Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
“Makalah Analisis Kasus Keperawatan Gerontik SPMSQ (Short Portable Mental
Status Questionnaire)”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih kurang


sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
berguna dan bermanfaat bagi semuanya.

24 September 2019

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional mempunyai
kesempatan paling besar untuk memberikan pelayanan/asuhan keperawatan
yang komprehensif dengan membantu klien memenuhi kebutuhan dasar yang
holistik, salah satunya dalam pemenuhan kebutuhan keselamatan dan
keamanan. Keperawatan gerontik secara holistik menggabungkan aspek
pengetahuan dan ketrampilan dari berbagai macam disiplin ilmu dalam
mempertahankan kondisi kesehatan fisik, mental, sosial, dan spiritual lansia.
Hal ini diupayakan untuk memfasilitasi lansia ke arah perkembangan
kesehatan yang lebih optimum, dengan pendekatan pada pemulihan kesehatan,
memaksimalkan kualitas hidup lansia baik dalam kondisi sehat, sakit maupun
kelemahan serta memberikan rasa aman, nyaman, terutama dalam menghadapi
kematian.
Keperawatan gerontik secara holistik menggabungkan aspek pengetahuan
dan ketrampilan dari berbagai macam disiplin ilmu dalam mempertahankan
kondisi kesehatan fisik, mental, sosial, dan spiritual lansia. Hal ini diupayakan
untuk memfasilitasi lansia ke arah perkembangan kesehatan yang lebih
optimum, dengan pendekatan pada pemulihan kesehatan, memaksimalkan
kualitas hidup lansia baik dalam kondisi sehat, sakit maupun kelemahan serta
memberikan rasa aman, nyaman, terutama dalam menghadapi kematian.Hal
yang pertama perawat lakukan dalam memberikan asuhan keperawatan pada
lansia adalah pengkajian. Menurut Potter & Perry, (2005), pengkajian
keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi dan
komunikasi data tentang klien. Proses keperawatan ini mencakup dua langkah
yaitu pengumpulan data dari sumber primer (kliaen) dan sumber skunder
(keluarga, tenaga kesehatan), dan analisis data sebagai dasar untuk diagnosa
keperawatan.
Pada lansia terjadi penurunan fungsi tubuh, hal ini akan ditunjukkan
dengan berbedanya respon lansia terhadap stimulus yang diterima. Pada
Keperawatan Lansia, dilakukan beberapa pemeriksaan yang membutuhkan
keterampilan khusus. Pengkajian itu meliputi pengkajian fungsional, kognitif,
afektif, dan social.
Perawat Gerontik wajib menguasai pengkajian Short Portable Mental
Status Questionnaire (SPMSQ) mengingat bahwa proses tersebut akan
membantu dalam menjaga kualitas hidup lansia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan SPMSQ?
2. Apakah tujuan dan manfaat dari SPMSQ?
3. Bagaimana cara kerja dari SPMSQ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu definisi dari SPMSQ.
2. Dapat memahami tujuan serta manfaat dari SPMSQ.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari SPMSQ.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.2 Definisi SPMSQ


Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ) adalah salah
satu alat pengkajian yang baku untuk mengevaluasi semua aspek kognitif
pada lansia. Alat ini memberikan skor numeric yang data dipantai dari
waktu ke waktu untuk membuat pengenalan dini perubahan yang samar.
Namun agar dapat bermanfaat alat tersebut harus digunakan dengan benar
secara berkelanjutan.

2.3 Tujuan SPMSQ


Pengkajian yang akurat mampu mencegah berbagai konsekuensi
yang berlebih dari kemunduran kognitif sebagai proses fisiologis dengan
adanya penuaan. Untuk mendapatkan hal tersebut maka, perawat
diharapkan mampu menggunakan berbagai pendekatan yang sistematis
dan meluangkan banyak waktu untuk berespons. Hal ynag perlu
diperhatikan dalam pengkajian ini adalah perbedaan budaya, tingkat
pendidikan, kemampuan berpikir pemahaman terhadap situasi sekarang.

