Anda di halaman 1dari 14

ISSN 2087-118X (media cetak)

ISSN 2580-7757 (media online)

Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume10, Nomor 1,Juli 2019

PKM KELOMPOK USAHA PENGRAJIN KURSI ROTAN DI


KELURAHAN LIBUO KECAMATAN DUNGINGI KOTA
GORONTALO PROVINSI GORONTALO
Muammar Zainuddin1, Ardiwansyah Nanggong2
Program Studi Teknik Elektro1, Program Studi Manajemen2
Universitas Ichsan Gorontalo, Jln Drs Achmad Najamuddin No. 17 Kota Gorontalo
muammarz@unisan.ac.id1

Ringkasan Eksekutif
Produksi kursi rotan yang dijalankan oleh kelompok usaha bersama Mohimondalo dan
Iloheluma selama ini masih bersifat konvensional. Produksi rotan dikerjakan berdasarkan
pesanan langsung yang diterima oleh pengrajin dari konsumen. Teknologi produksi masih
belum tersentuh oleh teknologi mekanik sehingga membutuhkan waktu produksi yang cukup
lama. Tujuan kegiatan program kemitraan masyarakat ini yaitu memberikan introduksi
manajemen produksi, memberikan edukasi terkait penggunaan peralatan teknologi mekanik
dalam proses produksi kursi rotan, serta mengembangkan model produk kursi rotan dan
strategi pemasarannya. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu (1) Melaksanakan Kegiatan
Introduksi Manajemen Produksi. Dalam kegiatan ini diperkenalkan model proses produksi
continuous process, memberikan pemahaman pola perencanaan produksi yang meliputi
sistem perencanaan dan pengawasan proses produksi terkait ketersediaan bahan baku, jenis
produk dan jumlah produk yang akan diproduksi pada suatu periode saat ini dan yang akan
datang. (2) Menyelenggarakan kegiatan diseminasi teknologi mekanik melalui pelatihan dan
pendampingan penggunaan peralatan mekanik, melalui peralatan yang ada para karyawan
diberikan pengetahuan cara menggunakan peralatan tersebut hingga mahir dalam
penerapannya. (3) Workshop pengembangan model kursi rotan terbaru. (4)
Menyelenggarakan kegiatan pendampingan strategi pemasaran. Luaran yang telah dihasilkan
dari kegiatan PKM ini yaitu pada aspek manajemen produksi telah menghasilkan
ketersediaan bahan baku yang dapat menjamin keberlanjutan produksi dalam satu periode
yang terjadwal sehingga proses produksi tidak lagi menunggu pesanan konsumen, pembagian
beban kerja pada karyawan secara proporsional berdasarkan skill. Pada aspek teknologi
produksi, karyawan telah menggunakan pisau sekap/kupas, mesin kompresor, air staples,
mesin bor, dan mengaplikasikan teknik mengikat sambungan rotan. Penggunaan peralatan
teknologi mekanik telah berdampak pada waktu produksi menjadi lebih cepat yaitu 1-2 hari.
Aspek produksi lainnya yaitu telah dikembangkan model kursi rotan terbaru yang diberi
nama kursi tamu model voltron dengan tampilan yang lebih modern dan ergonomis. Kegiatan
bidang pemasaran yaitu telah dihasilkan kerjasama mitra dengan toko meubel dengan system
pemasaran vertikal.

Kata Kunci :Pengrajin, Kursi Rotan, Manajemen Produksi, Mekanisasi, Vertikal Marketing.

Executive Summary
A rattan chair production by a joint business group engaging Mohimondalo and
Iloheluma has been conventionally operated this far. This rattan production run by
craftsman is taken through direct orders by clients. The production has not been supported
by a mechanical technology so that it impacts on a lengthier production time consuming.
This community partnership program aims to introduce the mechanical technology

97
ISSN 2087-118X (media cetak)
ISSN 2580-7757 (media online)

Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume10, Nomor 1,Juli 2019

equipment in the rattan chair production process, and to develop the product models of
rattan chair and its marketing strategy. The program implementation methods are (1) the
introduction to production management in which the continuous process production model
allows understanding towards the production planning pattern covering the planning and the
monitoring of the production process in relation to raw material stock, types of product, and
the number of products produced in the on-going period and in the future, (2) the mechanical
technology dissemination through workshop and assistance of mechanical equipment use
which enables workers to have understandings about the equipment use for a better skill in
the application, (3) the workshop of the latest rattan chair model development, and (4) the
assistance program of the marketing strategy. The outputs of the program indicate that in
case of production management aspect, there has been a raw material stock which ensures a
sustainable production in a scheduled period so that the production process should no longer
rely on clients’ orders, the workload distribution of the workers is proportionally based on
skills. In the production technology aspect, the workers have benefitted the use of seal knife,
compressor engine, air stapler, and drilling machine, and been able to applied binding
techniques of rattan connections. The use of mechanical technology equipment has impacted
on faster production by 1-2 days consuming. In the other production aspect, there has been a
development of the latest rattan chair model labeled as voltron model for more
ergonomically modern living room furniture. In case of marketing strategy, there has been
cooperation with furniture stores through vertical marketing system.

