Anda di halaman 1dari 44

JARINGAN TUMBUHAN

Created by Indana Zulfa


01 02
Jaringan Meristem Jaringan Epidermis

03
Jaringan Pengangkut

04 05
Jaringan Penyokong Jaringan Sekretori

06
Jaringan gabus
Jaringan Meristem
1. Jaringan meristem atau jaringan embrional adalah jaringan yang sel-
selnya aktif membelah diri secara mitosis.
2. Jaringan meristem memiliki sifat-sifat, sebagai berikut.
 Disusun oleh sel-sel muda yang aktif membelah dalam fase
pertumbuhan dan perkembangan.
 Tidak memiliki ruang antarsel (susunan sel rapat).
 Sel-sel berbentuk bulat, lonjong, poligonal, kuboid atau prismatik, dan
memiliki dinding sel yang tipis
 Di dalam sel mengandung banyak protoplasma.
 Sel memiliki satu atau dua inti sel (nukleus) yang besar.
 Vakuola sel sangat kecil atau tidak ada sama sekali
Jenis Jaringan Meristem
● Asal terbentuknya : ● Berdasarkan
1. Promeristem, telah ada sejak letaknya/posisinya :
fase embrional 1. Apikal  Ujung akar dan batang
2. Meristem primer, 2. Lateral  sejajar permukaan
menyebabkan pertumbuhan akar atau batang
primer (bertambah tinggi) 3. Interkalar  antara jaringan
3. Meristem sekunder, dewasa/ jaringan berdiferensiasi
menyebabkan pertumbuhan (memperpanjang ruas/buku
sekunder (memperbesar pada tumbuhan)
batang)
Jaringan Permanen
Jaringan permanen adalah jaringan yang berasal dari pembelahan sel-sel
meristem primer maupun sekunder, yang telah berdiferensiasi atau
mengalami perubahan bentuk sesuai dengan fungsinya
1. Jaringan Epidermis
 Berfungsi sebagai pelindung
 Ciri / karakteristik :
1. Umumnya terdiri atas satu lapis sel.
2. Memiliki sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel.
3. Bentuk sel bervariasi.
4. Sel-sel memiliki banyak vakuola dan protoplas yang dapat menyimpan
berbagai hasil metabolisme.
5. Ketebalan dinding sel epidermis berbeda-beda.
6. Dinding sel epidermis ada yang mengandung lignin, kutikula, dan pektin.
7. Sel-sel inisial epidermis sebagian dapat berkembang dan bermodifikasi
menjadi alat-alat tambahan lain yang disebut derivat epidermis
Modifikasi Jaringan Epidermis

Sumber : www.flickr.com
Stomata (mulut daun)
Modifikasi
Jaringan
Epidermis

Trikoma Sumber : en.wikipedia.org


Modifikasi Jaringan Epidermis
Trikoma nonglanduler

Trikoma glanduler

Sumber : ru.wikipedia.org
Modifikasi Jaringan Epidermis

Emergensia/duri palsu
Sumber : id.wikipedia.org
Modifikasi Jaringan Epidermis
Sel kipas (bulliform)

