Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Daun, Vol. 9 No.

1, Juni 2022 : 24 - 39

EFISIENSI USAHATANI JAGUNG PIPILAN DI KECAMATAN MARANG KAYU


KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Efficiency of Shelle Corn Farming in Marang Kayu District, Kutai Kartanegara Regency

Ida Bagus Made Agung Dwijatenaya1, Astik Drianti2, Eko Susilo3


1,2,3
Progran Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Kutai Kartanegara
Jl. Gunung Kombeng No. 27, Tenggarong
1
Email: tenaya@unikata.ac.id

Abstract

In traditional farming, production factors are generally used for generations. The factors of
production used are not well measured, as a result, farming is carried out inefficiently.
Another factor that causes inefficient farming is driven by social factors of farmers. This
study aimed to determine the price efficiency, technical efficiency, and economic efficiency of
shelled corn farming. This research was conducted in Marang Kayu District, Kutai
Kartanegara Regency. Data were collected through interviews with a sample of 46 farmers.
Price efficiency analysis of shelled corn farming using Cobb-Douglas function analysis.
Technical efficiency analysis using frontier production function version 4.1c. Calculation of
economic efficiency by calculating the multiplication between the value of price efficiency and
technical efficiency (EE = EH x ET). The results showed that the price efficiency of 0.941
means inefficient, technical efficiency of 0.998 means inefficient, and economic efficiency of
0.9391 which indicates that shelled corn farming is inefficient.

Keywords : Corn Farming, Economic Efficiency, Price Efficiency, Technical Efficiency

Abstrak
Pada usahatani tradisional, umumnya faktor produksi digunakan secara turun temurun. Faktor
produksi yang digunakan ini tidak terukur dengan baik, akibatnya usahatani yang
dilaksanakan tidak efisien. Faktor lainnya yang menyebabkan usahatani tidak efisien adalah
disebabkan oleh faktor sosial petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi
harga, efisiensi teknis, dan efisiensi ekonomi usahatani jagung pipilan. Penelitian ini
dilakukan di Kecamatan Marang Kayu Kabupaten Kutai Kartanegara. Data dikumpulkan
melalui wawancara dengan jumlah sampel 46 orang. Analisis efisensi harga usahatani jagung
pipilan menggunakan analisis fungsi Cobb-Douglas. Analisis efisiensi teknis menggunakan
fungsi produksi frontier versi 4.1c. Perhitungan efisiensi ekonomi dengan menghitung
perkalian antara nilai efisiensi harga dan efisiensi teknis (EE = EH x ET). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa efisiensi harga sebesar 0,941 artinya tidak efisien, efisiensi teknis
sebesar 0,998 bermakna tidak efisien efisien, dan efisiensi ekonomi sebesar 0,9391 yang
menunjukkan usahatani jagung pipilan tidak efisien.

Kata Kunci : Efisiensi Ekonomi, Efisiensi Harga, Efisiensi Teknis, Usahatani Jagung

24
Jurnal Daun, Vol. 9 No. 1, Juni 2022 : 24 - 39

PENDAHULUAN jagung adalah melalui gerakan revolusi

Kehidupan masyarakat Indonesia jagung. Kecamatan-kecamatan yang

sebagian besar ditopang oleh sektor potensial dikembangkan untuk komoditi

pertanian. Oleh sebab itu sektor ini ini, salah satunya adalah Kecamatan

menjadi sangat berarti bagi pertumbuhan Marang Kayu. Pengembangan program

perekonomian secara menyeluruh. jagung di kecamatan ini tidak terlepas dari

Terlebih-lebih pada kondisi bangsa yang berbagai permasalahan, antara lain

dihadapkan pada penanggulangan COVID- produktivitas jagung masih rendah.

19, tentu diharapkan pertanian menjadi Produktivitas yang rendah disebabkan oleh

motor penggerak utama pembangunan tidak efisiennya penggunaan faktor

ekonomi. Salah satu komoditi pertanian produksi. Faktor produksi tersebut adalah

yang mampu menjawab persoalan ini bibit, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja

adalah meningkatkan efisiensi produksi yang masih belum optimal. Pengelolaan

komoditi jagung. Di Indonesia komoditas sumberdaya, yakni dengan

pangan utama selain padi adalah jagung. memaksimalkan penggunaan output atau

Di beberapa daerah Indonesia komoditi meminimalkan input akan diperoleh

jagung merupakan komoditas pangan efisiensi yang optimal. Sebagaimana

andalan. Sejalan dengan perkembangan dikemukakan Budhi & Kurniawan (2015)

preferensi masyarakat di masa depan, bahwa peningkatan produktivitas pertanian

maka produksi jagung akan semakin dapat dicapai melaui optimalisasi

meningkat. Penduduk yang bertambah kombinasi penggunaan input, perawatan,

serta adanya kesadaran akan gizi, juga penggunaan modal, dan teknologi.

mendorong meningkatnya produksi Menciptakan produksi yang efisien dapat

jagung. Menurut BPS, Kutai Kartenagara ditempuh melalui penggunaan kombinasi

(2019), pada Tahun 2018 produksi jagung input dengan adanya dukungan metode

Indonesia sebesar 30 juta ton jagung analisis yang tepat.

