Studi Timbulan Sampah Kota Bandung - Enri - 2016
Studi Timbulan Sampah Kota Bandung - Enri - 2016
Langkah lain adalah dengan mengumpulkan seluruh sampel dalam sebuah kotak
sampling 500 liter (1,0 m x 0,5m x 1,0m), yang menyimulasikan wadah gerobak. Ini
adalah identik dengan load count analysis:
• Sampel yang terkumpul dalam kotak sampling diangkat 20-30 cm, lalu dijatuhkan;
Lakukan hal tersebut 3 kali. Dengan mengetahui jumlah rumah (dan rata-rata
penghuni rumah), diperoleh besaran satuan timbulan sampah.
• Densitas kedua alat ukur di atas akan berbeda, sehingga jenis kotak sampling yang
digunakan perlu disebutkan dalam laporan.
Skema penentuan timbulan sampah
Dari BPS kota Bandung tahun 2015 didapat jumlah rumah = 644.709, sehingga rata-rata
penghuni sebuah rumah adalah = 3,8 jiwa.
Untuk perhitungan junlah sampel, populasi kota Bandung dianggap = 2.500.000 jiwa
𝑁
Formula Slovin: n = 1+𝑁 𝑒2
Dengan:
N : jumlah populasi
e: ‘margin error’ = α atau (1 - α) adalah confidence level
n: jumlah sampel minimum
bila α = 1% , maka jumlah minimum = 628 jiwa
SNI 19-3964-1995 (ex SNI M 36-1991):
Ps = cd √ P
Dengan:
cd: koefisien
P: jumlah populasi
ps: jumlah sampel minimum
Bila cd = 1, maka jumlah sampel minimum adalah = 1.581 jiwa
1. Data-1 permukiman:
Lokasi: TPPS Babakan Sari
Pengumpulan: setiap 2 hari sekali
Perkiraan status penghasil berdasarkan observasi cepat: penghasilan rendah
Jumlah data: 1 gerobak (dari 1 RW)
Kg/orang/hari Liter/orang/hari Densitas (ton/m3)
0,41 1,57 0,26
2. Data-2 permukiman:
Lokasi: TPPS Babakan Sari
Pengumpulan: setiap 2 hari sekali
Perkiraan status penghasil berdasarkan observasi cepat: penghasilan sedang
Jumlah data: 2 gerobak (dari 1 RW)
Hari Kg/orang/hari Liter/orang/hari Densitas (ton/m3)
Kamis-Jumat 0,47 1,95 0,24
Rabu-Kamis 0,39 1,73 0,23
Rerata 0,43 1,84 0,23
3. Data-3 permukiman:
Lokasi: TPPS Babakan Sari
Pengumpulan: setiap hari
Perkiraan status penghasil berdasarkan observasi cepat: penghasilan sedang
Jumlah data: 7 gerobak (dari 1 RW yang berbeda dengan Data-2)
Hari Kg/orang/hari Liter/orang/hari Densitas (ton/m3)
Kamis 0,49 2,26 0,22
Jumat 0,34 1,54 0,22
Sabtu 0,31 1,42 0,22
Senin 0,36 1,49 0,24
Selasa 0,21 1,16 0,18
Rabu 0,29 1,26 0,23
Kamis 0,40 1,76 0,23
Rerata 0,34 1,56 0,22
Min 0,21 1,16 0,18
Max 0,49 2,26 0,24
DS 0,09 0,37 0,02
KV 0,26 0,24 0,09
4. Data-4 permukiman:
Lokasi: TPPS Babakan Sari
Pengumpulan: setiap 2 hari sekali
Perkiraan status penghasil berdasarkan observasi cepat: penghasilan tinggi
Jumlah data: 4 gerobak (dari 1 RW)
Hari Kg/orang/hari Liter/orang/hari Densitas (ton/m3)
Kamis 0,54 1,70 0,32
0,30 1,92 0,16
0,25 1,28 0,19
Jumat 0,48 2,42 0,20
0,32 1,19 0,27
Sabtu 0,49 1,63 0,30
