Anda di halaman 1dari 42

THE RISE OF

STAY @
HOME
ECONOMY
YUSWOHADY | FARID FATAHILLAH | GILANG BRILLIAN
Content
I WHY: The Roots
II WHAT: The FALL & the RISE
III HOW: The SURVIVAL Strategy
THE RISE OF

STAY @
WHY HOME
ECONOMY
SOCIAL
DISTAN
CING

(A NEW NORMAL)

THE ORIGIN
OF STAY STAY STAY

@ HOME @ HOME
ECONOMY
@ HOME
LIFESTYLE

ECONOMY

STAY
@ HOME
BUSINESS
Where the COVID-19 crisis is striking the system Flow of people, goods, money, and data are getting stuck
International demand shocks
(direct, wait-and-see behavior, etc.)

PEOPLE FLOW
Rest of
the world
Store closures, International
delivery restrictions, P supply chains
TS FO AYM
EN TS R
travel bans, etc. YM POR EX ENT Disruptions
A
P IM PO S
R RT
FO S

CONSUMER GOODS FLOW


SPENDING
BUYING AND Bank-
TAXES TRANSFERS ruptcies

Households Government Businesses

MONEY FLOW
TRANSFERS TAXES

Bankruptcies
WAGES,
financial SALARIES, ETC.
distress Domestic
supply chains
TS
Disruptions
SA EN DATA FLOW
VIN ESM
GS INV

Layoffs, Postponed invesment


Financial (wait-and-see behavior,
reduced hours
sector Cash-flow-issues, etc.)
Bank crises

Source: Baldwin, 2020 The Rise of Stay @ Home Economy | 05


Wabah Covid-19 menyebabkan digambarkan sebagai “pembuluh darah” mandek, cashflow sulit, begitu seterusnya
ekonomi/bisnis mengalami kelumpuhan perputaran uang, maka Covid-19 bakal membentuk vicious circle yang ujungnya
total. menyumbat bahkan menutup pembuluh- membawa ekonomi terpuruk ke dalam
pembuluh darah tersebut, hingga ke suatu resesi. Seberapa dalam resesi, akan
Dampaknya tak hanya sekedar “disruptif” titik nadir dimana aliran darah terhenti.  tergantung pada seberapa cepat wabah
tapi juga “interuptif” dimana pergerakan berlalu. 
ekonomi bisa sampai terhenti, dan setelah Ketika karyawan
wabah lewat para pelaku bisnis harus dirumahkan, social distancing/lockdown di Berbeda dengan krisis-krisis ekonomi
memulai dari nol.  berlakukan, dan kemudian pelaku ekonomi sebelumnya, proses keterpurukan menuju
  (rumah tangga, perusahaan, lembaga resesi tersebut tidak berjalan secara
Bagan berikut secara sederhana keuangan) wait–and–see dan mengalami bergilir (domino effect) namun
menunjukkan bagaimana Covid-19 tak kesulitan cashflow maka resesi tak secara simultan (Baldwin, 2020). Karenanya
hanya menyerang kesehatan tubuh kita tapi terelakkan lagi.  kami mengatakan Covid-19 menyebabkan
juga akan melumpuhkan sistem ekonomi ekonomi seperti “di-Ctrl-Alt-Del“. 
kita.  Toko-toko tutup, perjalanan dilarang,
perusahaan bangkrut, pengangguran
Jika garis-garis yang menghubungkan dimana-mana, non–performing loan (NPL)
bulatan-bulatan dalam bagan tersebut menggunung, bank krisis, investasi

The Rise of Stay @ Home Economy | 06


Stages of Consumer Shiftings
during Covid-19
PHASE I PHASE II PHASE III PHASE IV
“Anxious” “Fear” “Panic” “New Normal” Sejak pemerintah
mengumumkan kasus
terinfeksi Covid-19 yang
Presiden RI pertama kali Jumlah pasien yang terinfeksi Jumlah pasien terinfeksi dan Krisis wabah telah berakhir,
pertama (2/3) yang
Triggering

mengungumkan ada warga dan meninggal terus meninggal meningkat secara jumlah terinfeksi/meninggal
Events

yang terinfeksi Covid-19 bertambah. eskponensial. berkurang dan akhirnya tak


diikuti dengan
Kewajiban menerapka Self-quarantined atau ada lagi.
social-distancing. self-lock down. pengumuman WHO
bahwa Covid-19 telah
Customer

Menjaga kebersihan dan Menimbun stok kebutuhan Menyelamatkan nyawa dengan


Priority

kesehatan diri serta keluarga


Aktif mencari informasi
bahan pokok mengkarantina diri di rumah.
New normal menjadi pandemic
tentang penularan
(11/3), kecemasan mulai
Kesadaran terhadap kesehatan Mulai beradaptasi dengan Konsumen panik, tak berani Berbelanja secara online, food melanda masyarakat
WFH keluar rumah delivery, WFH, home
Behaviour
Changes

meningkat Mulai belajar mengelola Frekuensi belanja online entertainment, telemedicine, yang berujung
emosi untuk mengurangi meningkat tajam menjadi new normal.
Kepedulian pada kesehatan
kepanikan
Mulai terbiasa WFH
Konsumsi news dan home dan higienitas menjadi
pergeseran perilaku
entertainment meningkat new normal.
konsumen yang sangat
Masker, hand sanitizer, vitamin Kebutuhan bahan pokok Grocery (via online)
mendasar.
Best Seller
Purchase

seperti beras, mie instant,


Food delivery
frozen food, snack dan New normal
Home Entertainment
perlengkapan sanitasi
Video Conference Apps