Keywords:Craftsmen, Rattan Chairs, Production Management, Mechanization, Vertical


Marketing

A. PENDAHULUAN mengubah suatu barang dasar secara


Rotan merupakan hasil hutan non kayu mekanis atau dengan tangan (manual)
yang mempunyai nilai ekonomis yang sehingga menjadi barang jadi atau setengah
sangat tinggi dan dapat digunakan hampir jadi, dan atau barang yang kurang nilainya
disemua segi kehidupan manusia [1]. Rotan menjadi barang yang lebih tinggi
merupakan bahan baku dalam pembuatan nilainya[4]. Meubel rotan sifatnya lebih
produk meubel yang masih digemari oleh dekat kepada pemakai akhirtermasuk dalam
masyarakat luas. Salah satunya berupa kegiatan ini adalah jasa industri dan
kursi yang digunakan sebagai fasilitas pekerjaan pengrajin rotan yang berada di
tempat duduk. Hal tersebut didasari oleh Kelurahan Libuo Kecamatan Dungingi
keunggulan bahan baku rotan yang mudah Kota Gorontalo. Jumlah industri menurut
dibentuk dan dilengkungkan atau jenisnya yaitu industri kayu/rotan di
dibengkokkan. Penggunaan teknologi Kecamatan Dungingi sebanyak 69 usaha,
dalam pengolahan rotan merupakan salah Industri logam sebanyak 20 usaha, industri
satu kunci berkembangnya industri furnitur gerabah sebanyak 24 usaha, industri
ini terutama di sebagian pulau di Indonesia meubel kain sebanyak 33 usaha, industri
[2]. Teknologi yangdigunakan makanan sebanyak 74 usaha[5].
menyesuaikan dengan sifat mekanis Mitra pada kegiatan program kemitraan
rotan[3]. masyarakat (PKM)ini yaitu Kelompok
Industri pengolahan adalah suatu usaha meubelkursi rotan yang berada di
kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan Kelurahan Libuo Kecamatan Dungingi

98
ISSN 2087-118X (media cetak)
ISSN 2580-7757 (media online)

Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume10, Nomor 1,Juli 2019

Kota Gorontalo berdasarkan hasil observasi bentuk tempat makanan yang biasa
dan wawancara yang telah dilakukan digunakan dalam acara hajatan dan lain-
dengan mempertimbangkan permasalahan lain. Kegiatan produksi ini sebagian besar
prioritas mitra yang membutuhkan transfer hanya dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga
ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun untuk mengisi waktu luang dan tidak
Mitra yang dipilih adalah Mitra 1 yaitu diusahakan dalam suatu bentuk
Kelompok Usaha Bersama(KUBE) Meubel usaha/industri. Sistem penjualan meubel
Kursi Rotan „Mohimondalo”. Mitra 2 yaitu rotan sepenuhnya dilakukan oleh masing-
Kelompok Usaha Bersama(KUBE) Meubel masing pengrajin yang umumnya
Kursi Rotan “Iloheluma”. menyatakan memiliki pelanggan sendiri-
sendiri.
B. SUMBER INSPIRASI Mitra 1 Kube meubel rotan
Kegiatan usaha kreatif meubel kursi “Mohimondalo” dengan Ketua Kelompok
rotan oleh mitra dirintis sejak tahun 1991, bernama Arif Surusa. Saat ini Mitra 1
bermula pada pembuatan peralatan rumah memiliki 2 orang karyawan yang masing-
tangga yang dibuat dari rotan hingga masing memiliki peran sesuai skill yang
ketertarikan Bapak Arif Surusa (Mitra 1 diperlukan dalam memproduksi meubel
Mohimondalo) untuk menerima pesanan kursi rotan. Peran masing-masing karyawan
dari tetangga dan kerabat pada meubel tersebut yaitu sebagai pengupas kulit rotan,
rotan karyanya. Perkembangan meubel pembuat rangka, pengikat, pembuat bantal/
rotan hingga pada produk kursi dan meja jok, dan finising (pengecatan/ pewarnaan).
rotan sederhana. Pada tahun 1995 Bapak Bahan baku (skala kecil) yang digunakan
Hendrik (Mitra 2 Iloheluma) yang didapatkan dari pembelian langsung dari
merupakan karyawan bantu Bapak Arif beberapa pengepul rotan di Kabupaten
Surusa mulai membuka usaha sendiri Pohuwato Provinsi Gorontalo dan
dengan mengembangkan meubel rotan di perusahaan penjual rotan yang berlokasi di
rumahnya sendiri. Usaha mereka Kota Gorontalo.
membuahkan hasil yang cukup baik untuk Metode produksi Mitra 1 masih bersifat
keluarganya hingga mencapai usaha konvensional yaitu bersifat borongan atau
berskala kecil (UMKM). berdasarkan pesanan langsung oleh calon
Sejak awal perkembangan usaha kreatif pembeli. Proses produksi untuk mencapai
meubel kursi rotan di wilayah Kecamatan satu set kursi rotan membutuhkan waktu
Dungingi dengan produk unggulan adalah tercepat selama 6 hari. Peralatan proses
kursi rotan masih berjalan lambat. Meubel produksi yang digunakan masih belum
anyaman rotan belum berkembang dengan tersentuh oleh peralatan teknologi mekanik
baik di wilayah ini. Hal ini ditunjukkan (teknik konvensional), saat ini mitra
dengan proses produksi yang terbilang mengandalkan skill dari karyawan yang
cukup lambat karena tidak adanya ada. Proses produksi terdiri dalam beberapa
mekanisasi dalam proses produksinya. tahap.
Jenis produk lainnya hanya bersifat
kebutuhan rumah tangga misalnya dalam