pipilan. Produksi ini didukung oleh Produksi usahatani jagung juga tidak

adanya peningkatan luas panen per tahun terlepas dari peran penyuluh yang mampu

sebesar 11,06 persen dengan rata-rata mengubah perilaku petani (Khairunnisa et

peningkatan produktivitas 1,42 persen. al., 2021). Selanjutnya Shinta (2011)

Dukungan pemerintah Kabupaten Kutai menjelaskan untuk mendapatkan

Kartanegara terhadap program produksi pendapatan yang maksimal ditentukan oleh

24
25
Jurnal Daun, Vol. 9 No. 1, Juni 2022 : 24 - 39

1) cara petani menentukan faktor produksi Kondisi ini sulit tercapai, hal ini
secara efektif dan efisien, 2) dikarenakan oleh bermacam faktor
pengorganisasian, dan 3) diantaranya adalah lahan pertanian yang
mengkoordinasikan. Usahatani bertujuan berbeda tingkat kesuburannya, kesulitan
untuk memperoleh produksi setinggi memperoleh bibit unggul, pupuk dan obat-
mungkin serta penggunaan biaya yang obatan dan sebagianya. Efisiensi ekonomi
minimal. Usahatani produktif dan efisien dapat dihitung jika efiiensi teknis
dicirikan oleh adanya acara bertani yang diketahui. Sebagaimana dikemukakan
baik. Untuk mencapai usahatani produktif Miller & Meiners (1994) persyaratan
dan efisien ini tidak terlepas dari tercapainya efisiensi teknis daalam suatu
optimalisasi penggunaan sumber daya proses produksi adalah menggunakan input
yang dimiliki. Jika usahatani telah yang lebih sedikit untuk mendapatkan hasil
menguntungkan, korbanan yang dilakukan output dalam jumlah yang sama. Lebih
adalah lebih kecil dari harga jual maka lanjut dikatakan kreteria penilaian efisiensi
usahatani tersebut telah dikatakan efisien teknis adalah jika bernilai satu, maka
(Suratiyah, 2015). Keuntungan maksimum penggunaan faktor-faktor produksi sudah
pada setiap usaha seperti usahatani jagung efisien dan jika bernilai kurang dari satu
pipilan ini dapat dicapai dengan maka penggunaan factor produksi tidak
mengoptimlakan pemakaian faktor efisien. Konsep efisiensi ekonomi
produksi, yakni melalui pengalokasian sebagaimana dikemukakan Miller &
faktor produksi secara efisien. Efisiensi Meiners (1994) adalah adanya gagasan
sebagaimana dikemukakan Soekartawi, bahwa usaha yang pengunaan biayanya
(2001) meliputi efisiensi teknis, efisiensi paling hemat adalah yang terbaik.
alokatif (harga), dan efisiensi ekonomi. Menurut Soekartawi (2001) efisiensi
Selanjutnya dikatakan bahwa koefisien eknomis dapat diperoleh dari hasil kali
regresi dalam fungsi Cobb-Douglas efisiensi teknis dengan efisiensi harga dari
menunjukkan elastisitas produksi. seluruh faktor input.
Berdasarkan koefisien ini dapat dihitung Berbagai penelitian tentang efisiensi
nilai produk marginal (NPM). usahatani jagung telah dilakukan seperti
Usahatani jagung pipilan dikatakan penelitian Kune et al. (2016), Seru et
mencapai efisiensi harga jika NPM sama al.(2017), Ulma (2017), Dewi et al.
dengan faktor produksi yang digunakan. (2018), Fatmawati et al., (2018),

25
26
Jurnal Daun, Vol. 9 No. 1, Juni 2022 : 24 - 39

Manurung et al.(2018), Nurlaela et Marang Kayu Kabupaten Kutai


al.(2018), Rohi et al. (2018), Saputra et Kartanegara.
al., (2018), Silitonga et al. (2018), Populasi petani jagung pipilan di
Wahyuningsih et al. (2018), Chotimah et kecamatan ini berjumlah 233 petani.
al. (2019), Rahayu et al.(2019), Sahara et Sampel yang digunakan adalah berjumlah
al.(2019), Adar & Bano (2020), Cordanis 46 petani (20 persen dari jumlah populasi).
et al.(2020), Firdaus & Fauziyah (2020), Sebagaimana dikatakan Arikunto (2008)
Lanamana (2020), Mulyana et al.(2020), jika jumlah populasi besar jumlah sampel
Nainggolan & Ulma (2020), Oni et dapat diambil antara 10-15 persen dan 20-
al.(2020), Prasetyo & Fauziyah (2020), 55 persen. Selanjutnya responden
Santiasih et al. (2021). Analisis terhadap (sampel) untuk masing-masing desa
penggunaan faktor produksi akan ditentukan secara proporsional. Analisis
memberikan gambaran bagaimana yang digunakan untuk menganalisis
memecahkan masalah mengoptimalkan efisiensi dijelaskan sebagai berikut ini.
produksi pada usahatani jagung. Adanya 1. Efisiensi Harga
berbagai masalah yang terkait dengan Fungsi produksi jagung pipilan
efisiensi usahatani jagung di Kecamatan pada penelitian ini diasumsikan
Marang Kayu Kabupaten Kutai mempunyai bentuk fungsi Cobb-
Kartanegara, maka tujuan penelitian ini Douglas yang selanjutnya
adalah untuk menganalisis efisiensi harga, ditransformasikan ke dalam bentuk
menganalisis efisiensi teknis, dan linier logaritme natural. Selanajutnya
menganalisis efisiensi ekonomi. dirumuskan sebagaimana persamaan
(1). Koefisien regresi dalam fungsi
METODE PENELITIAN Cobb-Douglas menunjukkan elastisitas
Rancangan penelitian adalah suatu produksi. Berdasarkan koefisien ini
kesatuan, rencana terinci dan spesifik dapat dihitung nilai produk marginal
mengenai cara memperoleh, menganalisis, (NPM) sebagaimana ditunjukkan
dan menginterprestasi data. Rancangan persamaan (2). Selanjutya untuk
penelitian kuantitatif digunakan pada menghitung efisiensi harga digunakan
penelitian ini menggunakan. Adapun rumus sebagaimana persamaan (3)
lokasi penelitian dipilih Kecamatan (Soekartawi, 2001).