2.4 Manfaat Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)


Manfaat dari pengkajian Short Mental StatusQuestionnaire
(SPMSQ) adalah untuk menilai fungsi intelektual maupun mental dari
lansia sehingga dapat diketahui ada atau tidaknya defisit otak organik
pada pasien lansia
.
2.5 Cara Kerja
1. Tanyakan kepada subyek (Lansia) pertanyaan 1 sampai 10 pada tabel
diatas dan catat semua jawabannya. Semua jawaban dianggap benar jika
diberikan oleh subyek tanpa menggunakan alat bantu (kalender,
kalkulator).
2. Pertanyaan 1 dianggap benar hanya jika tanggal, bulan dan tahunnya
tepat.
3. Pertanyaan 2 merupakan penjelasan sendiri.
4. Pertanyaan 3 dianggap benar jika deskripsi tentang lokasinya benar (nama
kota, Negara, institusi).
5. Pertanyaan 4 dianggap benar jika nonor telepon dapat doverifikasi atau
pasien dapat mengulang angka yang sama pad jawaban dari pertanyaan
dan apabila pasien tidak mempunyai telepon dapat ditanyakan alamat.
6. Pertanyaan 5 dianggap benar jika pertanyaan usia sesuai dengan tanggal
lahir.
7. Pertanyaan 6 dianggap benar jika bulan, tanggal, dantahunnya diberikan
dengan benar.
8. Pertanyaan 7 hanya membutuhkan nama belakang presiden.
9. Pertanyaan 8 hanya membutuhkan nama belakang presiden sebelumya.
10. Pertanyaan 9 dianggap benar jika subyek memberikan nama pertama
wanita ditambah nama belakang subyek.
11. Pertanyaan 10 dianggap benar jika serangkaian angka tersebut disebutkan
dengan benar. Kesalahan dalam rangkaian tersebut atau ketidakmauan
untuk berusaha dianggap benar.

Contoh :
Nama Klien : Tanggal :

Jenis Kelamin : Umur : tahun

Agama : Suku :

Alamat :

Pewawancara :

Skor
No Pertanyaan Jawaban
+ -
1 Tanggal berapa hari ini?
2 Hari apa sekarang ini?
3 Apa nama tempat ini?
4a Berapa nomor telepon anda?
Dimana alamat anda? (ditanyakan hanya
4b
jika pasien tidak mempunyai telepon)
5 Berapa umur anda?
6 Keapananda dilahirkan?
7 Siapa presiden Indonesia sekarang?
8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya?
9 Siapa nama kecil ibu anda>
Kurangi angka 20 denganangka 3 berturut-
10
tururt 3 kebawah atau menurun!
Jumlah Kesalahan Total

Keterangan :
1. Kesalahan 0 -2 : Fungsi Inteletual Utuh
2. Kesalahan 3-4 : Kerusakan Inteletual Ringan
3. Kesalahan 5-7 : Kerusakan Inteletual Sedang
4. Kesalahan 8-10 : Kerusakan Intelektual Berat

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Bisa dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan bila subyek hanya
berpendidikan sekolah dasar.
2. Bisa dimaklumi bila kurang dari satu kesalahan bila subyek
mempunyai pendidikan di atas sekolah menengah atas.
3. Bisa dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan untuk subyek kulit
hitam, dengan menggunakan kriteria pendidikan yang sama, untuk
menyesuaikan dengan perbedaan bahasa budaya.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Short Portable Mental Status Questionnaire adalah salah satu alat
pengkajian yang baku untuk mengevaluasi semua aspk kognitif pada lansia.
Hasil pengkajian dari kasus diatas adalah jumlah jawaban benar adalah 4,dan
jawaban salah sebanyak 6 dan klien dikategorikan dalam kerusakan intelektual
sedang.

3.2 Saran
Dengan tersusunnya makalah ini diharapkan kompetensi dari perawat
sendiri dalam melakukan pengkajian dan asuhan keperawatan pada lansia
lebih baik lagi. Dan semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah ilmu
bagi perawat dan mahasiswa sendiri dalam menangani klien lansia.

Anda mungkin juga menyukai