Anda di halaman 1dari 10

Tomia, Sri Novita, Harum, Nur Fauziah, Oktavianus, Yuwita Rahman, dan Selvi Aghnaita Syahla

JEID E-ISSN : 2798-4176


Journal of Educational Integration and Development
Volume 2, Nomor 3, 2022

Analisis Kemampuan Komunikasi dan Minat Belajar Siswa pada Mata


Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di MTs Mujahidin Pontianak

Tomia1, Sri Novita2, Harum3, Nur Fauziah4, Oktavianus5, Yuwita Rahman6, Selvi Aghnaita
Syahla7
IKIP PGRI PONTIANAK, JL. Ampera No. 8, Kota Pontianak, Kalimantan Barat
Miaawadina30@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to describe students' communication skills and interest in learning in following
the learning process in class, especially in the subjects of information and communication
technology at MTs Mujahidin Pontianak. The method used in this research is descriptive
quantitative in the form of survey research (Survei Studies). The subjects in this study were all
students of grades VII, VIII, and IX of Mts Mujahidin in the 2021/2022 academic year. Data
collection techniques using direct communication techniques, indirect communication and
documentation, data collection tools using observation guidelines, questionnaires and
documentation, and data analysis techniques using descriptive statistics. The population in this
study amounted to 126 with the sample technique used is proportional stratified random
sampling with a sample of 96 people. The results showed that students' communication skills
tended to be in the sufficient category and students' interest in learning tended to be in the
sufficient category.
Keywords: Analysis, communication skills, interest in learning

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi dan minat belajar siswa
dalam mengikuti proses belajar dikelas khususmya pada mata pelajaran teknologi informasi dan

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 3, 2022 152
Tomia, Sri Novita, Harum, Nur Fauziah, Oktavianus, Yuwita Rahman, dan Selvi Aghnaita Syahla

komunikasi di MTs Mujahidin Pontianak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif dengan bentuk penelitian survey (Survei Studies). Subjek pada penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VII, VIII, dan IX Mts Mujahidin Tahun Ajaran 2021/2022. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik komunikasi langsung, komunikasi tidak langsung dan
dokumentasi, alat pengumpulan data menggunakan pedoman observasi, angket dan dokumentasi,
serta teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Populasi pada penelitian ini berjumlah
126 dengan teknik sampel yang digunakan yaitu Proportionate stratified random sampling
dengan hasil sampel berjumlah 96 orang. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan komunikasi
siswa cenderung pada kategori cukup dan minat belajar siswa cenderung pada kategori cukup.
Kata kunci : Analisis, kemampuan komunikasi, minat belajar

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang sangat penting bagi setiap orang baik
secara eksklusif maupun dalam sebuah pertemuan. Dengan pendidikan seseorang bisa memiliki
pengetahuan yang luas, menjadi wawasan dalam setiap kehidupan yang dijalani, mengubah pola
pikir dalam menghadapi permasalahan secara bijak serta menjadi bekal dalam setiap jenjang-
jenjang pendidikan yang akan dijalani selanjutnya. Di dalam Undang-undang No. 2 Tahun 1985
mengenai tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan,
sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur, mandiri, kepribadian yang mantap, dan
bertanggung jawab terhadap bangsa. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan, perlu
adanya wadah agar tujuan-tujuan pendidikan bisa tercapai dengan semestinya.
Sekolah merupakan wadah yang penting dalam pendidikan karena sekolah adalah yayasan
pendidikan yang bersifat formal dan nonformal dengan penuh maksud untuk memberikan
pengawasan dan pengajaran kepada siswa melalui arahan yang diberikan oleh pengajar atau guru.
Dalam sekolah tidak lepas dengan adanya komunikasi antara guru dan siswa. Menurut Karti
Soeharto (1995: 22) menyebutkan bahwa kemampuan berkomunikasi adalah kemampuan guru
dalam menciptakan ikim komunikatif antara guru dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Adanya komunikasi dalam proses belajar juga merupakan salah satu adanya rasa minat
yang hadir dalam diri seseorang yaitu rasa ingin mengikuti dan melakukan atas kehendaknya