Spina
Sumber : commons.wikimedia.org
Modifikasi Jaringan Epidermis

Litokis
Sumber : eu.wikipedia.org
Sel kersik
Modifikasi
Jaringan
Epidermis

Velamen

Sumber : nl.wikipedia.org
2. Jaringan Parenkim ( dasar)
 Jaringan ini bertanggung jawab terhadap segala proses fisiologis.
 Ciri-ciri jaringan parenkim adalah sebagai berikut.
1. Sel hidup, berukuran besar, pada umumnya berdinding primer tipis
dan berbentuk polihedron.
2. Memiliki inti sel dan banyak vakuola.
3. Memiliki ruang antarsel (RAS) sehingga letak sel tidak rapat.
4. Bersifat meristematik karena sel-selnya dapat membelah diri bahkan
ketika dewasa sehingga berperan penting dalam regenerasi.
Jenis jaringan parenkim
• Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim
• Berdasarkan bentuknya, jaringan
dapat dibedakan menjadi 6 macam.
parenkim dapat dibedakan menjadi empat
a. Parenkim asimilasi
macam.
b. Parenkim penimbun
a. Parenkim palisade (parenkim tiang)
c. Parenkim air  pada tumbuhan Xerofit
b. Parenkim bunga karang (spons)
d. Parenkim udara (aerenkim)
c. Parenkim bintang (aktinenkim)
e. Parenkim pengangkut
d. Parenkim lipatan
f. Parenkim penutup luka
3. Jaringan Penyokong/penguat
• Jaringan penyokong adalah jaringan yang menunjang bentuk tubuh
tumbuhan.
• Jaringan penyokong berfungsi untuk:
1. Menegakkan batang dan menguatkan daun,
2. Melindungi tumbuhan dari gangguan mekanis.
3. Melindungi embrio di dalam biji,
4. Melindungi jaringan pengangkut (vaskuler),
5. Memperkuat jaringan aerenkim (parenkim penyimpan udara).

• Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dapat dibedakan


menjadi dua macam, yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim.
a. Kolenkim
• Jaringan kolenkim memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Tersusun dari sel-sel yang hidup.
2. Ukuran dan bentuk sel beragam, ada yang berbentuk
prisma pendek atau panjang seperti serat dengan ujung
meruncing.
3. Penebalan dinding sel tidak teratur.
4. Isi sel dapat mengandung kloroplas dan tanin
5. Penebalan oleh selulosa
b. Skelerenkim ● Jaringan sklerenkim
• Jaringan sklerenkim merupakan jaringan dikelompokkan menjadi 2 jenis,
penguat pada organ tumbuhan yang sudah yaitu serabut (kulit buah pear)
berhenti melakukan pertumbuhan dan dan sklereid/sel batu
perkembangan. (tempurung kelapa)
• Ciri-ciri jaringan sklerenkim, yaitu:
1. Sel-selnya memiliki dinding sekunder yang
tebal
2. Biasanya mengandung zat lignin,
3. Bersifat kenyal,
4. Tidak mengandung protoplas karena sel-
selnya telah mati.
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan pada tumbuhan tingkat tinggi yang berfungsi
mengangkut air dan garam-garam mineral, serta zat makanan hasil fotosintesis.
Jaringan pengangkut pada tumbuhan adalah xilem dan floem.

Xilem
• Komponen-komponen
• Berfungsi mengangkut air dan garam- pembentuk xilem, yaitu:
garam mineral dari akar menuju ke 1. Unsur trakeal tersusun
daun. dari dua macam sel, yaitu
• Sel-selnya telah mati, berdinding trakeid dan trakea
tebal, dan mengandung zat lignin. (pembuluh).
2. Serat xilem,
3. Parenkim xilem
Floem
• Komponen-komponen
pembentuk floem, yaitu:
1. Unsur tapis,
• Floem berfungsi mengangkut dan
2. Sel pengiring (sel tetangga),
mendistribusikan zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian 3. Serat floem,
tumbuhan. 4. Parenkim floem
• Floem tersusun dari sel-sel yang hidup dan 5. Sel albumin
mati.
Tipe-tipe berkas pengangkut

