Anda di halaman 1dari 46

MATRIKS PERBAIKAN ATAS KESALAHAN PENULISAN (TYPO, TANDA BACA, RUJUKAN)

PADA UNDANG-UNDANG SEKTORAL KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL DALAM UNDANG-
UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA

A. Klaster Pemanfaatan Ruang (UU No. 26 Tahun 2007)

Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
Batang Tubuh UU Nomor 26 Tahun 2007
1. Pasal 17 Pasal 17
Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang 1. Ketentuan Pasal 1 diubah
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dikarenakan format penulisan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun ketentuan tidak sesuai, dimana pada
2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara masing-masing definisi harus ditulis
Republik Indonesia Nomor 4725) diubah sebagai Republik Indonesia Nomor 4725) diubah sebagai dengan huruf Kapital.
berikut: berikut: 2. Perlu diperhatikan pada seluruh
1. Ketentuan Pasal 1 angka 7 , angka 7, angka 8, 1. Ketentuan Pasal 1 angka 5, angka 7, angka batang tubuh terhadap perubahan
angka 9, angka 10, angka 31, angka 32 dan 8, angka 9, angka 10, angka 31, angka 32 definisi ini.
angka 34 diubah sehingga Pasal 1 berbunyi dan angka 34 diubah sehingga Pasal 1
sebagai berikut: berbunyi sebagai berikut:
2. Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud Penulisan definisi pada ketentuan umum
dengan: harus menggunakan huruf Kapital
1. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang
darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk
ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan
wilayah, tempat manusia dan makhluk lain
hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara
kelangsungan hidupnya.
2. Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
pola ruang.
3. Struktur Ruang adalah susunan pusat-pusat
permukiman dan sistem jaringan prasarana
dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung
kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang
secara hierarki memiliki hubungan fungsional.
4. Pola Ruang adalah distribusi peruntukan
ruang dalam suatu wilayah yang meliputi
peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan
peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.
3. 5. Penataan ruang adalah suatu sistem 5. Penataan Ruang adalah suatu sistem proses 1. Penulisan definisi pada ketentuan
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, umum harus menggunakan huruf
dan pengendalian pemanfaatan ruang. dan pengendalian pemanfaatan ruang. Kapital.
2. Penambahan kata proses sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 26
Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang karena definisi penataan
ruang tidak diubah dalam Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja.
4. 6. Penyelenggaraan Penataan Ruang adalah Penulisan definisi pada ketentuan umum
kegiatan yang meliputi pengaturan, harus menggunakan huruf Kapital
pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan
penataan ruang.
5. 9. Pengaturan penataan ruang adalah upaya 9. Pengaturan Penataan Ruang adalah upaya Penulisan definisi pada ketentuan umum
pembentukan landasan hukum bagi pembentukan landasan hukum bagi harus menggunakan huruf Kapital.
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan
masyarakat dalam penataan ruang. masyarakat dalam penataan ruang. Sedangkan untuk frasa “Pemerintah
10. Pembinaan penataan ruang adalah upaya 10. Pembinaan Penataan Ruang adalah upaya Pusat” telah sesuai
untuk meningkatkan kinerja penataan ruang untuk meningkatkan kinerja Penataan
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat. Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat.
6. 11. Pelaksanaan Penataan Ruang adalah upaya
pencapaian tujuan penataan ruang melalui
pelaksanaan perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian
pemanfaatan ruang.
12. Pengawasan Penataan Ruang adalah upaya
agar penyelenggaraan penataan ruang dapat
diwujudkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
13. Perencanaan Tata Ruang adalah suatu proses
untuk menentukan struktur ruang dan pola
ruang yang meliputi penyusunan dan
penetapan rencana tata ruang.
14. Pemanfaatan Ruang adalah upaya untuk
mewujudkan struktur ruang dan pola ruang
sesuai dengan rencana tata ruang melalui
penyusunan dan pelaksanaan program beserta
pembiayaannya.
15. Pengendalian Pemanfaatan Ruang adalah
upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang.
16. Rencana Tata Ruang adalah hasil
perencanaan tata ruang.

7. 18. Sistem Wilayah adalah struktur ruang dan Penulisan definisi pada ketentuan umum
pola ruang yang mempunyai jangkauan harus menggunakan huruf Kapital
pelayanan pada tingkat wilayah.
19. Sistem Internal perkotaan adalah struktur
ruang dan pola ruang yang mempunyai
jangkauan pelayanan pada tingkat internal
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
perkotaan.
8. 21. Kawasan Lindung adalah wilayah yang Penulisan definisi pada ketentuan umum
ditetapkan dengan fungsi utama melindungi harus menggunakan huruf Kapital
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup
sumber daya alam dan sumber daya buatan.
22. Kawasan Budi Daya adalah wilayah yang
ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia, dan
sumber daya buatan.
23. Kawasan Perdesaan adalah wilayah yang
mempunyai kegiatan utama pertanian,
termasuk pengelolaan sumber daya alam
dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat permukiman perdesaan, pelayanan
jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi.
24. Kawasan Agropolitan adalah kawasan yang
terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan
pada wilayah perdesaan sebagai sistem
produksi pertanian dan pengelolaan sumber
daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh
adanya keterkaitan fungsional dan hierarki
keruangan satuan sistem permukiman dan
sistem agrobisnis.
25. Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang
mempunyai kegiatan utama bukan pertanian
dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat permukiman perkotaan, pemusatan
dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
26. Kawasan Metropolitan adalah kawasan
perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan
perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan
perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di
sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan
fungsional yang dihubungkan dengan sistem
jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi
dengan jumlah penduduk secara keseluruhan
sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta)
jiwa.
27. Kawasan Megapolitan adalah kawasan yang
terbentuk dari 2 (dua) atau lebih kawasan
metropolitan yang memiliki hubungan
fungsional dan membentuk sebuah sistem.
28. Kawasan Strategis Nasional adalah wilayah
yang penataan ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh sangat penting secara
nasional terhadap kedaulatan negara,
pertahanan, dan keamanan negara, ekonomi,
sosial, budaya, dan/atau lingkungan,
termasuk wilayah yang telah ditetapkan
sebagai warisan dunia.
29. Kawasan Strategis Provinsi adalah wilayah
yang penataan ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh sangat penting dalam
lingkup provinsi terhadap ekonomi, sosial,
budaya, dan/atau lingkungan.
30. Kawasan Strategis Kabupaten/Kota adalah
wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh
sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau
lingkungan.
9. 31. Ruang terbuka hijau adalah area 31. Ruang Terbuka Hijau adalah area 1. Penulisan definisi pada ketentuan
memanjang/jalur-jalan dan/atau memanjang/jalur jalan dan/atau umum harus menggunakan huruf
mengelompok, yang penggunaannya lebih mengelompok yang penggunaannya lebih Kapital.
bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, 2. Kembali pada definisi awal UUCK
baik yang tumbuh secara alamiah maupun baik yang tumbuh secara alamiah maupun tanpa menambahkan kata “jalan”
yang sengaja ditanam, dengan yang sengaja ditanam, dengan setelah kata “jalur”. Karena apabila
mempertimbangkan aspek fungsi ekologis, mempertimbangkan aspek fungsi ekologis, ditambahkan nomenklatur “jalur-
resapan air, ekonomi, sosial budaya, dan resapan air, ekonomi, sosial budaya, dan jalan” akan mempersempit makna
estetika. estetika. Ruang Terbuka Hijau.
10. 34. Menteri adalah menteri yang 34. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan Diakomodir
menyelenggarakan urusan pemerintahan urusan pemerintahan dalam di bidang
dalam di bidang penataan ruang. Penataan Ruang..
11. Pasal 6 Penyesuaian penulisan sesuai dengan
(1) Penataan Ruang diselenggarakan dengan definisi yang telah menggunakan huruf
memperhatikan: Kapital.
a. kondisi fisik wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang rentan terhadap
bencana;
b. potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya buatan, kondisi
ekonomi, social, budaya, politik, hukum,
pertahanan keamanan, dan lingkungan
hidup serta ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai satu kesatuan; dan
c. geostrategi, geopolitik, dan geoekonomi.
(2) Penataan Ruang wilayah nasional, Penataan
Ruang wilayah provinsi, dan Penataan Ruang
wilayah kabupaten/kota dilakukan secara
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
berjenjang dan komplementer.
(3) Penataan Ruang wilayah secara berjenjang
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan
dengan cara Rencana Tata Ruang wilayah
nasional dijadikan acuan dalam penyusunan
Rencana Tata Ruang wilayah provinsi dan
kabupaten/kota, dan Rencana Tata Ruang
wilayah provinsi menjadi acuan bagi
penyusunan Rencana Tata Ruang
kabupaten/kota.
(4) Penataan Ruang wilayah secara komplementer
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan Penataan Ruang wilayah nasional,
Penataan Ruang wilayah provinsi, dan
Penataan Ruang wilayah kabupaten/kota
yang disusun saling melengkapi satu sama lain
dan bersinergi sehingga tidak terjadi tumpang
tindih pengaturan Rencana Tata Ruang.
(5) Penataan Ruang wilayah nasional meliputi
Ruang wilayah yurisdiksi dan wilayah
kedaulatan nasional yang mencakup Ruang
darat, Ruang laut, dan Ruang udara, termasuk
Ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan.
(6) Penataan Ruang wilayah provinsi dan
kabupaten/kota meliputi Ruang darat, Ruang
laut, dan Ruang udara, termasuk Ruang di
dalam bumi sebagai satu kesatuan.
(7) Pengelolaan sumber daya laut dan Ruang
udara diatur dengan Undang-Undang
tersendiri.
(8) Dalam hal terjadi ketidaksesuaian antara Pola
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
Ruang Rencana Tata Ruang dan Kawasan
hutan, izin dan/atau hak atas tanah,
penyelesaian ketidaksesuaian tersebut diatur
dalam Peraturan Pemerintah.
12. Pasal 8
(1) Wewenang Pemerintah Pusat dalam Penyesuaian penulisan sesuai dengan
Penyelenggaraan Penataan Ruang meliputi: definisi yang telah menggunakan huruf
a. pengaturan, pembinaan, dan pengawasan Kapital.
terhadap pelaksanaan Penataan Ruang
wilayah nasional, provinsi, dan Menghapus kata “minimal” dalam
kabupaten/kota, serta terhadap nomenklatur “standar pelayanan
Pelaksanaan Penataan Ruang Kawasan minimal” karena sesuai UU 32/2014 dan
Strategis Nasional; peraturan turunannya bidang penataan
b. pemberian bantuan teknis bagi penyusunan ruang telah dikeluarkan dari standar
Rencana Tata Ruang wilayah provinsi, pelayanan minimal sehingga dalam
wilayah kabupaten/kota, dan rencana detail rumusan Pasal 8 ayat (5) huruf b perlu
Tata Ruang; disesuiakan.
c. pembinaan teknis dalam kegiatan
penyusunan Rencana Tata Ruang wilayah
provinsi, Rencana Tata Ruang wilayah
kabupaten/kota, dan rencana detail Tata
Ruang;
d. pelaksanaan Penataan Ruang wilayah
nasional;
e. pelaksanaan Penataan Ruang Kawasan
Strategis Nasional;
f. kerja sama Penataan Ruang antarnegara
dan memfasilitasi kerja sama Penataan
Ruang antarprovinsi.
(2) Wewenang Pemerintah Pusat dalam
Pelaksanaan Penataan Ruang nasional
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
meliputi:
a. Perencanaan Tata Ruang wilayah
nasional;
b. Pemanfaatan Tata Ruang wilayah
nasional; dan
c. Pengendalian Pemanfaatan Ruang
wilayah nasional.
(3) Wewenang Pemerintah Pusat dalam
Pelaksanaan Penataan Ruang Kawasan
Strategis Nasional meliputi:
a. penetapan Kawasan Strategis Nasional;
b. Perencanaan Tata Ruang Kawasan
Strategis Nasional;
c. Pemanfaatan Ruang Kawasan Strategis
Nasional; dan
d. Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Kawasan Strategis Nasional.
(4) Dalam rangka Penyelenggaraan Penataan
Ruang, Pemerintah Pusat berwenang
menyusun dan menetapkan pedoman bidang
Penataan Ruang.
(5) Dalam pelaksanaan wewenang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan
ayat (4), Pemerintah Pusat:
a. menyebarluaskan informasi yang berkaitan
dengan:
1. rencana umum dan rencana rinci Tata
Ruang dalam rangka Pelaksanaan
Penataan Ruang wilayah nasional; dan
2. pedoman bidang Penataan Ruang.
b. menetapkan standar pelayanan minimal
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
bidang Penataan Ruang.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai kewenangan
Penyelenggaraan Penataan Ruang diatur
dalam Peraturan Pemerintah.
13. Pasal 14 Perbaikan rujukan dengan menghapus
(5) Rencana rinci tata ruang sebagaimana huruf a, karena ayat (5) ini merujuk
dimaksud pada ayat (3) huruf a disusun pada keseluruhan ayat (3).
apabila:
Penyesuaian penulisan sesuai dengan
a. rencana umum tata ruang belum dapat definisi yang telah menggunakan huruf