Source:
Consumer Fear During
Covid-19 Crisis
Konsumen takut terpapar dan terjangkit Covid-19
Konsumen takut tak hanya kondisi kesehatan
begitu pemerintah mengumumkan ada warga
pribadi, tapi juga seluruh anggota keluarga
yang terinfeksi/meninggal. Maka sekejap konsumen
terutama anak-anak dan orang tua mereka yang
“aware” menjaga kebersihan diri dengan rajin cuci
berisiko paling tinggi terjangkit virus.
tangan dan hand sanitizer pun menjadi kebutuhan pokok

Konsumen takut karena perusahaan kehilangan Konsumen takut kehilangan pekerjaan

omset, PHK dan pengangguran massal merebak, PERSONAL FAMILY karena perusahaan tempat mereka bekerja

dolar meroket, saham anjlok, NPL bank melonjak, HEALTH bangkrut karena tidak ada omset. Prediksi ILO
HEALTH
resesi di depan mata, pemerintah bingung tak jumlah pengangguran akibat Covid-19 mencapai
THE JOB
tahu mau apa. 5,3-24,7 juta orang.
ECONOMY SECURITY

Consumer

Konsumen takut wabah menjalar tak terkendali


LOCKDOWN FEAR DEATH
Konsumen takut nyawa melayang melihat
tren korban meninggal terus meningkat pesat.
sehingga lockdown tak bisa dihindari. Maka
Sampai akhir Maret 2020, tingkat kematian sudah
mereka melakukan aksi menimbun barang untuk FAMILY
SPREAD mencapai 8,37% termasuk tertinggi di dunia.
persediaan selama lockdown. FINANCIAL
OF THE MENTAL
SECURITY
VIRUS HEALTH &
WELL-BEING Konsumen takut rumah tangga bangkrut
Konsumen takut penyebaran virus melalui
terkena PHK akibat ekonomi yang porak-poranda
sanak-sudara, rekan kerja, atau tetangga karena
oleh wabah. Hal ini mencemaskan keluarga-keluarga
tes Covid-19 sangat terbatas dilakukan.
di tanah air karena Indonesia termasuk yang paling
Nyawa di ujung tanduk.
buruk sistem jaminan sosialnya.

Konsumen takut dan dihantui rasa panik oleh berita-berita buruk dampak Covid-19.
Hal ini berdampak buruk pada kondisi mental. Mereka yang sembuh akan Di tengah wabah
menghadapi stigma yang membuat mereka sulit diterima masyarakat.
Covid-19 yang mematikan,
Secara psikososial hal ini berpengaruh pada kesehatan mental
dan kesejahteraan hidup.
masyarakat diliputi
COVID-19 and the world of work: Impact and policy responses
COVID-19: Briefing note, March 16, 2020, McKinsey
ketakutan yang luar biasa.
Mental Health and Psychosocial Considerations During COVID-19 Outbreak, WHO (2020)
Long and the
Winding Road of Fear
Perkiraan Perkiraan Perkiraan Perkiraan Puncak
No Skenario Akhir Akumulasi Puncak Confirmed Case
Siklus Confirmed Case Siklus Harian

1 Physical distancing ketat 8-Mei-2020 11070 8-April-2020 821

Physical distancing
2 13-November-2020 43130 9-April-2020 992
moderat

Physical distancing
3 18-Maret-2021 1892000 12-Juli-2020 14720
longgar

Perluas deteksi dan


4 isolasi termasuk tedeksi 20-Oktober-2020 57120 3-April-2020 1349
dini.

Gabungkan skenario 2
5 dan 4
5-Mei-2020 12750 2-April-2020 1368

Sumber: Budi Sulistyo, et.al., Pemodelan Multi Skenario dan Rekomendasi Strategi Pengemdalian Penyebaran Virus Corona di Indoonesia, 2020

Konsumen yang diliputi rasa ketakutan ini akan berlangsung (2020) memperkirakan, dengan penangan social distancing
cukup lama dan akan memakan korban yang makin banyak. longgar seperti yang sekarang terjadi diperkirakan wabah baru
Studi yang dilakukan oleh Budi Sulistyo, et.al. berlalu sekitar setahun lagi yaitu Maret 2021.
THE RISE OF

STAY @
WHAT HOME
ECONOMY
Food
MICE Delivery
/citsigoL
Airlines Logistic/
yrevileD Delivery
etdBar/
oom oFeR Remote
g neikvriloeW
yrResto D Working

HIGH ecrHotel/
emmocE Grocery/
HIGH
Tourism Ecommerce

gnCinema/
imaertS
Y @ HO M Streaming

TA
mroftalP
Entertainment Services

THE THE

E
S
Sport FALL RISE Media &
Telco

ECONOMY

Mal/ Online
Retail
MODERATE MODERATE Learning

Property/ Home
Construction Fitness

Consumer Cloud
Electronic Services
gni&
Oil naGas
ylppuS
elC
BETWEEN Cleaning
Services Telemedicine/
Automotive Pharma

