laba ke kolom neraca kredit sehingga jumlah debit dan kredit sama
Dari informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi laporan keuangan bagi para pemakai adalah sebagai dasar
pembuatan pertimbangan-pertimbangan dan keputusan ekonomi yan sesuai dengan kepentingannya.
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas Rp. 4.500.000,00
Surat berharga Rp. 6.000.000,00
PiHutang wesel Rp. 5.500.000,00
PiHutang dagang Rp. 1.700.000,00
Perlengkapan Rp 1.300.000,00
Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000,00
Jumlah Aktiva Lancar Rp. 19.500.000,00
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi – Saham PT ABC Rp. 10.000.000,00
AKTIVA TETAP
Tanah Rp. 20.000.000,00
Bangunan Rp. 25.000.000,00
Akum. Peny. Bangunan Rp. 5.000.000,00
Rp. 20.000.000,00
Peralatan Rp. 10.000.000,00
Akum. Peny. Peralatan Rp. 6.000.000,00
Rp. 6.000.000,00
Jumlah Aktiva Tetap Rp. 46.000.000,00
TOTAL AKTIVA Rp. 75.500.000,00
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha Rp. 5.500.000,00
Hutang bank Rp. 3.000.000,00
Hutang wesel Rp. 2.000.000,00
Hutang pajak Rp. 600.000,00
Hutang bunga Rp. 60.000,00
Pendapatan diterima dimuka Rp. 200.000,00
Jumlah kewajiban lancar Rp. 11.360.000,00
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Hutang hipotik Rp. 10.000.000,00
Jumlah kewajiban Rp. 21.360.000,00
EKUITAS
Modal ALVITO Rp. 54.140.000,00
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp. 75.500.000,00
PENDAPATAN:
Pendapatan Usaha
Pendapatan Jasa Rp 37.800.000,00
Pendapatan Di Luar Usaha
Pendapatan Komisi Rp 1.700.000,00
Pendapatan Bunga Rp 1.000.000,00 +
Rp 2.700.000,00 +
Jumlah Pendapatan Rp 40.500.000,00
BEBAN-BEBAN:
Beban Usaha
Beban Gaji Rp 16.800.000,00
Beban Perlengkapan Rp 2.500.000,00
Beban Penyusutan Bangunan Rp 1.600.000,00
Beban Penyusutan Peralatan Rp 2.000.000,00
Beban Asuransi Rp 900.000,00 +
Jumlah Beban Usaha Rp 23.800.000,00
Beban di Luar Usaha
Beban Bunga Rp 400.000,00 -
Contoh:
PENDAPATAN USAHA:
Pendapatan Jasa Rp 37.800.000,00
BEBAN USAHA:
Beban Gaji Rp 16.800.000,00
Beban Perlengkapan Rp 2.500.000,00
Beban Penyusutan Bangunan Rp 1.600.000,00
Beban Penyusutan Peralatan Rp 2.000.000,00
Beban Asuransi Rp 900.000,00 +
Jumlah Beban Usaha Rp 23.800.000,00 -
Laba Usaha Rp 14.000.000,00
PENDAPATAN DAN BEBAN DI LUAR USAHA
Pendapatan di Luar Usaha
Pendapatan Komisi Rp 1.700.000,00
Beban di Luar Usaha
Beban Bunga Rp 400.000,00 -
Laba di luar usaha Rp 1.300.000,00 +
Laba Bersih Rp 15.300.000,00
PT KAMBOJA
Laporan Laba Ditahan (Retained Earning)
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011
b) Aktivitas Investasi (investing activities), meliputi pemberian dan penagihan pinjaman serta perolehan
dan pelepasan investasi (baik hutang maupun ekuitas) serta properti , pabrik, dan peralatan
Contoh: - penjualan/pembelian properti, pabrik dan peralatan (penjualan merupakan sumber kas, pembelian
merupakan penggunaan kas)
- Pembelian/penjualan obligasi atau saham (penjualan merupakan sumber kas, pembelian
merupakan penggunaan kas)
- Penagihan pinjaman/pinjaman dari entitas lain (penagihan merupakan sumber kas, pinjaman
merupakan penggunaan kas)
Kesimpulan :
Pembelian (Kenaikan) Aktiva Tetap seperti tanah, gedung, kendaraan, peralatan terhadap kas sifatnya
akan mengurangi (-)
Penjualan (Penurunan) Aktiva Tetap seperti tanah, gedung, kendaraan, peralatan terhadap kas sifatnya
akan menambah (+)
c) Aktivitas Pembiayaan (financing activities), melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik. Aktivitas
ini meliputi:
- Perolehan sumber daya dari pemilik dan komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas dan dari
investasinya (pembayaran deviden, penerbitan saham biasa, penebusan biaya/obligasi)
- Peminjaman uang dari kreditur dan pelunasannya
Kesimpulan :
Kenaikan Utang Jangka Panjang (Utang Hipotik dan Utang Obligasi) terhadap kas akan menambah (+)
Penurunan Utang Jangka Panjang (Utang Hipotik dan Utang Obligasi) terhadap kas akan mengurangi (-)
Kenaikan Pengambilan pribadi/prive terhadap kas akan mengurangi (-)
3) Pembuatan Laporan Arus Kas
Data untuk membuat laporan arus kas biasanya berasal dari:
(1) Neraca komperatif
(2) Laporan Laba Rugi periode berjalan
(3) Data transaksi terpilih
Langkah-langkah pembuatan arus kas dari sumber-sumber ini sebagai berikut:
(1) Penentuan kas yang disediakan oleh operasi
(2) Penentuan kas yang disediakan oleh atau digunakan dalam aktivitas investasi dan pembiayaan
(3) Penentuan perubahan (kenaikan atau penurunan) kas selama periode berjalan
(4) Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal dan saldo kas akhir
Berikut ini Neraca komperatif dari Perusahaan “Maju Lancar” selama tahun pertama operasinya yaitu tahun 2006
Informasi mengenai Laporan Laba Rugi Perusahaan “Maju Lancar” sebagai berikut:
Pendapatan Rp 86.000.000,00
Beban Operasi Rp 60.000.000,00
Informasi tambahan:
Pemilik telah mengambil untuk kepentingan pribadi uang sebesar Rp 17.000.000,00
Berdasarkan data di atas Laporan Arus Kas Perusahaan “MAJU LANCAR” adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Analisis atas neraca dari Perusahaan “MAJU LANCAR” diperoleh dua pos yang menaikkan kredit atau beban
non-kas pada laporan laba rugi, yaitu:
(1) kenaikan piutang usaha mencerminkan kredit non kas pada pendapatan,
(2) kenaikan hutang usaha mencerminkan kredit beban non-kas pada beban.
Untuk memperoleh kas yang disediakan oleh operasi, maka:
(1) kenaikan piutang usaha harus dikurangkan dari laba bersih, dan
(2) kenaikan hutang usaha harus ditambahkan kembali ke laba bersih
III. EVALUASI
Berdasarkan soal yang telah dikerjakan pada KB 1, diminta:
1. Susun Neraca Lajur
2. Laporan Keuangan
Setelah menyusun jurnal penutup maka kegiatan berikutnya yaitu posting dari jurnal penutup ke buku besar
yang bersangkutan. Contoh posting jurnal penutup seperti nampak di bawah ini.