99
ISSN 2087-118X (media cetak)
ISSN 2580-7757 (media online)

Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume10, Nomor 1,Juli 2019

langsung pada lokasi produksi sebesar Rp.


1.250.000/setmodel kipas.
Mitra 2 Kube meubel rotan
“Iloheluma” saat ini mempekerjakan
karyawan sebanyak 3 orang dengan
sistem borongan. Upah karyawan dihitung
berdasarkan pesanan, tidak dihitung
perbulan. Metode produksi sebagian telah
menggunakan peralatan teknologi
Gambar 1. PengrajinRotan Mohimondalo mekanik yaitu proses penyambungan
menggunakan bor listrik, paku tembak,
dan pengecatan menggunakan teknik
pernis/cat duco. Hasil yang didapatkan
sedikit berbeda yaitu lebih halus dan
tampak rapi dibandingkan menggunakan
teknik konvensional seperti yang
dilakukan oleh Mitra 1.
Metodepemasaran yang dilakukan
Gambar 2. Pengrajin Rotan Iloheluma oleh kelompok ini masih bersifat
konvensional yaitu berdasarkan pesanan
Tahap 1 yaitu pengupasan kulit rotan dari pihak calon pembeli. Penyebaran
masih menggunakan pisau kupas manual. jalur pemasaran bergantung pada
Tahap 2 yaitu pembentukan rangka konsumen dari luar kota yang datang
dimana rotan dipanaskan menggunakan langsung pada lokasi produksi. Informasi
kompor pemanas atau dijemur. Tahap 3 hasil produk kursi rotan didapatkan
yaitu tahap pengikatan, pada tahap ini melalui kerabat atau keluarga. Pemasaran
menggunakan paku sebagai penyambung belum dilakukan melalui sistem
antar bagian rotan. Tahap 4 yaitu tahap kerjasama mitra toko meubel.
pembuatan bantal/jok, pada tahap ini jok
dibuat menggunakan teknik konvensional. C. METODE
Setiap bagian bantal/jok dipaku Teknologi mekanik atau proses
menggunakan tenaga manusia (palu dan mekanisasi dalam dunia industri rotan
paku). Tahap 5 yaitu tahap pengecatan, merupakan kunci kualitas produk kursi
pada tahap ini pengecatan dilakukan rotan. Salah satu penggunaan teknologi
menggunakan tenaga manusia yaitu tersebut berupa teknik
menggunakan kuas cat. Seluruh tahapan pelengkungan/bending rotan yang mampu
membutuhkan tenaga yang cukup menciptakan berbagai macam bentuk
besardan membutuhkan skill berdasarkan organis yang berkesan dinamis pada
pengalaman karyawan. Harga satu set desain kursi rotan. Keunggulan bahan
kursi rotan apabila konsumen memesan rotan pun menjadi alasan mengapa
sampai saat ini kursi berbahan rotan
tetap digandrungi oleh peminatnya.
100
ISSN 2087-118X (media cetak)
ISSN 2580-7757 (media online)

Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume10, Nomor 1,Juli 2019

Kelebihan tersebut disebabkan oleh sifat bersama dengan mitra. Untuk setiap
rotan yang ringan, mampu menyerap kegiatan ditetapkan lokasi pelaksanaannya
pewarna dengan baik, serta elastis pada salah satu mitra. Apabila kegiatan
sehingga mudah dibentuk dan dilaksanakan pada lokasi mitra 1
menghasilkan ragam desain yang sesuai (Mohimondalo) maka mitra 2 (Iloheluma)
dengan karakter rotan tersebut. wajib hadir di lokasi tersebut. Begitupun
Pelaksanaan program kemitraan sebaliknya untuk lokasi kegiatan
masyarakat pada kelompok usaha selanjutnya. Lokasi kegiatan sosialisasi
bersama meubel rotan merupakan dan pelatihan dilaksanakan langsung pada
program pengabdian masyarakat yang rumah produksi mitra.
dilaksanakan secara terencana dan Berdasarkan uraian keterkaitan
terjadwal.Kegiatan kemitraan masyarakat permasalahan, solusi, dan metode
dilaksanakan dimulai pada bulan februari pelaksanaan, maka diuraikan lebih jelas
2018 sampai bulan september 2018. mengenai metode pendekatan dan
penguatan yang dilakukan untuk
Introduksi Diseminasi menyelesaikan permasalahan bersama
Proses Produksi teknologimeka
kedua kelompok usaha meubel rotan
Berkelanjutan nik
tersebut.