dijadikan dasar dalam Pelaksanaan Kapital.
Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian
Pemanfaatan Ruang; dan/atau
b. rencana umum tata ruang yang mencakup
wilayah perencanaan yang luas dan skala
peta dalam rencana umum tata ruang
tersebut memerlukan perincian sebelum
dioperasionalkan.
14. Pasal 14A Pasal 14A Diakomodir dan disesuaikan
(1) Pelaksanaan penyusunan rencana tata ruang (1) Pelaksanaan penyusunan Rencana Tata penulisannya sesuai dengan definisi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 Ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 yang telah menggunakan huruf Kapital.
dilakukan dengan memperhatikan: dilakukan dengan memperhatikan:
a. daya dukung dan daya tampung lingkungan a. daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup dan kajian lingkungan hidup strategis; hidup dan kajian lingkungan hidup strategis;
dan dan
b. kedetailan informasi tata ruang yang akan b. kedetailan informasi tata ruang yang akan
disajikan serta kesesuaian ketelitian peta disajikan serta kesesuaian ketelitian peta
rencana tata ruang. Rencana Tata Ruang.
(2) Penyusunan kajian lingkungan hidup strategis (2) Penyusunan kajian lingkungan hidup strategis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dilakukan dalam penyusunan rencana tata dilakukan dalam penyusunan Rencana Tata
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
ruang. Ruang.
(3) Pemenuhan kesesuaian ketelitian peta rencana (3) Pemenuhan kesesuaian ketelitian peta
tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat Rencana Tata Ruang sebagaimana dimaksud
(1) huruf b dilakukan melalui penyusunan peta pada ayat (1) huruf b dilakukan melalui
rencana tata ruang di atas peta dasar. penyusunan peta Rencana Tata Ruang di
(4) Dalam hal peta dasar sebagaimana dimaksud atas peta dasar.
pada ayat (3) belum tersedia, penyusunan (4) Dalam hal peta dasar sebagaimana dimaksud
rencana tata ruang dilakukan dengan pada ayat (3) belum tersedia, penyusunan
menggunakan peta dasar lainnya. Rencana Tata Ruang dilakukan dengan
menggunakan peta dasar lainnya.
15. Pasal 18 Pasal 18 Diakomodir dan disesuaikan
(1) Penetapan rencana tata ruang wilayah provinsi (1) Penetapan Rencana Tata Ruang wilayah penulisannya sesuai dengan definisi
atau kabupaten/kota dan rencana detail tata provinsi atau kabupaten/kota dan rencana yang telah menggunakan huruf Kapital.
ruang terlebih dahulu harus mendapat detail Tata Ruang terlebih dahulu harus
persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat. mendapat persetujuan substansi dari
(2) Sebelum diajukan persetujuan substansi Pemerintah Pusat.
kepada Pemerintah Pusat, rencana detail tata (2) Sebelum diajukan persetujuan substansi
ruang kabupaten/kota yang dituangkan dalam kepada Pemerintah Pusat, rencana detail Tata
rancangan peraturan kepala daerah Ruang kabupaten/kota yang dituangkan
kabupaten/kota terlebih dahulu dilakukan dalam rancangan peraturan kepala daerah
konsultasi publik termasuk dengan dewan kabupaten/kota terlebih dahulu dilakukan
perwakilan rakyat daerah. konsultasi publik termasuk dengan dewan
(3) Bupati/wali kota wajib menetapkan rancangan perwakilan rakyat daerah.
peraturan kepala daerah kabupaten/kota (3) Bupati/wali kota wajib menetapkan rancangan
tentang rencana detail tata ruang paling lama 1 peraturan kepala daerah kabupaten/kota
(satu) bulan setelah mendapat persetujuan tentang rencana detail Tata Ruang paling
substansi dari Pemerintah Pusat. lama 1 (satu) bulan setelah mendapat
(4) Dalam hal bupati/wali kota tidak menetapkan persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat.
rencana detail tata ruang setelah jangka waktu (4) Dalam hal bupati/wali kota tidak menetapkan
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3), rencana detail Tata Ruang setelah jangka
rencana detail tata ruang ditetapkan oleh waktu sebagaimana yang dimaksud pada ayat
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
Pemerintah Pusat. (3), rencana detail Tata Ruang ditetapkan oleh
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai muatan, Pemerintah Pusat.
pedoman, dan tata cara penyusunan rencana (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai muatan,
tata ruang wilayah provinsi atau pedoman, dan tata cara penyusunan Rencana
kabupaten/kota dan rencana detail tata ruang Tata Ruang wilayah provinsi atau
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur kabupaten/kota dan rencana detail Tata
dalam Peraturan Pemerintah. Ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dalam Peraturan Pemerintah.
16. Pasal 20 Pasal 20
(1) Rencana tata ruang wilayah nasional (1) Rencana Tata Ruang wilayah nasional Diakomodir dan disesuaikan
memuat: memuat: penulisannya sesuai dengan definisi
a. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan a. tujuan, kebijakan, dan strategi Penataan yang telah menggunakan huruf Kapital.
ruang wilayah nasional; Ruang wilayah nasional;
b. rencana struktur ruang wilayah nasional b. rencana Struktur Ruang wilayah nasional
yang meliputi sistem perkotaan nasional yang meliputi sistem perkotaan nasional
yang terkait dengan Kawasan perdesaan yang terkait dengan Kawasan Perdesaan
dalam wilayah pelayanannya dan sistem dalam wilayah pelayanannya dan sistem
jaringan prasarana utama; jaringan prasarana utama;
c. rencana pola ruang wilayah nasional yang c. rencana Pola Ruang wilayah nasional yang
meliputi Kawasan lindung nasional dan meliputi Kawasan Lindung nasional dan
Kawasan budi daya yang memiliki nilai Kawasan Budi Daya yang memiliki nilai
strategis nasional; strategis nasional;
d. penetapan Kawasan strategis nasional; d. penetapan Kawasan Strategis Nasional;
e. arahan pemanfaatan ruang yang berisi e. arahan Pemanfaatan Ruang yang berisi
indikasi program utama jangka menengah indikasi program utama jangka menengah
lima tahunan; dan lima tahunan; dan
f. arahan pengendalian pemanfaatan ruang f. arahan Pengendalian Pemanfaatan
wilayah nasional yang berisi indikasi Ruang wilayah nasional yang berisi
arahan zonasi sistem nasional, arahan indikasi arahan zonasi sistem nasional,
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang, arahan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan
arahan insentif dan disinsentif, serta Ruang, arahan insentif dan disinsentif,
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
arahan sanksi. serta arahan sanksi.
(2) Rencana Tata Ruang wilayah nasional
menjadi pedoman untuk:
(2) Rencana tata ruang wilayah nasional menjadi a. penyusunan rencana pembangunan jangka
pedoman untuk: panjang nasional;
a. penyusunan rencana pembangunan jangka b. penyusunan rencana pembangunan jangka
panjang nasional; menengah nasional;
b. penyusunan rencana pembangunan jangka c. Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian
menengah nasional; Pemanfaatan Ruang di wilayah nasional;
c. pemanfaatan ruang dan pengendalian d. pewujudan keterpaduan, keterkaitan, dan
pemanfaatan ruang di wilayah nasional; keseimbangan perkembangan antarwilayah
d. pewujudan keterpaduan, keterkaitan, dan provinsi, serta keserasian antarsektor;
keseimbangan perkembangan antarwilayah e. penetapan lokasi dan fungsi Ruang untuk
provinsi, serta keserasian antarsektor; investasi;
e. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk f. Penataan Ruang Kawasan Strategis
investasi; Nasional; dan
f. penataan ruang kawasan strategis g. Penataan Ruang wilayah provinsi dan
nasional; dan kabupaten/kota.
g. penataan ruang wilayah provinsi dan
kabupaten/kota.
(3) Jangka waktu rencana tata ruang wilayah (3) Jangka waktu Rencana Tata Ruang wilayah Diakomodir
nasional adalah 20 (dua puluh) tahun. nasional adalah 20 (dua puluh) tahun.
(4) Rencana rencana tata ruang wilayah (4) Rencana rencana Tata Ruang wilayah Diakomodir
nasional ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam nasional ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam Dari dropbox tertulis kata “rencana” 2
setiap periode 5 (lima) tahunan. setiap periode 5 (lima) tahunan. (dua) kali, sedangkan dalam naskah asli
UUCK tertulis 1 (satu) kali
(5) Peninjauan kembali rencana tata ruang dapat (5) Peninjauan kembali Rencana Tata Ruang Diakomodir dan disesuaikan
dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam penulisannya sesuai dengan definisi
periode 5 (lima) tahun apabila terjadi periode 5 (lima) tahun apabila terjadi yang telah menggunakan huruf Kapital.
perubahan lingkungan strategis berupa: perubahan lingkungan strategis berupa:
a. bencana alam skala besar yang ditetapkan a. bencana alam skala besar yang ditetapkan
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
dengan peraturan perundang-undangan; dengan peraturan perundang-undangan;
(6) Rencana rencana tata ruang wilayah (6) Rencana rencana Tata Ruang wilayah Diakomodir
nasional ditetapkan dengan Peraturan nasional ditetapkan dengan Peraturan Dari dropbox tertulis kata “rencana” 2
Pemerintah. Pemerintah. (dua) kali, sedangkan dalam naskah asli
UUCK tertulis 1 (satu) kali.

