Anda di halaman 1dari 63

PEMBINAAN KSM MTs

IPA (BIOLOGI) Part 1

Saifullah Hidayat
Teori Asal Usul Makhluk Hidup
1. Teori Abiogenesis (generatio spontanea)
Teori yang menyatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari benda mati. Ikan dari lumpur,
cacing dari tanah. Penganut dari abiogenesis
adalah ilmuwan-ilmuwan di masa lampau seperti
Aristoteles (384-322 SM) yang kemudian, Antony
an Leuwenhoek, seorang Belanda, pada tahun 1677
ikut mendukungnya. Antony memerlihatkan,
melalui mikroskopnya, bahwa makhluk renik
berasal dari jerami yang direndam. Lalu, pada abad
ke-19, teori ini disanggah
2. Teori Biogenesis
• Teori biogenesis adalah teori asal usul
kehidupan yang menyatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup
lain. Adapun para ilmuwan yang
mengemukakan teori ini Francesco Redi,
Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
Mereka melakukan pengamatan tersendiri
yang lebih terencana dan terstruktur.
• Muncul teori baru dengan 3 isi sebagai
berikut:
1) Omne vivum ex ovo: Semua makhluk hidup
berasal dari telur
2) Omne ovum ex vivo: Semua telur berasal
dari makhluk hidup
3) Omne vivum ex vivo: Semua makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup.
Asal usul kehidupan dimulai dari
penciptaan alam oleh Allah SWT
Prosesnya disebutkan dalam Surat An-
Naziat 27 - 33
Surat Al-Infithar ayat 7
Sumber : Ruang Guru
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
PELESTARIAN LINGKUNGAN
• Ancaman keseimbangan ekosistem
disebabkan karena adanya kelangkaan
hewan dan tumbuhan akibat 3 faktor berikut
ini:
1. tingkat reproduksi yang rendah
2. bencana alam
3. aktivitas manusia yang merugikan
lingkungan.
• Ada 3 cara yang bisa dilakukan untuk melestarikan Ekosistem,
yaitu
1. menyosialisasikan tentang hewan dan tumbuhan langka
2. rehabilitasi lahan kritis
3. melakukan pelestarian keanekaragaman hayati secara in
situ dan ex situ.

Sumber : Ruang Guru


A nat omi & Mo r f o l o g i Tu m b u h a n

Sistem jaringan pada tumbuhan


tinggi :
1. Jaringan pelindung
Epidermis : melindungi
permukaan daun, batang dan
akar.
2. Sistem jaringan dasar
Terdiri atas jaringan
parenkim (penyusun
utama), kolenkim dan
sklerenkim.
3. Sistem jaringan pembuluh
Meliputi xilem dan floem.
A nat omi & M o r f o l o g i Tu m b u h a n

1. Jaringan dasar parenkim


Menyusun sebagian besar
tubuh tumbuhan. Selnya
hidup,
um
umnya berbentuk poligonal
& berdinding tipis.

Fungsi :
1. Tempat menyimpan
cadangan makanan.
2. Tempat terjadinya proses
fotosintesis dan respirasi.
A nat omi & Mo r f o l o g i Tu m b u h a n
2. Jaringan penguat kolenkim &
sklerenkim
Kolenkim : jaringan penguat pada organ
yang masih muda & tumbuhan herba. Sel
hidup, berbentuk panjang, dinding sel lebih
tebal dari dinding sel parenkim.
Sklerenkim: jaringan penguat dengan
dinding sel berlignin meliputi serat
(bentuk sel panjang) dan sklereid(bentuk
sel isodiameter/membulat) .
A nat omi & Mo r f o l o g i Tu m b u h a n

3. Sistem Jaringan Pembuluh Xilem


Sebagai penyalur air :
Jaringan kompleks terdiri atas
beberapa jaringan :
 Unsur trakea (unsur utama) dapat
berupa trakea dan trakeid
(angiosperma) atau hanya trakeid
(gimnosperma).
 Jaringan parenkima.
 Serat.
A nat omi & Mo r f o l o g i Tu m b u h a n
4. Sistem Jaringan Pembuluh Floem
Sebagai penyalur hasil
fotosintesis, Jaringan
kompleks terdiri atas :
 Unsur tapis (unsur utama) dapat
berupa
pembuluh tapis (angiosperma)
atau sel
tapis (gymnosperma).
 Sel pengiring
(angiosperma) atau sel
albumin (gimnosperma).
 Jaringan parenkim.
 Serat.
A nat omi & Mo r f o l o g i Tu m b u h a n

5. Jaringan Epidermis
•Sebagai pelindung tubuh tumbuhan
dari gangguan mekanik, patogen,
atau kehilangan air.
•Sebagai sekresi getah. Pada beberapa
tumbuhan insektivora, yaitu tumbuhan
pemakan serangga. Misalnya, kantong
semar.
•Membatasi penguapan pada tumbuhan.
Fungsi ini dilakukan oleh stomata dan
trikomata yang menjadi salah satu bagian
dari jaringan epidermis.
A nat omi & Mo r f o l o g i Tu m b u h a n
Akar
• Mengokohkan tegaknya
tumbuhan
• Menyerap air dan garam
mineral serta
Mengalirkannya ke batang
dan daun
• Menyimpan cadangan
makanan
• Susunan anatomis akar
dikotil maupun monokotil
adalah : Epidermis, kortek,
endodermis, silinder pusat
(STELE)
Akar
Epidermis
• Selapis sel, rapat, tidak ada ruang antar sel
• Ada yg mengalami modifikasi membentuk bulu-bulu akar
• Berfungsi menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah

Korteks
• Terdiri atas beberapa lapis sel yang berdinding tipis, tidak rapat,
terdapat ruang antar sel untuk pertukaran gas

Endodermis
• Merupakan batas terdapat lapisan korteks
• Mengalami penebalan dari lignin dan suberin
• Air dan garam mineral masuk ke dalam silinder pusat melalui sel
peresap yaitu endodermis yang tidak mengalami penebalan pada
dindingnya atau melalui plasmodesmata
Akar
Silinder Pusat
• Bagian sebelah dalam endodermis
• Batas luar silinder pusat terdiri dari jaringan perisikel yang
berhadapan dengan berkas xilem yang bersifat meristem
sehingga mampu membentuk akar cabang
• Perisikel disebut juga perikambium
• Bagian dalam perisikel terdiri dari jaringan pengangkut
dan jaringan pembuluh pengangkut
• Xilem dan floem pada silinder pusat letaknya teratur bergantian
menurut arah jari- jari (radial)
• Pertumbuhan kambium ke arah dalam membentuk xilem dan ke
arah luar membentuk floem, bentuk bintang lambat laun hilang
dan berubah menjadi bulat
A K A R
B A T A N G
• Struktur Anatomi
Batang
• Epidermis: berkutikula &
terdapat stomata.
• Sistem jaringan dasar :
korteks (jar.
Parenkim, kolenkim,
sklerenkim) & empulur (jar.
parenkim).
• Sistem jaringan pembuluh
: xilem & floem dalam
• berkas
• tersusun melingkar
(dikotil) atau
tersebar (monokotil).
B A T A N G
D A U N
B U N G A
B U A H

BUAH BUAH BUAH BUAH


TUNGGAL AGREGAT MAJEMUK SEMU
B U A H
• Berdasarkan perkembangannya:
a. Buah Tunggal
* dibentuk oleh 1 bakal buah
* co: buah mangga
b. Buah Agregat
* dibentuk oleh banyak bakal buah dari 1
bunga
* co: buah sirsak, buah arbei, buah srikaya
c. Buah Majemuk/ganda
*dibentuk oleh banyak bakal buah dari
banyak bunga
* co: buah nenas, buah keluwih, buah nangka

Anda mungkin juga menyukai