eEducation
rachtaleH Banking Agriculture

STAY @
HOME The FALL &
Manufacturing Insurance

ECONOMY Source:
the RISE
THE FALL
HOTEL/TOURISM
Dengan pelarangan orang bepergian dan keluar rumah, menawarkan fasilitas work from hotel, banting setir
hospitality dan tourism merupakan sektor yang paling melayani online food delivery, atau memberikan on-
terdampak oleh wabah Covid-19. Okupansi hotel kini demand room cleaning services ke rumah-rumah.
sudah mendekati zero dengan pemberlakukan PSBB yang
makin ketat. Dalam kondisi amat memprihatinkan NEW NORMAL: Ketika risiko terjangkit berlangsung lebih
tersebut, beberapa hari terakhir hotel-hotal memasuki lama karena vaksin penangkal tak bisa ditemukan dan
situasi “survival mode”. diproduksi massal dalam waktu dekat, maka proses
recovery sektor ini bakal memakan waktu cukup lama.
Banyak di antaranya sudah tak mampu bertahan dan Sehingga pemilik hotel harus menyikapi situasi ini
mulai me-layoff karyawan. Banyak upaya dilakukan di sebagai sebuah kenormalan baru, bukan musibah yang
situasi survival mode ini: mulai dari diskon superbesar, sifatnya sementara. Strategi survival adalah pilihan
satu-satunya.

13 | The Rise of Stay @ Home Economy


MICE
Di era VUCA, perubahan terjadi begitu cepat dan ekstrim.
Tiga tahun terakhir adalah era kejayaan leisure economy yang
tumbuh begitu cepat, namun dengan adanya wabah Covid-19,
pertumbuhan tersebut sontak berbalik arah. Industri ini
praktis mati suri ”dibunuh” Covid-19.

Tahun lalu kita masih menyaksikan konferensi tingkat


nasional, regional global massif berlangsung tiap minggu.
Pameran berbagai industri dari yang UKM hingga kelas
raksasa. Begitu juga beragam bentuk festival baik lokal,
nasional, maupun internasional digelar di mana-mana.
Kabupaten Banyuwangi misalnya, tahun lalu menggelar 99
festival dan tahun ini 123. Namun kini seolah semuanya lenyap
diterjang Covid-19.

NEW NORMAL: Dalam rangka ”survival mode” mau nggak mau


pemain MICE akan harus berinovasi ”go digital” dengan
menggelar online seminar/conference, online concert, bahkan
online exhibition. Memperbaiki user experience untuk
menandingi pengalaman fisik menjadi challenge yang tak
gampang, karena itu peluang pemanfaatan teknologi virtual
reality dan augmented reality terbuka lebar.
14 | The Rise of Stay @ Home Economy
EATING OUT HANGOUT IN CAFE

8% 10%

46% 48%
46% 42%

Source: Nielsen, 2020

More often Same as before Less often

BAR/RESTO
Dalam buku ”Millennials Kill Everything” kami meramalkan bahwa resto akan Untuk meresponsnya, pemilik resto banting setir menawarkan online
“dibunuh” oleh Generasi Mager (“Males Gerak”) milenial. Namun rupanya delivery. Ada juga yang mengeluarkan produk frozen food seperti yang
resto keburu dibunuh oleh Covid-19. dilakukan oleh Es Teller 77.

Surveinya mengatakan bahwa 46-48% orang akan lebih sedikit untuk NEW NORMAL: Semasa krisis Covid-19 resto telah berubah model bisnis
melakukan eating out dan hangout in cafe karena adanya wabah. Dan dengan menjadi untuk melayani online food delivery. Setelah krisis, kondisi ini tak
pemberlakuan PSBB yang kian ketat resto diminta hanya melayani take balik lagi alias permanen menjadi kenormalan baru. Protokol Covid-19 bakal
away. menjadi alat branding yang ampuh untuk menjamin higienitas.
ENTERTAINMENT
ACTIVITIES

9%

50%
41%

Source: Nielsen, 2020

More often
Same as before
Less often

Nonton di bioskop mungkin bukan pilihan yang bijak untuk mencari NEW NORMAL: Lima tahun terakhir, di tengah maraknya leisure
hiburan di kala wabah corona saat ini. Datanya menunjukkan, pada economy, bisnis bioskop seperti bangkit kembali. Namun belum komplit
Maret 2020 lalu sekitar 50% orang akan lebih sedikit melakukan kebangkitan itu, industri ini terhempas lagi oleh gelombang Covid-19.
entertainment activities salah satunya ialah bioskop. Pasca wabah, penonton akan semakin memilih streaming services dan
home entertainment secara online di rumah. Barangkali nantinya daya
Hal ini membuat pelaku bisnis cinema salah satunya XXI melakukan tampung gedung bioskop akan semakin menciut karena jarak antar kursi
inovasi dengan menciptakan layanan pesan-antar makanan di XXI Cafe akan lebih lebar.
mereka. Ini adalah langkah survival agar operasi perusahaan tak sama
sekali berhenti.
The Rise of Stay @ Home Economy | 16
MOBILITY

Most impacted mobility was


travel, both International and
domestic

SPORT
OUTDOOR EXERCISE PUBLIC TRANSPORT

16% 8%

38%
48%
44% Event olahraga semua dibatalkan:
47% olimpiade, liga sepakbola, Formula 1,
hingga UFC. Bencana Covid-19 betul-
DOMESTIC TRAVEL INTERNATIONAL TRAVEL betul momentum kematian industri
6% 10% olahraga
 
27%
54% 39%
NEW NORMAL: Setelah wabah berlalu,
64%
nantinya pertandingan tanpa penonton
Source: Nielsen, 2020 menjadi hal yang biasa. Penonton pindah
More often dari stadion ke depan TV di rumah.
Same as before
Less often
The Rise of Stay @ Home Economy | 17
MALL/RETAIL
Sebelum bencana wabah, Mal telah beralih
fungsi bukan lagi tempat belanja, tapi
menjadi leisure dan culinary destination.
Dengan adanya wabah kini sebagian besar
mal hanya membuka gerai untuk grocery dan
essential goods.
 
