044670816
Dalam video menjelaskan tentang Activity Base Cost (ABC) sebagai metode pendekatan
yang berbeda pada sistem perhitungan biaya yang mempengaruhi biaya produksi. Walaupun
secara prinsip serupa antara Activity Based Cost dengan sistem yang ada sebelumnya, namun
ada 3 perbedaan utama dari keduanya, yaitu:
Dalam sistem biaya konvensional, pengalokasian biaya dilakukan secara sederhana dengan
berdasarkan alokasi biaya (cost pools) di tiap departemen. Namun, dalam sistem ini tidak
memperhitungkan biaya secara akurat. Hal ini dikarenakan dalam sistem biaya konvensional
tidak memperhitungkan penggunaan sumber daya (resources) di tiap proses atau produk. Ini
menyebabkan biaya produksi dihasilkan lebihsaji dalam suatu produk/proses dan kurangsaji
pada produk/proses lainnya.
Dalam sistem ABC, fokus utamanya adalah aktivitas. Sesuai namanya yaitu Activity Based
Costing, perhitungan (alokasi) biaya berdasarkan pada aktivitas-aktivitas yang terjadi. Contoh
sederhana yaitu sebuah kedai yang menjual burger dan limun (lemonade). Diceritakan bahwa
kedai tersebut menjual 100 burger dan 100 limun dalam sebulan dan pada akhir bulannya
mendapatkan tagihan listrik sebesar $200.
Dalam sistem biaya konvensional, alokasi biaya listrik untuk burger dan limun adalah sama,
cukup dengan membaginya sama rata sehingga didapatkan biaya listrik sebesar $1 untuk 1
burger dan $1 untuk 1 limun. Namun jika pemilik kedai membutuhkan 3 kWh untuk
membuat 1 burger dan hanya menggunakan 1 kWh untuk membuat 1 limun, maka
penghitungan biaya konvensional menjadi tidak adil. Biaya $1 untuk masing-masing 1 burger
atau 1 limun menjadi kurangsaji bagi tiap 1 burger dan lebihsaji untuk tiap 1 limun.
Sumber:
Video pada Kelas Tutorial Online Pengantar Akuntansi
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi Universitas Terbuka