Pendampingan Workshop 1. Introduksi Model Proses Produksi


strategi pengembangan Berkelanjutan (Continuous Process)
pemasaran Model Kursi Diseminasi dilakukan dengan
pendekatan introduksi. Melalui kegiatan
Pendampingan Monitoring dan Introduksi, Lokasi dan tempat ditentukan
Produksi Evaluasi
bersama yang memungkinkan dapat
mengakomodir peserta dalam hal ini
Gambar 3. Alur tahapan kegiatan PKM.
karyawan mitra. Berikut uraian kegiatan
Program ini disusun dalam beberapa yang dilaksanakan;
tahapan kegiatan yaitu; a) Memperkenalkan model produksi
1) Introduksimodel proses produksi continous process kepada kedua mitra
berkelanjutan (continuous process) b) Edukasi Perencanaan Produksi;
2) Diseminasi teknologi mekanik yaitu Sistem Perencanaan dan Pengawasan
memperkenalkan dan mengedukasi proses produksi mengenai bahan baku,
penggunaan peralatan mekanik. jenis produk dan jumlah produk yang
3) Workshop pengembangan ide-ide akan diproduksi pada suatu periode
kreatif model mebel rotan terbaru yang akan datang. Kegiatan juga
4) Pendampingan strategi pemasaran membahas jadwal kegiatan produksi
Kegiatan diawali melaluitahap (scheduling), beban pengerjaan,
persiapan dan koordinasi dengan mitra. besarnya persediaan atau stock, dan
Persiapan dilakukan untuk mengakomodir terjaganya kualitas mutu produk.
seluruh agenda kegiatan yang telah
direncanakan dan yang telah disepakati 2. Diseminasi Teknologi Mekanik

101
ISSN 2087-118X (media cetak)
ISSN 2580-7757 (media online)

Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume10, Nomor 1,Juli 2019

Kegiatan diseminasi tekonologi Aspek lainnya yaitu memperhatikan


mekanik berupa kegiatan yang dilakukan potensi ketertarikan konsumen terhadap
melalui pendekatan edukatif. Kegiatan model baru yang mampu bersaing dengan
diawali dengan mengadakan peralatan model kursi kayumodern.
pisau sekap/ketam kulit rotan model 4. Pendampingan Strategi Pemasaran
kupu-kupu, melalui peralatan yang ada Melalui kegiatan sosialisasi dan
para karyawan diberikan pengetahuan pendampingan strategi pemasaran, lokasi
cara menggunakan peralatan tersebut dan tempat ditentukan bersama yang
hingga mahir dalam menggunakannya. memungkinkan dapat mengakomodir
Penggunaan teknologi dalam industri peserta dalam hal ini karyawan ke dua
harus dapat mengikuti perkembangan mitra.
teknologi, dengan penggunaan banyak a) Memberikan pemahaman mengenai
teknologi dapat berdampak pada metode pemasaran langsung (direct
pengolahan yang lebih sederhana, cepat, marketing).
efektif, dan berkualitas. Melalui kegiatan b) Memberikan pemahaman sistem
pengadaan dan introduksi, maka jenis pemasaran vertikal (vertical
peralatan yang dibutuhkan yaitu;Mesin marketing).
Kompresor Listrik, Paku Tembak. Air c) Memperkenalkan metode pemasaran
staples, Peralatan listrik cat semprot, system konsinyasi).
Mesin Bor. d) Memberikan pemahaman sistem
penjualan melalui pihak pembiayaan.
3. Workshop Pengembangan Model
Kursi Rotan D. KARYA UTAMA
Produksi kursi rotan yang telah
Introduksi model produksi berkelanjutan
dihasilkan oleh kedua kelompok usaha ini
(continuous process)
yaitu kursi rotan model kipas. Model Kegiatan ini dilakukan melalui
lainnya dapat dipesan langsung dengan pendekatan introduksi dengan metode
membawa contoh gambar sesuai dengan komunikatif persuasive. Melalui Program
permintaan konsumen. Namun, kemitraan masyarakat(PKM)dilaksanakan
permintaan model lain masih sangat diskusi dan dengar pendapat di lokasi
jarang dan masih terbatas oleh mitra Mohimondalo dan mitra
kemampuan skil karyawan. Kegiatan Iloheluma,kemudian memberikan
workshop dilakukan dengan pendekatan pemahaman terkait pentingnya proses
edukatif. Gambar model kursi diperoleh produksi yang berkelanjutan (continuous
dari internet kemudian dicetak. Beberapa process). Selama ini Mitra 1 dan 2 hanya
model kursi ditawarkan kepada ke dua bergantung pada pesanan yang
mitra. Dalam kegiatan workshop menyebabkan ketersediaan bahan baku
diberikan pemahaman model kursi sangat bergantung pesanan konsumen.
minimalis, modern, dan ergonomis. Kondisi ini mengakibatkan modal bahan
Model yang disarankan lebih baku tidak dimiliki. Mitra akan membeli
mengedepankan aspek kemudahan dalam bahan baku menggunakan modal awal
pembentukan rangka dan ekonomis. (uang muka) dari konsumen (sistem
102
ISSN 2087-118X (media cetak)
ISSN 2580-7757 (media online)

Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume10, Nomor 1,Juli 2019

panjar). Kondisi ini berdampak pada lama kesepakatan dari mitra bahwa seluruh
waktu produksi yangakan membuang anggota kelompok dapat berinvestasi atau
waktu dalam proses pengadaan bahan menanam modalnya untuk pembelian
baku. Diketahui bersama bahwa bahan bahan baku. Metode ini cukup
baku rotan tidak dapat diperoleh langsung berdampak, karena modal usaha selama
(ready). Bahan baku harus dipesan ini bertumpu pada ketua kelompok,
terlebih dahulu. Solusi yang diberikan sehingga keuntungan selama ini
oleh Tim PKM kepada Mitra yaitu didominasi oleh ketua kelompok dan
melalui Introduksi pentingnya penguatan anggota hanya sebagai tenaga fisik. Hasil
ketersediaan bahan baku utama yaitu kegiatan ini, tampak pada lokasi Mitra 1
Rotan siap olah. dan 2 telah merealisasikan ketersediaan
Keterbatasan modal merupakan stok bahan baku yang cukup banyak
permasalahan utama sehingga tidak untuk menjaga keberlanjutan produksi
tercapainya stok bahan baku. Metode kursi rotan.
yang ditawarkan dan telah mencapai

Gambar 4. Ketersediaan Bahan Baku Rotan

Stok bahan baku terdiri dari rotan utama Konsumen 1


2
Pengrajin
(bahan untuk rangka) siap olah dan rotan Langsung rotan
(Masyarakat)
ukuran kecil untuk pengikat sambungan. Bahan Baku
Dari realisasi ketersediaan stok bahan baku
maka mitra dapat melakukan penjadwalan Proses
Produksi
produksi, mengatur beban pengerjaan, dan
terjaganya kualitas bahan baku. Produk Kursi

Toko Meubel
(mitra)
3
Konsumen
Tidak
Langsung
Gambar 5. Alur Produksi Berkelanjutan

Dalam rangka menjamin keberlanjutan


proses produksi setelah stok bahan baku
terpenuhi, maka mitra membuka sistem

103
ISSN 2087-118X (media cetak)
ISSN 2580-7757 (media online)

Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume10, Nomor 1,Juli 2019

penjualan menggunakan 3 jalur pemesanan.


Jalur pemesanan 1 yaitu konsumen
langsung yang datang pada lokasi mitra
(produsen). Konsumen ini biasanya datang
dengan membawa langsung model kursi
khusus atau sesuai kebutuhan langsung
oleh konsumen. Jalur pemesanan 2 yaitu
menerima permintaan mitra toko meubel
atau pengelola showroom. Jalur pemesanan
Gambar 6. Teknik Sekap Kulit Rotan
3 yaitu konsumen tidak langsung yang
Menggunakan Pisau Serut
datang pada lokasi toko meubel. Dari
model alur produksi ini berdampak pada
b) Teknik Bending Rotan
perputaran modal mitra lebih cepat dan
(Pembengkokan/ Pelengkungan)
produksi terlaksana secara berkelanjutan.
Kegiatan ini dilakukan melalui metode
edukasi. Teknik pelengkungan rotan yang
Diseminasi Teknologi Mekanik
diterapkan oleh mitra selama ini yaitu
a) Teknik Megupas Kulit Rotan
menggunakan api yang berasal dari kompor
Kegiatan ini dilakukan melalui metode
minyak atau dengan cara rotan dijemur
difusi teknologi. Kegiatan awal berupa
dibawah panas matahari. Teknik ini tidak
pelatihan teknik mengupas kulit rotan.
efisien karena membutuhkan biaya
Selama ini mitra melakukan pengupasan
pembelian minyak tanah yang saat ini
kulit rotan menggunakan pisau jenis
sudah mulai langka dan cukup mahal.
gagang (pisau dapur). Hasil yang diperoleh
Apabila mitra menggunakan cara menjemur
dari teknik ini tampak permukaan rotan
dibawah panas matahari maka hasil yang
kasar dan tidak merata. Waktu proses
diperoleh tidak merata dan sangat
pengupasan kulit rotan cukup memakan
tergantung pada kondisi cuaca harian.
waktu yang banyak dan tenaga yang besar.
Solusi yang diberikan melalui kegiatan
Dalam kegiatan ini diberikan solusi
pelatihan dan pendampingan yaitu mitra
penggunaan pisau sekap/ketam jenis pisau
diajarkan menggunakan pemanas kompor
serut. Untuk mempermudah proses serut
gas. Kompor gas menggunakan
kulit rotan, terlebih dahulu rotan direndam
pesawat/handle type gagang (semprot).
di dalam air selama 30menit. Hal ini
Teknik ini memudahkan tercapainya panas
mengakibatkan permukaan kulit rotan
pada seluruh permukaan rotan yang
menjadi lunak. Kemudian menggunakan
memudahkan dilakukan proses bending
bangku dudukan untuk memberikan posisi
atau pelengkungan rotan. Besar dan
yang nyaman dan leluasa dalam melakukan
kecilnya api yang dihasilkan dapat
gerakan mengupas. Teknik mengupas yang
dikondisikan. Rotan yang sudah dipanaskan
diberikan sesuai pada gambar berikut;
kemudian langsung dibentuk sesuai model
rangka kursi yang hendak dibuat. Setelah
itu, rotan yang telah dilengkungkan
kemudian diberikan tali pengunci/pengikat