NEW NORMAL: Apakah Covid-19 pertanda
kematian mal? Bisa jadi. Karena dengan tren
stay @ home economy, maka entertainment
berubah menjadi home entertainment;
culinary destination menjadi food delivery.
Dan department store menjadi online store.

VISITING MALLS

8%

50%
41%

Source: Nielsen, 2020

More often Same as before Less often The Rise of Stay @ Home Economy | 18
AIRLINES CONSUMER ELECTRONICS
Adanya pembatasan wilayah hingga lockdown-nya beberapa negara Consumer electronics bukan merupakan kebutuhan esensial bagi
di dunia, membuat industri penerbangan sangat terpukul. masyarakat sehingga di tengah krisis Covid-19 termasuk yang
pertama diabaikan pembeliannya oleh konsumen. Tak heran jika nilai
Data dari McKinsey April 2020 menyatakan bahwa penurunan nilai pasar sektor ini turun lebih dari 25%.
pasar di industri commercial aerospace sebesar 46% dan menjadi
yang tertinggi di antara industri lain. Perubahan perilaku konsumen yang lebih concern dengan kebersihan
dan kesehatan ditangkap oleh pelaku industri ini dengan menciptakan
Mulai dari pembatalan penerbangan hingga proses refund menjadi inovasi produk baru. Sharp dan Xiaomi sudah dulu memasuki pasar
pukulan krisis keuangan di setiap perusahaan penerbangan di dunia. dengan meluncurkan air purifier.

NEW NORMAL: Jasa penerbangan tentu tak akan hilang setelah wabah NEW NORMAL: Perubahan perilaku konsumen ini akan mendorong
berakhir. Namun risiko terjangkit Covid-19 akan memaksa industri produsen berlomba-lomba akan menciptakan inovasi produk untuk
penerbangan berubah. Misalnya: jarak kursi mungkin tak lagi sedekat menunjang hidup konsumen mereka menjadi lebih bersih dan sehat.
sekarang. Compliance kepada protokol Covid-19 akan menjadi faktor
kunci competitive advantage.

The Rise of Stay @ Home Economy | 20


AUTOMOTIVE OIL & GAS
Tidak banyak yang bisa dilakukan sektor otomotif di tengah Dengan banyak pabrik dan fasilitas produksi terhenti karena
krisis Covid-19 saat ini. Nilai pasar industri ini berkurang 30% wabah, ditambah mobilitas dan transportasi jauh berkurang,
lebih. maka industri minyak dan gas termasuk sektor yang paling
terdampak Covid-19. Itu sebanya nilai pasa industri ini turun
Hal ini membuat beberapa pabrikan mobil seperti Lamborghini sampai 40%.
mengubah pabrik mobil mereka menjadi tempat produksi
masker untuk memerangi wabah. NEW NORMAL: Begitu semua pabrik di Cina tutup maka hanya
dalam beberapa hari polusi berkurang amat signifikan. Hal ini
NEW NORMAL: Dengan social distancing dan mobilitas yang kian akan semakin menyadarkan pentingnya mengakselerasi
berkurang karena risiko Covid-19 dan virus-virus berikutnya penggunaan energi terbarukan. Memang industri ini sudah
yang akan terus mengancam, maka industri otomotif akan waktunya surut dari peredaran, dan rupanya Covid-19
mengalami redefinisi total. mempercepatnya.

The Rise of Stay @ Home Economy | 21


THE RISE
ONLINE SHOPPING Among those who answer will increase their online
shopping are planning to... Vs. Total GROCERY/ECOMMERCE
30% SHOPPING AT GROCERY
STORES
12% 21% 33% 25%
Belanja online terutama untuk grocery dan essential goods meroket
SHOPPING AT CONVENIENCE
12% 25% 37% 36% seiring bergesernya konsumen dari “anxious” ke “fear” dan
STORES
menemukan puncaknya ketika “panic”.
SHOPPING AT
15% 28% 43% 34%
SUPERMARKETS
Dengan diperpanjangnya keharusan social distancing, maka perilaku
SHOPPING AT PERSONAL
CARE STORE
15% 20% 35% 18% belanja online akan bergeser ke non-essensial product (adjacent
product) karena belanja online hanya menjadi satu-satunya pilihan.
SHOPPING AT PHARMACY 6% 9% 15% 30%
Source: Nielsen, 2020
Surveinya mengatakan, konsumen Indonesia 30% akan lebih sering
More often Same as before Less often VISITING MALL 35% 18% 53% 50% melakukan belanja online (Nielsen, Maret 2020). Angka ini
Q. What is the level of impact that Coronavirus Disease 2019 / Covid-19 has placed on your [ACTIVITY]?
menakjubkan, karena dalam rentang waktu kurang dari 1 bulan
MUCH LESS OFTEN A LITTLE LESS OFTEN
Base: All Respondents (n= 502) THAN BEFORE THE THAN BEFORE THE perilaku konsumen berubah demikian drastis.
Base: All Respondents who did respective activity OUTBREAK OUTBREAK

Pemain ecommerce seperti Tokopedia, Lazada, Shopee, dll. Riding


the wave dengan promo diskon dan free delivery. Peritel grocery
konvensional seperti Yogya mulai meluncurkan layanan belanja
online. Kebersihan dan compliance kepada protokol Covid-19
menjadi faktor key competitive advantages.