Sumber : commons.wikimedia.org
5. Jaringan Sekretori
• Jaringan sekretori merupakan sekumpulan 3. Sel-sel lendir merupakan sel
sel yang berfungsi menghasilkan suatu zat. hidup, inti sel berbentuk seperti
• Pada tumbuhan terdapat beberapa macam benang, dan memiliki lendir yang
jaringan sekretori, antara lain: dihasilkan oleh dinding sel.
1. Saluran getah merupakan kumpulan sel 4. Sel-sel penyamak, berada dalam
yang berisi cairan lateks yang kelompok atau sel tunggal, dan
mengandung garam dan asam-asam menghasilkan zat penyamak.
organik.
5. Sel-sel mirosin merupakan sel-
2. Sel-sel resin dan minyak merupakan sel-
sel yang berbentuk seperti bulu-
sel yang mengandung resin, damar,
serta minyak eteris. bulu dan berisi senyawa protein
mirosin.
Sumber : commons.wikimedia.org
6. Jaringan Gabus
Ciri :
1. Terdapat pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae
2. Fungsi utamanya adalah sebagai pelindung tubuh dari kehilangan air
3. Mempunyai sifat lebih kuat daripada epidermis
4. Terdapat di bagian tepi alat-alat tumbuhan.
5. Dibentuk oleh kambium gabus yang disebut felogen
6. Sel-sel gabus mengandung suberin dan kutin.
7. Ruang antarselnya tidak ada, sehingga sukar ditembus air dan gas
Struktur jaringan gabus
1. Eksodermis  Jaringan ini terletak di luar dan mengandung
suberin pengganti epidermis.
2. Endodermis  pada endodermis muda berisi selulosa dan
bersifat elastis, sedangkan endodermis yang sudah tua atau
dewasa mengandung suberin serta kutin yang disebut titik atau
pita kaspari
3. Peridermis
 Felogen (kambium gabus)
 Felem (aktivitas felogen ke arah luar)
 Feloderm (aktivitas feloge ke arah dalam)
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Akar
• Secara umum, akar terdiri atas • Epidermis akar disebut juga
tudung akar, epidermis, epiblem atau lapisan pilifer.
korteks, endodermis, dan stele. Epidermis terdiri atas sel-sel yang
• Tudung akar terdapat pada ujung berdinding tipis dan tidak
akar, berfungsi melindungi mengandung kutikula. Epidermis
promeristem dan membantu pada akar yang sudah dewasa
penetrasi akar yang tumbuh ke akan mengalami
dalam tanah. Tudung akar kerusakan,fungsinya digantikan
tersusun dari sel-sel parenkim oleh eksodermis (lapisan terluar
yang hidup dan terkadang korteks).
mengandung pati.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Akar
• Korteks tersusun dari sel-sel • Endodermis akar terdiri atas satu
parenkim yang kadang kala lapis sel yang struktur dan
mengandung karbohidrat atau fungsinya berbeda dengan sel-sel
kristal. Dinding sel pada lapisan di sekitarnya. Dinding sel
terluar korteks mengalami endodermis akar dapat mengalami
penebalan oleh zat suberin dan penebalan berbentuk titik-titik/pita
berdiferensiasi menjadi Caspary atau berbentuk seperti
eksodermis. Sementara itu, huruf U oleh zat suberin, kutin,
lapisan terdalam korteks lignin, atau selulosa. Namun, di
berdiferensiasi menjadi antara sel-sel ada yang tidak
endodermis. mengalami penebalan, yang
disebut sel peresap.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Akar
• Stele akar
merupakan bagian
tengah dari akar
yang terletak di
sebelah dalam
endodermis.
Stele terdiri atas
perisikel, berkas
pembuluh, dan
parenkim.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Batang
• Batang memiliki tiga bagian • Epidermis batang terdiri atas
pokok, yaitu epidermis dan satu lapis sel-sel yang tersusun
korteks, dan modifikasi stele rapat tanpa ruang antarsel.
(silinder pusat). Pada Dinding sel bagian luar
tumbuhan dikotil, bagian-bagian mengalami penebalan dari zat
tersebut tampak jelas. Namun, kutin. Epidermis batang memiliki
pada tumbuhan monokotil batas berbagai macam modifikasi,
antara korteks dan stele kurang yaitu stomata, trikoma, sel silika,
jelas. dan sel gabus. Stomata kelak
akan berkembang menjadi
lentisel yang berfungsi untuk
pertukaran gas dan penguapan.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Batang