104
ISSN 2087-118X (media cetak)
ISSN 2580-7757 (media online)

Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume10, Nomor 1,Juli 2019

dan didiamkan selama 60 sampai 90 menit. dilakukan untuk menutupi ujung


Hal ini dilakukan untuk memperoleh sambungan rotan antara posisi rotan
bentuk lengkungan rotan yang permanen horisontal dan posisi rotan vertikal.
(tidak mudah kembali lurus). Teknik Penyambungan menggunakan rotan kecil
bending yang diajarkan kepada mitra sesuai yang telah dibelah menjadi beberapa bagian
tampak pada gambar 7; kemudian dililit. Lilitan rotan yang
membungkus sambungan ujung rotan harus
dibentuk rapi agar nilai seni dan estetika
lebih tampak dinamis.

Gambar 7. Teknik bending/pelengkungan


Rotan

c) Teknik Penyambungan Ujung Rotan


Kegiatan ini dilakukan melalui metode Gambar 8. Teknik mengikat ujung
edukasi difusi teknologi mekanik. Pada sambungan rotan
teknik penyambungan ujung rotan yang
c) Teknik Pembuatan Jok/Bantalan Duduk
diterapkan oleh mitra selama ini
dan Sandaran
menggunakan paku sesuai ukuran diameter
Kegiatan ini dilakukan melalui metode
rotan. Teknik ini cukup baik untuk
edukasi teknologi mekanik. Selama ini
memberikan kekuatan sambungan yang
Mitra membuat rangka jok/bantalan duduk
kokoh terhadap beban kursi. Namun, teknik
dan sandaran kursi rotan terbuat dari bahan
ini membuat permukaan sambungan
kayu yang dirakit sesuai ukuran kursi.
tampak tidak mulus atau tidak rapi. Solusi
Kemudian untuk memberikan efek lentur
yang diberikan melalui pelatihan
pada bantalan digunakan karet ban yang
penggunaan mesin bor dan menggunakan
diikat pada kayu tersebut. Pada saat
paku sekrup. Teknik ini memudahkan
pemasangan karet ban mitra menggunakan
pekerja lebih cepat dan mudah dalam
teknik mengunci menggunakan paku
proses penyambungan. Setelah proses
manual. Teknik ini cukup menguras energi
penyambungan dilakukan kemudian
pekerja dan mebutuhkan waktu yang cukup
dilanjutkan dengan solusi teknik mengikat
lama. Solusi yang diberikan melalui
sambungan pada ujung rotan. Teknik ini

105
ISSN 2087-118X (media cetak)
ISSN 2580-7757 (media online)

Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume10, Nomor 1,Juli 2019

edukasi penggunaan paku tembak dan air dihaluskan diberikan warna menggunakan
staples. Alat tersebut menggunakan mesin teknik pernis. Alat yang digunakan yaitu
kompresorangin yaitu dibutuhkan tekanan mesin pernis yang dapat memberikan efek
udara pada operasi air staples dan paku warna yang merata pada permukaan rotan.
tembak. Kualitas kekuatan bantalan kursi Penggunaan mesin pernis untuk
terletak pada daya tarik karet ban yang memudahkan proses pengecatan dan dapat
dipasang. Penggunaan air staples dan paku lebih mudah mengaplikasikan warna yang
tembak membuat pekerja dapat lebih lebih natural.
mudah membuat daya tarik pada karet ban
menjadi lebih keras dan kuat.