NEW NORMAL: “Online shopping deepening” akan permanen di


Indonesia dimana belanja online tak hanya untuk produk fashion,
consumer electronics, travel, seperti selama ini, tapi mulai mengarah
ke grocery dan kebutuhan rumah tangga sehari-hari dengan market
size yang amat besar. Akan makin banyak toko ritel fisik yang
menjadi “ghost store” karena hanya berfungsi sebagai storage/point
of delivery.

The Rise of Stay @ Home Economy | 23


ENTERTAINMENT
OUTDOOR ACTIVITIES VISITING MALLS
ACTIVITIES
EATING OUT HANGOUT IN CAFE

General entertainment and mall 8% 9% 8% 10%


visit occasion were reduced.
Staying away from public eating
46% 48%
place as well as outdoor 50% 50%
exercise has also started to take 41% 41% 46% 42%
place

Source: Nielsen, 2020

More often Same as before Less often

LOGISTIC/DELIVERY
Jasa jogistik/supply-chain adalah pilar Stay @ Home NEW NORMAL: Wabah Covid-19 akan menciptakan
Economy. Ketika ecommerce marak, maka bisnis Generasi Mager (“malas gerak”) dan Generasi Rebahan
logistik dan pengantaran menjadi ikutan booming. yang sangat tergantung kepada jasa pengantaran. Pasca
wabah industri logistik akan reemerging dan memasuki
Surveinya menunjukkan, di tengah terjangan Covid-19 second curve pertumbuhan baru. Fitur seperti “No-
sekitar 40-50% mengurangi aktivitas merek di luar contact Drop-off Service” akan menjadi mainstream
mulai dari mengunjungi mal, berbelanja dan makan di karena konsumen semakin sensitif tertular virus.
luar, sampai aktivitas hiburan lainnya. Akibatnya
kebutuhan yang mereka beli memerlukan jasa
pengantaran hingga di depan pintu rumah.

The Rise of Stay @ Home Economy | 24


GETTING YOUR FOOD FOOD DELIVERY TAKE AWAY

Buying food for home


consumption has been done 22% 19%
occasionally 28% 28%

More often

Same as before
53%
Less often 50%
Source: Nielsen, 2020

FOOD DELIVERY
Kondisi wabah Covid-19 saat ini membuat industri NEW NORMAL: Covid-19 mengingatkan pebisnis
food & beverage harus menggantungkan pendapatan untuk menghilangkan lemak-lemak operasi
mereka melalui fitur layanan pesan-antar makanan. (overhead) dengan sebanyak mungkin memanfaatkan
Layanan food delivery seperti Gofood & Grabfood sharing/cloud system. Di sisi lain bayang-bayang
berlomba-lomba memberikan promo dan fitur ancaman Covid-19 di masa-masa mendatang
tambahan seperti “contactless delivery” untuk ”membunuh” perilaku nongkrong/narsis di kafe dan
memberi jaminan higienitas saat menerima pesanan. resto, sementara kebiasaan memesan makanan
secara online kian mengkristal. Tren ini akan
Pada bulan Maret, di tengah ketakutan akibat wabah mengubah wajah bisnis kafe/resto, dimana
Covid-19,konsumen 22% lebih sering untuk cloud/ghost kitchen akan makin menjamur dan
memesan food delivery dan 19% lebih sering untuk kafe/resto fisik menjadi semakin less-relevant.
melakukan take-away. Dengan pemberlakuan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maka
intensi konsumen untuk memesan makanan via
online akan terus merangkak naik.
25 | The Rise of Stay @ Home Economy
DENIAL COMMITMENT
WORKING
WORK FROM HOME FROM HOME

Before Government 12%


announced Work from 30% Something Something
Home, Home based working old, ends new, starts
was not a choice to be taken
yet.

58%
RESISTANCE EXPLORATION
Source: Nielsen, 2020

More often Same as before Less often Source: Jaffe-Scott, 2002.

REMOTE
Dalam buku Millennials Kill (consumer new habit) penting sekali NEW NORMAL: Setelah wabah
Everything (2019) saya meramalkan konsumen melewati fase: Denial, lewat, kebiasaan baru WFH akan
bahwa jam kerja 9-to-5 dan tempat Resistance, Exploration, dan permanen membentuk new

WORKING kerja akan “dibunuh” oleh milenial.


Rupanya bekerja di kantor 9-to-5
dibunuh lebih cepat oleh Covid-19.
Commitment.

Nah, Covid-19 memaksa konsumen


mainstream. Di satu sisi, setelah
berbulan-bulan “bereksperimen”
karyawan makin nyaman dan
melewati fase-fase itu secara lebih menikmati WFH dalam rangka
Wabah Covid-19 telah memaksa cepat (short-cut) sehingga proses “work-life balance”. Di sisi lain,
karyawan untuk bereksperimen pembentukan kebiasaan barunya perusahaan-perusahaan yang
menjalankan Work from Home lebih cepat. kesulitan keuangan setelah wabah
(WFH). Dalam setiap proses usai akan memangkas overhead dan
pembentukan kebiasaan baru Covid-19 is the “catalyst” of WFH. melakukan efisiensi dengan
menerapkan WFH.
STREAMING SERVICE
Old Business Model

