Anda di halaman 1dari 8

JENIS - JENIS PENGUKURAN PADA DATA - DATA

KEPERAWATAN ( DATA NOMINAL DAN ORDINAL)


Mata Kuliah Metodelogi Penelitian

DOSEN PENGAMPU :
Dr. H. Pitri Noviadi, M.KM

Disusun Oleh :
1. Miranda Sari (PO.71.20.1.19.060)
2. Msy. Nabiilah Fakhrunnisaa’ (PO.71.20.1.19.061)
3. Muliya (PO.71.20.1.19.062)
4. Muthiara Rinjany AP (PO.71.20.1.19.063)
5. Nadia Nurul Izzati (PO.71.20.1.19.064)

TINGKAT 3B

DIII KEPERAWATAN PALEMBANG


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
TAHUN 2019-2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah ini yaitu mengenai ”Jenis - Jenis Pengukuran Pada Data -
Data Keperawatan”. Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Metodelogi Penelitian. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan yang telah
memberikan tugas terhadap kami.

Kami berharap semoga makalah ini dapat membantu kita semua dalam
memahami materi tentang data nominal serta dapat bermamfaat bagi kami serta bagi
teman teman yang lain .

Palembang , 4 Oktober 2021

Penulis
Jenis - Jenis Pengukuran Pada Data - Data Keperawatan
( Data Nominal dan Data Ordinal)

A. SKALA NOMINAL
Nominal merupakan skala pengukuran yang paling sederhana. Data ditetapkan
atas dasar proses penggolongan, data bersifat membedakan. Angka-angka yang
digunakan ini hanyalah sebagai kategori dan tidak mempunyai makna dan tidak bisa
dipergunakan untuk perhitungan secara matematis. Misalnya jenis kelamin laki-laki
dan perempuan, agama, dll.

Contoh Data Nominal

Data nominal dapat diekspresikan dengan kata-kata atau angka. Tetapi


meskipun ada arti tabel numerik untuk data nominal, seperti yang telah disebutkan di
atas bahwa kita tidak dapat mengurutkan label secara bermakna atau melakukan
operasi aritmatika dengannya.

Dalam penelitian sosial, variabel nominal sering kali mencakup jenis kelamin,


etnis, preferensi politik, atau nomor identitas siswa.

Adapun untuk contoh variabel dalam data nominal, misalnya:

No Variabel Kategori

1 Kode Pos  60111


 62362
 69493
2 Preferensi politik  Republik
 Demokrat
 Independen

3 Status Pekerjaan  Bekerja


 Pengangguran

4 Genre sastra  Komedi


 Drama
 Sindiran/Satire
 Epik
 Tragedi

5 Genre film  Action


 Misteri
 Animasi
 Musikal
 Komedi
 Thriller
6 Merek smarphone yang  Apple
disukai  Samsung
 OnePlus

Contoh Skala Nominal Sebenarnya :

Suku daerah : Suku Bugis, Suku Jawa, dan Suku Madura 

Kepercayaan yang di anut : Islam, Kristen, Hindu, Budha dan Katholik 

Jenis kulit : Kulit Hitam, Kulit sawo matang, kulit putih dan kulit kuning. 

Jenis kelamin : Jenis Laki-laki, Jenis perempuan 

Jenis Pekerjaan : Wiraswasta, PNS, tenaga lepas, konten creator

Status perkawinan : Kawin atau tidak kawin 

Dsb. 

Contoh Skala Nominal Tidak Sebenarnya :

kelulusan : Lulus, tidak lulus, naik kelas, tinggal kelas 

Tahun Produksi Kendaraan : 2010, 2011, 2012, 2013 dsb 

Ijazah terakhir : SD, SMP, SMA, S1, S2 atau S3. 

Ciri Data Nominal:

 Posisi data setara. Dalam contoh tersebut, pegawai negeri tidak


lebihtinggi/lebih rendah dari pegawai swasta.
 Tidak bisa dilakukan operasi matematika (X, +, - atau : ). Contoh, tidak
mungkin3- 2=1 (Wiraswasta dikurangi pegawai swasta=pegawainegeri)
 Data jenis kelamin pada sampel penelitian Departemen Pendidikan, data
siswa dikategorikan menjadi ’laki-laki’ yang diwaliki angka 1 dan
’perempuan’ yang diwakili angka 2. Konsekuensi dari data nominal
adalah tidak mungkin seseorang memiliki dua kategori sekaligus dan
angka yang digunakan di sini hanya sebagai kode/simbol saja sehingga
tidak dapat dilakukan operasi matematika.

 Mengelompokan eskul disuatu SMA dari bidang olahraga, data eskul


dikategorikan menjadi “basket” yang diwakili dengan huruf A,
kemudian“footsal” diwakili dengan huruf B dan “bolavoli” diwakili oleh
hurufC.

 Pengelompokan rumah-rumah dalam suatu perumahan, misal dari sebelah


“utara” komplek A, “barat” adalah komplek B, “selatan” adalah C dan arah
“timur” adlah komplek D.

 Sebuah gedung bioskop, para penonton diberikan no kursi duduk yang


berbeda agar tidak terjadi perebutan kursi.

 Dalam salah pesantren antara santriwan dan santriwati asramanya


dipisahkan dengan diberisimbol untuk santriwan A2 sedangkan untuk
santriwati adalah B2.

B. SKALA ORDINAL

Data yang disusun atas dasar jenjang dalam atribut tertentu. Skala ini
didasarkan pada ranking. Skala pengukuran ordinal ini digunakan dalam menentukan
ranking suatu kelompok tertentu. Dalam ranking ini hanya dipertimbangkan urutan
obyek dari hasil yang paling besar sampai yang paling kecil atau dari yang paling
tinggi hingga paling rendah. Misalnya dalam pengetahuan klien tentang covid-19
(1=kurang, 2= cukup, 3= baik). Untuk mempermudah dalam mengkategori peringkat
dalam penelitian biasanya dituliskan dalam presentasi

Contoh Data Ordinal


Dalam penelitian ilmiah sosial berupa variabel ordinal sering kali menyertakan
penilaian tentang opini atau persepsi, atau bisa juga berupa faktor demografis yang
dikategorikan ke dalam tingkatan (seperti status sosial atau pendapatan).

Adapun untuk contoh-contoh data ordinal, misalnya:

No Variabel Kategori

1 Kemampuan berbahasa 1. Rendah (Pemula)


inggris 2. Menengah
3. Fasih

2 Tingkat kesepakatan 1. Sangat tidak setuju


2. Tidak setuju
3. Setuju
4. Sangat setuju

3 Tingkat pendapatan 1. Penghasilan


tingkat rendah
2. Pendapatan tingkat
menengah
3. Penghasilan
tingkat atas

4 Tingkat Pendidikan 1. Sekolah dasar


2. SMP
3. SMA
4. Sarjana
5. Master
6. Doktor

5 Dalam tiga bulan terakhir, 1. Tidak ada


berapa kali Anda membeli 2. 1-4 kali
bahan makanan secara 3. 5-9 kali
online?
4. 10-14 kali
5. 15 kali atau lebih

6 Menurut Anda, seberapa 1. Tidak penting


penting mengurangi jejak 2. Agak penting
karbon Anda? 3. Penting
4. Cukup penting
5. Sangat penting

Anda mungkin juga menyukai