Minggu 0,54 2,42 0,22
0,20 1,40 0,14
Senin 0,51 2,91 0,17
0,34 1,41 0,24
Rerata 0,40 1,83 0,22
Min 0,20 1,19 0,14
Max 0,54 2,91 0,32
DS 0,13 0,58 0,06
KV 0,32 0,32 0,27
5. Data-5 permukiman:
Lokasi: TPPS Babakan Sari
Pengumpulan: setiap 2 hari sekali
Perkiraan status penghasil berdasarkan observasi cepat: penghasilan tinggi
Jumlah data: 10 gerobak (dari 1 RW yang berbeda dari Data-4)
Hari Kg/orang/hari Liter/orang/hari Densitas (ton/m3)
Kamis-Jumat 0,38 2,28 0,17
Sabtu-Minggu 0,33 2,12 0,21
Senin-Selasa 0,42 2,44 0,15
Rabu-Kamis 0,38 2,60 0,14
Rerata 0,38 2,36 0,17
Min 0,33 2,12 0,14
Max 0,42 2,60 0,80
DS 0,03 0,18 0,03
KV 0,09 0,08 0,18
6. Data-6 non-permukiman:
Lokasi: TPS Jalan Ambon
Hari survey: Rabu
Perkiraan pengumpulan: setiap hari
Jumlah data: 4 gerobak
Institusi Kg/hari Liter/hari Densitas (ton/m3)
BPMPT 158,00 1440,00 0,11
Sekolah 98,50 1008,00 0,10
Komersial 341,50 1890,00 0,18
Jalan 266,50 - -
7. Data-7 permukiman:
Lokasi: TPS Jalan Hasan Saputra
Hari survey: Rabu
Perkiraan status penghasil berdasarkan observasi cepat: penghasilan rendah
(1 gerobak), sedang (1 gerobak) dan tinggi (2 gerobak)
Jumlah data: 4 gerobak
Kg/orang/hari Liter/orang/hari Densitas (ton/m3)
Rendah 0,39 3,75 0,25
Sedang 0,28 3,01 0,22
Tinggi 0,61 5,21 0,16
0,49 3,1 0,15
Tabulasi tersendiri dari masing-masing TPS: rata-rata dan standar deviasi, maksimum dan
minimum terhadap timbulan (kg/orang/hari) dan densitas (ton/m3) berdasarkan kondisi
ekonomi:
Langkah selanjutnya dilakukan penyingkiran data yang sifatnya ‘outlier’. Tabel berikut hasil
rekapitulasi setelah proses tersebut.
Rendah Sedang Tinggi
Kg/o/hari (L/o/hari) Kg/o/hari (L/o/hari) Kg/o/hari (L/o/hari)
Rerata 0,52 (3,20) 0,44 (2,47) 0,44 (2,86)
SD 0,14 (0,97) 0,12 (0,94) 0,13 (1,05)
KV 0,28 (0,30) 0,27 (0,38) 0,30 (0,37)
Hasil pengolahan data tersebut dalam table 2 di atas tetap belum memuaskan, walaupun
nilai KV telah berada di bawah 50%. Tampaknya faktor penentuan gerobak yang mewakili
kondisi ekonomi yang tidak akurat lebih menonjol. Mengingat secara uji statistika data
rerata di atas sebetulnya tidak ada perbedaan yang signifikan, data tersebut selanjutnya
digabung, seperti terlihat pada table berikut:
1. Data-1:
Lokasi: TPS Babakan Sari
Sumber: lingkungan permukiman
Priode: 7 (tujuh) hari ber-turut-turut kecuali hari MInggu
Jumlah sampel per-hari: 1 gerobak
2. Data-2:
Lokasi: 5 TPS (TPS Gd Selatan, TPS Hasan Saputra, TPS Arjuna, TPS Putraco, TPS
Cingesed, TPS Ujung Berung)
Sumber: lingkungan permukiman
Sampel 1 gerobak untuk setiap TPS
Hari sampleing: Rabu atau Kamis
Tabel berikut adalah rata-rata dari masing-masing data tersebut, sedangkan kolom terakhir
adalah rata-rata dari Data-1 dan Data-2.
No Komposisi Data-1 (% berat basah) Data-1 (% berat basah) Rerata
Nilai SD Nilai SD % berat basah
1 Sampah Makanan dan Daun 43,78 4,87 45,25 10,27 44,51
2 Kayu 6,01 7,77 1,95 1,90 3,98
3 Kertas dan Karton 15,88 11,97 10,36 4,48 13,12
4 Tekstil dan Produk Tekstil (Kain) 4,48 8,55 5,03 4,79 4,75
5 Karet dan Kulit 2,17 2,89 2,60 2,58 2,38
6a Botol (Plastik) 0,85 0,56 1,03 0,99 0,94
6b Gelas (Plastik) 1,15 0,96 1,44 1,42 1,30
6c Bungkus (Plastik) 8,65 2,77 5,26 2,10 6,95
6d Wadah (Plastik) 1,66 1,08 2,25 1,15 1,95
6e Kantong (Plastik) 5,09 3,06 6,03 1,22 5,56
7 Logam 1,31 0,95 0,48 0,28 0,90
8 Gelas 2,14 1,90 1,80 0,95 1,97
9a B3 Pampers 3,22 3,37 8,27 4,35 5,75
9b B3 atau Limbah B3 1,54 1,61 2,10 1,54 1,82
10 Lain-Lain 2,08 1,09 6,15 5,10 4,11
Total 100,00 100,00 100,00
4. PERHITUNGAN NILAI KALOR
Metodologi:
1. Sampel sampah diupayakan tetap menggambarkan kadar air ada (seperti air yang
terperangkap dalam kantong plastik, air yang terperangkap dalam tumpukan
sampah, dan air yang merupakan terserap oleh komponen sampah).
2. Sampel dikeringkan pada 105oC sampai berat stabil (sekitar 3 hari). Diperoleh kadar
air (% berat basah)
3. Sampel kering kemudian dipisahkan berdasarkan komposisi-nya, lalu masing-masing
komponen ditimbang, diperoleh berat kering masing-masing komponen.
4. Nilai kalor tinggi (high heating value = HHV) masing-masing komponen berat kering
tersebut dihitung berdasarkan acuan komponen sejenis pada penelitian-penelitian
sebelumnya.
5. Berdasarkan proporsi berat kering masing-masing komponen, dapat dihitung
kontribusi HHV dari setiap kompoen.
6. HHV total dari sampel adalah penjumlahan masing-masing kontribusi HHV dari setiap
komponen.
7. Berdasarkan rumus: LHV = HHV (1-W) – 584,5 W, nilai LHV dapat diketahui
8. W adalah kadar air total sampel dari butir 2 di atas.
Rata-rata dari sampel komposisi yang diambil di beberapa TPS adalah tercantum pada table-
tabel di bawah ini.
Dari sampel yang dimabil di TPS Banjarsari (rata-rata dari 4 hari sampel) tercantum dalam table
berikut.
Hasil Analisa
NO Komposisi Satuan
Hari Ke - 1 Hari ke - 2 Hari Ke - 3 Hari Ke - 4 AVG SD HHV
1 Kertas %BK 24,38 25,45 15,26 30,69 23,9 5,6 862
2 Bungkus Plastik %BK 5,6 4,95 6,6 4,07 5,3 0,9 512
3 Kantong Kresek %BK 0,64 1,44 0,64 3,13 1,5 1,0 141
4 Plastik %BK 5,58 5,45 4,15 6,03 5,3 0,7 512
5 Sampah Kebun %BK 4,54 13,12 7,56 5,91 7,8 3,3 311
6 Botol Kaca %BK 5,44 5,81 0 1,3 3,1 2,5 -
7 Texstile %BK 7,58 5,33 10,01 2,29 6,3 2,8 271
8 Organik %BK 26,17 33,93 47,83 38,93 36,7 7,9 1.909
9 B3 Pampers %BK 0 0,1 0,79 0 0,2 0,3 10
10 B3 Non Pampers %BK 4,3 0 0 0 1,1 1,9 -
11 Logam %BK 0,38 0 0,29 0 0,2 0,2 -
12 Botol Plastik %BK 0,16 0 0 0 0,0 0,1 4
13 Lain - Lain %BK 15,23 4,42 6,87 7,65 8,5 4,0 -
100,0 100,0 100,0 100,0 Avg HHV (Kkal/kg) = 4.532
Avg LHV (Kkal/kg) = 1.421
Berdasarkan data dari kedua table di atas, rekomendasi nilai kalor sampah kota Bandung adalah
sebagai berikut:
Enri Damanhuri