17. Pasal 22 Pasal 22 Diakomodir dan disesuaikan


(1) Penyusunan rencana tata ruang wilayah (1) Penyusunan Rencana Tata Ruang wilayah penulisannya sesuai dengan definisi
provinsi mengacu pada: provinsi mengacu pada: yang telah menggunakan huruf Kapital.
a. rencana tata ruang wilayah nasional; a. Rencana Tata Ruang wilayah nasional;
b. pedoman bidang penataan ruang; dan b. pedoman bidang Penataan Ruang; dan Disesuaikan penulisannya sesuai
dengan definisi yang telah menggunakan
huruf Kapital.
(2) Penyusunan rencana tata ruang wilayah (2) Penyusunan Rencana Tata Ruang wilayah Disesuaikan penulisannya sesuai
provinsi harus memperhatikan: provinsi harus memperhatikan: dengan definisi yang telah menggunakan
a. perkembangan permasalahan nasional dan a. perkembangan permasalahan nasional dan huruf Kapital
hasil pengkajian implikasi penataan ruang hasil pengkajian implikasi penataan ruang
provinsi; provinsi;
f. rencana tata ruang wilayah provinsi yang f. Rencana Tata Ruang wilayah provinsi Disesuaikan penulisannya sesuai
berbatasan; dan yang berbatasan; dan dengan definisi yang telah menggunakan
huruf Kapital
g. rencana tata ruang wilayah g. Rencana Tata Ruang wilayah Disesuaikan penulisannya sesuai
kabupaten/kota. kabupaten/kota. dengan definisi yang telah menggunakan
huruf Kapital
18. Pasal 23 Pasal 23 Disesuaikan penulisannya sesuai
(1) Rencana tata ruang wilayah provinsi memuat: (1) Rencana Tata Ruang wilayah provinsi dengan definisi yang telah menggunakan
a. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan memuat: huruf Kapital
ruang wilayah provinsi; a. tujuan, kebijakan, dan strategi Penataan
Ruang wilayah provinsi;
b. rencana struktur ruang wilayah provinsi b. rencana Struktur Ruang wilayah provinsi Diakomodir dan disesuaikan
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
yang meliputi sistem perkotaan dalam yang meliputi sistem perkotaan dalam penulisannya sesuai dengan definisi
wilayahnya yang berkaitan dengan wilayahnya yang berkaitan dengan Kawasan yang telah menggunakan huruf Kapital
Kawasan perdesaan dalam wilayah Perdesaan dalam wilayah pelayanannya
pelayanannya dan sistem jaringan dan sistem jaringan prasarana wilayah
prasarana wilayah provinsi; provinsi;
c. rencana pola ruang wilayah provinsi yang c. rencana Pola Ruang wilayah provinsi yang Diakomodir dan disesuaikan
meliputi Kawasan lindung dan Kawasan meliputi Kawasan Lindung dan Kawasan penulisannya sesuai dengan definisi
budi daya yang memiliki nilai strategis Budi Daya yang memiliki nilai strategis yang telah menggunakan huruf Kapital
provinsi; provinsi;
d. arahan pemanfaatan ruang wilayah d. arahan Pemanfaatan Ruang wilayah Disesuaikan penulisannya sesuai
provinsi yang berisi indikasi program utama provinsi yang berisi indikasi program utama dengan definisi yang telah menggunakan
jangka menengah lima tahunan; dan jangka menengah lima tahunan; dan huruf Kapital
e. arahan pengendalian pemanfaatan ruang e. arahan Pengendalian Pemanfaatan Disesuaikan penulisannya sesuai
wilayah provinsi yang berisi indikasi arahan Ruang wilayah provinsi yang berisi indikasi dengan definisi yang telah menggunakan
zonasi sistem provinsi, arahan Kesesuaian arahan zonasi sistem provinsi, arahan huruf Kapital
Kegiatan Pemanfaatan Ruang, arahan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang,
insentif dan disinsentif, serta arahan arahan insentif dan disinsentif, serta
sanksi. arahan sanksi.
(2) Rencana tata ruang wilayah provinsi menjadi (2) Rencana Tata Ruang wilayah provinsi Disesuaikan penulisannya sesuai
pedoman untuk: menjadi pedoman untuk: dengan definisi yang telah menggunakan
a. penyusunan rencana pembangunan jangka a. penyusunan rencana pembangunan jangka huruf Kapital
panjang daerah; panjang daerah;
b. penyusunan rencana pembangunan jangka b. penyusunan rencana pembangunan jangka
menengah daerah; menengah daerah;
c. pemanfaatan ruang dan pengendalian c. Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Disesuaikan penulisannya sesuai
pemanfaatan ruang dalam wilayah provinsi; Pemanfaatan Ruang dalam wilayah dengan definisi yang telah menggunakan
provinsi; huruf Kapital
d. pewujudan keterpaduan, keterkaitan, dan d. pewujudan keterpaduan, keterkaitan, dan
keseimbangan perkembangan antarwilayah keseimbangan perkembangan antarwilayah
kabupaten/kota, serta keserasian kabupaten/kota, serta keserasian
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
antarsektor; antarsektor;
e. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk e. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk
investasi; dan investasi; dan
f. penataan ruang wilayah kabupaten/kota. f. Penataan Ruang wilayah kabupaten/kota. Disesuaikan penulisannya sesuai
dengan definisi yang telah menggunakan
huruf Kapital
(3) Jangka waktu rencana tata ruang wilayah (3) Jangka waktu Rencana Tata Ruang wilayah Disesuaikan penulisannya sesuai
provinsi adalah 20 (dua puluh) tahun. provinsi adalah 20 (dua puluh) tahun. dengan definisi yang telah menggunakan
huruf Kapital
(4) Rencana tata ruang wilayah provinsi ditinjau (4) Rencana Tata Ruang wilayah provinsi Disesuaikan penulisannya sesuai
kembali 1 (satu) kali dalam setiap periode 5 ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam setiap dengan definisi yang telah menggunakan
(lima) tahunan. periode 5 (lima) tahunan. huruf Kapital
(5) Peninjauan kembali rencana tata ruang (5) Peninjauan kembali Rencana Tata Ruang Disesuaikan penulisannya sesuai
wilayah provinsi dapat dilakukan lebih dari 1 wilayah provinsi dapat dilakukan lebih dari 1 dengan definisi yang telah menggunakan
(satu) kali dalam periode 5 (lima) tahun (satu) kali dalam periode 5 (lima) tahun huruf Kapital
apabila terjadi perubahan lingkungan strategis apabila terjadi perubahan lingkungan strategis
berupa: berupa:
a. bencana alam yang ditetapkan dengan a. bencana alam yang ditetapkan dengan
peraturan perundang-undangan; peraturan perundang-undangan;
b. perubahan batas teritorial negara yang
ditetapkan dengan Undang-Undang;
c. perubahan batas wilayah daerah yang
ditetapkan dengan Undang-Undang; dan
d. perubahan kebijakan nasional yang bersifat
strategis.
(6) Rencana tata ruang wilayah provinsi (6) Rencana Tata Ruang wilayah provinsi Diakomodir dan disesuaikan
ditetapkan dengan peraturan daerah ditetapkan dengan peraturan daerah penulisannya sesuai dengan definisi
provinsi. provinsi. yang telah menggunakan huruf Kapital
(7) Peraturan daerah provinsi sebagaimana Diakomodir
dimaksud pada ayat (6) wajib ditetapkan
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
paling lama 2 (dua) bulan terhitung sejak
mendapat persetujuan substansi dari
Pemerintah Pusat.
(8) Dalam hal peraturan daerah provinsi (8) Dalam hal peraturan daerah provinsi Diakomodir dan disesuaikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (7) belum sebagaimana dimaksud pada ayat (7) belum penulisannya sesuai dengan definisi
ditetapkan, Gubernur menetapkan rencana ditetapkan, gubernur menetapkan yang telah menggunakan huruf Kapital
tata ruang wilayah provinsi paling lama 3 (tiga) Rencana Tata Ruang wilayah provinsi
bulan terhitung sejak mendapat persetujuan paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak
substansi dari Pemerintah Pusat. mendapat persetujuan substansi dari
Pemerintah Pusat.
(9) Dalam hal rencana tata ruang wilayah provinsi (9) Dalam hal Rencana Tata Ruang wilayah Diakomodir dan disesuaikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (8) belum provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat penulisannya sesuai dengan definisi
ditetapkan oleh gubernur, rencana tata ruang (8) belum ditetapkan oleh gubernur, yang telah menggunakan huruf Kapital
wilayah provinsi ditetapkan oleh Pemerintah rencana tata ruang wilayah provinsi
Pusat paling lama 4 (empat) bulan terhitung ditetapkan oleh Pemerintah Pusat paling
sejak mendapat persetujuan substansi dari lama 4 (empat) bulan terhitung sejak
Pemerintah Pusat. mendapat persetujuan substansi dari
Pemerintah Pusat.
19. Pasal 25 Pasal 25 Diakomodir dan disesuaikan
(1) Penyusunan rencana tata ruang wilayah (1) Penyusunan Rencana Tata Ruang wilayah penulisannya sesuai dengan definisi
kabupaten mengacu pada: kabupaten mengacu pada: yang telah menggunakan huruf Kapital
a. rencana tata ruang wilayah nasional dan a. Rencana Tata Ruang wilayah nasional
rencana tata ruang wilayah provinsi; dan rencana tata ruang wilayah provinsi;
b. pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang b. pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang disesuaikan penulisannya sesuai dengan
penataan ruang; dan Penataan Ruang; dan definisi yang telah menggunakan huruf
Kapital
c. rencana pembangunan jangka panjang
daerah.
(2) Penyusunan rencana tata ruang wilayah (2) Penyusunan Rencana Tata Ruang wilayah Disesuaikan penulisannya sesuai
kabupaten harus memperhatikan: kabupaten harus memperhatikan: dengan definisi yang telah menggunakan
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
a. perkembangan permasalahan provinsi dan a. perkembangan permasalahan provinsi dan huruf Kapital
hasil pengkajian implikasi penataan ruang hasil pengkajian implikasi Penataan
kabupaten; Ruang kabupaten;
b. upaya pemerataan pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi kabupaten;
c. keselarasan aspirasi pembangunan
kabupaten;
d. daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup;
e. rencana pembangunan jangka panjang
daerah; dan
f. rencana tata ruang wilayah f. Rencana Tata Ruang wilayah Diakomodir dan disesuaikan
kabupaten/kota yang berbatasan. kabupaten/kota yang berbatasan. penulisannya sesuai dengan definisi
yang telah menggunakan huruf Kapital
20. Pasal 26 Pasal 26 Diakomodir dan disesuaikan
(1) Rencana tata ruang wilayah kabupaten (1) Rencana Tata Ruang wilayah kabupaten penulisannya sesuai dengan definisi
memuat: memuat: yang telah menggunakan huruf Kapital
a. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan a. tujuan, kebijakan, dan strategi Penataan
ruang wilayah kabupaten; Ruang wilayah kabupaten;
b. rencana struktur ruang wilayah kabupaten b. rencana Struktur Ruang wilayah Diakomodir dan disesuaikan
yang meliputi sistem perkotaan di kabupaten yang meliputi sistem perkotaan penulisannya sesuai dengan definisi
wilayahnya yang terkait dengan Kawasan di wilayahnya yang terkait dengan Kawasan yang telah menggunakan huruf Kapital
perdesaan dan sistem jaringan prasarana Perdesaan dan sistem jaringan prasarana
wilayah kabupaten; wilayah kabupaten;
c. rencana pola ruang wilayah kabupaten c. rencana Pola Ruang wilayah kabupaten Diakomodir dan disesuaikan
yang meliputi Kawasan lindung kabupaten yang meliputi Kawasan Lindung kabupaten penulisannya sesuai dengan definisi
dan Kawasan budi daya kabupaten; dan Kawasan Budi Daya kabupaten; yang telah menggunakan huruf Kapital
d. arahan pemanfaatan ruang wilayah d. arahan Pemanfaatan Ruang wilayah disesuaikan penulisannya sesuai dengan
kabupaten yang berisi indikasi program kabupaten yang berisi indikasi program definisi yang telah menggunakan huruf
utama jangka menengah lima tahunan; dan utama jangka menengah lima tahunan; dan Kapital
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)