26
27
Jurnal Daun, Vol. 9 No. 1, Juni 2022 : 24 - 39

Ln Y = lnb0+b1lnX1 + b2lnX2 + b3lnX3 + b4lnX4 + b5X5 ……………… (1)


Keterangan:
b0 = Konstanta/intercept
Y = Output
X1 = Lahan
X2 = Benih
X3 = Pupuk
X4 = Tenaga kerja
X5 = Pestisida
b1…b5 = Koefisien Regresi
.
= … … … … … … … … … … … (2)

Keterangan:
NPM adalah Nilai Produk marginal
b adalah elastisitas produksi
Y adalah produksi
Py adalah harga produksi
X adalah faktor produksi X
1+ 2+ 3+ 4+ 5
= … (3)
5
Keterangan:
EH adalah efisiensi harga
NPM1…5 adalah Nilai produk marginal untuk penggunaan input X1…5.
Kriteria penilaian efisiensi harga adalah;
EH = ; kondisi efisien
EH >1 ; penggunaan faktor produksi X tidak efisien
EH<1 ; penggunaan faktor produksi dianggap belum efisien.

2. Efisiensi Teknis stochastic frontier menggunakan


Untuk memprediksi tingkat Frontier Version 4.1c. Analisis fungsi
efisiensi teknis maka penelitian analisis produksi stochastic frontier, disamping
usahatani jagung ini diaplikasikan penggunaannya dalam menginvestigasi
model fungsi produksi dan biaya determinan produksi jagung, juga untuk

25
28
Jurnal Daun, Vol. 9 No. 1, Juni 2022 : 24 - 39

mengukur nilai dugaan efisiensi teknis ini diukur dengan menggunakan rumus
(Technical Efficiency Estimates). berikut ini.
Analisis efisiensi teknis pada penelitian
[exp(− )]
TEi = , = 1,2,3, … … … … … … … … . . (4)
Ԑ
Keterangan: TEi adalah efisiensi teknis yang memiliki jumlah output dan input
petani ke-i, (E[exp (-Ui)))/Ԑi adalah tertentu (cross section data).
nilai harapan (mean) dari Ui dengan Selanjutnya pada penelitian ini
syarat Ԑi, jadi 0 ≤ TEi ≤ 1. Indikator menggunakan model efek inefisiensi
penilaiannya adalah jika nilai efisiensi atas dasar yang dikembangkan oleh
teknis (ET) sama dengan satu Coelli, et.al. (1998). Penggunaan
menunjukkan secara teknis penggunaan variabel ui dalam mengukur efek
faktor produksi telah efisien. Jika ET inefisiensi teknis adalah dengan asumsi
bernilai kurang dari satu dikatakan bebas dan berdistribusi terpotong
dikatakan belum efisien secara teknis. normal dengan N (µii, δ2)
Hubungan yang terjadi antara nilai Rumus yang digunakan
efisiensi teknis dengan efek inefisiensi menentukan nilai parameter distribusi
teknis merupakan hubungan terbalik. ((µi) efek inefisiensi adalah sebagai
Kondisi ini dipergunakan pada fungsi berikut ini.
Ui = δ0 + δ1Z1 + δ2Z2 + δ3Z3
+ δ4Z4 …………………….. (5)
Keterangan:
Ui = Efek Inefisiensi Teknis
δ0 = Konstanta
Z1 = kompetensi petani
Z2 = motivasi
Z3 = kinerja petani
Z4 = produktivitas
Tahapan pengujian parameter parameter β j dengan menggunakan
stochastic frontier dan efek inefisiensi metode Ordinary Least Squares (OLS)
teknis melalui dua tahap. Adapun dan 2) pendugaan seluruh parameter β
tahapan tersebut adalah 1) pendugaan β j , 0 , variasi ui dan vi digunakan