Products

Channels

Customers
New Business Model

Services

Di tengah kebosanan karena stay 2020, watchtime Youtube NEW NORMAL: Perilaku baru stay
@ home, layanan entertainment mengalami peningkatan 1.5X. @ home akan mendongkrak home
streaming berbayar seperti entertainment dan streaming
Netflix, Amazon prime, Spotify, Livestream dan virtual concert services. Konsumen lebih memilih Subscriber
hingga Iflix menjadi solusi. menjadi mainstream baru di dunia menonton film di rumah daripada
Experiences
hiburan. Lady Gaga misalnya, ke bioskop, atau berlangganan
Bulan lalu pelanggan Netflix di
Italia 77% dan Spanyol 33% hanya
meluncurkan virtual music
festival, sebuah inovasi dunia
musik streaming dibanding
nonton konser. Model bisnis
s
dalam waktu kurang dari 1 bulan. pentas musik sekaligus membantu subscription akan menjadi “the
Di Indonesia selama bulan Maret korban wabah Covid-19. new big thing”. Channels
Expected change to time allocation over the next two weeks1
% of respondents Net intent 2

Reading news online 8% 32% 61% +53 Decrease


Stay the same
Video content (e.g., You Tube) 7% 33% 60% +53
Increase
Social media 7% 35% 58% +51
Texting, chatting, messaging 4% 38% 57% +53
Live news 100% 35% 55% +45
Movie or shows 15% 30% 54% +39
Live TV Progamming 16% 39% 44% +28

Video games 16% 41% 43% +27

Reading for personal interest 26% 43% 31% +5


Working 25% 46% 29% +4

Reading print news 42% 39% 19% -23


Source: McKinsey, 2020

MEDIA & TELECOMMUNICATION


Konsumsi konten media khususnya media Namun celaka, orang membaca media cetak NEW NORMAL: Di tengah kian ranumnya pasar
online melonjak selama wabah Covid-19. Di kian merosot. Sementara kebiasaan membaca media/telko, konten-konten lokal akan tumbuh
tengah kecemasan, masyarakat intensif buku yang biasanya nganggur di perpustakaan subur pasca krisis. Konten akan meluas tak
mengikuti perkembangan berita mengenai pribadi kini mulai dilakoni. Yang menarik, hanya mencakup berita dan hiburan, tapi juga
penyebaran wabah melalui TV, media sosial, konten media yang terkait dengan kebutuhan ke bidang-bidang lain: working, learning, hobi,
WA. Main games juga menjadi aktivitas favorit working dan learning meningkat karena adanya self-improvement, hingga productivity
untuk membunuh kebosanan. kebiasaan baru work from home. enhancement.
ONLINE LEARNING
COVID-19 HELP Seperti halnya Work from Home, jutaan
anak-anak di seluruh tanah air dipaksa
belanja online (dipelopori Tokopedia), ojek
online (GoJek), atau travel online
NEW NORMAL: Menteri pendidikan
Nadiem Makarim sangat mumpuni untuk

DRIVING TO THE untuk belajar secara online, sebuah


kebiasaan baru yang sebelumnya sulit
(Traveloka). Blessing in disguise, Covid-19
berjasa besar menciptakan critical mass
membawa dunia pendidikan Indonesia naik
kelas lebih tinggi lagi dengan

MAINSTREAM dikembangkang. hingga membawa kursus online dan


sekolah online mencapai mainstream
mengimplementasikan pembelajaran
online kepada seluruh sekolah dari Sabang

MARKET Awalnya aplikasi RuangGuru yang


mempelopori pembelajaran berbasis
market . Suatu hal yang tak mungkin
terjadi dalam kondisi normal.
sampai Merauke. Momentumnya dapat.
“Now or Never.”
online, namun tak pernah mencapai
mainstream seperti yang terjadi pada
The Rise of Stay @ Home Economy | 29
CLOUD Revolusi work from home yang dilakukan
banyak kantor hingga beberapa bulan ke
Platform As A Services) akan masuk babak
baru pertumbuhan eksponensial. Microsoft
yang memungkinkan mobilitas meeting dan
pekerjaan kantor dilakukan melalui online
depan mengakibatkan semua aktivitas Azure salah satu platform office work juga mengambil momentum dengan promo
SERVICE pekerjaan harus bisa diselesaikan melalui
platform cloud service.
menyatakan bahwa terjadi peningkatan user
sebesar 775% di seluruh dunia karena saat ini
besar-besaran.

semua perusahaan membutuhkan platform NEW NORMAL: Ketika karyawan sudah


Dengan maraknya remote working dan penunjang mobilitas dan produktifitas terbiasa dengan remote working dan
tingginya tuntutan digital collaborative karyawan. Untuk provider lokal, CloudX milik tuntutan efisiensi overhead dan fleksibilitas
working maka SaaS (Software As A Services), Telkom aset tinggi maka penggunaan cloud services
IaaS (Infrastructure As A Services), menjadi keharusan bukan lagi pilihan.

