PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN
TINJAUAN PUSTAKA
1) DEFINISI
(3)
Secara garis besar mediastinum dibagi atas 4 bagian penting :
2) Klasifikasi
A. Timoma
(kutip 7)
Tabel 2. Klasifikasi histologis timoma
(kutip 7)
Tabel 3. Staging berdasarkan sistem Masaoka
SEMINOMA
NONSEMINOMA
Embrional
Koriokarsinoma
Yolk sac karsinoma
TERATOMA
Jinak (Benign)
Ganas (Malignant)
- Dengan unsur sel germinal
- Dengan unsur non-germinal
- Immature
C. Tumor Saraf
4) Gambaran Klinis
A. Anamnesis
B. Pemeriksaan Fisik
1. Foto toraks
4. Flouroskopi
5. Ekokardiografi
6. Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma
dibandingkan flouroskopidan ekokardiogram.
7. Esofagografi
2. Mediastinokopi.
Tindakan ini lebih dipilih untuk tumor yang berlokasi di
mediastinum anterior.
3. Esofagoskopi
4. Torakoskopi diagnostic
1. Pemeriksaan sitologi
Prosedur diagnostik untuk memperoleh bahan pemeriksaan
untuk pemeriksaan sitologi ialah:
a. biopsi, jarum halus (BJH atau fine needle aspiration
biopsy, FNAB), dilakukan bila ditemukan pembesaran KGB
atau tumor supervisial.
2. Pemeriksaan histologi
d. torakoskopi diagnostik
(3)
F. Pemeriksaan Laboratorium
1. Hasil pemeriksaan laboratorium rutin sering tidak
memberikan informasi yang berkaitan dengan tumor. LED
kadang meningkatkan pada limfoma dan TB mediastinum.
G. Tindakan Bedah
H. Pemeriksaan Lain
5) PENATALAKSANAAN
4.1 Timoma
A.Seminoma
B. Nonseminoma
C. Teratoma ganas
(kutip 21)
Tabel 7. Penatalaksanaan tumor sel germinal
4.3 Tumor Saraf
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
20. Hainsworth JD, Greco FA. Mediastinal germ cell neoplasms. In:
Thoraciconcology. Roth JA, Ruckdeschel JC, Weisenburrger Th.
Editors. W.B Saunderscompany. Philadelphia.1989.p. 478-89.