Anda di halaman 1dari 6

BAGIAN-BAGIAN SKALA MULTIMETER

Dibawah berikut adalah tampilan papan skala ukur yang umum ada pada berbagai
multimeter analog. Perhatikanlah bagian-bagian dan skala yang ada pada gambar
papan skala meter di bawah ini:

Jarum pointer
Jarum pointer berfungsi sebagai komponen yang akan menunjukkan nilai ukur sesuai
dengan pengukuran yang dilakukan

Skala ukur resistansi/tahanan (ohm)


Skala ukur resistansi/tahanan (ohm) merupakan skala ukur untuk pengukuran
resistansi, hambatan, atau tahanan yang memiliki satuan ukur "ohm". Untuk
pembacaan nilai ohm, angka nol dimulai dari sisi kanan sebagai nilai terkecil sedangkan
nilai terbesar ada di sisi sebelah kiri, sehingga untuk membaca nilai ukur ohm di mulai
dari kanan ke kiri.

Skala ukur tegangan DC (DC Volt), Skala ukur Arus (ampere)


Pada contoh papan skala diatas, untuk pengukuran tegangan DC, dan arus listrik, nilai
pengukurannya digabung menjadi satu. Artinya kita bisa menggunakan skala ukur ini
untuk membaca nilai tegangan DC dan arus listrik (ampere). Skala pembacaan dimulai
dari sisi kiri (mulai dari nilai nol) ke kanan (hingga terbesar 250), sedangkan nilainya
mengikuti nilai ukur pada selektor yang dipilih.
Skala ukur tegangan AC (AC Volt)
Skala ukur tegangan AC digunakan untuk mengukur tegangan Alternating Current (arus
bolak-balik). Nilai skala mengikuti angka untuk skala ukur tegangan DC dan arus,
namun papan skala yang digunakan adalah skala yang berwarna merah.

Cermin/Mirror
Fungsi cermin/mirror pada multimeter adalah sebagai acuan dalam melakukan
pengukuran yang ditunjukkan oleh jarum pointer. Untuk membaca hasil pengukuran
yang akurat, posisi mata pengamat harus tegak lurus dengan Multimeter sampai
pengamat melihat jarum pointer tidak memiliki bayangan di cermin. Jika masih terlihat
bayangan jarum pointer di cermin , maka pengukuran masih berlum akurat.

CARA MEMBACA NILAI TAHANAN (OHM)

Untuk membaca nilai tahanan (ohm) maka kita hanya perlu memperhatikan skala ukur
khusus untuk nilai tahanan (ohm). Skala yang digunakan untuk ohm umumnya berada
pada posisi paling atas. Selain itu, pembacaan nilai skala dimulai dari kanan ke kiri,
dimana nilai 0 (nol) ada disebelah kanan dan nilai tertinggi (~ / tak terhingga) ada di sisi
sebelah kiri.

Berikut cara membaca nilai tahanan (ohm)

1. Pasang multimeter pada komponen yang akan diukur tahanannya


2. Perhatikan posisi jarum pointer hingga benar-benar berhenti dan tidak bergerak
lagi
3. Pilih skala paling atas sebagai skala ukur tahanan ohm
4. Baca nilai tahanan sesuai dengan angka yang ditunjuk oleh jarum pointer lalu
kalikan dengan saklar pemilih (selektor).
Perhatikan gambar dibawah sebagai contoh cara membaca nilai tahanan (ohm) pada
multimeter
Pada gambar diatas, jarum pointer menunjuk angka 26 dan posisi selektor ada
pada nilai 100.
Maka nilai ukur tahanan sesuai pembacaan diatas adalah
= 26 x 100 ohm
= 2600 ohm atau 2,6 kilo ohm

Jika saklar pemilih (selektor) berada di posisi x1k, maka nilai tahanannya adalah
sebesar
= 26 x 1K (1000)
= 26000 ohm atau 26 Kilo ohm

CARA MEMBACA NILAI TEGANGAN (VOLT) DC

Berikut cara membaca nilai tegangan (volt) DC

1. Perhatikan nilai dan posisi saklar pemilih (selektor)


2. Pilih skala bagian tengah untuk membaca nilai pengukuran tegangan dan arus
3. Gunakan nilai selektor (saklar pemilih) sebagai nilai maksimum skala yang ada
pada skala papan ukur
4. Baca posisi jarum pinter berada berdasarkan skala yang sudah dipilih pada
langkah ke 2
Jadi, misalnya nilai saklar selektor yang sudah dipilih adalah 250, maka kita
menggunakan skala dari 0 sampai 250 yang ada di papan ukur. Posisi nilai 0-250 pada
papan ukur ini ada di bagian bawah dekat skala bergaris merah.

Begitu pula dengan yang nilai lainnya, misalnya selektor berada di posisi 10, maka kita
menggunakan skala 0 sampai 10 yang ada dipapan ukur. Posisi nilai 0-10 pada papan
ukur berada pada bagian paling atas dari skala ukur tegangan DC.

Untuk lebih mudahnya perhatikan gambar dibawah berikut sebagai contoh cara
membaca nilai tegangan DC

Jadi, nilai ukur tegangan DC pada contoh diatas adalah sebesar 22 volt DC.

Perhatikan contoh berikut sebagai perbandingan dalam membaca nilai ukur tegangan
DC jika posisi selektor 10 DCV dan posisi jarum sama seperti contoh diatas
sebelumnya.

Pada contoh gambar diatas, maka nilai ukur tegangan DC adalah sebesar 4,2 Volt DC.

Cara membaca hasil pengukuran tegangan diatas juga berlaku sama dengan
pengukuran tegangan AC, hanya saja yang membedakan adalah posisi selektornya.
Untuk pengukuran tegangan AC posisi selektor ada diposisi ACV sebelah kanan.
Perhatikan contohnya dibawah berikut

Nilai ukur tegangan AC volt pada contoh gambar di atas adalah sebesar 110 ACV

Catatan
Dalam melakukan pengukuran tegangan baik AC volt atau DC volt yang kita tidak
ketahui nilai tegangannya, selalu gunakan ukuran nilai tertinggi yang ada pada
multimeter tersebut. Jika nilai ukur sulit dibaca, maka turunkan satu tingkat kebawah
sampai nilai ukur tegangan bisa dibaca dengan jelas.

CARA MEMBACA NILAI ARUS (AMPERE)

Perlu diperhatikan sebelum melakukan pengukuran untuk nilai arus (ampere) ini bahwa
multimeter yang umum digunakan hanya memiliki kemampuan untuk membaca arus
listrik kurang dari 1 Ampere (atau tepatnya sekitar 0,5 ampere). Untuk mencegah
kerusakan multimeter akibat kelebihan nilai arus yang diukur, sebaiknya ketahui terlebih
dahulu arus listrik maksimal yang mengalir dalam rangkaian tersebut.

Berikut cara membaca nilai arus listrik (ampere) pada multimeter analog

1. Perhatikan nilai dan posisi selektor (skalar pemilih)


2. Pilih skala bagian tengah untuk membaca nilai pengukuran arus
3. Gunakan nilai maksimal yang sesuai dengan nilai selektor
4. Baca nilai angka pada jarum pointer sesuai skala yang sudah dipilih pada
langkah ke 2
Perhatikan pada contoh gambar dibawah berikut saat membaca nilai arus (ampere)
Pada contoh diatas, nilai arus yang dapat kita baca pada papan skala adalah sebesar
11 mA

Anda mungkin juga menyukai