Anda di halaman 1dari 2

MATA KULIAH: PENDIDIKAN AGAMA

“RINGKASAN”
Dosen: Usman Muhammad SH., M.pd.i

Oleh:

Irfandy Fataruba / 07261711031

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

2021
Selayang Pandang Tentang Zakat Profesi
“Dan di dalam harta mereka ada hak orang miskin yang meminta – minta, dan orang
miskin yang tidak meminta – minta” (Qs. Az – Zariat ayat 19).
Zakat Profesi adalah zakat yang dikenakan pada tiap tiap pekerjaan atau keahlian profesi
tertentu, baik yang dilakukan sendirian maupun yang dilakukan secara bersama dengan
orang/lembaga lain, yang mendatangkan penghasilan (uang) yang memenuhi nisab (batas
minimum untuk bisa berzakat). Contohnya seperti profesi dokter, konsultan, advokat, dosen,
guru, karyawan, penjahit, da’I (muballigh) dan lain sebagainya.
Kewajiban zakat secara umum terkandung dalam Al-Qur’an surat At – Taubahayat 103
yang artinya: “Ambillah sebagian dari harta mereka sebagai sadaqah (zakat)…” dan surat Al –
Baqarah ayat 267: “Wahai orang – orang yang beriman, infakkanlah olehmu sekalian sebaik –
baik hasil usahamu…” selain itu juga berdasakan tujuan di syari’atkan zakat ialah untuk
memberikan dan mengembangkan harta serta menolong para mustahiq. Zakat profesi juga
mencerminkan rasa keadilan yang merupakan ciri utama ajaran islam, yaitu kewajiban zakat
pada semua penghasilan dan pendapatan.
Solidaritas sosial antara Muslim adalah faktor utama dalam membangun umat yang kuat,
sejahtera dan damai. Dalam membangun suatu tatanan masyarakat yang berkeadilan dan
sejahtera, maka tidak bisa dilepaskan dari peran serta seluruh elemen masyarakat muslim,
dengan tidak terlalu berlebihan bisa dikatakan bahwa, “solidaritas menentukan kualitas suatu
umat”. Semakin tinggi nilai solidaritas, maka semakin kuat umat tersebut. Sebaliknya jika nilai
solidaritasnya tidak terbangun dengan baik oleh setiap muslim, maka kerapuhan umat islam akan
menjadi kenyataan.
Untuk itu dalam melaksanakan zakat membutuhkan landasan imanyang kuat, karena
Allah Swt menjanjikan pahala yang besar dengan ganjaran syurga, sedangkan pahala dan syurga
itu tidak bisa terdeteksi oleh panca indera maupun alat yang secanggih apapun. Untuk bisa
meyakini kebenaran janji Allah tersebut hanyalah dengan kaca mata iman sebagai landasannya.
Kadang – kadang kita kurang berlaku adil terhadap kelima rukun Islam, misalnya setiap muslim
pasti mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan shalat, berpuasa pada bulan Ramadhan
bahkan menunaikan Haji ke Baitullah bagi yang mampu, tapi belum tentu semua mereka bisa
dan mau mengeluarkan zakatnya, padahal kalau kita telaah Al – Qur’an sebagai landasan utama
kita dalam beragama, ada kurang lebih 27 ayat yang menyandingkan perintah shalat dengan
zakat, seperti firman Allah dalam surat Al – Baqarah ayat 43: “Dan dirikanlah shalat dan
tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang – orang yang ruku”
Pembaca mungkin bertanya – Tanya berapa nisab dari zakat profesi? Nisab ialah batas
minimal harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. Nisab zakat profesi/pendapatan diqiyashkan
dengan nisab zakat ‘az – zuru’ wa tsimar (tanaman dan buah – buahan) yaitu besarnya 5 wasaq
atau 652,8 kg gabah atau 520 kg beras. Jika harga beras yang paling murah Rp. 7.000/kg, maka
nisab zakat profesi ialah 520 x Rp. 7.000 = 3.640.000.

Anda mungkin juga menyukai