e. ketentuan pengendalian pemanfaatan e. ketentuan Pengendalian Pemanfaatan disesuaikan penulisannya sesuai dengan
ruang wilayah kabupaten yang berisi Ruang wilayah kabupaten yang berisi definisi yang telah menggunakan huruf
ketentuan umum zonasi, ketentuan ketentuan umum zonasi, ketentuan Kapital
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang, Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang,
ketentuan insentif dan disinsentif, serta ketentuan insentif dan disinsentif, serta
arahan sanksi. arahan sanksi.
(2) Rencana tata ruang wilayah kabupaten (2) Rencana Tata Ruang wilayah kabupaten Disesuaikan penulisannya sesuai
menjadi pedoman untuk: menjadi pedoman untuk: dengan definisi yang telah menggunakan
a. penyusunan rencana pembangunan jangka huruf Kapital
panjang daerah;
b. penyusunan rencana pembangunan jangka
menengah daerah;
c. pemanfaatan ruang dan pengendalian c. Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Disesuaikan penulisannya sesuai
pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten; Pemanfaatan Ruang di wilayah kabupaten; dengan definisi yang telah menggunakan
huruf Kapital
d. pewujudan keterpaduan, keterkaitan, dan
keseimbangan antarsektor; dan
e. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk
investasi.
(3) Rencana tata ruang wilayah kabupaten (3) Rencana Tata Ruang wilayah kabupaten Disesuaikan penulisannya sesuai
menjadi dasar untuk Kesesuaian Kegiatan menjadi dasar untuk Kesesuaian Kegiatan dengan definisi yang telah menggunakan
Pemanfaatan Ruang dan administrasi Pemanfaatan Ruang dan administrasi huruf Kapital
pertanahan. pertanahan.
(4) Jangka waktu rencana tata ruang wilayah (4) Jangka waktu Rencana Tata Ruang wilayah Disesuaikan penulisannya sesuai
kabupaten adalah 20 (dua puluh) tahun. kabupaten adalah 20 (dua puluh) tahun. dengan definisi yang telah menggunakan
huruf Kapital
(5) Rencana tata ruang wilayah kabupaten (5) Rencana Tata Ruang wilayah kabupaten Disesuaikan penulisannya sesuai
ditinjau kembali 1 (satu) kali pada setiap ditinjau kembali 1 (satu) kali pada setiap dengan definisi yang telah menggunakan
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
periode 5 (lima) tahunan. periode 5 (lima) tahunan. huruf Kapital
(6) Peninjauan kembali rencana tata ruang (6) Peninjauan kembali Rencana Tata Ruang Diakomodir dan disesuaikan
wilayah kabupaten dapat dilakukan lebih dari wilayah kabupaten dapat dilakukan lebih dari penulisannya sesuai dengan definisi
1 (satu) kali dalam periode 5 (lima) tahun 1 (satu) kali dalam periode 5 (lima) tahun yang telah menggunakan huruf Kapital
apabila terjadi perubahan lingkungan strategis apabila terjadi perubahan lingkungan strategis
berupa: berupa:
a. bencana alam yang ditetapkan dengan
peraturan perundang-undangan;
b. perubahan batas teritorial negara yang
ditetapkan dengan Undang-Undang;
c. perubahan batas wilayah daerah yang
ditetapkan dengan Undang-Undang; dan
d. perubahan kebijakan nasional yang bersifat
strategis.
(7) Rencana tata ruang wilayah kabupaten Rencana Tata Ruang wilayah kabupaten Diakomodir dan disesuaikan
ditetapkan dengan peraturan daerah ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten. penulisannya sesuai dengan definisi
kabupaten. yang telah menggunakan huruf Kapital
(8) Peraturan daerah kabupaten sebagaimana Diakomodir
dimaksud pada ayat (7) wajib ditetapkan
paling lama 2 (dua) bulan setelah mendapat
persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat.
(9) Dalam hal peraturan daerah kabupaten (9) Dalam hal peraturan daerah kabupaten Diakomodir dan disesuaikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (8) belum sebagaimana dimaksud pada ayat (8) belum penulisannya sesuai dengan definisi
ditetapkan, Bupati menetapkan rencana tata ditetapkan, bupati menetapkan Rencana yang telah menggunakan huruf Kapital
ruang wilayah kabupaten paling lama 3 (tiga) Tata Ruang wilayah kabupaten paling lama 3 serta perbaikan pada penulisan Bupati
bulan setelah mendapat persetujuan substansi (tiga) bulan setelah mendapat persetujuan
dari Pemerintah Pusat. substansi dari Pemerintah Pusat.

(10) Dalam hal rencana tata ruang wilayah (10) Dalam hal Rencana Tata Ruang wilayah Diakomodir dan disesuaikan
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat penulisannya sesuai dengan definisi
(9) belum ditetapkan oleh Bupati, rencana tata (9) belum ditetapkan oleh bupati, Rencana yang telah menggunakan huruf Kapital
ruang wilayah kabupaten ditetapkan oleh Tata Ruang wilayah kabupaten ditetapkan serta perbaikan pada penulisan Bupati
Pemerintah Pusat paling lama 4 (empat) bulan oleh Pemerintah Pusat paling lama 4 (empat)
setelah mendapat persetujuan substansi dari bulan setelah mendapat persetujuan substansi
Pemerintah Pusat. dari Pemerintah Pusat.
21. Pasal 34A Pasal 34A Disesuaikan penulisannya sesuai
(1) Dalam hal terdapat perubahan kebijakan (1) Dalam hal terdapat perubahan kebijakan dengan definisi yang telah menggunakan
nasional yang bersifat strategis sebagaimana nasional yang bersifat strategis sebagaimana huruf Kapital
dimaksud dalam Pasal 20 ayat (5) huruf d, dimaksud dalam Pasal 20 ayat (5) huruf d,
Pasal 23 ayat (5) huruf d, dan Pasal 26 ayat (6) Pasal 23 ayat (5) huruf d, dan Pasal 26 ayat (6)
huruf d belum dimuat dalam rencana tata huruf d belum dimuat dalam Rencana Tata
ruang dan/atau rencana zonasi, pemanfaatan Ruang dan/atau rencana zonasi,
ruang tetap dapat dilaksanakan. Pemanfaatan Ruang tetap dapat
dilaksanakan.
(2) Pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang (2) Pelaksanaan kegiatan Pemanfaatan Ruang Diakomodir dan disesuaikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat penulisannya sesuai dengan definisi
dilakukan setelah mendapat rekomendasi dilakukan setelah mendapat rekomendasi yang telah menggunakan huruf Kapital
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
dari Pemerintah Pusat. dari Pemerintah Pusat.
22. Pasal 37 Pasal 37
(1) Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan (1) Persetujuan Kesesuaian Kegiatan 1. Untuk penulisan pada ayat (7) sudah
Ruang sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 Pemanfaatan Ruang sebagaimana dimaksud sesuai dengan UUCK meskipun dalam
diterbitkan oleh Pemerintah Pusat. dalam pasal 35 diterbitkan oleh Pemerintah dropbox terdapat pencermatan
Pusat. perubahan dari Menko;
(2) Persetujuan Kesesuaian Kegiatan 2. Perlu menghapus kata Persetujuan
Pemanfaatan Ruang yang tidak sesuai dengan agar terdapat konsistensi penyebutan
Rencana Tata Ruang wilayah dibatalkan oleh nomenklatur Kesesuaian Kegiatan
Pemerintah pusat. Pemanfaatan Ruang sesuai dengan
(3) Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 26
tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
Ruang yang dikeluarkan dan/atau diperoleh dan
dengan tidak melalui prosedur yang benar, 3. Disesuaikan penulisannya sesuai
batal demi hukum. dengan definisi yang telah
(4) Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan menggunakan huruf Kapital.
Ruang yang diperoleh melalui prosedur yang
benar tetapi kemudian terbukti tidak sesuai
dengan Rencana Tata Ruang wilayah,
dibatalkan oleh pemerintah pusat.
(5) Terhadap kerugian yang ditimbulkan akibat
pembatalan persetujuan Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4), dapat
dimintakan ganti kerugian yang layak kepada
instansi pemberi persetujuan Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang.
(6) Kegiatan Pemanfaatan Ruang yang tidak
sesuai lagi akibat adanya perubahan Rencana
Tata Ruang wilayah dapat dibatalkan oleh
pemerintah pusat dengan memberikan ganti
kerugian yang layak.
(7) Setiap pejabat pemerintah yang berwenang
dilarang menerbitkan persetujuan Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang yang tidak sesuai
dengan Rencana Tata Ruang.
(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur
perolehan persetujuan Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang dan tata cara pemberian
ganti kerugian yang layak sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) dan ayat (6) diatur
dalam Peraturan pemerintah.
23. Pasal 48 Pasal 48 Diakomodir dan disesuaikan
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
(1) Penataan ruang Kawasan perdesaan (1) Penataan Ruang Kawasan Perdesaan penulisannya sesuai dengan definisi
diarahkan untuk: diarahkan untuk: yang telah menggunakan huruf Kapital

