Tugas 3 Jaminan Sosial
Tugas 3 Jaminan Sosial
Fenomena global yang terjadi di hampir semua negara di dunia sebagai akibat dari
kemajuan pengetahuan dan teknologi medis, serta peningkatan fasilitas kesehatan, layanan
dan sanitasi di sebagian besar negara adalah menurunnya angka kematian dan peningkatan
harapan hidup. Penurunan tingkat kelahiran dan tingkat kesuburan yang mengakibatkan
rendahnya persentase penduduk usia muda juga merupakan faktor utama lain yang
meningkatkan penurunan angka kelahiran. .
Sama halnya dengan situasi masyarakat di Thailand saat ini yang mengalami penuaan.
Saat ini struktur keluarga di Thailand mulai berubah, bantuan tradisional dari anggota
keluarga untuk lansia untuk mengatasi permasalahan para lansia mulai menurun (Thailand
Survey on basic information on Social Security Final Report, 2010). Penuaan bukanlah
masalahnya, tetapi bagaimana kebijakan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan para lansia
dimana mereka telah berkontribusi dalam proses pembangunan (dalam hal ini ekonomi) di
suatu negara yang perlu negara apresiasi dengan memberi bantuan atas kendala mereka saat
ini yang sudah tidak dapat bekerja seperti sedia kala dan rentan akan sakit.
18.38
17.53
16.76
15.43 16.06
14.26 14.84
13.25 13.73
12.80
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Latar belakang jaminan sosial di Thailand dimulai dengan adanya The Social Security
Act atau Undang-Undang Jaminan Sosial melalui Social Security Scheme (SSS) pada tahun
1990 untuk pegawai swasta, kemudian diperluas pada 2003 untuk para lansia, dan semakin
diperluas hingga 2011 mengenai Dana Tabungan Sosial.
Implementasi Kebijakan dalam Bidang Jaminan Sosial Hari Tua di Thailand
“Semua penduduk di hari tua menikmati jaminan pendapatan dasar setidaknya pada tingkat
garis kemiskinan yang ditetapkan secara nasional”.
Skema Manfaat
Sistem Pensiun Pejabat Pemerintah Pegawai pemerintah menerima pensiun atau pembayaran
sekaligus dari pemerintah pada saat mereka pensiun.
Kelebihan dan Kelemahan dari Kebijakan Jaminan Sosial Hari Tua di Thailand
Kelemahan : Terlalu banyaknya orang dan organisasi yang terlibat dalam penanganan
program pensiun hari tua di Thailand membuat kebijakan ini kurang efektif. Dengan maksud
dan tujuan yang berbeda juga berpotensi melambatkan reformasi kebijakan jaminan hari tua
ini, karena masing-masing akan berusaha melindungi kepentingan dan tujuannya sendiri
(Medhi, 2004).
Assessments
Sesuai dengan teori Model Pertumbuhan yang dikembangkan oleh Rostow dan Musgrave,
kondisi di Thailand sudah mencapai tahap lanjut yang ditandai dengan meningkatnya
permintaan untuk barang pribadi yang membutuhkan investasi publik. Menurut Rostow,
dalam tahap ini aktivitas pemerintah beralih dari penyediaan prasarana ke pengeluaran untuk
aktivitas sosial, seperti kesejahteraan hari tua dan pelayanan kesehatan lainnya.
Sesuai dengan rekomendasi Medhi (2004), pemerintah tidak boleh terlalu murah hati dalam
program pensiun hari tua di masa depan. Sebagai negara ekonomi berkembang seperti
Thailand, para pensiunan tidak dapat berharap untuk menikmati hidup setelah pensiun dengan
cara yang sama ditemukan di ekonomi yang lebih maju.
Dimungkinkan juga seorang lansia mampu untuk memperpanjang masa kerjanya dan
mempersiapkan hari tuanya. Untuk itu, negara-negara dengan kapasitas yang masih terbatas
seperti Thailand (jika dilihat dari perkembangan tingkat kemiskinannya) fokusnya lebih
kepada pengentasan kemiskinan daripada pensiun publik yang seharusnya berada di ranah
sektor swasta.
13.4 13.5
11.3
10.4
8.2 8.4
7.6 7.4
7
6.2
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Sumber : World Bank (Poverty headcount ratio at $5.50 a day is the percentage of the
population living on less than $5.50 a day at 2011 international prices).