30 | The Rise of Stay @ Home Economy


TELEMEDICINE/PHARMACY
Ketika wabah mendera, Kebijakan physical distancing layanan telemedicine. Ketika
konsumen lebih serius menjaga menyebabkan adoptsi layanan mereka mendapatkan user
kesehatan dan higienitas telemedicine berlangsung cepat. experience yang baik (convenient,
makanan. Di saat wabah Covid- Halodoc dan Alodokter cost/time eficient, friendly
19, konsumen Indonesia 44% menikmati first-mover customer service), maka
lebih sering mengkonsumsi advantages yang berpotensi telemedicine akan diterima luas
health product, 37% lebih sering menjadi the next unicorn dengan pasar yang amat besar.
mengonsumsi vitamin drink, dan Indonesia. NEW NORMAL: Telemedicine akan menjadi cara
37% lebih sering mengonsumsi Bencana Covid-19 memaksa baru berobat dan membeli obat. 
jamu. konsumen mencoba dan
bereksperimen menggunakan

TRADITIONAL
HEALTH RELATED HEALTH PRODUCTS OTC REMEDIES
HERBAL
VITAMIN DRINK

Health related products 11% 11% 12% 14%


consumption were done more
frequently 37% 37% 37%
44%
More often
45%
51% 51% 48%
Same as before

Less often
Q. What is the level of impact that Coronavirus Disease 2019 / Covid-19 has placed on your [ACTIVITY]?
31 | The Rise of Stay @ Home Economy Source: Nielsen, 2020
Largest concerns of the Indonesian population related to COVID -19 Very concerened/
% of respondents who are very concerned or extremely concerned extremely concerned

61%
55%
53%
52%
51%
49%

61%
49%
48%
42% of Indonesians are very or
42% extremely concerned
about overall public
41% health
40%
36%
36%

Sources: McKinsey & Company COVID-19 Indonesia Consumer Pulse Survey 3/28 -3/29/2020 n - 718, sampled to match Indonesia’s general population 20+ years

CLEANING SERVICE perhatian terhadap kesehatan. Data Nielsen juga


menunjukkan praktis semua produk kategori
NEW NORMAL: Tak hanya selama krisis Covid-19,
setelahnya gaya hidup baru yang bersih dan higienis
Konsern terbesar keluarga-keluarga Indonesia di hygiene-related mengalami peningkatan permintaan akan permanen mengubah perilaku konsumen.
masa wabah adalah kesehatan dan keamanan yang fantastis. GoClean yang menjadi salah satu Kenapa? Karena ancaman Covid-19 dan virus-virus
diri/keluarga (McKinsey, 2020). Karena itu bisnis pionir penyedia jasa pembersih online mendapatkan sejenis setelahnya akan terus mengintai. Cleaning
cleaning service langsung meroket. Wabah Covid-19 first-entrant advantage. Bisa dipastikan startup baru service akan menjadi the big business, with big
telah mengubah layanan ini menjadi salah satu bakal menyusul untuk memperebutkan kue pasar players, and big competitions.
kebutuhan utama keluarga. karena meningkatnya yang tiba-tiba membengkak.

The Rise of Stay @ Home Economy | 32


More often Same as before Less often

INDOOR ACTIVITIES INDOOR EXERCISE COOKING AT HOME

When it came to effort of 15% 7%


keeping the stamina, general 34% 37%
exercise were done indoor.
Cooking at home is on the rise

51% 48%
Source: Nielsen, 2020

Dengan adanya PSBB, ruang gerak social distancing konsumen dipaksa yang dilakukan Empirefitclub yang
masyarakat yang ingin berolahraga melakukan aktivitas home fitness. mengajak member untuk berolahraga
menjadi kian terbatas. Karena itu Awalnya memang berat, namun seiring virtual bareng.
aktivitas satu-satunya menjaga berjalanya waktu akan terbentuk
kebugaran adalah di rumah. Tak heran kebiasaan baru. NEW NORMAL: Gym dan tempat
jika surveinya mengatakan: selama kebugaran konvensional akan
wabah konsumen Indonesia 34% lebih Tren aplikasi yang memberikan fitur berlomba mengembangkan aplikasi

HOME
sering melakukan indoor exercise. home fitness menjadi tren. Salah home fitness untuk menangkap
satunya ialah aplikasi lokal Doogether kebiasaan baru konsumen. Siapa yang
Sebelumnya, aktivitas fitness menjadi yang memberikan tips berolahraga di pertama, ia yang menang. Ingat! The
happening karena dilakukan di pusat- first in the consumer’s mind will

FITNESS
rumah peralatan sederhana. Marak
pusat kebugaran secara bersama- juga live show berolahraga bareng become the winner.
sama. Namun dengan berlakunya melalui IGTV atau Facebook seperti

The Rise of Stay @ Home Economy | 33


THE RISE OF

STAY @
HOW HOME
ECONOMY
REFLEX
RIDING Don’t be
a boiled Frog
THE WAVE
OF STAY
@ HOME SUSTAIN
GO
ACT
Survival
MAINSTREAM Innovation
BUSINESS TR
AN
SF
O
R

M
AD

AT
JA

IO
NA
C
EN

L
T
CORE

IMAGINE
THINK NEW
NORMAL
35 | The Rise of Stay @ Home Economy
Don’t be
a BOILED FROG
Banyak entrepreneur menganggap bahwa krisis Covid-19
adalah SEMENTARA.

Korban terinfeksi mulai teridentifikasi, jumlahnya


melonjak, korban meninggal mencapai puncak, kemudian
jumlahnya pelan-pelan menurun dan krisis pun berakhir.
 
Itu sebabnya yang kita lakukan adalah WAIT & SEE.
Ditunggu perkembangan, sambil lihat-lihat, toh nanti akan
kembali normal seperti sediakala.
 
Kalau sudah begitu maka kita terjebak pada pola pikir
"KODOK DIREBUS".
 
NO!!!

It’s an IRREVERSIBLE changes.


It will change PERMANENTLY
THINK
NEW
NORMAL
Untuk menciptakan SENSE OF CRISIS langkah
pertama adalah Anda harus punya BELIEF bahwa
semua situasi baru ini adalah NEW NORAL yang
tak bakal balik lagi.