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelindungan


terhadap kawasan lahan abadi pertanian
pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf e diatur dalam Undang-Undang.
(3) Penataan ruang Kawasan perdesaan (2) Penataan Ruang Kawasan Perdesaan Diakomodir dan disesuaikan
diselenggarakan pada: diselenggarakan pada: penulisannya sesuai dengan definisi
a. Kawasan perdesaan yang merupakan a. Kawasan Perdesaan yang merupakan yang telah menggunakan huruf Kapital
bagian wilayah kabupaten; atau bagian wilayah kabupaten; atau
b. kawasan yang secara fungsional berciri
perdesaan yang mencakup 2 (dua) atau
lebih wilayah kabupaten pada satu atau
lebih wilayah provinsi.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penataan (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Penataan Diakomodir dan disesuaikan
ruang Kawasan perdesaan diatur dalam Ruang Kawasan Perdesaan diatur dalam penulisannya sesuai dengan definisi
Peraturan Pemerintah. Peraturan Pemerintah. yang telah menggunakan huruf Kapital
24. Pasal 60 Pasal 60 Disesuaikan penulisannya sesuai
Dalam penataan ruang, setiap orang berhak Dalam Penataan Ruang, setiap Orang berhak dengan definisi yang telah menggunakan
untuk: untuk: huruf Kapital
a. mengetahui rencana tata ruang; a. mengetahui Rencana Tata Ruang;
b. menikmati pertambahan nilai ruang b. menikmati pertambahan nilai ruang
Disesuaikan penulisannya sesuai
sebagai akibat penataan ruang; sebagai akibat Penataan Ruang; dengan definisi yang telah menggunakan
huruf Kapital
c. memperoleh penggantian yang layak atas c. memperoleh penggantian yang layak atas Disesuaikan penulisannya sesuai
kerugian yang timbul akibat pelaksanaan kerugian yang timbul akibat pelaksanaan dengan definisi yang telah menggunakan
kegiatan pembangunan yang sesuai dengan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan huruf Kapital
rencana tata ruang; Rencana Tata Ruang;
d. mengajukan tuntuan tuntutan kepada d. mengajukan tuntuan tuntutan kepada Diakomodir dan disesuaikan
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
pejabat berwenang terhadap pembangunan pejabat berwenang terhadap pembangunan penulisannya sesuai dengan definisi
yang tidak sesuai dengan rencana tata yang tidak sesuai dengan Rencana Tata yang telah menggunakan huruf Kapital
ruang di wilayahnya; Ruang di wilayahnya;
e. mengajukan tuntutan pembatalan e. mengajukan tuntutan pembatalan Diakomodir dan disesuaikan
persetujuan Kesesuaian kegiatan penataan persetujuan Kesesuaian kegiatan penulisannya sesuai dengan definisi
ruang Kegiatan Pemanfaatan Ruang penataan ruang Kegiatan Pemanfaatan yang telah menggunakan huruf Kapital
dan/atau penghentian pembangunan yang Ruang dan/atau penghentian
tidak sesuai dengan rencana tata ruang pembangunan yang tidak sesuai dengan
kepada pejabat berwenang; dan Rencana Tata Ruang kepada pejabat
berwenang; dan
f. mengajukan gugatan ganti kerugian kepada f. mengajukan gugatan ganti kerugian kepada Disesuaikan penulisannya sesuai
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dengan definisi yang telah menggunakan
dan/atau kepada pelaksana kegiatan dan/atau kepada pelaksana kegiatan huruf Kapital
pemanfaatan ruang apabila kegiatan Pemanfaatan Ruang apabila kegiatan
pembangunan yang tidak sesuai dengan pembangunan yang tidak sesuai dengan
rencana tata ruang menimbulkan kerugian. Rencana Tata Ruang menimbulkan
kerugian.
25. Pasal 61 1. Disesuaikan penulisannya sesuai
Dalam Pemanfaatan Ruang, setiap Orang wajib: dengan definisi yang telah
a. menaati Rencana Tata Ruang yang telah menggunakan huruf Kapital; dan
ditetapkan; 2. Diusulkan penyempurnakan rumusan
Pasal 61 guna memperjelas kewajiban
setiap orang dalam pemanfaatan
ruang.
b. memanfaatkan ruang sesuai dengan
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
dari pejabat yang berwenang;
c. mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam
persyaratan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan
Ruang; dan
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
d. memberikan akses terhadap kawasan yang
oleh ketentuan peraturan perundang-
undangan dinyatakan sebagai milik umum.
26. Pasal 62 Pasal 62 Disesuaikan penulisannya sesuai
Setiap orang yang tidak menaati rencana tata Setiap Orang yang tidak menaati Rencana Tata dengan definisi yang telah menggunakan
ruang yang telah ditetapkan yang tidak Ruang yang telah ditetapkan yang tidak huruf Kapital
mengakibatkan perubahan fungsi ruang mengakibatkan perubahan fungsi ruang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 dikenai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 dikenai
sanksi administratif. sanksi administratif.
27. Pasal 69 Pasal 69 Disesuaikan penulisannya sesuai
(1) Setiap orang yang dalam melakukan usaha (1) Setiap Orang yang dalam melakukan usaha dengan definisi yang telah menggunakan
dan/atau kegiatannya tidak menaati rencana dan/atau kegiatannya tidak menaati huruf Kapital;
tata ruang yang telah ditetapkan Rencana Tata Ruang yang telah ditetapkan
memanfaatkan ruang yang telah ditetapkan memanfaatkan ruang yang telah ditetapkan
tanpa memiliki persetujuan kesesuaian tanpa memiliki persetujuan kesesuaian
pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 61 huruf a, yang mengakibatkan dalam Pasal 61 huruf a, yang mengakibatkan
perubahan fungsi ruang dipidana dengan perubahan fungsi ruang, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan
pidana denda paling banyak pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

28. Pasal 70 Pasal 70 1. Untuk membedakan secara jelas


(1) Setiap orang yang memanfaatkan ruang tidak (1) Setiap Orang yang memanfaatkan ruang tidak bentuk pelanggaran yang dapat
sesuai dengan rencana tata ruang dari pejabat sesuai dengan Kesesuaian Kegiatan dikenakan sanksi pidana maupun
yang berwenang sebagaimana dimaksud Pemanfaatan Ruang dari pejabat yang sanksi administratif.
dalam Pasal 61 huruf b yang mengakibatkan berwenang sebagaimana dimaksud dalam 2. Disesuaikan penulisannya sesuai
perubahan fungsi ruang dipidana dengan Pasal 61 huruf b yang mengakibatkan dengan definisi yang telah
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan perubahan fungsi ruang, dipidana dengan menggunakan huruf Kapital.
denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan
(satu miliar rupiah). denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu 3. Usulan perbaikan Pasal 70 ayat (3)
miliar rupiah). diakomodir.
(2) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mengakibatkan kerugian
terhadap harta benda atau kerusakan barang,
pelaku dipidana dengan pidana penjara paling
lama 4 (empat) tahun dan denda paling
banyak Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima
ratus juta rupiah).
(3) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud (2) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud Diakomodir
pada ayat (1) mengakibatkan kematian orang, pada ayat (1) mengakibatkan kematian orang,
pelaku dipidana dengan pidana penjara paling pelaku dipidana dengan pidana penjara paling
lama 15 (lima belas) tahun atau dan denda lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling
paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar
miliar rupiah). rupiah).