25
29
Jurnal Daun, Vol. 9 No. 1, Juni 2022 : 24 - 39

metode Maximum Likelihood (MLE) menggunakan faktor produksi harus


dengan tingkat α alah lima persen dan ditambah.
sepuluh persen (Darmawan, 2016).
3. Efisiensi Ekonomi HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah efisiensi teknis (ET) dan Efisiensi usahatani jagung pipilan
efisiensi harga (EH) diketahui, maka ditentukan oleh kemampuan petani di
efisien ekonomi dapat diperoleh dengan dalam menggunakan faktor produksi.
menggunakan rumus EE = ET x EH Penggunaan faktor produksi ini akan
(Soekartawi, 2001), Indikator nilai menentukan petani di dalam menghasilkan
efisiensi ekonomi dijelaskan sebagai keuntungan yang maksimal. Faktor
berikut ini. produksi yang digunakan secara meningkat
a) EE < 1, bermakna penggunaan tidak serta merta menginsyaratkan bahwa
faktor-faktor produksi tidak efiien, usahatani tersebut telah efisien.
dengan demikian didalam A. Efisiensi harga
menggunakan faktor produksi harus Setelah dilakukan perhitungan melalui
dikurangi penerapan fungsi produksi Cobb-Douglass
b) EE = 1, berarti faktor produksi yang yang telah ditransformasi ke dalam bentuk
digunakan sudah efisien. fungsi linier, melalui bantuan computer
c) EE > 1, kondisi penggunaan dengan program SPSS Versi 25 diperoleh
kombinasi faktor produksi belum hasil untuk usahatani jagung pipilan di
efisien, untuk itu dalam Kecamatan Marang Kayu sebagai mana
ditampilkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Koefisen regresi usahatani jagung pipilan, 2022
Variabel Koefisien t-Statistik Sig
Konstanta -22,179 -,909 ,369
Lahan 0,272 1,839 ,073
Benih 0,149 ,813 ,421
Pupuk 0,066 ,348 ,730
Tenaga kerja 0,306 2,001 ,052
Pestisida 0,148 1,085 ,284
Sumber : Data primer diolah peneliti
Setelah diketahui koefisien untuk maka selanjutnya dapat dihitung nilai
masing-masing variable (faktor) produksi produk marginal (MPV) (Tabel 2).
usahatani jagung pipilan yang dianalisis, Kondisi efisiensi harga ditunjukkan oleh

25
30
Jurnal Daun, Vol. 9 No. 1, Juni 2022 : 24 - 39

Nilai produk marjinal (NPM) sama bahwa usahatani jagung dilihat dari
dengan harga produksi. Hasil perhitungan efisiensi harga (alokatif) adalah tidak
sebagaimana ditunjukkan Tabel 2 efisien. Temuan ini berbeda dengan hasil
usahatani jagung pipilan tidak efisien (2,28 penelitian Oni, et al. (2020) bahwa
> 1). Temuan penelitian ini sejalan dengan usahatani jagung berdasarkan efisiensi
hasil penelitian Seru, et al. (2017) dan harga (alokatif) belum efisien.
Rahayu, et al. (2019) yang menyatakan

Tabel 2. Hasil analisis efisiensi harga usahatani jagung pipilan, 2022


Rata-rata Penerimaan
Variabel Koefisien (b) dan Biaya (Rp) NPM Keterangan
7.198.035,00
Lahan (X1) 0,272 1.486,111,00 1,32 Tidak Efisien
Benih (X2 0,149 1.452.083,00 0,74 Belum Efisien
Pupuk (X3) 0,066 352.292,00 1,35 Tidak Efisien
Tenaga kerja (X4) 0,306 1.154.472,00 1,91 Tidak Efisien
Pestisida (X5) 0,148 174.833,00 6,09 Tidak Efisien
Total 11,41
Efisiensi Harga - 11,41:5 =2,28 Tidak Efisien
(EH)
Sumber: Data Primer diolah peneliti

Berdasarkan analisis regresi faktor Kemampuan petani untuk


produksi usahatani jagung pipilan di menghasilkan output yang maksimal dari
Kecamatan Marang Kayu Kabupaten Kutai penggunaan sjumlah kombinasi input
Kartanegara diperoleh hasil bahwa dicerminkan oleh efisiensi teknis. Apabila
penggunaan benih belum efisien. Hal ini seorang petani menghasilkan output lebih
dapat dipahami karena benih yang besar dibandingkan dengan petani lainnya
digunakan oleh petani diperoleh dari dengan menggunakan teknologi sama atau
bantuan pemerintah, sehingga petani tidak kombinasi input yang lebih kecil, maka
memperhatikan ketepatan untuk dapat disimpulkan bahwa petani tersebut
penggunaannya. Untuk faktor produksi lebih efisien secara teknis. Untuk
lainnya berdasarkan hasil perhitungan, mengestimasi tingkat efisiensi teknis dari
ushatani jagung pipilan di dalam usahatani jagung pipilan di Kecamatan
menggunakan kombinasi faktor produksi Marang Kayu Kabupaten Kutai
tidak efisien (NPM > 1). Kartanegara adalah dengan menggunakan
B Efisiensi Teknis analisis fungsi produksi stochastic frontier

