Anda di halaman 1dari 3

Penyelesain Kasus 

Sengketa Tanah  Perusahaan Properti PT Sentul City Tbk  dengan


Rocky Gerung di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

PROBLEM RISET
Problem Aturan
1. (UU) Nomor 5 Tahun 1960 Pasal 35 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria
2. (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha,
Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai atas Tanah

Problem Fakta

Sangketa berawal dari PT Sentul City Tbk yang mengklaim sebagai pemegang hak

yang sah atas bidang tanah bersertifikat tersebut, yang saat ini ditempati oleh Rocky

Gerung. Sementara itu, Rocky Gerung membantah menyerobot tanah Sentul City

karena telah membeli tanah dan bangunan di lokasi itu secara sah dan dicatat

lembaga negara sejak 12 tahun lalu, atau di tahun 2009. Rocky Gerung mendapatkan

lahan di Blok 026 Kampung Gunung Batu RT 02 RW 11 Kelurahan Bojong Koneng,

Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, melalui pembelian dari penguasa

fisik lahan sebelumnya. Kepada Rocky, penguasa fisik sebelumnya menunjukkan surat

garapan lahan tersebut. Ada dua surat somasi yang dikirimkan Sentul City ke Rocky

Gerung. Isinya meminta Rocky Gerunh untuk mengosongkan tanah dan membongkar

rumah. Perlawanan dilakukan Rocky Gerung lantaran ada 6.000 orang yang dia klaim

bernasib sama dengannya.


a. RM 1
Bagaimanakah akibat hukum dari terjadinya sangketa antara PT
Sentul City dengan Rocky Gerung ?
b. RM 2
Bagaimanakah prosese penyelesaian masalah tumpang tindih
lahan dalam sangketa antara PT Sentul City dengan Rocky Gerung dilihat
dalam UU Nomor 5 Tahun 1960 Pasal 35 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria??

Landasan Teori
Ini terkait RM 1 dan RM 2
1. Teori Penyelesaian Sangketa: Dean G Pruitt dan Jeffrey Z. Rubin mengemukakan sebuah teori
tentang penyelesaian sengketa. Ada 5 (lima), yaitu: Pertama, contending (bertanding), yaitu
mencoba menerapkan suatu solusi yang lebih disukai oleh salah satu pihak atas pihak yang
lainnya. Kedua, yielding (mengalah), yaitu menurunkan aspirasi sendiri dan bersedia menerima
kekurangan dari yang sebetulnya diinginkan. Ketiga, problem solving (pemecahan masalah),
yaitu mencari alternative yang memuaskan dari kedua belah pihak. Keempat, with drawing
(menarik diri), yaitu memilih meninggalkan situasi sengketa, baik secara 12 fisik maupun
psikologis. Kelima in action (diam), yaitu tidak melakukan apa-apa.
2. Teori Kepastian Hukum: Pengertian hukum dapat dibedakan dalam tiga aspek yang ketiga-
tiganyadiperlukan untuk sampai pada pengertian hukum yang memadai, aspek pertama ialah
keadilan dalam arti sempit, keadilan ini berarti kesamaan hak untuk semua orang di depan
peradilan, aspek kedua ialah tujuankeadilan atau finalitas, aspek ini menentukan isi hukum,
sebab isi hukum memang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, aspek ketiga ialah
kepastian hukum atau legalitas, aspek itu menjamin bahwa hukum dapat berfungsi sebagai
peraturan. Tugas hukum adalah untuk mencapai kepastian hukum demi adanya ketertiban dan
keadilan di dalam masyarakat.
Metode Penelitian
Penelitian hukum normative yang nama lainnya adalah penelitian hukum doctrinal yang disebut
juga sebagai penelitian perpustakaan atau studi dokumen karena penelitian ini dilakukan atau
ditujukan hanya pada peraturan-peraturan yang tertulis atau bahan-bahan hukum yang lain.
Penelitian ini juga dilakukan dengan cara meneliti bahan-bahan pustaka atau data sekunder yang
terdiri dari bahan hukum primer, bahan sekunder, dan bahan hukum tersier.

Keaslian Penelitian
1. Puji Lestari (2014) Analisis Penyelesaian Sangketa Batas Tanah Di Desa Air Hitam
Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau.
2. Yasuri, Dasrul (2016) Pelaksanaan Penyelesaian Sangketa Hak Atas Tanah Secara Mediasi
Daerah Transmigrasi (Studi Di Lokasi Pemukiman Transmigrasi Kecamatan Wonggeduku,
Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara ). Skripsi Thesis, University of Muhammadiyah Malang.
3. Putra, Bayu Dwi (2012) Tumpang Tindih Hak Penguasaan Atas Tanah (Ulayat) Masyarakat
Hukum Adat Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi - Jawa Barat Dengan Taman Nasional Gunung
Halimun Salak / oleh Bayu Dwi Putra. Skripsi thesis, Universitas Tarumanegara.

Anda mungkin juga menyukai