Penjelasan UU Nomor 26 Tahun 2007


29. Angka 3
Pasal 8
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Kerja sama Penataan Ruang
antarnegara melibatkan negara
lain sehingga terdapat aspek
hubungan antarnegara yang
merupakan wewenang
Pemerintah. yang termasuk
kerja sama Penataan Ruang
antarnegara adalah kerja sama
penataan ruang di kawasan
perbatasan negara. Pemberian
wewenang kepada Pemerintah
dalam memfasilitasi kerja sama
Penataan Ruang antarprovinsi
dimaksudkan agar kerja sama
Penataan Ruang memberikan
manfaat yang optimal bagi
seluruh provinsi yang bekerja
sama.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Huruf a
Penyebarluasan informasi
dilakukan antara lain
melalui media elektronik,
media cetak, dan media
komunikasi lain, sebagai
bentuk perwujudan asas
keterbukaan dalam
penyelenggaraan Penataan
Ruang.
Huruf b
Standar pelayanan
minimal merupakan hak
dan kewajiban penerima
dan pemberi layanan yang
disusun sebagai alat
Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah untuk
menjamin akses dan mutu
pelayanan dasar kepada
masyarakat secara
merata.
Standar pelayanan
minimal bidang penataan
ruang disusun oleh
Pemerintah Pusat dan
diberlakukan untuk
seluruh Pemerintah
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
Daerah provinsi dan
Pemerintah Daerah
kabupaten/kota untuk
menjamin mutu
pelayanan dasar kepada
masyarakat secara
merata dalam rangka
penyelenggaraan
penataan ruang.
Cukup jelas.

30. Angka 4
Pasal 9
Ayat (1)
Penyelenggaraan Penataan
Ruang oleh Pemerintah Pusat
mencakup antara lain
pengaturan, pembinaan,
pengawasan penataan ruang
lintas sektor, lintas wilayah
dan lintas pemangku
kepentingan yang dapat
dilakukan dengan pendekatan
partisipatif melalui komite atau
forum.
31. Angka 7
Pasal 14
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
Rencana rinci Tata Ruang
merupakan penjabaran
rencana umum Tata Ruang
yang dapat berupa rencana
Tata Ruang kawasan
strategis yang penetapan
kawasannya tercakup di
dalam rencana Tata Ruang
wilayah.
Rencana rinci Tata Ruang
merupakan operasionalisasi
rencana umum Tata Ruang
yang dalam pelaksanaannya
tetap memperhatikan
aspirasi masyarakat
sehingga muatan rencana
masih dapat disempurnakan
dengan tetap mematuhi
batasan yang telah diatur
dalam rencana rinci Tata
Ruang dan peraturan
zonasi.
Ayat (2)
Rencana umum Tata Ruang
dibedakan menurut wilayah
administrasi pemerintahan
karena kewenangan mengatur
pemanfaatan ruang dibagi
sesuai dengan pembagian
administrasi pemerintahan.
Huruf a
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Secara administrasi
pemerintahan, rencana
tata ruang wilayah
kabupaten dan rencana
Tata Ruang wilayah
kota memiliki
kedudukan yang setara.
Ayat (3)
Huruf a
Rencana Tata Ruang
pulau/kepulauan dan
rencana Tata Ruang
kawasan strategis nasional
merupakan rencana rinci
untuk Rencana Tata Ruang
wilayah nasional.
Huruf b
RDTR kabupaten/kota
merupakan rencana rinci
untuk rencana Tata Ruang
wilayah kabupaten/kota
yang dilengkapi dengan
peraturan zonasi
kabupaten/kota.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Efektivitas penerapan
rencana Tata Ruang sangat
dipengaruhi oleh tingkat
ketelitian atau kedalaman
pengaturan dan skala peta
dalam rencana Tata Ruang.
Perencanaan Tata Ruang
yang mencakup wilayah
yang luas pada umumnya
memiliki tingkat ketelitian
atau kedalaman pengaturan
dan skala peta yang tidak
rinci. Oleh karena itu, dalam
penerapannya masih
diperlukan perencanaan
yang lebih rinci. Apabila
perencanaan tata ruang
yang mencakup wilayah
yang luasnya
memungkinkan pengaturan
dan penyediaan peta dengan
tingkat ketelitian tinggi,
rencana rinci tidak
diperlukan.
Ayat (6)
Cukup jelas.
32. Angka 9
Pasal 17
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Dalam sistem wilayah, pusat
permukiman adalah Kawasan
Perkotaan yang merupakan
pusat kegiatan sosial ekonomi
masyarakat, baik pada Kawasan
Perkotaan maupun pada
Kawasan Perdesaan. Dalam
sistem internal perkotaan, pusat
permukiman adalah pusat
pelayanan kegiatan perkotaan.
Sistem jaringan prasarana,
antara lain, mencakup sistem
jaringan transportasi, sistem
jaringan energi dan kelistrikan,
sistem jaringan telekomunikasi,
sistem persampahan dan
sanitasi, serta sistem jaringan
sumber daya air.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Penetapan proporsi luas kawasan
hutan terhadap luas daerah
aliran sungai dimaksudkan
untuk menjaga keseimbangan
tata air, karena sebagian besar
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
wilayah Indonesia mempunyai
curah dan intensitas hujan yang
tinggi, serta mempunyai
konfigurasi daratan yang
bergelombang, berbukit dan
bergunung yang peka akan
gangguan keseimbangan tata air
seperti banjir, erosi, sedimentasi,
serta kekurangan air.
Distribusi luas kawasan hutan
disesuaikan dengan kondisi
daerah aliran sungai yang,
antara lain, meliputi morfologi,
jenis batuan, serta bentuk
pengaliran sungai dan anak
sungai. Dengan demikian
kawasan hutan tidak harus
terdistribusi secara merata pada
setiap wilayah administrasi yang
ada di dalam daerah aliran
sungai.
Ayat (6)
Keterkaitan antarwilayah
merupakan wujud keterpaduan
dan sinergi antarwilayah, yaitu
wilayah nasional, wilayah
provinsi, dan wilayah
kabupaten/kota.
Keterkaitan antarfungsi kawasan
merupakan wujud keterpaduan
dan sinergi antarkawasan, antara
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
lain, meliputi keterkaitan antara
kawasan lindung dan kawasan
budi daya.
Keterkaitan antarkegiatan
kawasan merupakan wujud
keterpaduan dan sinergi
antarkawasan, antara lain,
meliputi keterkaitan antara
Kawasan Perkotaan dan
Kawasan Perdesaan.
Ayat (7)
Rencana Tata Ruang untuk
fungsi pertahanan dan
keamanan karena sifatnya yang
khusus memerlukan pengaturan
tersendiri. Sifat khusus tersebut
terkait dengan adanya
kebutuhan untuk menjaga
kerahasiaan sebagian informasi
untuk kepentingan pertahanan
dan keamanan negara.
Rencana Tata Ruang yang
berkaitan dengan fungsi
pertahanan dan keamanan
sebagai subsistem Rencana
Tata Ruang wilayah
mengandung pengertian bahwa
penataan ruang kawasan
pertahanan dan keamanan
merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari upaya
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
keseluruhan Penataan Ruang
wilayah.
33. Angka 10
Pasal 18
Ayat (1)
Persetujuan substansi dari
Pemerintah dimaksudkan agar
peraturan daerah tentang
Rencana Tata Ruang mengacu
pada Rencana Tata Ruang
wilayah nasional dan
kebijakan nasional, sedangkan
rencana rinci tata ruang
mengacu pada rencana umum
tata ruang. Selain itu,
persetujuan tersebut
dimaksudkan pula untuk
menjamin kesesuaian muatan
peraturan daerah, baik dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan maupun
dengan pedoman bidang
penataan ruang.
34. Angka 11
Pasal 20
Ayat (1)
Huruf a
Tujuan Penataan Ruang
wilayah nasional
mencerminkan keterpaduan
pembangunan antarsektor,
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
antarwilayah, dan
antarpemangku
kepentingan. Kebijakan dan
strategi Penataan Ruang
wilayah nasional merupakan
landasan bagi pembangunan
nasional yang
memanfaatkan ruang.
Kebijakan dan strategi
Penataan Ruang wilayah
nasional dirumuskan
dengan mempertimbangkan
ilmu pengetahuan dan
teknologi, ketersediaan data
dan informasi, serta
pembiayaan pembangunan.
Kebijakan dan strategi
Penataan Ruang wilayah
nasional, antara lain,
dimaksudkan untuk
meningkatkan daya saing
nasional dalam menghadapi
tantangan global, serta
mewujudkan Wawasan
Nusantara dan Ketahanan
Nasional.
Huruf b
Sistem perkotaan nasional
dibentuk dari Kawasan
Perkotaan dengan skala
pelayanan yang berhierarki
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
yang meliputi pusat kegiatan
skala nasional, pusat
kegiatan skala wilayah, dan
pusat kegiatan skala lokal.
Pusat kegiatan tersebut
didukung dan dilengkapi
dengan jaringan prasarana
wilayah yang tingkat
pelayanannya disesuaikan
dengan hierarki kegiatan
dan kebutuhan pelayanan.
Jaringan prasarana utama
merupakan sistem primer
yang dikembangkan untuk
mengintegrasikan wilayah
Negara Kesatuan Republik
Indonesia selain untuk
melayani kegiatan berskala
nasional yang meliputi
sistem jaringan transportasi,
sistem jaringan energi dan
kelistrikan, sistem jaringan
telekomunikasi, dan sistem
jaringan sumber daya air.
Yang termasuk dalam sistem
jaringan primer yang
direncanakan adalah
jaringan transportasi untuk
menyediakan Alur Laut
Kepulauan Indonesia (ALKI)
bagi lalu lintas damai sesuai
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
dengan ketentuan hukum
internasional.
Huruf c
Pola Ruang wilayah
nasional merupakan
gambaran Pemanfaatan
Ruang wilayah nasional,
baik untuk pemanfaatan
yang berfungsi lindung
maupun budi daya yang
bersifat strategis nasional,
yang ditinjau dari berbagai
sudut pandang akan lebih
berdaya guna dan berhasil
guna dalam mendukung
pencapaian tujuan
pembangunan nasional.
Kawasan Lindung nasional,
antara lain, adalah
Kawasan Lindung yang
secara ekologis merupakan
satu ekosistem yang terletak
lebih dari satu wilayah
provinsi, Kawasan Lindung
yang memberikan
pelindungan terhadap
kawasan bawahannya yang
terletak di wilayah provinsi
lain, Kawasan Lindung
yang dimaksudkan untuk
melindungi warisan
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
kebudayaan nasional,
kawasan hulu daerah aliran
sungai suatu bendungan
atau waduk, dan kawasan
lindung lain yang menurut
peraturan perundang-
undangan pengelolaannya
merupakan kewenangan
Pemerintah.
Kawasan Lindung nasional
adalah kawasan yang tidak
diperkenankan dan/atau
dibatasi pemanfaatan
ruangnya dengan fungsi
utama untuk melindungi
kelestarian lingkungan
hidup yang mencakup
sumber daya alam dan
sumber daya buatan,
warisan budaya dan sejarah,
serta untuk mengurangi
dampak dari bencana alam.
Kawasan Budi Daya yang
mempunyai nilai strategis
nasional, antara lain, adalah
kawasan yang
dikembangkan untuk
mendukung fungsi
pertahanan dan keamanan
nasional, kawasan industri
strategis, kawasan
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
pertambangan sumber daya
alam strategis, Kawasan
Perkotaan metropolitan,
dan Kawasan Budi Daya
lain yang menurut
peraturan perundang-
undangan perizinan
dan/atau pengelolaannya
merupakan kewenangan
Pemerintah.

