Dibawah berikut adalah tampilan papan skala ukur yang umum ada pada berbagai
multimeter analog. Perhatikanlah bagian-bagian dan skala yang ada pada gambar
papan skala meter di bawah ini:
Jarum pointer
Jarum pointer berfungsi sebagai komponen yang akan menunjukkan nilai ukur sesuai
dengan pengukuran yang dilakukan
Cermin/Mirror
Fungsi cermin/mirror pada multimeter adalah sebagai acuan dalam melakukan
pengukuran yang ditunjukkan oleh jarum pointer. Untuk membaca hasil pengukuran
yang akurat, posisi mata pengamat harus tegak lurus dengan Multimeter sampai
pengamat melihat jarum pointer tidak memiliki bayangan di cermin. Jika masih terlihat
bayangan jarum pointer di cermin , maka pengukuran masih berlum akurat.
Untuk membaca nilai tahanan (ohm) maka kita hanya perlu memperhatikan skala ukur
khusus untuk nilai tahanan (ohm). Skala yang digunakan untuk ohm umumnya berada
pada posisi paling atas. Selain itu, pembacaan nilai skala dimulai dari kanan ke kiri,
dimana nilai 0 (nol) ada disebelah kanan dan nilai tertinggi (~ / tak terhingga) ada di sisi
sebelah kiri.
Jika saklar pemilih (selektor) berada di posisi x1k, maka nilai tahanannya adalah
sebesar
= 26 x 1K (1000)
= 26000 ohm atau 26 Kilo ohm
Begitu pula dengan yang nilai lainnya, misalnya selektor berada di posisi 10, maka kita
menggunakan skala 0 sampai 10 yang ada dipapan ukur. Posisi nilai 0-10 pada papan
ukur berada pada bagian paling atas dari skala ukur tegangan DC.
Untuk lebih mudahnya perhatikan gambar dibawah berikut sebagai contoh cara
membaca nilai tegangan DC
Jadi, nilai ukur tegangan DC pada contoh diatas adalah sebesar 22 volt DC.
Perhatikan contoh berikut sebagai perbandingan dalam membaca nilai ukur tegangan
DC jika posisi selektor 10 DCV dan posisi jarum sama seperti contoh diatas
sebelumnya.
Pada contoh gambar diatas, maka nilai ukur tegangan DC adalah sebesar 4,2 Volt DC.
Cara membaca hasil pengukuran tegangan diatas juga berlaku sama dengan
pengukuran tegangan AC, hanya saja yang membedakan adalah posisi selektornya.
Untuk pengukuran tegangan AC posisi selektor ada diposisi ACV sebelah kanan.
Perhatikan contohnya dibawah berikut
Nilai ukur tegangan AC volt pada contoh gambar di atas adalah sebesar 110 ACV
Catatan
Dalam melakukan pengukuran tegangan baik AC volt atau DC volt yang kita tidak
ketahui nilai tegangannya, selalu gunakan ukuran nilai tertinggi yang ada pada
multimeter tersebut. Jika nilai ukur sulit dibaca, maka turunkan satu tingkat kebawah
sampai nilai ukur tegangan bisa dibaca dengan jelas.
Perlu diperhatikan sebelum melakukan pengukuran untuk nilai arus (ampere) ini bahwa
multimeter yang umum digunakan hanya memiliki kemampuan untuk membaca arus
listrik kurang dari 1 Ampere (atau tepatnya sekitar 0,5 ampere). Untuk mencegah
kerusakan multimeter akibat kelebihan nilai arus yang diukur, sebaiknya ketahui terlebih
dahulu arus listrik maksimal yang mengalir dalam rangkaian tersebut.
Berikut cara membaca nilai arus listrik (ampere) pada multimeter analog