Global warming disebut juga dengan pemanasan global, merupakan suatu kondisi di
mana bumi mengalami kenaikan suhu, baik di dataran maupun lautan. Suhu ini dapat
terus meningkat seiring waktu yang dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem dan
berbagai bencana alam lainnya. Dengan begitu, penting bagi masyarakat untuk
menyadari dan mulai melakukan aksi untuk mengurangi efek global warming.
Gambaran global warming yang perlu diketahui dapat dilihat dari pengertiannya.
Global warming disebut juga dengan pemanasan global merupakan suatu kondisi di
mana bumi mengalami kenaikan suhu. Baik dataran maupun lautan mengalami
kenaikan suhu yang telah tercatat dari tahun 1880 lalu. Suhu ini terus meningkat hingga
saat ini. Kenaikan panas atau suhu bumi yang terjadi secara menyeluruh inilah yang
kemudian disebut dengan pemanasan global.
Gambaran tahun 1880 dan 1980, suhu tahunan global meningkat rata-rata 0,13
derajat Fahrenheit (0,07 derajat Celcius) per dekade. Sejak 1981, peningkatan suhu ini
terus naik menjadi 0,32 derajat F (0,18 derajat C) per dekade. Kondisi ini telah
menyebabkan peningkatan suhu rata-rata global 3,6 derajat F (2 derajat C) pada saat
ini dibandingkan dengan era praindustri. Kemudian tahun 2019, tercatat suhu rata-rata
global di atas daratan dan lautan adalah 1,75 derajat F (0,95 derajat C), yaitu melebihi
angka rata-rata abad ke-20. Tidak heran jika tahun 2019 disebut sebagai tahun
terpanas kedua setelah 2016.
Kenaikan panas ini tidak lain disebabkan oleh aktivitas manusia. Seperti aktivitas
pembakaran bahan bakar fosil telah melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer, yang
memerangkap kehangatan dari matahari dan menaikkan suhu permukaan dan udara.
Selain itu juga dipengaruhi oleh berbagai aktivitas manusia lainnya, seperti penggunaan
kendaraan pribadi yang menimbulkan polusi hingga pengelolaan sampah yang tidak
baik.
Efek Global Warming
Setelah mengetahui gambaran global warming secara umum, berikutnya global
warming yang disebut juga dengan pemanasan global memiliki berbagai macam
dampak lingkungan. Suhu bumi yang semakin panas ini tentu menimbulkan berbagai
masalah lingkungan seperti perubahan iklim yang tidak menentu, cuaca ekstrem, badai
salju, mencairnya es di kutub bumi, hingga keseimbangan laut yang semakin rapuh.
Di Kutub Utara, pemanasan berlangsung dua kali lebih cepat. Sementara itu,
Semenanjung Antartika Barat memanas lebih cepat daripada di tempat lain selain
beberapa bagian Kutub Utara.
Banyak daerah yang sudah kering diperkirakan akan semakin kering saat suhu
bumi semakin meningkat. Hal ini mendapat pengaruh besar dari meningkatnya
penguapan air dari tanah yang lebih panas dan semakin panas. Sebagian besar
curah hujan yang jatuh di daerah kering ini akan hilang.
Sering terjadi cuaca ekstrem. Badai dan topan diperkirakan menjadi lebih intens
saat planet bumi semakin menghangat. Lautan yang lebih panas menguapkan lebih
banyak uap air, sehingga memicu cuaca buruk yang tidak menentu. Selain itu,
perubahan iklim juga dapat menyebabkan lebih seringnya badai salju ekstrem.
Berikut beberapa cara mengatasi global warming yang bisa Anda lakukan:
Terima Kasih