Huruf d
Yang termasuk Kawasan
Strategis Nasional adalah
kawasan yang menurut
peraturan perundang-
undangan ditetapkan
sebagai kawasan khusus.
Huruf e
Indikasi program utama
merupakan petunjuk yang
memuat usulan program
utama, perkiraan
pendanaan beserta
sumbernya, instansi
pelaksana, dan waktu
pelaksanaan dalam rangka
mewujudkan Pemanfaatan
Ruang yang sesuai dengan
Rencana Tata Ruang.
Indikasi program utama
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
merupakan acuan utama
dalam penyusunan program
Pemanfaatan Ruang yang
merupakan kunci dalam
pencapaian tujuan
Penataan Ruang, serta
acuan sektor dalam
menyusun rencana strategis
beserta besaran investasi.
Indikasi program utama
lima tahunan disusun untuk
jangka waktu rencana 20
(dua puluh) tahun.
Huruf f
Cukup jelas.
Ayat (2)
Rencana Tata Ruang wilayah
nasional menjadi acuan bagi
instansi pemerintah tingkat
pusat dan daerah serta
masyarakat untuk
mengarahkan lokasi dan
memanfaatkan ruang dalam
menyusun program
pembangunan yang berkaitan
dengan Pemanfaatan Ruang.
Ayat (3)
Rencana Tata Ruang disusun
untuk jangka waktu 20 (dua
puluh) tahun dengan visi yang
lebih jauh ke depan yang
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
merupakan matra spasial dari
rencana pembangunan jangka
panjang.
Apabila jangka waktu 20 (dua
puluh) tahun Rencana Tata
Ruang berakhir, dalam
penyusunan rencana tata ruang
yang baru, hak yang telah
dimiliki orang yang jangka
waktunya melebihi jangka
waktu Rencana Tata Ruang
tetap diakui.
Ayat (4)
Peninjauan kembali Rencana
Tata Ruang merupakan upaya
untuk melihat kesesuaian
antara Rencana Tata Ruang
dan kebutuhan pembangunan
yang memperhatikan
perkembangan lingkungan
strategis dan dinamika internal,
serta pelaksanaan
Pemanfaatan Ruang.
Hasil peninjauan kembali
Rencana Tata Ruang wilayah
nasional berisi rekomendasi
tindak lanjut sebagai berikut:
a. perlu dilakukan revisi karena
ada perubahan kebijakan
nasional yang mempengaruhi
Pemanfaatan Ruang akibat
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
perkembangan teknologi
dan/atau keadaan yang
bersifat mendasar; atau
b. tidak perlu dilakukan revisi
karena tidak ada perubahan
kebijakan nasional yang
mempengaruhi
Pemanfaatan Ruang akibat
perkembangan teknologi dan
keadaan yang bersifat
mendasar.
Ayat (5)
Peninjauan kembali dan revisi
Rencana Tata Ruang wilayah
nasional dapat dilakukan lebih
dari 1 (satu) dalam periode 5
(lima) tahun hanya apabila
memenuhi syarat terjadinya
perubahan lingkungan strategis.
Peninjauan kembali dilakukan
bukan untuk pemutihan
penyimpangan Pemanfaatan
Ruang.
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Termasuk kebijakan
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
nasional yang bersifat
strategis antara lain
pengembangan
infrastruktur,
pengembangan wilayah,
dan pengembangan
ekonomi.
Ayat (6)
Cukup jelas.
35. Angka 29 Angka 29 Diakomodir dan disesuaikan
Pasal 61 Pasal 61 penulisannya sesuai dengan definisi
Huruf a Huruf a yang telah menggunakan huruf Kapital.
Menaati rencana tata ruang yang telah Menaati Rencana Tata Ruang yang telah
ditetapkan dimaksudkan sebagai kewajiban ditetapkan dimaksudkan sebagai kewajiban
setiap orang untuk memiliki izin setiap Orang untuk memiliki izin
pernanfaatan ruang Kesesuaian Kegiatan pernanfaatan ruang Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang dari pejabat yang Pemanfaatan Ruang dari pejabat yang
berwenang sebelum pelaksanaan berwenang sebelum pelaksanaan
pemanfaatan ruang. Pemanfaatan Ruang.

Huruf b Huruf b Disesuaikan penulisannya sesuai


Memanfaatkan ruang sesuai dengan Memanfaatkan ruang sesuai dengan dengan definisi yang telah menggunakan
rencana tata ruang dimaksudkan sebagai Rencana Tata Ruang dimaksudkan huruf Kapital.
kewajiban setiap orang untuk sebagai kewajiban setiap Orang untuk
melaksanakan pemanfaatan ruang sesuai melaksanakan Pemanfaatan Ruang sesuai
dengan fungsi ruang. dengan fungsi ruang.

Huruf c Diakomodir
Mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam
persyaratan izin pernanfaatan ruang Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang dimaksudkan
Rumusan UUCK
No. Hasil Pencermatan Keterangan
(Kemenko Bid. Perekonomian)
sebagai kewajiban setiap orang untuk memenuhi
ketentuan amplop ruang dan kualitas ruang.

Anda mungkin juga menyukai