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 3, 2022 153
Tomia, Sri Novita, Harum, Nur Fauziah, Oktavianus, Yuwita Rahman, dan Selvi Aghnaita Syahla

sendiri atau dorongan dari diri orang lain. Maka jika komunikasi antara guru dan siswa
berlangsung dalam proses pembelajaran timbul rasa minat belajar dari dalam diri siswa tersebut.
Menurut Hansen (1995) dalam Susanto (2016:57) menyebutkan bahwa minat belajar siswa erat
hubungannya dengan kepribadian, motivasi, ekspresi dan konsep diri atau identiikasi, faktor
keturunan dan pengaruh eksternal atau lingkungan.
Dengan proses komunikasi yang lancar maka timbul rasa senang dari dalam diri siswa
tersebut yang dinamakan minat belajar. Minat belajar yang peneliti temukan dalam proses belajar
pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi adalah ketika guru menyampaikan
materi melalui power point di materi microsoft word, pada materi ini guru memberi tugas siswa
untuk mengetik tulisan yang disiapkan dengan menggunakan beberapa sub menu yang ada di
dalam microsoft word. Setelah selesai siswa mengerjakannya, siswa mencoba menggunakan
submenu-submenu dengan kreativitas sendiri tanpa diperintah oleh guru. Dengan demikian siswa
menjadi senang belajar pada materi tersebut dilihat dari keaktifan dan kreativitas pada siswa
tersebut. Penelitian yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi dan minat belajar siswa
pernah diteliti oleh Abdul Muiz, Andika Nur Saputro, dan Anik Yuliani (2018) dari IKIP
Siliwangi, Jl. Terusan Jendral Sudriman, Cimahi Tengah, Kota Cimahi Jawa Barat dengan
penelitiannya berjudul Analisis Kemampuan Komunikasi Dan Minat Belajar Matematis Siswa
SMP. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa dari 34 siswa tidak ada satupun yang memiliki skor
sangat baik dalam kemampuan komunikasi. Siswa yang tergolong sangat baik mempunyai
kemampuan menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa,
simbol, ide, atau model matematika, menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara lisan
atau tulisan, mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika, membaca dengan
pemahaman suatu representasi matematika tertulis, mengungkapkan kembali suatu uraian atau
paragraf matematika dalam bahasa sendiri sehingga memperoleh skor 10. Sebanyak 8 siswa
sudah baik dalam kemampuannya komunikasi matematis. Cukup sedikit kesalahan yang siswa
lakukan. Sebanyak 10 siswa sudah cukup dalam menyelesaikan pertanyaan kemampuan
komunikasi. Namun kesalahan yang dapat dilakukan siswa tergolong tidak sedikit. Masih
terdapat kekeliruan dalam proses penyelesaian yaitu 16 siswa masih terdapat yang kemampuan
komunikasinya masih tidak baik. Melihat bagaimana kondisi dilapangan, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian ini dengan judul kemampuan komunikasi dan minat belajar siswa
Pada pelajaran teknologi informasi dan komunikasi di MTs Mujahidin Pontianak. Kemampuan

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 3, 2022 154
Tomia, Sri Novita, Harum, Nur Fauziah, Oktavianus, Yuwita Rahman, dan Selvi Aghnaita Syahla

komunikasi siswa pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi di MTs Mujahidin
Pontianak berkategori cukup dengan hasil presentase sebesar 35,42%. Sedangkan minat belajar
siswa pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi di MTs Mujahidin Pontianak
berkategori cukup dengan hasil presentase sebesar 34,4%. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui (1) hasil proses kemampuan komunikasi dan minat belajar siswa pada mata pelajaran
teknologi informasi dan komunikasi, (2) hasil dari proses minat belajar siswa pada mata pelajaran
teknologi informasi dan komunikasi di MTs Mujahidin Pontianak. Indikator yang digunakan
pada kemampuan komunikasi menurut Sutarji (2016: 10-11) untuk mengukur kemampuan
komunikasi siswa adalah: (1) pemahaman, (2) kesenangan, (3) pengaruh pada sikap. Sedangkan
indikator pada minat belajar menurut Slamet (2010 dalam Hikmi 2013) adalah (1) perasaan
senang, (2) partisipasi atau keterlibatan (3) perhatian. Maka hasil penelitian yang dilakukan,
peneliti menemukan bahwa kemampuan komunikasi dan minat belajar siswa pada mata pelajaran
teknologi informasi dan komunikasi cenderung pada kategori cukup, dengan demikian pada
kemampuan komunikasi adalah siswa masih berfokus kepada guru yang merupakan satu-satunya
sumber pengetahuan bagi siswa, sedangkan pada minat belajar siswa cenderung tidak semua
siswa memiliki minat belajar pada mata pelajaran tersebut, beberapa siswa hanya mengikuti mata
pelajarannya namun tidak memiliki rasa minat pada mata pelajaran tersebut.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitaif dengan bentuk penelitian survey
(Survei Studies). Populasi pada penelitian ini berjumlah 126. Sampel yang digunakan pada
penelitian ini adalah Proportionate stratified random sampling dengan hasil sampel berjumlah
96. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik komunikasi tidak langsung dan dokumentasi.
Alat pengumpulan data peneliti menggunakan angket dan dokumen. Serta teknik analisis data
peneliti menggunakan deskriptif statistik. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Mujahidin
Pontianak Semester Dua Tahun ajaran 2021-2022, pengambilan subjek dalam penelitian ini
dengan cara memilih sampel dari masing-masing tingkatan yaitu kelas VII, VIII, dan IX dengan
jumlah keseluruhan peserta didiknya ada 126 orang. Angket digunakan untuk memproleh data
siswa yang mempunyai kemampuan komunikasi dan minat belajar dalam pembelajaran teknologi
informasi dan komunikasi. Data angket yang terkumpul dibagi menjadi 4 kriteria,yaitu: (1)
kemampuan komunikasi dan minat belajar peserta kurang (2) kemampuan komunikasi dan minat

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 3, 2022 155
Tomia, Sri Novita, Harum, Nur Fauziah, Oktavianus, Yuwita Rahman, dan Selvi Aghnaita Syahla

belajar peserta didik cukup (3) kemampuan komunikasi dan minat belajar peserta didik baik dan
(4) kemampuan komunikasi dan minat belajar peserta didik sangat baik. Dokumentasi untuk
mengetahui proses belajar guru dan siswa didalam kelas.

∑𝑋
M= 𝑁

Keterangan:
M = skor aktual
Mi = rerata skor ideal =1⁄2 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
∑𝑋 = jumlah skor jawaban responden
𝑁 = banyaknya responden
𝑆𝐷𝑖 = simpangan devisi ideal = 1⁄6 (skor maksimal ideal-skor minimal ideal)
Tabel 1. Kriteria Penilaian Ideal
Rentan Skor Kriteria
Mi+1,5 SDi ≤ M ≤ Mi+3,0 sdi Sangat Baik
Mi+0 SDi ≤ M ≤ Mi+1,5 sdi Baik
Mi+1,5 SDi ≤ M ≤ Mi+0 sdi Cukup
Mi+3 SDi ≤ M ≤ Mi+1,5 sdi Kurang
(Sumber: Azwar,2007:162)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian yang dilakukan peneliti memperoleh data menggunakan statistik
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dari hasil data yang menyajikan
perhitungan hasi sampel, mean (M), median (ME), Standar deviasi (SD, minimum dan maximum
dari masing masing variable. Deskriptif kemampuan komunikasi dan minat belajar siswa di
lakukan di MTs Mujahidin Pontianak. Berikut ini kemampuan komunikasi dari 116 responden.

Tabel 2. Distribusi Skor Angket Kemampuan Komunikasi


Jumlah
Alternatif Jawaban Persentase (%)
Skor
Sangat Setuju 295 20,5%
Setuju 424 29,4%

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 3, 2022 156
Tomia, Sri Novita, Harum, Nur Fauziah, Oktavianus, Yuwita Rahman, dan Selvi Aghnaita Syahla

Tidak Setuju 422 29,3%


Sangat Tidak Setuju 299 20,8%
JUMLAH 1440 100%

Pada penelitian kemampuan komunikasi dan minat belajar siswa pada mata pelajaran
teknologi informasi dan komunikasi, langkah awal peneliti lakukan adalah dengan memberikan
pernyataan berupa kuesioner (angket) yang berjumlah 15 pada masing-masing variabel, untuk
mengetahui bagaimana kemampuan komunikasi dan minat belajar siswa saat proses
pembelajaran dikelas khususnya pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Maka
pada kemampuan komunikasi siswa dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 3. Kemampuan Komunikasi siswa


Skala Skor Tabel Konversi Kriteria F %
Mi+1,5 SDi ≤ M ≤ Mi+3,0 sdi 48,00 ≤ M ≤ 58,01 Sangat Baik 17 17,7
Mi+0 SDi ≤ M < Mi+1,5 sdi 38≤ M ≤ 48,00 Baik 31 32,3
Mi - 1,5 SDi ≤ M < Mi+0 sdi 27,99≤ M < 38 Cukup 33 34,4
Mi - 3 SDi ≤ M < Mi - 1,5 sdi 17,99≤ M ≤ 27,99 Kurang 15 15,6
Jumlah 96 100%

Berdasarkan tabel 3 hasil kemampuan komunikasi siswa MTs Mujahidin Pontianak yang
berkategori sangat baik sebanyak 15 siswa atau 16,67%, baik 31 siswa atau 32,29%, cukup 34
siswa atau 35,42%, dan kurang sebanyak 16 atau 15,63%. Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa
dalam proses belajar kemampuan komunikasi antara guru dan siswa masuk dalam kategori
cukup. siswa masih berfokus kepada guru yang merupakan satu-satunya sumber pengetahuan
bagi siswa.

Pada hasil rekaman wawancara peneliti bersama guru pengampu mata pelajaran teknologi
informasi dan komunikasi adalah dalam proses belajar guru mengatakan harus memahami
karakteristik siswa dengan cara dalam sesi tanya jawab, meminta siswa tampil kedepan apakah
siswa tersebut berkompeten atau kurang paham, bertanya secara langsung tentang suka atau tidak
praktikum di laboraturium komputer, bertanya apakah paham saat guru menyampaikan materi

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 3, 2022 157
Tomia, Sri Novita, Harum, Nur Fauziah, Oktavianus, Yuwita Rahman, dan Selvi Aghnaita Syahla

dengan cara seperti ini. Bahasa yang digunkan guru dalam menyampaikan materi adalah
menggunakan bahasa Indonesia dengan alasan agar semua siswa dapat menerima apa yang
disampaikan oleh guru. Guru mengatakan saat menyampaikan materi siswa harus menaruh
perhatian, materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa dan siswa mengalami perubahan
pada perilaku dengan cara pertama menjelaskan tujuan materi untuk siswa, misalnya
kegunaannya bekerja di bagian administrasi bisa mempraktikan hasil belajar excel nya,
menekankan pelajaran ini penting untuk sekarang dan nanti.
Kemudian melakukan demonstrasi atau mempraktekkan secara langsung, dengan
menampilkan melalui proyektor contoh menjelaskan materi program excel rumus-rumusnya guru
praktikan dahulu didepan siswa kemudian guru turut meminta siswa coba untuk mempraktikan
apa yang guru jelaskan disitu guru bisa melihat proses belajar siswa ada beberapa siswa bisa
mempraktikannya, namun ada juga siswa yang masih bingung atau salah, yang belum paham
guru jelaskan kembali, guru perdetail kembali sampai siswa memahami sepenuhnya, serta dengan
menguji siswa secara langsung, terdapat siswa yang sifatnya kurang baik, kurang fokus, guru tes
dan ternyata siswa tersebut bingung dan malu dan guru memberikan peringatan untuk fokus tertib
dan tenang saat guru menyampaikan agar siswa paham dan bisa praktikan dari situ ada perubahan
siswa bisa fokus, dan bisa mempraktikan. Dalam proses belajar komunikasi berlangsung secara
efektif yaitu membuat kondisi kelas menjadi tenang dan tertib agar tidak memakan waktu yang
sia sia.
Guru juga mendapatkan hambatan saat penyampaian materi ketika guru menjelaskan
beberapa siswa asik mengobrol dan bermain sehingga mengganggu dan membuat suasana kelas
menjadi kurang kondusif. Kemudian memberikan pesan-pesan nasehat kepada siswa diakhir
pembelajaran untuk menjadi evaluasi belajar siswa maka disitulah terjadi komunikasi antara guru
dan siswa. Pada minat belajar yang peneliti temukan adalah cara guru meningkatkan hasil belajar
siswa dengan cara belajar secara intens pada praktikum di laboraturium komputer dengan 60%
praktikum dan 40% belajar teori dan guru juga memberikan apresiasi kepada siswa yang mampu
menyelesaikan tugasnya dengan baik dengan memberikan tepuk tangan dan menambah point
nilai siswa.
Hasil wawancara peneliti kepada siswa, pada kemampuan komunikasi yang peneliti
temukan siswa berkata sering berkomunikasi dengan guru dan teman dikelas, proses komunikasi
yang terjadi adalah siswa bertanya kepada guru ketika tidak paham dengan materi yang

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 3, 2022 158
Tomia, Sri Novita, Harum, Nur Fauziah, Oktavianus, Yuwita Rahman, dan Selvi Aghnaita Syahla

disampaikan. Dalam proses belajar beberapa siswa tidak selalu bisa menjawab pertanyaan yang
diberikan karena kurangnya pemahaman materi yang disampaikan oleh guru, maka jika hal
tersebut terjadi siswa meminta bantu salah satu temannya untuk memberi tahu apa yang
dijelaskan oleh guru didepan kelas. beberapa siswa mendapatkan hambatan berkomunikasi, yaitu
siswa takut atau malu bertanya kepada guru dan suasana kelas yang kurang kondusif.
Berikut hasil minat belajar siswa pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi
di MTs Mujahidin Pontianak.

Tabel 4. Minat Belajar


Skala Skor Tabel Konversi Kriteria F %
Mi+1,5 SDi ≤ M ≤ Mi+3,0 sdi 48,00 ≤ M ≤ 58,01 Sangat Baik 17 17,7
Mi+0 SDi ≤ M < Mi+1,5 sdi 38≤ M ≤ 48,00 Baik 31 32,3
Mi - 1,5 SDi ≤ M < Mi+0 sdi 27,99≤ M < 38 Cukup 33 34,4
Mi - 3 SDi ≤ M < Mi - 1,5 sdi 17,99≤ M ≤ 27,99 Kurang 15 15,6
Jumlah 96 100%

Berdasarkan pada tabel 4 minat belajar siswa pada mata pelajaran teknologi informasi di
MTs Mujahidin Pontianak dengan kategori sangat baik sebanyak 17 atau 17,7%, kategori baik
sebanyak 31 atau 32,3%, kategori cukup sebanyak 33 atau 34,4%, kategori kurang sebanyak 15
atau 15,6&. Dalam hal ini dijelaskan minat belajar siswa pada mata pelajaran teknologi informasi
dan komunikasi di MTs Mujahidin Pontianak termasuk kategori cukup, artinya tidak semua siswa
memiliki minat belajar pada mata pelajaran tersebut, beberapa siswa hanya mengikuti mata
pelajarannya namun tidak memiliki rasa minat pada mata pelajaran tersebut.