25
31
Jurnal Daun, Vol. 9 No. 1, Juni 2022 : 24 - 39

Cobb-Douglas. Faktor-faktor produksi dalam model. Menurut Coeli, at.al. (1998)


yang dianalisis adalah aspek sosial petani bahwa nilai (γ) komponen technical
tersebut yang terdiri dari kompetensi inefficiency akan menyebabkan terjadinya
petani, motivasi, kinerja petani, dan variasi nilai komposit eror (kesalahan).
produktivitas. Tabel 3 menunjukkan hasil Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai
perhitungan fungsi produksi stokastik (γ) sebesar 0,000022246 artinya bahwa
frontier dengan menggunakan pendekatan variasi nilai komposit eror (kesalahan)
MLE (Maximum Likelihood Estimation). disebabkan oleh komponen technical
Berdasarkan hasil perhitungan inefficiency adalah tinggi. Untuk itu, dapat
menggunakan program frontiier 4.c dikatakan bahwa terjadi efek
efisiensi teknis menunjukkan hasil rata-rata inefisiensi/efisiensi artinya kombinasi
0,99829687 atau E < 1 yang artinya penggunaan faktor produksi dalam
efisiensi teknis belum efisien. Temuan ini usahatani jagung belum tercapai tingkat
sesuai dengan hasil penelitian Kune et al. efisiensi atau E < 1 (efisiensi teknis belum
(2016), Dewi et al.(2018), Manurung et al. efisien). Untuk menilai faktor yang
(2018), Sahara et al. (2019), Adar & Bano berpengaruh signifikan serta merupakan
(2020), serta Mulyana et al. (2020). diterminan faktor efisiensi teknis di dalam
Melalui metode pendugaann MLE usahatani petani jagung pipilan di
diperoleh nilai sigma-square (σ) sebesar Kecamatan Marang Kayu adalah faktor
0,205364110 dan nilai gamma (γ) senilai sosial. Berdasarkan hasil analisis
0,000022246 dan signifikan pada tingkat diperoleh persamaan sebagai berikut ini
alpha lima persen. Makna yang terkandung (dibulatkan).
pada nilai (σ) lebih besar dari nol adalah Ui = 5,28 + 0,04 Z1 – 0,02 Z2 + 0,31 Z3 +
adanya pengaruh technical inefficiency di 0,58 Z5

Tabel 3. Hasil estimasi fungsi stochastic frontier pada usahatani jagung pipilan, 2022
Variabel Koefisien Standar Error T-Rasio
Intersep 5.283807000 1.692236000 3.122381900
Kompetensi 0.034584008 0.423910220 0.081583331
Motivasi -0.020115952 0.167470910 -0.120116090
Kinerja 0.311573450 0.659851730 0.472187060
Produktivitas 0.583350620 0.295151130 1.976447200
sigma-squared 0.205364110 0.041989532 4.890840700
Gamma 0.000022246 0.030420403 0.000731291

25
32
Jurnal Daun, Vol. 9 No. 1, Juni 2022 : 24 - 39

log likelihood
-28.862510000
function
mean efficiency 0.99829687
Keterangan : *, masing – masing nyata pada taraf kepercayaan 95 persen dan derajat bebas
31, ttabel = t (α/2 : n-k-1) = t (0,025 : 41) = 2,0195

Sumber: Data primer diolah peneliti

Nilai konstanta menunjukkan hasil dengan hasil penelitian Khairunnisa, et al.


koefisien 5,28 yang berarti inefisiensi (2021), bahwa penyuluh memiliki peran
menujukkan hasil positif pada variabel terhadap perilaku petani termasuk dalam
kompetensi (Z1), Variabel kinerja (Z3), dan meningkatkan kompetensi petani.
produktivitas (Z4). meskipun variabel Koefisien motivasi (Z2) menunjukkan
motivasi (Z2) menunjukkan hasil negatif. nilai negatif (-0.02) mengandung makna
Hal ini menunjukan bahwa faktor yang bahwa petani tidak dapat meningkatkan
mengalami inefisiensi dan harus motivasi dalam berusahatani jagung
mengalami perubahan adalah variabel pipilan. Hal ini disebabkan oleh petani
motivasi (Z2). Koefisien variabel lebih memilih untuk mencari sumber
kompetensi (Z1) bernilai 0,04 yang artinya pendapatan lain dari pada meningkatkan
kompetensi petani jagung pipilan di usahatani jagung pipilan ini. Kinerja
Kecamatan Marang Kayu Kabupaten Kutai merupakan tingkat pencapaian hasil atas
Kartanegara belum efisien (Ui <1) artinya pelaksanaan kerja yang dilakukan oleh
petani harus meningkatkan kompetensinya petani jagung pipilan di Kecamatan
dalam berusahatani jagung pipilan, untuk Marang Kayu. Koefisien variabel kinerja
meningkatkan kompetensi petani harus (Z3) bernilai 0.31 (Ui <1) mengandung
dapat menguasai cara pengolahan lahan makna bahwa kinerja petani belum
yang baik, perawatan yang teratur, efisien. Hal ini berarti bahwa petani di
pengolahan pasca panen serta memiliki dalam menggunakan faktor produksi untuk
jiwa wirausaha. Di sisi lain koefisien menghasilkan produksi yang dilihat dari
menunjukkan hasil positif menandakan produksi per hektar pada satu kali musim
bahwa kompetensi petani jagung pipilan tanam adalah belum efisien. Akan tetapi,
adalah sebagai faktor penting yang koefisien menunjukkan hasil yang positif,
berpengaruh terhadap tingkat efisiensi dengan demikian dapat dikatakan bahwa
yang dicapai petani. Temuan ini sejalan kinerja petani jagung pipilan di Kecamatan