Gambar 10. Teknik Penghalusan


Permukaan Kursi Rotan
Gambar 9. Teknik Pembuatan Jok/Bantalan
Workshop Pengembangan Model Kursi
d) Teknik menghaluskan permukaan rotan Rotan
dan Pengecatan
Rotan yang telah diserut kemudian Kegiatan ini dilakukan melalui metode
dibentuk dan dirakit sesuai model yang pendekatan edukatif. Sejak berdirinya
diinginkan. Rotan yang telah dirakit kelompok usaha bersama mebel kursi rotan
memiliki permukaan yang masih kasar model kursi yang dihasilkan yaitu model
akibat dari proses pengupasan kulit kipas. Satu set model kursi kipas terdiri dari
menggunakan pisau serut. Untuk 2 kursi kecil dan 1 kursi besar dan
memperoleh permukaan kursi yang lebih ditambah 1 unit bangku. Satu set kursi
halus sebelum dilakukan pewarnaanterlebih rotan model kipas dihargai sebesar Rp.
dahulu dilakukan penghalusan dengan 1.250.000 dengan perkiraan modal
menggunakan kertas pasir/kertas gosok. produksi sebesar Rp. 900.000. Model kursi
Ukuran kertas 00 yang memiliki tingkat set kipas sesuai pada gambar10.
kehalusan yang sesuai untuk menghaluskan Melalui program edukasi model kursi
permukaan rotan. Rangka rotan yang telah rotan dihasilkan model kursi tamu voltron.
Model ini diperoleh dari hasil diskusi

106
ISSN 2087-118X (media cetak)
ISSN 2580-7757 (media online)

Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume10, Nomor 1,Juli 2019

bersama mitra dan pencarian beberapa Kursi rotan model Voltron tampak lebih
model dari internet. Model ini dipilih modern dan ergonomis. Pembuatan rangka
dengan pertimbangan kemudahan dalam model ini mempertimbangkan ukuran
pembuatan rangka dan bantalan/jok. antropometri tubuh manusia dewasa pada
umumnya. Tinggi sandaran lebih tinggi jika
dibandingkan dengan model kipas. Tingkat
kekuatan kaki kursi lebih kokoh dan
ditambah dengan sandaran lengan tangan
yang lebih nyaman. Satu set kursi model
voltron dijual dengan harga Rp. 1.500.000
dengan modal produksi berkisar Rp.
1.000.000.

Pendampingan Strategi Pemasaran


Kegiatan ini dilakukan melalui metode
pendekatan komunikatif. Model pemasaran
selama ini yang dijalankan oleh kedua
mitra yaitu pemasaran langsung (direct
marketing). Mitra usaha belum
bekerjasama dengan pemilik toko meubel.
Model pemasaran ini tidak berkelanjutan
Gambar11. Kursi set model kipas (model sehingga proses produksi berjalan sesuai
lama) pesanan konsumen. Setelah edukasi stok
bahan baku telah terbentuk maka
pemasaran dapat dikembangkan. Strategi
pemasaran yang diberikan kepada kedua
mitra yaitu membuka akses kerjasama
dengan pemilik toko meubel. Dari kegiatan
ini mitra telah bekerjasama dengan satu
pemilik toko meubel yang berada dekat dari
lokasi produksi mitra.Melalui kerjasama
pemasaran ini mitra dapat memproduksi
kursi rotan setiap hari tanpa harus
menunggu pesanan konsumen. Setiap
produk kursi yang telah dihasilkan
langsung dikirim ke toko meubel. Melalui
kerjasama ini Mitra usaha kursi rotan telah
menyepakati harga jual satu set kursi yang
diterima oleh pemilik toko meubel yaitu
Gambar12. Kursi set model voltron (model sebesar Rp. 1.200.000. Harga sedikit lebih
terbaru)
rendah agar pemilik toko meubel dapat

107
ISSN 2087-118X (media cetak)
ISSN 2580-7757 (media online)

Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume10, Nomor 1,Juli 2019

memperoleh laba dari penjualan satu set dilaksanakan terdapat beberapa hal yang
kursi rotan. telah tercapai yaitu;
a. Terlaksananya model produksi
berkelanjutan. Dari kegiatan ini
menjadikan mitra 1 dan 2 tidak lagi
bergantung pada pesanan. Produksi
meubel kursi rotan akan terus berjalan
setiap hari dengan adanya ketersediaan
bahan baku (stock system). Pemahaman
pentingnya penguatan modal demi
keberlanjutan produksi, pemahaman
Gambar13. Kegiatan Pendampingan mitra 1 dan mitra 2 terhadap pentingnya
Strategi Pemasaran penjadwalan kegiatan produksi pada
masing-masing tahapan produksi, dan
terlaksananya pembagian beban kerja
yang proporsional pada karyawan
mitra.
b. Penggunaan peralatan mekanik dalam
proses produksi telah mempengaruhi
waktu yang dibutuhkan untuk produksi
kursi. Efisiensi waktu telah dihasilkan
Gambar 14. Pemasaran kursi rotan melalui oleh Mitra 1 dan 2 dimana proses
kerjasama mitra toko meubel (vertikal pembuatan 1 set kursi rotan dapat
marketing) diselesaikan dalam jangka waktu 1-2
E. ULASAN KARYA hari.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat c. Kegiatan pengembangan model meubel
dengan tema peningkatan kreatifitas kursi rotan telah menghasilkan satu
pengrajin meubel rotan di Kelurahan Libuo model meubel kursi tamu dengan nama
Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo model voltron. Model yang
Provinsi Gorontalo dilaksanakanuntuk dikembangkan yaitu mengikuti model
memberikan solusi atas permasalahan kekinian dengan memperhatikan tingkat
anggota kelompok usaha bersama kenyamanan pengguna yang lebih
Mohimondalo dan Iloheluma. Dalam dinamis.
kegiatan ini telah terlaksana kegiatan d. Kegiatan pendampingan strategi
diseminasimodel proses produksi yang pemasaran telah menghasilkan
berkelanjutan (continuous process), kerjasama pemasaran kursi rotan
workshop pengembangan model kursi rotan dengan satutoko meubel. Kursi rotan
terbaru, diseminasipenggunaan peralatan yang dihasilkan oleh mitra dipesan
mekanik dan strategi pemasaran. Dari langsung oleh pemilik tokountuk dijual
seluruh rangkaian kegiatan yang kembali (vertical marketing system).
Kegiatan ini telah menjamin