Pada hasil wawancara peneliti kepada siswa tentang minat belajar adalah beberapa siswa
mengatakan menyukasi pelajaran TIK dan menganggap pelajaran tersebut tidak membosanka.
Siswa juga mencatat hal-hal yang penting ketika guru menjelaskan untuk mempelajarinya
kembali di rumah dan luar jam pelajaran berlangsung untuk menambah pengetahuan dan
membantu ketika mendapatkan tugas dari guru.
Kemampuan komunikasi yang efektif guru dapat meningkatkan hasil akhir pembelajaran
yang maksimal. ditemukan beberapa faktor komunikasi dan minat belajar siswa dalam kelas,

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 3, 2022 159
Tomia, Sri Novita, Harum, Nur Fauziah, Oktavianus, Yuwita Rahman, dan Selvi Aghnaita Syahla

yaitu: perhatian siswa pada materi pembelajaran teknologi informasi dan komunikai dengan
memperhatikan materi-materi yang disampaikan oleh guru walaupun terdapat beberapa siswa
yang tidak memperhatika materi yang disampaikan oleh guru dengan sepenuhnya karena sambil
berbicara dengan teman sebangku atau sibuk sendiri.
Tidak semua siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru, maka diakhir
pembelajaran guru menjelaskan hambatan-hambatan siswa dalam mengerjakan tugas agar siswa
mengetahui dan menjadi evaluasi kedepannya baik untuk siswa itu sendiri maupun bagi guru
untuk memperhatikan cara-cara agar penyampaian pesan-pesan materi dapat diterima dan
dipahami oleh semua siswa. Penghambat dalam minat belajar adalah ketika siswa malu untuk
mengembangkan kreativitasnya dalam proses belajar. Siswa hanya terpaku dan mengikuti arahan
guru saja tanpa menggunakan dengan hal-hal lain.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian dapat disimpulkan bagaimana kemampuan
komunikasi dan minat belajar siswa pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi di
MTs Mujahidin Pontianak saat proses belajar dikelas dapat disimpulkan: (1) Kemampuan
komunikasi siswa pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi di MTs Mujahidin
Pontianak berkategori cukup dengan hasil presentase sebesar 35,42%, (2) Minat belajar siswa
pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi di MTs Mujahidin Pontianak
berkategori cukup dengan hasil presentase sebesar 34,4%.

DAFTAR PUSTAKA

hsan, Z, ‘Definisi Minat Manusia’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53.9 (2016),
1689–99
JOKO, GINANTO, ‘Minat Siswa Kelas V Sd Negeri Se-Gugus Lusi Kecamatan Nogosari
Kabupaten Boyolali Terhadap Pembelajaran Kids Atletik’, 2012, 21–40
<http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/9246>
Ii, B a B, a Kemampuan Berkomunikasi, Tinjauan Tentang, and Kemampuan Berkomunikasi,
‘Berasal Dari Kata Latin’, 2000, 8–51

Muhtadi, Abdul Muiz, Andika Nur Saputro, and Anik Yulianti, ‘Analisis Kemampuan

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 3, 2022 160
Tomia, Sri Novita, Harum, Nur Fauziah, Oktavianus, Yuwita Rahman, dan Selvi Aghnaita Syahla

Komunikasi Dan Minat Belajar Matematis Siswa SMP’, Journal On Education, 01.02
(2018), 419–29
Perikanan, Usaha, Tangkap Perikanan, Dirjen Perikanan, Indo-pasifik Barat, Afrika Utara, Laut
Merah, and others, ‘Bab Ii Kajian Pustaka 2.1’, 1991, 1994, 4–19

JEID: Journal of Educational Integration and Development


Vol. 2, No. 3, 2022 161

Anda mungkin juga menyukai