25
33
Jurnal Daun, Vol. 9 No. 1, Juni 2022 : 24 - 39

Marang Kayu telah baik. Untuk itu, upaya dengan memanfaatkan sumber daya secara
meningkatkan pemberdayaan petani perlu efisien.
digalakkan. Petani di dalam meningkatkan Efisiensi Ekonomis
kinerjanya guna memperoleh hasil Hasil perhitungan ET dan EH
produksi yang meningkat diperlukan digunakan untung menghitung efisiensi
dukungan dari berbagai pihak. Dukungan ekonomi (EE) Efisien ekonomi dapat
tersebut berupa pengembangan kapasitas diperoleh dengan cara mengalikan ET
dalam rangka mengembangkan dengan EH (EE = ET x EH). Efisiensi
usahataninya. Demikian pula dukungan di ekonomi dibentuk dari bekerjanya efisiensi
dalam mendorong petani beriteraksi antara teknis dan efisien alokatif atau harga. Jika
satu petani dengan lainnya, interaksi antara efisiensi teknis dan efisiensi harga tercapai
petani dan penyuluh, serta dukungan maka efisiensi ekonomi dapat dicapai pula.
pengadaan sarana produksi. Sarana Efisiensi usahatani jagung yang tinggi
produksi yang tersedia dan adanya akses akan berdampak pada pendapatan dan
yang mudah untuk mendapatkannya pada kesejahteran yang dicapai petani.
waktu tepat akan membuat petani dapat Pada efisiensi alokataif (harga)
berusahatani dengan baik. diperoleh nilai 2,28 dan efisiensi teknis
Nilai koefisien variabel produktivitas sebesar 0,998. Untuk itu, berdasarkan
(Z4) sebesar 0.58 berarti belum efisien (Ui perhitungan efisiensi ekonomi dengan
<1). Hal ini dapat dikatakan produktivitas rumus EE = ET x EH adalah 0,998 x
petani petani masih rendah. Beberapa 0,941= 0,9391. Hasil perhitungan tersebut
upaya agar produktivitas petani jagung menunjukkan efisiensi ekonomi usahatani
pipilan meningkat adalah melalui antara jagung di Kecamatan Marangkayu
lain kegiatan penyuluhan dan bimbingan Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar
teknis tujuannya untuk meningkatkan 0,9391 atau EE < 1, artinya tidak efisien.
pengetahuan dan keterampilan petani atau Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian
efisien secara teknis. Peningkatan Nurlaela et al. (2018), Cordanis et al.
produktivitas diharapkan bertujuan juga (2020), serta berbeda dengan hasil
agar pendapatan dan kesejahteraan petani penelitian Dewi et al. (2018), Saputra et
meningkat. Koefisien variable ini al.(2018), dan Prasetyo & Fauziyah
menunjukkan hasil positif artinya petani (2020) bahwa ushatani jagung secara
dapat meningkatkan produksivitasnya, ekonomi belum efisien.

25
34
Jurnal Daun, Vol. 9 No. 1, Juni 2022 : 24 - 39

Efisiensi ekonomi usahatani jagung membantu para petani jagung pipilan di


pipilan tidak efisien disebabkan oleh Kecamatan Marang Kayu. Sehingga
efisiensi teknis dan efisiensi harga petani berhasil menjalankan kegiatan usaha
usahatani ini tidak efisien. Efisiensi taninya secara efisien.
ekonomi usahatani jagung pipilan di
Kecamatan Marangkayu disebabkan oleh SIMPULAN DAN REKOMENDASI
efisiensi harga yang rendah, yakni Estimasi perhitungan dari analsis
informasi harga input yang tidak efisiensi usahatani jagung pipilan telah
sempurna. Bila dilihat hasil dari efisiensi dilakukan dengan beberapa tahapan
ekonomis pada usahatani jagung pipil di perhitungan seperti efisiensi teknis,
Kecamatan Marang Kayu menunjukkan efisiensi harga dan efisiensi ekonomis.
bahwa usahatani jagung pipilan tidak Berdasarkan hal tersebut, maka simpulan
memberikan keuntungan yang maksimum penelitian ini sebagai berikut;
secara ekonomi untuk petani, efisiensi Efisiensi harga yang dianalisis
ekonomi pada usahatani jagung pipilan menggunakan fungsi produksi cobb-
dapat ditingkatkan lagi. Ini dapat douglas diperoleh hasil EH = 0,941 atau
dilakukan dengan cara pemberian insentif <1, artinya tidak efisien. Semua faktor
harga yang lebih tinggi untuk petani. produksi seperti lahan, pupuk, tenaga kerja
Berdasarkan hasil penelitian harga dan pestisida tidak efiien kecuali
jagung pipilan dijual ke pedagang penggunaan benih belum efisien.
pengepul berkisar diantara Rp. 3.800 Efisiensi teknis dianalisis
sampai dengan Rp. 4.000 per kilogram. menggunakan stochastic frontier versi 4.c
Lembaga atau pengembangan lembaga yang diformulasi melalui logaritma natural
sangat diperlukan agar dapat memasarkan sehingga dapat di peroleh hasil 0.99829687
serta adanya jaminan harga yang lebih atau ET < 1, artinya tidak efisien, maka
tinggi terhadap produk usahatani jagung penggunaan faktor- faktor produksi harus
pipilan petani, perlunya bersinergi dengan ditambah. Selain itu faktor sosial juga
penyuluh lapangan di Kcamatan Marang harus dimaksimalkan karena merupakan
Kayu agar dapat membimbing menejerial indikator yang penting untuk menentukan
petani jagung pipilan. Dukungan efisiensi teknis.
pemirintah melalui kebijakan revolusi Secara ekonomi diketahui bahwa
jagung perlu secara berkelanjutan dalam usahatani jagung pipilan di Kecamatan

26
35
Jurnal Daun, Vol. 9 No. 1, Juni 2022 : 24 - 39

Marang Kayu Kabupaten Kutai Yogyakarta: CV. Andi Offset.


Kartanegara tidak efisien, hasil Chotimah, K., Baruwadi, M., & Bakari, Y.
perhitungan menunjukkan nilai 0,9391 (2019). Analisis efisiensi usahatani
atau EE < 1. jagung di Kecamatan Randangan
Beberapa hal yang dapat Kabupaten Pohuwato 1). Agrinesia,
direkomendasikan dari penelitian ini, baik 3(3), 174–182.
untuk petani, pemerintah dan lembaga
Cordanis, A. P., Sudirman, P. E., & Piran,
lainnya. Petani agar memperhatikan
R. D. (2020). Efisiensi usaha tani
pengelolaan usahatani yang baik, sehingga
jagung di Kecamatan Amabi Oefeto
faktor produksi yang digunakan seperti
Timur Kabupaten Kupang. Ciwal
lahan, benih, pupuk, pestisida dan tenaga
(Jurnal Ilmu Pertanian Dan
kerja dapat memberikan produktivitas yang
Lingkungan), 1(1), 23–26.
optimal. Terkait dengan program revolusi
jagung, hendaknya pemerintah Darmawan, D. P. (2016). Pengukuran
memperhatikan faktor sosial petani, baik efisiensi produktif menggunakan
melalu peningkatan penyuluhan maupun pendekatan stochastic frontier.
kelembagaan, agar efisiensi secara teknis Yogyakarta: Elmatera.
dapat tercapai. Dewi, A. R. Y. T., Santoso, S. I., &
Prasetyo, E. (2018). Analisis efisiensi
DAFTAR PUSTAKA teknis dan ekonomi penggunaan
Adar, D., & Bano, M. (2020). Faktor- faktor-faktor produksi pada usahatani
faktor penentu efisiensi teknis jagung hibrida di kelompok tani
usahatani jagung lahan kering: studi sidomulyo 01 Kecamatan Sukolilo
kasus di Kabupaten Kupang Provinsi Kabupaten Pati. Agrisaintifika: Jurnal
Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ilmu-Ilmu Pertanian, 2(1), 25–34.
Jurnal excellentia, ix(2), 93–104. https://doi.org/10.32585/ags.v2i1.216

BPS, Kutai Kartanegara (2019). Fatmawati, F., Nuraeni, N., & Nurliani, N.
Kecamatan marang kayu dalam (2018). Efisiensi penggunaan sarana
angka. BPS Kutai Kartanegara. produksi pada usahatani. Wiratani
1(1), 26–35.
Budhi, M., & Kurniawan, P. (2015).
pengantar ekonomi mikro dan makro. Firdaus, M. Wahyu, & Fauziyah, E.

27
36
Jurnal Daun, Vol. 9 No. 1, Juni 2022 : 24 - 39

(2020). Efisiensi ekonomi usahatani 002.04.4


jagung hibrida. Agrisience, 1(1), 74– Miller, R. L., & Meiners, R. . (1994). Teori
87. ekonomi mikro intermediate. Jakarta:
Khairunnisa, N. F., Saidah, Z., Hapsari, H., PT. Rajagrafindo Persada.
& Wulandari, E. (2021). Peran Mulyana, A. H., Noor, T. I., & Isyanto, A.
penyuluh pertanian terhadap tingkat Y. (2020). Efisiensi teknis usahatani
produksi usahatani jagung. Jurnal jagung di Desa Gunungtanjung
Penyuluhan, 17(02), 113–125. Kecamatan Gunungtanjung
Kune, S. J., Muhaimin, A. W., & Setiawan, Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal
B. (2016). Analisis efisiensi teknis ilmiah mahasiswa agroinfo galuh,
dan alokatif usahatani jagung (studi 7(3), 612–624.
kasus di Desa Bitefa Kecamatan Nainggolan, S., & Ulma, R. O. (2020).
Miomafo Timur Kabupaten Timor Dampak penggunaan input produksi
Tengah Utara). Agrimor, 1(01), 3–6. terhadap efisiensi teknis usahatani
https://doi.org/10.32938/ag.v1i01.23 jagung program upaya khusus (upsus)
Lanamana, W. (2020). Pengukuran di Kabupaten Muaro Jambi -
efisiensi ekonomi usahatani jagung Indonesia. Sepa: Jurnal sosial
nggela (jawa nggela) di kabupaten ekonomi pertanian dan agribisnis,
ende. agrica, 10(2), 43–51. 16(2), 139.
https://doi.org/10.37478/agr.v10i2.19 https://doi.org/10.20961/sepa.v16i2.3
6 2382

Manurung, H. A., Asmara, R., & Nurlaela, Antara, M., & Kalaba, Y. (2018).
Maarthen, N. (2018). Analisis Analisis efisiensi penggunaan input
efisiensi teknis usahatani jagung di produksi usahatani jagung manis di
desa maindu kecamatan montong, Desa Soulove Kecamatan Sigi
kabupaten tuban: menggunakan Biromaru Kabupaten. e-j. agrotekbis
pendekatan stochastik frontier 6, 6(2), 209–216.
analysis (sfa). jurnal ekonomi Oni, O., Wiendyati, & Suek, J. (2020).
pertanian dan agribisnis, 2(4), 293– Penentuan tingkat efisiensi alokatif
302. dan efisiensi teknis pada usahatani
https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2018. jagung manis (Zea mays saccharata L.

28
37
Jurnal Daun, Vol. 9 No. 1, Juni 2022 : 24 - 39

) di Kecamatan Kupang Timur. Sahara, D., Kurniaty, E., Basuki, S., &
Buletin Ilmiah Impas, 21(2), 180–189. Hermawan, A. (2019). Sebaran
http://www.nostarch.com/javascriptfo efisiensi teknis berdasarkan sumber
rkids%0ahttp://www.investopedia.co inefisiensi pada usahatani jagung di
m/terms/i/in_specie.asp%0ahttp://dsp Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
ace.ucuenca.edu.ec/bitstream/123456 Jurnal Pangan, 28(2), 121–134.
789/35612/1/trabajo de https://doi.org/10.33964/jp.v28i2.433
titulacion.pdf%0ahttps://educacion.go Santiasih, N. N. T., Lestari, D. A. H., &
b.ec/wp- Suryani, A. (2021). Analisis efisiensi
content/uploads/downloads/2019/01/g usahatani jagung anggota dan non-
uia-metodol anggota kelompok tani di kecamatan
Prasetyo, D. D., & Fauziyah, E. (2020). Marga Tiga Kabupaten Lampung
Efisiensi ekonomi usahatani jagung Timur. Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis:
lokal di Pulau Madura. Jurnal Journal Of Agribusiness Science,
Agriscience, 1(1), 26–38. 9(1), 130–137.

Rahayu, E., Syakir, F., & Hindarti, S. Saputra, I., Lestari, D. A. H., & Nugraha,
(2019). Analisis efisiensi alokatif A. (2018). analisis Efisiensi produksi
penggunaan faktor-faktor produksi dan perilaku petani dalam
pada usahatani jagung (zea mays l.) menghadapi risiko pada usahatani
(studi kasus di Desa Bocek, jagung di Kecamatan Natar
Kecamatan Karangploso, Kabupaten Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal
Malang). Jurnal Sosial Ekonomi Ilmu-Ilmu Agribisnis, 6(2), 117–124.
Pertanian dan Agribisnins, 7(2), 1–9. Seru, G., Kardi, C., & Yudiarini, N.
Rohi, J. G., Winandi, R., & Fariyanti, A. (2017). Efisiensi penggunaan faktor
(2018). Analisis faktor yang produksi pada usahatani jagung manis
mempengaruhi produksi usahatani (studi kasus di Kelurahan Kesiman
jagung serta efisiensi teknis di Denpasar Timur). Agrimeta, 7(14),
Kabupaten Kupang. Forum 15–19.
Agribisnis, 8(2), 181–198. Shinta, A. (2011). llmu usahatani (cetakan
https://doi.org/10.29244/fagb.8.2.181- 1). Malang: Universitas Brawijaya
198 Press.

29
38
Jurnal Daun, Vol. 9 No. 1, Juni 2022 : 24 - 39

Silitonga, P. Y., Hartoyo, S., Sinaga, B. faktor–faktor produksi pada usaha


M., & Rusastra, I. W. (2018). Analisis tani jagung. Jurnal Ilmiah Ilmu
efisiensi usahatani jagung pada lahan Terapan Universitas Jambi 1(1), 1–
kering melalui penerapan pengelolaan 12.
tanaman terpadu (ptt) di Provinsi https://doi.org/10.22437/jiituj.v1i1.37
Jawa Barat. Informatika Pertanian, 33
25(2), 199.
Wahyuningsih,A Setiawan,B.M. &
https://doi.org/10.21082/ip.v25n2.201 Kristanto.B.A. (2018). Efisiensi
6.p199-214 ekonomi penggunaan faktor-faktor
Soekartawi. (2001). Agribisnis teori dan produksi, pendapatan usahatani
aplikasinya. Jakarta: PT Rajagrafindo jagung hibrida dan jagung lokal di
Persada. Kecamatan Kemusu, Kabupaten
Boyolali. AGRISOCIONOMICS
Suratiyah, K. (2015). Ilmu usahatani.
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian,
Jakarta. Penebar Swadaya.
2(1), 1–13.
Ulma, R. O. (2017). Efisiensi penggunaan

30
39

Anda mungkin juga menyukai