SOCIAL DISTANCING is a the NEW NORMAL


STAY @ HOME LIFESTYLE is the NEW NORMAL
STAY @ HOME ECONOMY is the NEW NORMAL

Kalau Anda berpikir kondisi saat ini bakal


PERMANEN seterusnya, maka Anda harus
SURVIVE dengan masuk ke STAY @ HOME
BUSINESS

It’s an IRREVERSIBLE changes.


It will change PERMANENTLY
Beberapa waktu ke depan adalah minggu-minggu – Hotel Ambhara menawarkan SANITIZED

AGILITY yang berat karena satu-persatu perusahaan


berada di posisi SURVIVAL MODE.
SERVICES ke rumah-rumah. 
– Es Teller 77 menutup beberapa gerai dan beralih
  menjual produk FROZEN FOOD. 
Yaitu jungkir-balik melakukan apapun agar bisa
bertahan di tengah krisis: mengais omset, Aksi cepat perusahaan-perusahaan di atas
cashflow masuk, dan kalau bisa tidak me- untuk survive menyadarkan saya apa makna kata
layoff karyawan.  AGILITY dalam bisnis. 

AGILITY Saya menyebutnya SURVIVAL INNOVATION,


yaitu inovasi belok arah, mengubah model bisnis,
Mereka merespons krisis dengan SUPER CEPAT,
LENTUR, TERUKUR, tanpa kehilangan

is the MOST
atah bahkan beralih (pivot) usaha untuk MOMENTUM dan VISI. Itulah AGILITY.
bisa survive untuk mendapatkan omset dan cash.
  Mereka AGILE karena memang tak ada pilihan,

valuable Contohnya: 
– Resto dan hotel mengubah model bisnisnya
itulah PILIHAN SATU-SATUNYA. 
Mereka AGILE karena KEPEPET dipaksa keadaan.

asset
menjadi FOOD DELIVERY SERVICES. 
– Martha Tilaar menyulap fasilitas produksi AGILITY adalah ASET PALING BERHARGA di saat
kosmetiknya ke pembuatan HAND SANITIZER. krisis. 

during
– Lippo mengubah mal Lippo Mampang Plaza  
menjadi RUMAH SAKIT khusus penderita Covid-
19. 

Crisis
The Rise of Stay @ Home Economy | 38
SURVIVAL
INNOVATION
CORE
Manfaatkan aset/produk yang ada untuk melayani
konsumen eksisting dan melakukan penetrasi agresif.

Case: Ruangguru, Netflix, GoFood, dll.

ADJACENT
Masuk ke bisnis-bisnis baru dengan memanfaatkan
produk/aset dan pasar yang terkait.

Case: Resto (Food Delivery), Hotel (Sanitized Services),


Cosmetics (Hand Sanitazer)

TRANSFORMATIONAL
Mengembangkan bisnis baru untuk pasar yangbaru
atau bahkan sebelumnya tidak ada.

Case: Mal (Rumah Sakit) 

The Rise of Stay @ Home Economy | 39


STAY @ HOME
BUSINESS TREAM MAR
NS KE
AI
IS PREMATURE P!!
M T

JUM
BUSINESS
Saat ini Stay @ Home Business adalah bisnis yang LATE
EARLY

THE CHASM
masih prematur dengan peluang yang luar biasa. MAJORITY
MAJORITY
EARLY
Dan Covid-19 mempercepat pematangannya. ADOPTER LAGGARD
INNOVATOR

Karena itu Anda harus memanfaatkan momentum ini ONLINE SCHOOL/COURSE


Source: Moore, 1991
dengan RIDING THE WAVE untuk memanfaatkan pasar

GO MAINSTREAM
yang bakal membesar.

Anda harus cepat melompat dari EARLY ADOPTER ke


MAINSTREAM MARKET.

BE THE FIRST!!!

Ingat! Be the first in the mind of consumer is the key.


BE THE FIRST!!!
The Rise of Stay @ Home Economy | 40
COVID-19
ow g WEBINAR get the
EBOOK
SERIES for every
webinar

#1 Building BRAND #5 Covid-19:


in Covid-19 Crisis the Rise of HALAL
Senin, 6 April 2020 | Pukul 15.00 | Senin, 4 Mei 2020 | Pukul 15.00 |

#2 The Rise of #6 Covid-19 KILL Everything:


STAY @ HOME Economy The FALL & the RISE
Senin, 13 April 2020 | Pukul 15.00 | Senin, 11 Mei 2020 | Pukul 15.00 |

#3
CONSUMER BEHAVIOR #7 Strategy in Covid-19:
Shiftings amid the Covid-19 SURVIVAL, RECOVERY
Senin, 20 April 2020 | Pukul 15.00 | & GROWTH
Senin, 18 Mei 2020 | Pukul 15.00 |

#4 SURVIVAL TACTICS
during Covid-19 Crisis
Senin, 27 April 2020 | Pukul 15.00 | bit.ly/inventureknowledgewebinar

More info:
0877 3411 5676

Inventure ID @inventureID @inventureknowledge www.inventureknowledge.id


Get other ebooks at:
www.inventureknowledge.id

Yuswohady
yuswohady@gmail.com
Farid Fatahillah
Faridferre@gmail.com
Gilang Brillian
gilangpopo@gmail.com

Design e-book:
C 2020 Muhammad Ikbal
www.inventure.id ikbaal23@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai