Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1 PENERAPAN BIG DATA DI BERBAGAI BIDANG

Nim : N0122182
Nama : Bunga Meylani Br Surbakti
Asal Universitas : Universitas Negeri Medan
Prodi : Bisnis Digital
Semester :3

1. PENERAPAN BIG DATA DI BIDANG E-COMMERCE BUSINNES TO CONSUMER (B2C).


Traveloka adalah lifestyle superapp di Asia Tenggara yang memungkinkan
pengguna untuk menemukan dan memesan beragam produk
perjalanan, local services, dan layanan keuangan. Dalam menjalankan bisnisnya
Traveloka menggunakan personalisasi data untuk improvisasi dan sebagai usaha
dalam meningkatkan kepuasan penggunanya. Dengan personalisasi data Traveloka
mampu memberikan penawaran menarik dan juga dapat membaca kebutuhan para
penggunanya. Dengan menganalisis big data, Traveloka dapat mengetahui pola, tren,
preferensi, dan kebiasaan pelanggan sehingga nantinya dapat memberikan ide untuk
Traveloka dalam menciptakan fitur produk serta layanan baru yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan konsumen. Selain mempermudah dalam pengambilan
keputusan. Big data juga mempermudah perusahaan untuk mengembangkan
bisnisnya. Dalam segmen data transportasi diperlukan untuk dapat melacak
kebutuhan dan kebiasaan pengguna Traveloka. Dengan demikian penyedia jasa
transportasi baik bus, kereta maupun pesawat dapat dengan mudah menawarkan
sesuatu yang berkaitan, jarak yang dekat, dan apa yang sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh pengguna. Sedangkan dari segi bisnis seperti hotel, tiket, dan
wisata. Diperlukan adanya informasi mengenai kriteria pengguna yang menyangkut
kebutuhan dan keinginan pengguna. Dengan ini mereka dapat menyasar langsung
pengguna dengan krIteria yang sama.
Beberapa teknologi dan perangkat yang digunakan oleh tim traveloka untuk
mengumpulkan, mengolah maupun menganlisis datanya adalah sebagai berikut.
Dplyr dan data.table merupakan library R yang digunakan untuk data wrangling, mirip
seperti query SQL. Untuk readiblity, dplyr lebih baik dibandingkan data.table.
Sedangkan, data.table lebih cepat untuk proses data yang lebih besar. Dengan adanya
sparklyr pun, query data dari Data Lake dengan gaya dplyr bisa lebih digunakan
secara langsung ketimbang dengan bahasa SQL. Selain itu, library R lain yang
digunakan di Traveloka ada ggplot2 untuk visualisasi data statis, Shiny untuk
visualisasi data interaktif, dan caret maupun e1071 untuk machine learning.
2. PENERAPAN BIG DATA DIBIDANG KESEHATAN
Valence Health adalah sebuah perusahaan dibidang kesehatan. Valence
health menggunakan Hadoop untuk membangun data lake yang merupakan
penyimpanan utama data perusahaan. Valence memproses 3000 inbound data
feed dengan 45 jenis data setiap harinya. Data kritikal ini meliputi hasil tes lab, data
rekam medis, resep dokter, imunisasi, obat, klaim dan pembayaran, serta klaim dari
dokter dan rumah sakit, yang digunakan untuk menginformasikan keputusan dalam
peningkatan baik itu pendapatan ataupun reimbursement. Pertumbuhan jumlah
klien yang pesat dan peningkatan volume data terkait semakin membebani
infrastruktur yang ada. Sebelum menggunakan big data, mereka membutuhkan
waktu hingga 22 jam untuk memproses 20 juta records data hasil laboratorium.
Penggunaan big data memangkas waktu siklus dari 22 jam menjadi 20 menit, dengan
menggunakan hardware yang jauh lebih sedikit. Valence Health juga mampu
menangani permintaan pelanggan yang sebelumnya sulit untuk diselesaikan.
Misalnya jika seorang klien menelpon dan mengatakan bahwa ia telah mengirimkan
file yang salah 3 bulan yang lalu, dan perlu untuk menghapus data tersebut.
Sebelumnya dengan solusi database tradisional, mereka memerlukan 3 sampai 4
minggu. Dengan memanfaatkan MapR snapshot yang menyediakan point-in-time
recovery, Valence dapat melakukan roll-back dan menghapus file tersebut dalam
hitungan menit.

Sumber :
Sari, Dirga/Peran Big Data Dalam Peningkatan Bisnis pada Traveloka Corporation.
http://idea.warta17agustus.com/id/eprint/566/1/ETS_46_Dirga
%20Sari_1151900325_DATA%20SCIENCE_B.pdf

https://idbigdata.com/official/5-contoh-penerapan-big-data-dalam-bidang-
kesehatan/.

Anda mungkin juga menyukai