• Korteks tersusun dari


parenkim, kolenkim,
sklerenkim yang berupa
serabut dan sklereid, serta
idioblas (sel-sel yang bentuk
dan fungsinya berbeda dengan
sel-sel di sekitarnya). Bagian
korteks yang paling dalam
disebut floetherna. Pada
batang dikotil muda lapisan
floetherna berisi zat tepung
yang disebut sarung tepung.
• Stele terletak di sebelah dalam
endodermis. Stele terdiri atas
perikambium (perisikel),
parenkim, berkas
pengangkut, dan empulur
(pith). Empulur merupakan
bagian terdalam dari batang
tumbuhan berpembuluh, yang
memiliki karakteristik
parenkim. Jaringan empulur
muda berwarna putih atau
cokelat pucat, dan menjadi
gelap jika sudah tua.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Daun
• Secara umum daun tersusun • Epidermis daun terdapat di
dari jaringan pelindung permukaan atas dan bawah,
(epidermis dan biasanya terdiri atas selapis
modifikasinya), jaringan sel, tetapi ada pula yang terdiri
dasar (mesofil), jaringan atas beberapa lapis sel
pengangkut, jaringan (epidermis ganda).
penguat, dan jaringan
sekretori.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Daun
• Jaringan pengangkut pada daun berupa • Jaringan penguat daun berupa kolenkim dan
tulang daun. Tulang daun pada tumbuhan sklerenkim. Kolenkim terdapat di dekat
dikotil terdiri atas satu tulang utama yang tulang daun yang besar di bagian sisi dalam
bercabang-cabang membentuk jala, lapisan epidermis dan tepi daun tumbuhan
sedangkan tulang daun tumbuhan monokotil dikotil. Serat sklerenkim banyak ditemukan
berderet sejajar sumbu daun dan pada berkas pengangkut tumbuhan
dihubungkan oleh berkas pengangkut kecil. monokotil. Epidermis yang sel-selnya rapat
dan memiliki lapisan kutikula juga
merupakan jaringan penguat daun.
• Jaringan sekretori dapat berupa kelenjar, sel resin, sel tanin, atau sel
mirosin. Kelenjar dapat ditemukan pada daun-daun lebar berupa
massa sel-sel parenkim yang padat di ujung berkas pembuluh.

monokotil
dikotil
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Bunga
• Bunga merupakan alat reproduksi • Secara anatomi daun kelopak dan
seksual pada tumbuhan. Bunga daun mahkota mempunyai
sempurna adalah bunga yang struktur yang sama, yaitu memiliki
memiliki putik dan benang sari epidermis atas dan bawah,
(alat reproduksi). Bunga lengkap parenkim dasar (mesofil), berkas
adalah bunga yang memiliki alat pembuluh, dan sel-sel idioblas
reproduksi dan perhiasan bunga, (saluran getah). Daun kelopak
seperti kelopak dan mahkota. tersusun dari sel-sel yang
berklorofil dan mesofil yang tidak
berdiferensiasi menjadi jaringan
tiang atau jaringan spons. Sel
epidermis daun kelopak dilapisi
zat kutin serta memiliki stomata
dan trikoma.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Bunga

• Benang sari (stamen) terdiri


atas tangkai sari (filamen) dan
kepala sari (antera). Benang
sari memiliki empat ruangan
yang berisi serbuk sari (polen).
Ruang serbuk sari disebut
mikrosporangium karena
menghasilkan mikrospora.
Mikrospora akan tumbuh
menjadi buluh dan
menghasilkan gamet jantan
(sel sperma).
• Putik biasanya mengalami
diferensiasi menjadi tiga bagian,
yaitu bagian basal yang
menggelembung (ovarium atau
bakal buah), bagian yang
memanjang (tangkai putik atau
stilus), dan bagian ujung putik
(kepala putik atau stigma). Di
dalam ovarium terdapat satu
atau lebih ovul (bakal biji). Pada
ovul terdapat kandung lembaga
(megasporangium) yang akan
menghasilkan gamet betina
(ovum).
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Buah
• Buah merupakan perkembangan lebih
lanjut dari bakal buah. Berdasarkan
sifat dinding buah (perikarpium), buah
dapat dibedakan menjadi tiga macam,

Sumber : www.wikiwand.com
yaitu buah kering pecah (misalnya
famili Fabaceae, kedelai), buah
kering tidak pecah (misalnya padi,
dan jagung), dan buah berdaging
(misalnya buah persik atau peach,
jeruk, dan mentimun). Perikarpium
tumbuh dari dinding ovarium.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Biji

Biji merupakan perkembangan lebih lanjut dari bakal biji. Kulit biji
(testa) merupakan diferensiasi dari integumen, yang berfungsi untuk
melindungi embrio daan endosperma yang berada di dalamnya.
Struktur kulit biji bervariasi, biasanya terdiri atas jaringan epidermis,
jaringan makrosklereid dan osteosklereid, sel-sel parenkim, sel kristal,
serta sel berpigmen.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai