10 ton = 10.000 kg
¿
- Timbulan sampah =Timbulan sampah organik−60 %
¿
- Timbulan sampah =10 . 0 00 kg−60 %=4.000 kg
¿
timbulan sampah 40 00kg
¿∗¿= = =266,67buah ≈267 buah¿
- Jumlahbiopond kapasitasmedia tumbuh 15 kg
Catatan:
*Timbulan sampah setelah dicacah berkurang sebanyak 60%
**Jumlah biopond plesteran dengan ukuran 1 m x 2 m
PERHITUNGAN MAGGOT
PERHITUNGAN 1
Kebutuhan telur = 18 gr/biopond
gram
a) Total kebutuhan telur=267 biopond × 18 =4.806 gram
biopond
Persentase telur menetas / survival rate digunakan untuk memperkirakan jumlah telur yang
menetas menjadi maggot.
Ukuran induk ≥ 2 cm = 90%
Ukuran induk < 2 cm = 50%
1 kg pupa diperkirakan berjumlah 10.000 ekor pupa. Sehingga jumlah pupa yang dihasilkan adalah:
KESIMPULAN 1
Jika dihitung dari jumlah kebutuhan telur yang diperlukan (PERHITUNGAN 1) untuk 267 biopond,
maka akan didapatkan fresh maggot BSF sebanyak ± 4.325 kg s.d. 6.056 kg (untuk maggot dengan
survival rate 90%), atau sebanyak ± 2.163 kg s.d. 3.028 kg (untuk maggot dengan survival rate 50%).
PERHITUNGAN 2
Berdasarkan pelatihan budidaya maggot BSF, 1 biopond dapat menghasilkan ± 50 kg fresh maggot.
Maka, fresh maggot yang dapat dihasilkan yakni:
kg
Jumlah maggot BSF=267 biopond × 50 =13.350 kg
biopond
KESIMPULAN 2
Berdasarkan PERHITUNGAN 2, fresh maggot yang dapat dihasilkan dari pengolahan 10.000 kg
sampah organik yakni sebanyak 13.350 kg.
CATATAN:
Jumlah fresh maggot tersebut didapatkan dalam kurun waktu ± 14 hari.
PERHITUNGAN 1 didasarkan pada teori kebutuhan jumlah telur per biopond.
PERHITUNGAN 2 didasarkan pada asumsi pada pelatihan maggot.