108
ISSN 2087-118X (media cetak)
ISSN 2580-7757 (media online)

Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume10, Nomor 1,Juli 2019

keberlanjutan produksi kursi rotan oleh dikembangkan telah berdampak pada


mitra 1 dan mitra 2. peningkatan modal usaha yang
berkelanjutan dan mempengaruhi
F. KESIMPULAN pendapatan karyawan ke dua mitra usaha.
Hal yang dapat disimpulkan dalam
kegiatan pengabdian kepada masyarakat
(PKM) ini permasalahan manajemen H. DAFTAR PUSTAKA
produksi pada mitra diberikan solusi Badan Pusat Statistik. (2017). Kecamatan
manajemen produksi yang berkelanjutan Dungingi Dalam Angka 2017.
(continuous process) dengan Iyus Kusnaedi, Ajeng S P. Sistem Bending
pada Proses Pengolahan Kursi Rotan
menitiberatkan pada penguatan stok bahan
Cirebon. Jurnal Rekajiva Vol. 01 No.
baku.Permasalahan teknologi produksi 02, januari 2013.
yang awalnya sistem manual diberikan Maddaremmeng A. Penennungi.
solusi penggunaan peralatan mekanik pada Transformasi Perekenomian
setiap tahapan produksi.Pengembangan Indonesia. Seri 2. Yayasan Pustaka
model kursi rotan menghasilkan satu model Obor Indonesia, Jakarta; 2017.
Nanang Dwi W. Kajian Produksi
kursi tamu dengan nama model Voltron.
Komoditas Rotan di Jawa Timur.
Pendampingan strategi pemasaran telah Jurnal Ilmiah Inovasi, Vol. 13 No. 3,
menghasilkan strategi pemasaran metode 2013.
vertical marketing. Pemasaran melalui Toni DP, Fatkhurohman, dan Gatot S.
kerjasama mitra dengan pemilik toko Kerajinan Rotan dan Bahan Sintetis di
meubel. KelurahanBalearjosari Kecamatan
Blimbing Kota Malang. Jurnal
Pemberdayaan Masyarakat (JPM).
G. DAMPAK DAN MANFAAT Vol. 02 No. 02, 2017.
KEGIATAN
Kegiatan pengabdian masyarakat PERSANTUNAN
program kemitraan masyarakat (PKM) Selaku penyelenggara program dan
telah memberikan dampak dan manfaat penerima hibah Pengabdian Masyarakat
yang positif bagi kelompok usaha meubel skim PKM tahun 2018 memberikan ucapan
rotan Iloheluma dan Mohimondalo. Melalui terima kasih yang setinggi-tingginya
kegiatan ini mitra dapat memproduksi kursi kepada;
rotan secara berkelanjutan dan 1. Kementerian RISTEKDIKTI selaku
mempersingkatwaktu produksi dan pemberi hibah program pengabdian
efisiensi modal kerja. Hal ini berdampak kepada masyarakat Tahun Anggaran
pada pendapatan mitra semakin meningkat. 2018
Penggunaan peralatan teknologi mekanik 2. Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
berdampak pada meningkatnya kualitas Pengrajin Meubel Rotan Mohimondalo
kursi rotan yang dihasilkan. Pengembangan dan Iloheluma
model kursi terbaru menjadikan konsumen 3. LPM Universitas Ichsan Gorontalo
dapat memilih variasi model yang lebih 4. Dekan Fakultas Teknik
modern. Strategi pemasaran yang 5. Dekan Fakultas Ekonomi

109
ISSN 2087-118X (media cetak)
ISSN 2580-7757 (media online)

Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH Volume10, Nomor 1,Juli 2019

6. Mahasiswa Prodi Teknik Elektro dan Gorontalo.


Prodi Manajemen Universitas Ichsan

110

Anda mungkin juga menyukai