Oleh:
YANTO
1703011
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
YANTO
(1703011)
Menyetujui :
Pembimbing
NIDN : 0416087402
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Industri
Institut Teknologi Garut
Penulis,
YANTO
1703011
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberepa jenis sayuran yang sering mengalami naik turun harga jual antara
lain cabai, kentang, kol, kacang, tomat, dan wortel. Ketika harga jual mahal,
otomatis memberikan keuntungan yang sangat besar, sebaliknya ketika kodisi
harga murah petani akan rugi, maka kondisi ini harus berubah menjadi harus
untung dan tidak harus rugi, harus tidak untung dan tidak rugi diatur menggunkan
metode tanan yang terencana dengan penjadwalan yang tepat.
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat dirasakan maaftnya oleh semua
pihak diantaranya adalah sebagaiberikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian
serta sistematika penyusunan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menjelaskan mengenai teori – teori yang berhubungan
dengan penelitian yang dilakukan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini membahas kesimpulan dan saran, kesimpulan
penelitian yang dilakukan dan saran untuk perusahaan ataupun
penelitian kedepannya, dengan memperhatikan poin-poin
pembahasan sehingga dapat menyimpulkan kajian – kajian teori
yang di dapat.
Bab II
Landasan Teori
2.1 Teknik Industri
2.2 Optimasi
1. Tujuan
Tujuan bisa berbentuk maksimisasi atau minimisasi. Bentuk maksimisasi
digunakan jika tujuan pengoptimalan berhubungan dengan keuntungan,
penerimaan, dan sejenisnya. Bentuk minimisasi akan dipilih jika tujuan
pengoptimalan berhubungan dengan biaya, waktu, jarak, dan sejenisnya.
Penentuan tujuan harus memperhatikan apa yang diminimumkan atau
maksimumkan.
2. Alternatif Keputusan
Pengambilan keputusan dihadapkan pada beberapa pilihan untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Alternatif keputusan yang tersedia tentunya alternatif
yang menggunakan sumberdaya terbatas yang dimiliki pengambil keputusan.
Alternatif keputusan merupakan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan.
3. Sumberdaya yang dibatasi
Sumberdaya merupakan pengorbanan yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Ketersediaan sumberdaya ini terbatas. Keterlibatan
ini yang mengakibatkan dibutuhkanya proses optimalisasi. (Rodrigo, 2021)
1. Mengidentifikasi tujuan
2. Mengatasi kendala
3. Pemecahan masalah yang lebih tepat dan dapat diandalkan
4. Pengambilan keputusan yang lebih cepat
2.3 MetodeHeuristik
Metodeheuristik merupakan suatu teknik yang dirancang untuk
memecahkan suatu permasalahan dalam pencarian dan digunakan untuk
menemukan suatu solusi yang dapat dibuktikan dengan benar. Metodeheuristik ini
bertujuan untuk mendapakan performa komputasi atau penyederhanaan
konseptual, yang berpotensi pada keakurasianya.
Break Even Point (BEP) merupakan suatu kondisi perusahaan yang mana
dalam operasionalnya tidak mendapat keuntungan dan juga tidak menderita
kerugian. Dengan kata lain, antara pendapatan dan biaya pada kondisi yang sama,
sehingga labanya adalah nol. Analisa Break Even Point (BEP) adalah teknik
analisa untuk mempelajari hubungan antara volume penjualan dan profitabilitas.
Analisa ini disebut juga sebagai analisa impas, yaitu suatu metodeuntuk
menentukan titik tertentu dimana penjualan dapat menutup biaya, sekaligus
menunjukkan besarnya keuntungan atau kerugian perusahaan jika penjualan
melampaui atau berada di bawah titik.
Analisis impas (Break Event Point) juga merupakan suatu cara untuk
mengetahui volume penjualan minimum agar suatu usaha tidak menderita rugi,
tetapi juga belum memperoleh laba (dengan kata lain labanya sama dengan nol).
Dalam analisis break even point memerlukan informasi mengenai penjualan dan
biaya yang dikeluarkan. Laba bersih akan diperoleh bila volume penjualan
melebihi biaya yang harus dikeluarkan, sedangkan perusahaan akan menderita
kerugian bila penjualan hanya cukup untuk menutup sebagian biaya yang
dikeluarkan, dapat dikatakan dibawah titik impas. Analisis break even point tidak
hanya memberikan informasi mengenai posisi perusahaan dalam keadaaan impas
atau tidak, namun analisis break even point sangat membantu manajemen dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan.
1) Fixed Cost (Biaya Tetap) merupakan biaya yang tidak akan berubah
walaupun volume produksi akan terus berubah.
2) Variabel Cost merupakan biaya yang sewaktu-waktu akan berubah karena
adanya perubahan divolume produksi.
3) Laba atau profit merupakan biaya sisa penghasilan setelah dikurangi dari
biaya tetap dan biaya variabel.
1−biayavariabel
BEP/rupiah = ¿ Cost ( )
Harga jual
Hubungan BEP dengan harga produk serta laba yaitu jika salah satu elemen
meningkat, maka elemen lainnya akan mengalami peningkatan, karena BEP
berfungsi untuk bisa mengetahui laba, maka BEP juga bisa menentukan sebuah
kerugian ketika akan terjadi penurunan baik dipenjualan. (Anone, 2022)
2.5 MetodeNPV
Net Present Value (NPV) adalah nilai sekarang dari arus pendapatan yang
ditimbulkan oleh penanaman modal investasi. NPV merupakan hasil pengurangan
dari biaya yang didiskontokan. Analisis NPV ini digunakan untuk menganalisis
bagaimana nilai investasi dengan mempertimbangkan nilai mata uang dan
menunjukkan perbedaan antara nilai sekarang dari keuntungan dan biaya. Rumus
yang digunakan dalam perhitungan Net Present Value (NPV) yaitu sebagai
berikut:
n
CFt
NPV = ∑ t
−I 0………………………………………………………. (2.1)
t =1 (1+i)
Keterangan:
NPV: Net Present Value (Rp)
CFt : Aliran Kas pertahun pada periode t
K : Suku bunga
I0 : Investasi awal
t : tahun ke t
t : jumlah tahun
ditanam
Kemitraan BN Hayati PT. Semen Gresik MetodeKualitatif Menghasilkan strategi
Sebagai Strategi dan S. pabrik Tuban dan LSM dan programa kerjasama yang baik
Pemberdayaan Suparjan, Koalisi Perempuan linier pada pengelolaan PT.
Masyarakat Tahun 2017 Ronggolawe bermitra Semen Grersik pabrik
dalam Program untuk mening-katkan Tuban
CSR Batik C kapasitas masyarakat
Pewarna Alami di yang semula tidak bisa
5 PT. Semen Gresik membuat batik cap
Pabrik Tuban pewarna alami menjadi
memiliki kemampuan
membuat batik cap
pewarna alami.
Analisis Break Priska K Mengetahui BEP usaha Analisis BEP Terjadinya kerugian
Event Point Londa, et.all pertanian di Kelurahan Rupiah dan BEP pada usaha pertanian
Usaha Pertanian Tahun 2018 pinaras Unit di kelurahan pinaras.
di Kelurahan Oleh sebab itu
11 Pinaras dilakukan penelitian
untuk mengetahui titik
impas antara
keuntungan dan
kerugian
Anlisa BEP Muhammad Tujuan dari penelitian Literature Perencanaan yang
Terhadap Laba Yusuf ini yaitu untuk Review. kurang baik dari
Perusahaan Tahun 2020 mengetahui mengenai BEP perusahaan, sehingga
BEP terhadap laba dari laba yang didapatkan
12 perusahaan akan mempengaruhi
factor keberhasilan
dari suatu perusahaan
Perbedaan dari beberapa penelitian diatas yaitu terletak dari data yang
digunakan, baik itu dari data primer yang didapatkan secara langsung melalui
observasi kelapangan dan data sekunder melalui buku, internet atau yang lainnya.
Dari topik permasalahan pada beberapa penelitian terdahulu berkaitan dengan
topik yang akan dibahas oleh peneliti yaitu mengenai penjadwalan dalam
penggunaan lahan. Namun, yang membedakannya yaitu dari pokok permasalahan
yang akan diteliti oleh peneliti yang akan meneliti perihal agoritma penjadwalan
dalam penggunaan lahan dan penetapan jenis tanam.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Metodelogi Penelitian
3.1.2 Flowchart
Analisis menjelaskan hasil pengolahan data bahwa hal yang diteliti tersebut
berkesinambungan ataupun tidak dengan apa yang diharapkan oleh peneliti.
Sedangkan pembahasan lebih memaparkan bagaimana hasil akhir dari
penelitian tersebut dengan mempertimbangkan hasil dari analisis yang
diperoleh.
Rumusan dan tujuan dari penelitian ini yaitu mampu mengetahui mengenai
penjadwalan metode tanam dan jenis tanaman pada lahan pertanian yang
menghasilkan keuntungan tinggi.
Teori-teori yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari grand
theory, middle theory, dan operational theory. Dalam landasan teori diawali
dengan teori dari Teknik Industri, kemudian dilanjut dengan teori-teori pendukung
seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dari ke-3 pendukung teori tersebut
terdiri dari Optimalisasi, Penjadwalan, MetodeHeuristik, BEP (Break Even Point)
dan MetodeNPV.
3.3.4 Objek Penelitian
Objek penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu petani yang bergerak
dalam menanam sayuran yang terdiri dari lima jenis sayuran yaitu kol, wortel,
cabe, kentang dan tomat. Pemilihan objek yang dilakukan oleh peneliti didasarkan
dari beberapa pertimbangan yaitu sebagai berikut:
1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang
disebut populasi ialah sayuran yang diproduksi atau ditanam oleh para petani.
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengambilan sampel
dengan menggunakan teknik kuisioner (Putra, 2018). Penentuan sampel yang
dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan data-data untuk lima jenis
sayuran dari pihak UPDT.
3.3 Pengumpulan dan Pengolahan Data
3.3.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan peneliti ini terdiri dari beberapa tahap,
diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Jenis Data
Berdasarkan jenisnya, data dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan data
sekunder. Berikut merupakan pembagian dari jenis data:
a. Data Primer
Menurut Sugiyono (2016), data primer merupakan sebuah data yang
langsung didapatkan dari sumber dan diberi kepada pengumpul data atau
peneliti. Sumber data primer bisa didapatkan dari wawancara dengan
subyek penelitian yang baik secara observasi atau pengamatan langsung.
(populix, 2021).
Pada tahapan ini, peneliti melakukan kegiatan observasi secara langsung
ke lapangan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data-data yang
diperlukan untuk menunjang keberlangsungan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti. Data-data primer yang dibutuhkan meliputi dari data
metodebertani dan metode bertani. Alur dari pengumpulan data primer
yang digunakan oleh peneliti yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.2
Tahapan Pengumpulan Data
(Sumber: Catatan Penulis, 2022)
a) Penjadwalan
Penjadwalan merupakan aktivitas perencanaan untuk menentukan
kapan dan dimana setiap operasi sebagai bagian dari pekerjaan secara
keseluruhan harus dilakukan pada sumber daya yang terbatas, serta
pengalokasian sumber daya pada suatu waktu tertentu dengan
memperhatikan kapasitas sumber daya yang ada. Langkah-langkah
penjadwalan yaitu sebagai berikut:
Peninjuan Tanaman
Peninjauan tanaman merupakan salah satu upaya yang dilakukan
untuk mengetahui mengenai metode tanaman yang dilakukan oleh
para petani terhadap lima jenis sayuran yaitu tomat, kol, kentang,
cabai, dan wortel.
Menganalisis Kemampuan Petani
Kemampuan petani merupakan kemampuan yang mampu merubah
perilaku dan kebiasaan bertani menjadi lebih baik. Pada tahapan
ini, peneliti menganalisis mengenai kemampuan petani dalam
melakukan penanaman sampai tahap penjualan sayuran.
Penyediaan Bahan-Bahan
Penyediaan bahan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
memenuhi suatu bahan dalam proses bertani. Bahan-bahan yang
dimaksud yaitu bahan atau bibit sayuran yang akan digunakan serta
pupuk-pupuk yang digunakan.
Mengatur Kelangsungan Pelaksanaan
Tahapan terakhir dari penjadwalan yaitu mengatur kelangsungan
pelaksanaan. Kelangsunngan pelaksanaan ini merupakan tahapan
yang dilakukan oleh para petani sebelum melakukan penanaman
pada sayuran yang akan ditanam.
c) Metode Tanah
Metode tanah ini bertujuan untuk membagi rata lahan terhadap satu
hektar lahan pertanian. Dalam metodebertani ini terdiri dari tiga
metodel untuk 1 hektar lahan diantaranya yaitu sebagai berikut:
Metodebagi rata semua lahan untuk ditanami 5 jenis sayuran yaitu
sayuran kol, wortel, kentang, tomat, dan cabe.
Metodeditanami satu hektar untuk satu jenis tanaman sayuran.
Metodesistem bagi 2/3 jenis sayuran dalam satu hektar lahan.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah diolah terlebih dahulu dan baru
didapatkan oleh peneliti dari sumber yang lain sebagai tambahan
informasi. Beberapa sumber data sekunder adalah Buku, Jurnal, Publikasi
Pemerintah, serta Situs atau Sumber Lain yang mendukung. (populix,
2021)
Data sekunder yang mendukung untuk keberlangsungan penelitian ini
yaitu terdiri dari data harga, data biaya operasional dan data luas minimum
lahan. Data-data tersebut didapatkan dari pihak terkait yaitu UPTD
pertanian.
2. Kelompok Data
Berdasarkan pengelompokannya, data dibagi menjadi tiga yaitu data kualitatif,
data kuantitatif dan Mix Methode. Namun kelompok data yang digunakan oleh
peneliti yaitu kuantitatif, adalah metodeyang bertujuan untuk mengembangkan
dan menggunakan metodel matematis. Karena data yang diambil untuk
penelitian ini adalah observasi secara langsung untuk mengetahui penjadwalan
yang dilakukan oleh petani dan studi literature yang memiliki kesamaan
terhadap penelitian.
3.3.2 Pengolahan Data
Gambar 3.3
Tahapan Pengolahan Data
(Sumber: Catatan Penelitian, 2022)
1. MetodeHeuristik
Metodeheuristic merupakan metodeyang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan yang terjadi dengan menemukan solusi yang dapat dibuktikan
dengan benar. Dalam metodeheuristic ini terdapat dua langkah yang
mendukung dalam keberhasilan metodeheuristic, yaitu sebagai berikut:
1) Data Primer, merupakan data yang didapatkan secara langsung melalui
observasi lapangan. Data yang didapatkan meliputi data harga dari lima
jenis sayuran untuk 3 tahun kebelakang.
2) Data sekunder, merupakan data pendukung yang didapatkan yaitu terdiri
dari data harga, data biaya operasional dan data luas minimum lahan.
Data-data tersebut didapatkan dari pihak terkait yaitu UPTD pertanian.
2. BEP
Analisis BEP merupakan salah satu analisis yang digunakan pada sector-
sektor industry. Analisis BEP yang digunakan oleh peneliti bertujuan untuk
mengetahui mengenai harga terendah dari setiap jenis sayuran untuk
mengetahui titik impas yang nantinya tidak akan memberikan kerugian
ataupun keuntungan. Langkah-langkah pengolahan data pada BEP yaitu
sebagai berikut:
3) Mengetahui modal operasional yang dikeluarkan oleh para petani, tahap
ini merupakan tahap awal yang akan dilakukan oleh peneliti sebelum
menghitung BEP. Modal operasional yang dikeluarkan termasuk
kedalam biaya variabel.
4) Harga setiap jenis sayuran pada setiap hasil panen dalam satuan
kilogram. Harga setiap jenis sayuran atau harga per unit ini termasuk
kedalam biaya variabel pada perhitungan metodeBEP.
Dari ke-dua biaya variabel ini, maka selanjutnya akan dihitung baiya
variabel secara keseluruhan yaitu dengan membagi biaya operasional
dengan biaya per unit atau harga sayuran per kilogram.
5) Setelah itu akan menghitung biaya tetap, biaya tetap sendiri dalam
penelitian ini sama dengan HPP atau Harga Pokok Penjualan. HPP untuk
setiap jenis sayuran mengikuti harga yang telah ditetapkan oleh UPTD
pertanian.
6) Selanjutnnya yaitu menghitung BEP per kilogram sayuran. Perhitungan
BEP ini akan menjadi patokan untuk mengetahui keuntungan terkecil
dari ke-lima jenis sayuran.
7) Tahap terakhir yaitu menghitung keuntungan terkecil untuk lima jenis
sayuran dengan cara hasil panen dikali dengan BEP.
Pada metodeanalisis BEP ini, terdiri dari beberapa tahap diantaranya yaitu
sebagai berikut:
a. Biaya Operasional
Tahapan biaya operasional pada metodeanalisis BEP ini merupakan suatu
biaya yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan BEP. Biaya
operasional meliputi dari modal operasional yang dikeluarkan sesuai
dengan yang telah ditetapkan oleh UPTD.
b. Hasil Panen
Selanjutnya yaitu hasil panen yang didapatkan oleh para petani. Pada
tahapan ini, hasil panen yang didapatkan akan dijual dengan harga per
kilogram untuk setiap jenis sayuran.
c. Luas Minimum
Tahap terakhir dari metodeanalisis BEP yaitu luas minimum, pada luas
minimum ini mengolah mengenai data luas lahan yang diperlukan,
sehingga akan mengetahui mengenai keuntungan terkecil untuk semua
jenis sayuran.
Adapun rumus dari metodeBEP yang digunakan oleh peneliti yaitu meliputi
biaya variabel serta biaya tetap, sebagai berikut:
Biaya Operasional /HPP
Variabel Cost =
Harga per Unit
Fixed Cost = Biaya Total−( Kuantitas∗Variabel Cost )
Maka untuk rumus BEP yaitu sebagai berikut:
Biaya Tetap
BEP Unit =
( Harga per Uni t−Biaya Variabel per Unit )
Biaya Tetap
BEP Rupiah = Harga Jual−Biaya Variabel per Unit
Harga per Unit
3. MetodeNPV
Tahap selanjutnya pada pengolahan data yaitu dengan menggunakan
metodeNPV, pada metodeNPV ini terdiri dari harga tertinggi dan harga
terendah dari ke-lima jenis sayuran yang akan diteliti.
Adapun tahap-tahapan dari penjadwalan yaitu sebagai berikut:
a. Hasil Panen
Hasil panen merupakan pendapatan sayuran dari ke-lima jenis sayuran
dalam 3 tahun kebelakang
b. Hasil Jual
Hasil jual merupakan pengjualan dari ke-lima jenis sayuran yang dijual
dari 3 tahun kebelakang, dari hasil jual ini akan diketahui harga tertinggi
maupun harga terendah dari setiap jenis sayuran untuk 3 tahun
kebelakang.
3.5 Kesimpulan
Kesimpulannya yaitu bahwa penelitian skripsi ini memang perlu untuk
dilakukan bukan hanya untuk keperluan peneliti tetapi keperluan dari titik impas
terhadap lima jenis sayuran. Sehingga hasil tersebut dapat digunakan secara nyata
oleh para petani di Cigedung-Cikajang wilayah IV Garut.
BAB IV
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN
PEMBAHASAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data terdiri dari gambaran umum pada objek penelitian serta
penjadwalan harga perbulan per 3 tahun, adapun pemaparan dari pengumpulan
data yaitu sebagai berikut:
4.1.1 Gambaran Umum
Gambaran umum pada penelitian ini meliputi dari sejarah serta lokasi
penelitian. Berikut merupakan penjelasan mengenai gambaran umum penelitian:
A. Kondisi Wilayah Penanaman Sayuran
Kecamatan Cikajang merupakan salah satu kecamatan yang terletak di
sebelah selatan Kabupaten Garut. Secara administratif, Kecamatan Cikajang
masuk ke dalam wilayah Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Kecamatan
Cikajang memiliki batas-batas wilayah, sebelah utara berbatasan dengan
Kecamatan Cisurupan dan Cigedug, sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Cihurip dan Cisompet, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan
Cigedug dan Banjarwangi, dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan
Cisurupan dan Pemulihan. Wilayah Kecamatan Cikajang memiliki luas 12 495
000 Ha yang dimanfaatkan untuk permukiman penduduk seluas 343 000 Ha (2.75
persen) dan lahan pertanian seluas 12 152 000 Ha (97.25 persen) yang terdiri dari
lahan darat seluas 7 005 000 Ha (56.06 persen), lahan sawah 218 000 (1.74
persen) dan sisanya hutan seluas 4 929 000 (39.45 persen).
Kecamatan Cikajang terdiri dari 12 desa yang berada pada ketinggian 1 200-
1 300 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan suhu rata-rata 19-20 0C. Letak
topografi desa di Kecamatan Cikajang secara umum berada di wilayah dataran (10
desa), sedangkan dua desa lainnya berada di wilayah lereng/perbukitan.
Umumnya jenis tanah di wilayah Kecamatan Cikajang bertekstur lempung
berpasir (23.54 persen) dan sisanya (73.54 persen) memiliki jenis tanah liat.
Tanah di wilayah Kecamatan Cikajang ini memiliki pH rata-rata antara 5.5-5.6.
Curah hujan yang dimiliki Kecamatan Cikajang cukup tinggi yaitu rata-rata 361
mm/bln, ini menandakan bahwa Kecamatan Cikajang tergolong tipe iklim C
menurut data curah hujan yang diperoleh dari UPTD SDAP (Sumber Daya Air
dan Pertambangan) Kecamatan Cikajang. Letak geografis pegunungan yang
sangat strategis, karakteristik dan data iklim tersebut menggambarkan bahwa
wilayah pertanian Kecamatan Cikajang berpotensi untuk dikembangkan.
Data penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu terdiri dari dua data
penelitian, diantaranya yaitu data primer dan data sekunder. Ke-dua data
penelitian ini akan membantu peneliti dalam menyelesaikan permasalahan yang
terjadi. Berkut merupakan penjelasan dari data penelitian yang digunakan yaitu:
1. Luas lahan
Luas lahan yang digunakan merupakan 1 lahanan full yang digunakan untuk
penanaman lima jenis sayuran, setiap sayuran memiliki 1 Ha luas area lahan
yang akan digunakan. Namun, petani juga menggunakan 1 Ha yang
digunakan untuk lima jenis tanaman, maka setiap jenis sayuran akan
memiliki luas lahan yaitu 0.2 Ha.
Tabel 4.2
Rata-Rata Harga Tahun 2018
(Sumber: Pengumpulan Data, 2022)
Harga Rata-rata Perbulan Tahun 2018 (Rupiah)
Bulan Kol Kentang Tomat Cabe Wortel
Januari 4.750 3825 4288 3440 2887
Ferbruari 4825 3837 4331 3700 2943
Maret 4788 3831 4309 3570 2915
Aplir 2920 6500 3960 22000 1580
Mei 2775 6250 3000 15250 1225
Juni 2000 6500 500 17200 500
Juli 1600 7500 400 35800 430
Agustus 1880 7000 1725 24000 1900
September 1225 7750 3500 11000 2000
Oktober 4300 7000 3000 15600 4200
November 1000 6840 1960 17200 5740
Desember 1200 5400 2700 14800 6600
.
Gambar 4.2
Grafik Rata-Rata Harga Tahun 2018
Berdasarkan nilai rata-rata harga serta grafik rata-rata harga bahwa dari
setiap jenis sayuran ditahun 2018, menggambarkan bahwa sayuran cabe
lebih dominan memiliki kenaikan dengan harga tertinggi dibandingkan
dengan jenis sayuran yang lainnya.
b) Rata-Rata Harga Tahun 2019
Berikut merupakan rekapitulasi dari nilai rata-rata harga lima jenis sayuran
pada tahun 2019:
Tabel 4.3
Rata-Rata Harga Tahun 2019
(Sumber: Pengumpulan Data, 2022)
Harga Rata-rata Perbulan Tahun 2019 (Rupiah)
Bulan Kol Kentang Tomat cabe wortel
Januari 4750 2470 1800 5230 2800
Ferbruari 540 4000 4400 10000 1500
Maret 600 3180 3000 13600 800
Aplir 2260 4560 8200 10800 1500
Mei 2400 5700 3200 8600 3300
Juni 2700 6700 4100 6400 4600
Juli 3400 8500 3300 40400 5500
Agustus 2000 9000 1000 62000 5800
Harga Rata-rata Perbulan Tahun 2019 (Rupiah)
Bulan Kol Kentang Tomat cabe wortel
September 1460 8300 1440 48600 3000
Oktober 2500 7000 2080 34400 3000
November 2200 6900 3440 27200 2480
Desember 1400 8900 3833 29000 1867
Gambar 4.3
Grafik Rata-Rata Harga Tahun 2019
Berdasarkan nilai rata-rata harga serta grafik rata-rata harga bahwa dari
setiap jenis sayuran ditahun 2019, menggambarkan bahwa sayuran cabe
lebih dominan memiliki kenaikan dengan harga tertinggi dibandingkan
dengan jenis sayuran yang lainnya.
c) Rata-Rata Harga Tahun 2020
Berikut merupakan rekapitulasi dari nilai rata-rata harga lima jenis sayuran
pada tahun 2020:
Tabel 4.4
Rata-Rata Harga Tahun 2020
(Sumber: Pengumpulan Data, 2022)
Jenis Komoditas
Periode (Rupiah/ Kg)
Kol Kentang Tomat Cabe Wortel
Januari 4750 3730 2350 2700 3383
Ferbruari 1960 8500 5500 43000 1300
Maret 2200 6000 2500 19400 2900
Aplril 2600 6000 2800 15000 2000
Mei 2878 6058 3288 20025 3396
Juni 1080 6900 5600 8800 3400
Juli 880 8800 6000 14200 2500
Agustus 500 9000 750 6000 1800
September 500 7900 1040 11600 1380
Oktober 580 7460 2140 10800 1200
November 3320 6220 2700 20000 2000
Desember 5000 8700 5300 32800 5100
Gambar 4.4
Grafik Rata-Rata Harga Tahun 2020
Berdasarkan nilai rata-rata harga serta grafik rata-rata harga bahwa dari
setiap jenis sayuran ditahun 2020, menggambarkan bahwa sayuran cabe
lebih dominan memiliki kenaikan dengan harga tertinggi dibandingkan
dengan jenis sayuran yang lainnya.
Dari ke-3 tahun belakang, setiap nilai harga rata-rata yang memiliki
kenaikan lebih tinggi berada pada jenis sayuran cabe, sebaliknya nilai harga
rata-rata terendah selalu berada pada jenis sayuran kol.
4. Jenis Tanam
Jenis tanaman terdiri dari 2 jenis, diantaranya yaitu umur tanam serta
karakteristik tanam. Berikut merupakan penjelasan mengenai jenis tanam yaitu:
a) Umur Tanam
Umur tanam sayuran terhadap lima jenis sayuran yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.6
Umur Tanam
(Sumber: Dinas Pertanian, 2022)
Jenis Sayuran Keterangan Umur Tanam Karakter
Persemaian pada 10-15 hari Bisa ditanam
Sayuran Kol
Nampan bersamaan dengan
Persemaian pada 30-41 hari wortel saja tapi bisa
Polybag ditanam dengan
Penanaman 30-41 hari motede tumpang
Pemeliharaan 65-70 hari sari.
Tanaman
Pemanenan 75-80 HST
Sayuran Cabai Persemaian pada 5-7 hari Tidak bisa ditanam
karung plastik bersamaan tapi bisa
Persemaian pada 20-30 hari ditanam dengan
Polybag metodetumpang
sari
Penanaman 20-30 hari
Pemeliharaan 7 hari (Penyiraman Pagi)
Tanaman 1 hari dalam 2 minggu
(Penyiraman Siang)
Pemanenan 70-120 HST
70 HST (Dataran Rendah)
120 HST (dataran Tinggi)
Sayuran Penanaman 25-30 hari Tidak bisa ditanam
Tomat Pemeliharaan 15 HST bersamaan tapi bisa
Pemanenan 90 hari ditanam dengan
metodetumpang
sari
Sayuran Perairan 1-40 HST Bisa ditanam
Wortel Pemupukan wortel 7-40 HST bersamaan dengan
Pemanenan 3 Bulan kol dan tumpang
sari semua jenis
Jenis Sayuran Keterangan Umur Tanam Karakter
Sayuran Pemberian pupuk 10-15 hari Tidak bisa ditanam
Kentang Pemeliharaan 1 bulan bersamaan tapi bisa
tanaman ditanam dengan
Pemanenan 80-120 hari metodetumpang
sari
b) Karakteristik Tanam
Karakteristik tanam dibagi menjadi 3 pengelompokan sayuran utama,
diantaranya yaitu sebagai berikut:
Menurut Tempat Hidupnya
Menurut tempat hidupnya, sayuran dilihat dari tempat tumbuh seperti
di dataran rendah maupun dataran tinggi, serta adapun sayuran yang dapat
beradaptasi didataran rendah maupun dataran tinggi. Pengelompokan jenis
sayuran menurut tempat hidupnya yaitu wortel, kol dan cabai.
Menurut Panjang Pendeknya Umur
Menurut panjang pendeknya umur tanam sayuran dibagi menjadi 2,
diantaranya yaitu tanaman sayuran musiman yang merupakan tanaman yang
umurnya hanya semusim, salah satu nya yaitu tomat dan kol. Sedangkan
tanaman sayuran tahunan merupakan tanaman yang umurnya mencapai 1-3
tahun, yang termasuk kedalam tanaman sayuran tahunan yaitu cabai rawit.
Menurut Bagian Konsumsi
Menurut bagian yang dikonsumsi, sayuran dibagi menjadi 3
diantaranya yaitu sayuran buah, yang meliputi sayuran buah yaitu tomat.
Selanjutnya ada sayuran bunga, yang termasuk sayuran bunga yaitu kol.
Dan sayuran akar, yang termasuk sayuran akar yaitu wortel. Dari ke-tiga
karaktersitik tersebut, yang termasuk kedalam ke-tiga karakteristik tersebut
bisa ditanam secara bersamaan.
Berikut merupakan data biaya produksi yang digunakan yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.7
Biaya Produksi Sayuran
(Sumber: Cisurupan dan Tahunber: UPTD)
Luas Jenis Harga Pupuk TK/Hari Transportasi/
Pestisida Bibit
Lahan Sayuran Sayuran Kandang TK W TK P Karung
Kol 85,720 200,000 120,000 230,000 40,000 60,000 50,000
Kentang 232,711 200,000 120,000 230,000 40,000 60,000 50,000
1 Patok Tomat 113,434 200,000 120,000 230,000 40,000 60,000 50,000
Cabe 684,115 200,000 120,000 230,000 40,000 60,000 50,000
Wortel 99,425 200,000 120,000 230,000 40,000 60,000 50,000
Total 1,215,404.25 1,000,000 600,000 1,150,000 200,000 300,000 250,000
Kol 2,143,000.00 5,000,000 3,000,000 5,750,000 1,000,00 1,500,000 50,000
0
Kentang 5,817,762.50 5,000,000 3,000,000 5,750,000 1,000,00 1,500,000 50,000
0
Tomat 2,835,848.13 5,000,000 3,000,000 5,750,000 1,000,00 1,500,000 50,000
25 Patok
0
Cabe 17,102,875.00 5,000,000 3,000,000 5,750,000 1,000,00 1,500,000 50,000
0
Wortel 2,485,620.63 5,000,000 3,000,000 5,750,000 1,000,00 1,500,000 50,000
0
Total 30,385,106.25 25,000,000 15,000,000 28,750,000 5,000,00 7,500,000 250,000
0
Tabel 4.7 merupakan tabel biaya produksi sayuran yang meliputi dari harga setiap
jenis sayuran, pestisida, pupuk kandang, bibit, TK serta transportasi untuk luas
lahan 1 patok dan luas lahan 25 patok.
6. Ketetapan Luas Lahan
Ketetapan luas lahan merupakan luas lahan yang akan digunakan untuk
menanam lima jenis sayuran, baik dari 1 patok maupun 25 patok. Berikut
merupakan tabel ketetapan luas lahan:
Tabel 4.8
Hasil Panen
(Sumber: UPTD Cisurupan)
Konpersi Luas Lahan
Hekta
Patok Meter
r
1 400 0.04
25 10000 1
7. Masa Tanam
Masa tanam meupakan waktu priode taman sampai panen memakan waktu
berapa bulan setiap jenis sayuran dan priode tanam dalam satu tahun bisa
ditanamin berapa kali.
Tabel 4.9
Masa Tanam
(Sumber: UPTD Cisurupan)
Priode Tanam Satu Tahun
Jenis Sayuran 1
8 9 11 12 1 2 3 4 5 6 7
0
P/
Kol T T T P/L T T T T T T P/L
L
P/ P/
Kentang
T T T T L T T T T L
P/ P/
Tomat
T T T T L T T T T L
Cabe T T T T T T P P P P P/L
P/
Wortel
T T T P/L T T T L T T T P/L
Keterangan :
T = Masa Tanan
L = Pengolahan Lahan
P = Masa Panen
Masa tanam kol 3 bulan, kentang 4 bulan, tomat 4 bulan, cabe 4 bula dan wortel 3
bulan.
Tabel 4.10
Masa Tanam
(Sumber: UPTD Cisurupan)
Jenis Masa Tanam
Sayuran Bulan Priode
Kol 3 3
Kentang 4 2
Tomat 4 2
Cabe 6 1
Wortel 3 3
Priode tanam akan berkurang satu priode waktu dikurangi biaya olah lahan
sampai bisa ditanami jenis sayran, lama waktu pengolahan lahan rata-rata 1 bulan.
8. Hasil Penen Sayuran
Berikut merpakan tabel mengenai hasil panen sayiran untuk lima jenis
sayuran:
Tabel 4.11
Hasil Panen Sayuran
(Sumber: Pengumpulan Data, 2022)
Dari tabel tersebut, hasil panen tertinggi yaitu sayuran kol dengan hasil
panen 1400 kg perpatok. Sedangkan, hasil panen terendah yaitu sayuran
cabe dengan hasil panen sebesar 360 kg perpatok.
4.2 Pengolahan Data
Berikut merupakan tabel rata-rata harga untuk setiap jenis sayuran dalam periode
3 tahun kebelakang yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.12
Rata-Rata Harga Sayuran Kol 3 Periode Kebelakang
(Sumber: Pengolahan Data, 2022)
Rata-
Kol 2018 2019 2020
rata
Januari 4.750 4.750 4.750 4.750
Ferbruari 4.825 540 1.960 2.442
Maret 4.788 600 2.200 2.529
Aplir 2.920 2.260 2.600 2.593
Mei 2.775 2.400 2.878 2.684
Juni 2.000 2.700 1.080 1.927
Juli 1.600 3.400 880 1.960
Agustus 1.880 2.000 500 1.460
Septembe
1.225 1460 500 1.062
r
Oktober 4.300 2.500 580 2.460
Novembe
1.000 2.200 3.320 2.173
r
Desember 1.200 1.400 5.000 2.533
Rata- 2.381
2.772 2.184 2.187
rata
Tabel 4.12 merupakan tabel rata-rata harga sayuran kol terhadap 3 periode
tahun 2018 sampai dengan 2020 dengan nilai rata-rata tertinggi yaitu 4750
pada bulan januari dan nilai rata-rata terendah yaitu 1062 pada bulan
September. Maka, niilai rata-rata secara keseluruhan dari sayuran kol yaitu
2381.
2. Rata-Rata Harga Sayuran Kentang
Berikut merupakan tabel dar rata-rata harga sayuran kentang untuk 3 periode
kebelakang yaitu:
Tabel 4.13
Rata-Rata Harga Sayuran Kentang 3 Periode Kebelakang
(Sumber: Pengolahan Data, 2022)
Kentang 2018 2019 2020 Rata-
rata
Januari 3.825 2.470 3.730 3.342
Ferbruari 3.837 4.000 8.500 5.446
Maret 3.831 3.180 6.000 4.337
Aplir 6.500 4.560 6.000 5.687
Mei 6.250 5.700 6.058 6.003
Juni 6.500 6.700 6.900 6.700
Juli 7.500 8.500 8.800 8.267
Agustus 7.000 9.000 9.000 8.333
September 7.750 8.300 7.900 7.983
Oktober 7.000 7.000 7.460 7.153
November 6.840 6.900 6.220 6.653
Desember 5.400 8.900 8.700 7.667
Rata-rata 6.019 6.268 7.106 6.464
Tabel 4.14 merupakan tabel rata-rata harga sayuran tomat terhadap 3 periode
tahun 2018 sampai dengan 2020 dengan nilai rata-rata tertinggi yaitu 4987
pada bulan April dan nilai rata-rata terendah yaitu 1158 pada bulan Agustus.
Maka, niilai rata-rata secara keseluruhan dari sayuran kol yaitu 3151.
Tabel 4.15
Rata-Rata Harga Sayuran Cabe 3 Periode Kebelakang
(Sumber: Pengolahan Data, 2022)
Cabe 2018 2019 2020 Rata-
rata
Januari 3.440 5.230 2.700 3.790
Ferbruari 3.700 10.000 43.000 18.900
Maret 3.570 13.600 19.400 12.190
Aplir 22.000 10.800 15.000 15.933
Mei 15.250 8.600 20.025 14.625
Juni 17.200 6.400 8.800 10.800
Juli 35.800 40.400 14.200 30.133
Agustus 24.000 62.000 6.000 30.667
Septembe 11.000 48.600 11.600 23.733
r
Oktober 15.600 34.400 10.800 20.267
Novembe 17.200 27.200 20.000 21.467
r
Desember 14.800 29.000 32.800 25.533
Rata- 15.297 24.686 17.027 22.803
rata
Tabel 4.15 merupakan tabel rata-rata harga sayuran cabe terhadap 3 periode
tahun 2018 sampai dengan 2020 dengan nilai rata-rata tertinggi yaitu 30667
pada bulan Agustus dan nilai rata-rata terendah yaitu 3790 pada bulan
Januari. Maka, niilai rata-rata secara keseluruhan dari sayuran kol yaitu
22803.
Tabel 4.16
Rata-Rata Harga Sayuran Wortel 3 Periode Kebelakang
(Sumber: Pengolahan Data, 2022)
Wortel 2018 2019 2020 Rata-
rata
Januari 2.887 2.800 3.383 3.023
Ferbruari 2.943 1.500 1.300 1.914
Maret 2.915 800 2.900 2.205
Aplir 1.580 1.500 2.000 1.693
Mei 1.225 3.300 3.396 2.640
Juni 500 4.600 3.400 2.833
Juli 430 5.500 2.500 2.810
Agustus 1.900 5.800 1.800 3.167
Septembe 2.000 3.000 1.380 2.127
r
Oktober 4.200 3.000 1.200 2.800
November 5.740 2.480 2.000 3.407
Desember 6.600 1.867 5.100 4.522
Rata-rata 2.743 3.012 2.530 2.762
Tabel 4.16 merupakan tabel rata-rata harga sayuran wortel terhadap 3 periode
tahun 2018 sampai dengan 2020 dengan nilai rata-rata tertinggi yaitu 4522
pada bulan Desember dan nilai rata-rata terendah yaitu 1693 pada bulan
April. Maka, niilai rata-rata secara keseluruhan dari sayuran kol yaitu 2762.
Dari ke-3 tahun belakang tersebut, harga tertinggi untuk sayuran kentang
berada pada tahun 2019 dengan harga tertinggi 9000 terendah 2470.
Dari ke-3 tahun belakang tersebut, harga tertinggi untuk sayuran tomat berada
pada tahun 2019 dengan harga tertinggi 8200 terendah 1000.
Dari ke-3 tahun belakang tersebut, harga tertinggi untuk sayuran cabe berada
pada tahun 2019 dengan harga tertinggi 62000 terendah 5230.
Tabel 4.17
Biaya Produksi Full
Luas Lahan
Jenis 1 Patok 25 Patok
Sayuran ( Rp) (Rp)
Kol 1.800.000 45.000.000
Kentang 4.880.000 122.000.000
Tomat 5.600.000 140.000.000
Cabe 5.200.000 130.000.000
Wortel 1.400.000 35.000.000
Tabel 4.18
Biaya Produksi rata rata
Jenis Sayuran 5 Patok
Kol Rp 9.000.000.00
Kentang Rp 24.400.000.00
Tomat Rp 28.000.000.00
Cabe Rp 26.000.000.00
Wortel Rp 7.000.000.00
Total Biaya Produksi Rp 94.400.000.00
Tabel 4.16 merupakan tabel dari hasil biaya produksi rata-rata yaitu sebesar
Rp 94.400.000.00
C. Metode Sesuai Penjadwalan
Metode tanam sesuai penjadwalan diambil dari data rekapitulasi harga yang
dibuat menjadi penjadwalan metode penanaman sesuai penjadwlan dalam satu
lahan diambil priode bulan Agustus, penanaman dibulan Agustus meliputi
penanaman ketang, cabe dan wortel.
Perhitungan biaya produksi metode tanam sesuai penjadwalan, satu hektar =
25 patok digai 3 janis tanaman = 9 tanaman 9 patok lahan dan 2 tanaman 8 patok
lahan
Tabel 4.18 tersebut merupakan tabel perhitungan biaya produksi dengan full
tanam terhadap luas lahan satu patok dan luas lahan 25 patok. Luas lahan
satu patok, biaya tertinggi untuk biaya produksi yaitu sebesar Rp 11.200.000
berada pada sayuran tomat, sedangkan biaya terendah pada luas lahan satu
patok yaitu Rp 4.200.000 berada pada sayuran wortel. Selanjutnya untuk
biaya produksi full tanam terhadap luas lahan 25 patok, biaya tertinggi yaitu
sebesar Rp 28.000.000 berada pada sayuran tomat dan terendah Rp
105.000.000 berada pada sayuran wortel.
Bagi rata
Berikut merupakan tabel perhitungan dari biaya produksi bagi rata:
Tabel 4.20
Biaya Produksi Bagi Rata
Luas
Priode Luas
Lahan/ Total Biaya
Jenis Sayuran Satu Lahan
Patok (Rp)
Tahun ( Patok)
(Rp)
1.800.00
Kol 3 5 27.000.000
0
4.880.00
Kentang 2 5 48.800.000
0
5.600.00
Tomat 2 5 56.000.000
0
5.200.00
Cabe 1 5 26.000.000
0
1.400.00
Wortel 3 5 21.000.000
0
Tabel 4.19 merupakan tabel biaya produksi bagi rata terhadap lima jenis
sayuran, dari tabel tersebut dapat diketahui total biaya yang dikeluarkan
yaitu sebesar Rp 178.800.000
Sesuai Penjadwalan
Berikut merupakan tabel perhitungan dari biaya produksi penjadwalan:
Tabel 4.21
Biaya Produksi Sesuai Penjadwalan
(Sumber: Pengolahan Data, 2022)
Agustus - Desember
Kentang 4.880.000 12 58.560.000
Wortel 1.400.000 13 18.200.000
Februari – Mei
Kol 1.800.000 8 14.400.000
Tomat 4.880.000 8 39.040.000
Cabe 5.200.000 9 46.800.000
Juli - Septeber
Kentang 4.880.000 16 78.080.000
Total Biaya Satu Tahun 216.040.000
Tabel 4.21 merupakan tabel biaya produksi yang dilakukan sesuai
penjadwalan, dari tabel tersebut dapat diketahui biaya yang dibutuhkan
untuk menanam lima jenis sayuran dalam satu tahun yaitu sebesar Rp
216.040.000.
Full
Berikut merupakan tabel perhitungan hasil produksi untuk satu tehaun
terhadap full tanam lima jenis sayuran yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.21
Hasil Produksi 1 Tahun Full Tanam
Tabel 4.21 merupakan tabel hasil produksi 1 tahun untuk full tanam, dari
hasil produksi satu tahun full tanam ini memiliki nilai tertinggi yaitu sebesar
Rp 258,567,222.22. Hasil produksi 1 tahun full tanam ini memiliki
peningkatan harga dengan modal sebelumnya yang hanya membutuhkan Rp
11.200.000.
Bagi Rata
Tabel 4.21 merupakan tabel hasil produksi 1 tahun untuk bagi rata, dari
hasil produksi satu tahun full tanam ini memiliki nilai tertinggi yaitu sebesar Rp.
Rp 377.601.720 Hasil produksi 1 tahun bagi rata ini memiliki peningkatan harga
dengan modal sebelumnya yang hanya membutuhkan Rp. 216.040.000.
1. Variabel Cost
Contoh perhitungan dari variabel cost atau biaya tetap yaitu sebagai berikut:
9000.000
VC = = Rp.1285,71 atau Rp.1286,-
7000
2. Fixed Cost
Contoh perhitungan dari fixed cost untuk salah satu dari lima jenis sayuran
yaitu sebagai berikut:
Fixed Cost Sayuran Kentang
FC = 29280000-(800-6100) = Rp.24.400.000,-
Fixed Cost Sayuran Tomat
FC = 5600000-(1200-2333) = Rp.2.800.000,-
3. Break Event Point Unit
Contoh perhitungan dari BEP Unit untuk salah satu dari lima jenis sayuran
yaitu sebagai berikut:
24.400 .000
BEP Unit Sayuran Kentang= = Rp.4898,-
(6268−1285)
2800000
BEP Unit Sayuran Tomat= = Rp.1379,-
(3316−1285)
4. Break Even Point Rupiah
Contoh perhitungan dari BEP Rupiah untuk salah satu dari lima jenis sayuran
yaitu sebagai berikut:
24.400.000
BEP Rupiah Sayuran Kentang= = Rp.5224,-
(29280000−6100)/6268
2800000
BEP Rupiah Sayuran Tomat= = Rp.1659,-
(5600000−2333) /3316
Berikut merupakan table perhitungan BEP dari lima jenis sayuran yaitu:
Tabel 4.24
BEP Lima Jenis Sayuran
(Sumber: Pengolahan data, 2022)
Kol Kentang Tomat Cabe Wortel
25 25 25 25 25
Rp Rp Rp Rp Rp
1.800.000.00 4.880.000.00 5.600.000.00 5.200.000.00 1.400.000.00
1 Ha= 1 Ha= 1 Ha= 1 Ha= 1ha=
45.000.000 122.000.000 144.000.000 130.000.000 35.000.000
Hasil Panen (Kg)
1400 800 1200 360 920
35000 20000 30000 9000 23000
BEP
Rp Rp Rp Rp Rp
1.285.71 6.100.00 4.666.67 14.444.44 1.521.74
Table 4.24 merupakan table dari perhitungan BEP dengan memperhatikan HPP,
hasil panen serta variabel cost dari ke-lima jenis sayuran.
Tabel 4.25
BEP dengan Metode Full Tanam pada Bulan Agustus
(Sumber: Pengolahan data, 2022)
Kol Kentang Tomat Cabe Wortel
25 25 25 25 25
Rp Rp Rp Rp Rp
1.800.000.00 4.880.000.00 5.600.000.00 5.200.000.00 1.400.000.00
1 Ha= 1 Ha= 1 Ha= 1 Ha= 1ha=
45.000.000 122.000.000 144.000.000 130.000.000 35.000.000
Hasil Panen (Kg)
1400 800 1200 360 920
35000 20000 30000 9000 23000
BEP
Rp Rp Rp Rp Rp
1.285.71 6.100.00 4.666.67 14.444.44 1.521.74
Table 4.25 merupakan table dari perhitungan BEP dengan menggunakan
metodefull tanam pada bulan agustus dengan memperhatikan HPP, hasil panen
serta variabel cost dari ke-lima jenis sayuran.
Tabel 4.26
BEP dengan MetodeBagi Rata 1 Hektar dari 5 Jenis Sayuran
(Sumber: Pengolahan data, 2022)
Kol Kentang Tomat Cabe Wortel
5 5 5 5 5
Rp Rp Rp Rp Rp
9.000.000.00 24.400.000.00 28.000.000.00 26.000.000.00 7.000.000.00
Rp Rp Rp Rp Rp
1.800.000.00 4.880.000.00 5.600.000.00 5.200.000.00 1.400.000.00
Hasil Panen (Kg)
1400 800 1200 360 920
35000 20000 30000 9000 23000
7000 4000 6000 1800 4600
BEP
Rp Rp Rp Rp Rp
1.285.71 6.100.00 4.666.67 14.444.44 1.521.74
Rekapitulasi arsir harga rata-rata pertahun untuk lima jenis sayuran yaitu
sebagai berikut:
Tabel 4.28
Rekapitulasi Arsir Harga Rata-Rata perTahun
(Sumber: Pengumpulan Data, 2022)
Rata-rata Tahun ( 2018-2020)
Jenis Sayuran Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Harga Optimal P P P P P P
Kol
Harga Minimal P P P P P P
Harga Optimal P P P P P P
Kentang
Harga Minimal P P P P P P
Harga Minimal P P P P P P P
Harga Optimal P P P P P P P P
Cabe
Harga Minimal P P P P
Harga Optimal P P P P P P P P P
Wortel
Harga Minimal P P P
Keterangan :
P : Periode Bulan
Pada table 4.28 merupakan table yang memperlihatkan harga optimal dan
minimal untuk lima jenis sayuran dari tahun 2018 sampai tahun 2020. Sayuran
wortel lebih banyak memiliki harga optimal dibandingkan dengan sayuran jenis
lainnya. Sedangkan untuk harga minimal berada pada sayuran tomat.
Metode tanam ini bertujuan untuk membagi rata lahan terhadap satu hektar
lahan pertanian. Karakteristik metode tanam terdiri dari 3 karakteristik yaitu
tempat hdupnya, panjang pendeknya umur serta bagia konsumsinya. Dalam
metodebertani ini terdiri dari tiga metodel untuk 1 hektar lahan diantaranya yaitu
sebagai berikut:
Metode tanam dalam bagi rata untuk lima jenis sayuran ini yaitu dengan
membagi satu lahan atau 1 Ha yang akan ditanami semua jenis sayuran. Dengan
pembagian rata ini tidak akan terlalu membutuhkan lahan yang luas, namun akan
memberikan keuntungan bagi para petani. Pembagian lahan untuk 5 jenis sayuran
ini yaitu dengan mengklasifikasikan jenis sayuran yang bisa ditanam secara
bersamaan sehingga akan memberikan kemungkinan yang rendah terjadinya
kerugian. Pembagian rata 1 lahan untuk 5 jenis sayuran, maka setiap jenis sayuran
akan membutuhkan lahan sebanyak 0.2 Ha.
Keterangan :
T = Masa Tanan
L = Pengolahan Lahan
P = Masa Panen
Masa tanam kol 3 bulan, kentang 4 bulan, tomat 4 bulan, cabe 4 bula dan wortel 3
bulan.
Tabel 4.30 merupakan tabel yang menjelaskan mengenai panen serta olah
lahan terhadap setiap jenis sayuran pada periode satu tahun. Sayuran kol panen
dan olah lahan pada bulan ke 11 atau bulan November dengan harga sayuran kol
ini berada pada posisi harga minimum dengan harga sebesar Rp. 1.000 pada tahun
2018 sedangkan tahun 2019 harga sayuran kol pada bulan November yaitu
sebesar Rp. 2.200 dan harga sayuran kol pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 3.320,
serta sayuran kol panen pada bulan ke-3 atau bulan maret dengan harga Rp. 4.788
pada tahun 2018 sedangkan tahun 2019 harga sayuran kol pada bulan Maret yaitu
sebesar Rp. 600 dan harga sayuran kol pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 2.200
dan sayuran kol panen pada bulan ke-7 atau juli dengan harga Rp. 1.600 pada
tahun 2018 sedangkan tahun 2019 harga sayuran kol pada bulan Juli yaitu sebesar
Rp. 3.400 dan harga sayuran kol pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 880. Dari ke-3
panen sayuran tersebut, harga minimum dari sayuran dari sayuran kol yaitu berada
pada bulan juli dengan rata-rata harga sayur kol sebesar Rp. 1.960, maka dengan
itu harga jual dari sayuran kol akan dikalikan dengan harga rata-rata minimum
tersebut.
Selanjutnya, sayuran kentang panen serta olah lahan pada bulan ke 12 atau
bulan Desember dengan harga sayuran kentang ini berada pada posisi harga
minimum dengan harga sebesar Rp. 5.400 pada tahun 2018 sedangkan tahun 2019
harga sayuran kol pada bulan Deseember yaitu sebesar Rp. 8.900 dan harga
sayuran kentang pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 8.700, serta sayuran kentang
panen pada bulan ke-5 atau bulan mei dengan harga Rp. 6.250 pada tahun 2018
sedangkan tahun 2019 harga sayuran kentang pada bulan Mei yaitu sebesar Rp.
5.700 dan harga sayuran kentang pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 6.058. Dari
ke-2 panen sayuran tersebut, harga minimum dari sayuran dari sayuran kentang
yaitu berada pada bulan Mei dengan rata-rata harga sayur kentang sebesar Rp.
6.003, maka dengan itu harga jual dari sayuran kentang akan dikalikan dengan
harga rata-rata minimum tersebut.
Selanjutnya, sayuran tomat panen dan olah lahan pada bulan ke 12 atau
bulan Desember dengan harga sayuran tomat ini berada pada posisi harga
minimum dengan harga sebesar Rp. 2.700 pada tahun 2018 sedangkan tahun 2019
harga sayuran tomat pada bulan Deseember yaitu sebesar Rp. 3.833 dan harga
sayuran tomat pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 5.300, serta sayuran tomat panen
pada bulan ke-5 atau bulan mei dengan harga Rp. 3.000 pada tahun 2018
sedangkan tahun 2019 harga sayuran tomat pada bulan Mei yaitu sebesar Rp.
3.200 dan harga sayuran tomat pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 3.288. Dari ke-
2 panen sayuran tersebut, harga minimum dari sayuran dari sayuran tomat yaitu
berada pada bulan Mei dengan rata-rata harga sayur tomat sebesar Rp. 3.163,
maka dengan itu harga jual dari sayuran tomat akan dikalikan dengan harga rata-
rata minimum tersebut.
Sedangkan, sayuran cabe panen pada bulan ke 2 atau bulan Februari dengan
harga sayuran cabe ini memiliki harga sebesar Rp. 3.700 pada tahun 2018
sedangkan tahun 2019 harga sayuran cabe pada bulan Februariyaitu sebesar Rp.
10.000 dan harga sayuran cabe pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 43.000, serta
sayuran cabe panen pada bulan ke-3 atau bulan maret dengan harga Rp. 3.570
pada tahun 2018 sedangkan tahun 2019 harga sayuran cabe pada bulan Maret
yaitu sebesar Rp. 13.600 dan harga sayuran kentang pada tahun 2020 yaitu
sebesar Rp. 19.400. Serta sayuran cabe panen pada bulan ke-4 atau bulan April
dengan harga Rp. 22.000 pada tahun 2018 sedangkan tahun 2019 sayuran cabe
panen pada bulan april dengan harga Rp. 10.800 dan terakhir tahun 2020 harga
panen sayuran cabe yaitu 15.000. Dan, sayuran cabe panen pada bulan mei dengan
harga Rp. 15.250 pada tahun 2018, sedangkan pada tahun 2019 harga sayuran
cabe yaitu Rp. 8.600 dan harga sayuran cabe pada tahun 2020 yaitu Rp. 20.025.
Dari ke-4 panen sayuran tersebut, harga minimum dari sayuran cabeyaitu berada
pada bulan Maret dengan rata-rata harga sayur kol sebesar Rp. 12.190, Selain itu,
sayuran cabe akan panen serta akan diolah lahan pada bulan ke-6 atau bulan Juni
dengan harga panen pada tahun 2018 yaitu sebesar Rp. 17.200, sedangkan tahun
2019 harga panen yaitu sebesar Rp. 6.400, dan pada tahun 2020 harga panen dari
sayuran cabe yang akan diolah lahan yaitu sebesar Rp. 8.800. Dari ke-4 panen
sayuran tersebut, harga minimum dari sayuran cabeyaitu berada pada bulan Maret
dengan rata-rata harga sayur kol sebesar Rp. 10.800, maka dengan itu harga jual
dari sayuran kentang akan dikalikan dengan harga rata-rata minimum tersebut.
Sayuran wortel panen pada bulan ke 11 atau bulan November dengan harga
sayuran wortel ini berada pada posisi harga minimum dengan harga sebesar Rp.
5.740 pada tahun 2018 sedangkan tahun 2019 harga sayuran wortel pada bulan
November yaitu sebesar Rp. 2.480 dan harga sayuran wortel pada tahun 2020
yaitu sebesar Rp. 2.000, serta sayuran wortel panen pada bulan ke-3 atau bulan
maret dengan harga Rp. 2.915 pada tahun 2018 sedangkan tahun 2019 harga
sayuran wortel pada bulan Maret yaitu sebesar Rp. 800 dan harga sayuran wortel
pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 2.900 dan sayuran wortel panen pada bulan ke-
7 atau juli dengan harga Rp. 430 pada tahun 2018 sedangkan tahun 2019 harga
sayuran wortel pada bulan Juli yaitu sebesar Rp. 5.500 dan harga sayuran wortel
pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 2.500. Dari ke-3 panen sayuran tersebut, harga
minimum dari sayuran dari sayuran wortel yaitu berada pada bulan Maret dengan
rata-rata harga sayur wortel sebesar Rp. 2.205, maka dengan itu harga jual dari
sayuran wortel akan dikalikan dengan harga rata-rata minimum tersebut.
Sedangkan untuk perbandingan hasil metode tanam terhadap 3 metode yaitu
full tanam, bagii rata serta penjadwalan yaitu sebagai berikut:
Full
Berikut merupakan hasil dari perhitungan metode full tanam yaitu:
Tabel 4.31
Full Tanam
(Sumber: Pembahasan Data, 2022)
Hasil
Total Rata Rata
Jenis Produks
Luas Lahan Perod Produks Harga/Tahu Hasil Panen/ Tahun
Sayura i
(Patok ) e i n ( Rp)
n Perpato
( Kg) ( Rp)
k ( Kg)
Kol 1400 25 3 105000 2381 Rp 250.016.666,67
Kentang 800 25 2 40000 6464 Rp 258.567.222,22
Tomat 1200 25 2 60000 3151 Rp 189.056.541,67
Cabe 360 25 1 9000 19003 Rp 171.028.750,00
Wortel 920 25 3 69000 2762 Rp 190.564.247,92
Dari tabel 4.31 tersebut, maka grafik yang dihasilkan meliputi modal dan hasil
pada metode full tanam yaitu sebagai berikut:
modal
hasil
Tabel 4.31 merupakan tabel hasl panen per tahun dari metode full tanam.
Hasil panen untuk metode full tanam ini memiliki harga tertinggi pada
sayuran tomat dengan harga yaitu sebesar Rp. 258.567.222,22 dengan rata-
rata harga pertahun yaitu Rp. 6.464. Sedangkan harga terendah dari panen
pertahun metode full tanam yaitu berada pada sayuran cabe dengan harga
sebesar Rp. 171.028.750,00 serta harga rata-rat pertahun sayuran cabe yaitu
Rp. 19.003
Rata rata
Berikut merupakan hasil dari perhitungan metode Bafu Rata yaitu:
Tabel 4.32
Bagi Rata Tanam
(Sumber: Pembahasan Data, 2022)
Hasil Total Rata Rata
Luas Prio
Prod Produ Harga/Tah Hasil Panen/ Tahun
Laha de
Jenis uksi ksi un
n Satu
Sayuran Perp
(Pato Tahu
atok ( Kg) ( Rp) ( Rp)
k) n
( Kg)
Kol 1400 5 3 21000 2381 50.001.000
Kentang 800 5 2 8000 6464 51.712.000
Tomat 1200 5 2 12000 3151 37.812.000
Cabe 360 5 1 1800 19003 34.205.400
Wortel 920 5 3 13800 2762 38.115.600
Rp
211.846.000.00
Dari tabel 4.32 tersebut, maka grafik yang dihasilkan meliputi modal dan hasil
pada metode bagi rata yaitu sebagai berikut:
.
modal
hasil
Gambar 4.6
Bagi Rata
Tabel 4.32 merupakan tabel hasl panen per tahun dari metode bagi
rata. Hasil panen untuk metode bagi rata ini memiliki harga tertinggi pada
sayuran kentang dengan harga yaitu sebesar Rp. 51.712.000 dengan rata-
rata harga pertahun yaitu Rp. 6.464. Sedangkan harga terendah dari panen
pertahun metode full tanam yaitu berada pada sayuran cabe dengan harga
sebesar Rp. 34.205.400 serta harga rata-rat pertahun sayuran cabe yaitu Rp.
19.003. Metode bagi rata ini merupakan hasil produksi 1 tahun untuk bagi
rata, dari hasil produksi satu tahun full tanam ini memiliki nilai tertinggi
yaitu sebesar Rp. 211.846.000,00. Hasil produksi 1 tahun bagi rata ini
memiliki peningkatan harga dengan modal sebelumnya yang hanya
membutuhkan Rp. 178.800.000.
Penjadwalan
Berikut merupakan hasil dari perhitungan metode sesuai penjadwalan yaitu:
Tabel 4.33
Penjadwalan
(Sumber: Pembahasan Data, 2022)
Hasil Luas Rata Rata
Jenis Total Hasil Panen/
Produksi Lahan Harga/Tahu
Sayura Produksi Tahun
Perpatok (Pato n
n
( Kg) k) ( Kg) ( Rp) ( Rp)
Kentang 800 13 10400 8.500 88400000
Rp377.601.720
Dari tabel 4.33 tersebut, maka grafik yang dihasilkan meliputi modal dan hasil
pada metode sesuai penjadwalan yaitu sebagai berikut:
12
10
6 modal
hasil
4
0
Kentang Wortel Kol Tomat Cabe Kentang
Gambar 4.7
Penjadwalan
Tabel 4.33 merupakan tabel hasl panen per tahun dari metode sesuai
penjadwalan. Hasil panen untuk metode sesuai penjadwalan ini memiliki harga
tertinggi pada sayuran kentang dengan harga yaitu sebesar Rp.67.225.600 dengan
rata-rata harga pertahun yaitu Rp. 6.464. Sedangkan harga terendah dari panen
pertahun metode full tanam yaitu berada pada sayuran kol dengan harga sebesar
Rp. 26.667.200 serta harga rata-rata pertahun sayuran cabe yaitu Rp. 2.381.
Tabel 4.33 ini merupakan tabel hasil produksi 1 tahun untuk bagi rata, dari hasil
produksi satu tahun full tanam ini memiliki nilai tertinggi yaitu sebesar
Rp377.601.720. Hasil produksi 1 tahun bagi rata ini memiliki peningkatan harga
dengan modal sebelumnya yang hanya membutuhkan Rp. 298.943.800.
Analisis kesanambungan dari ke-3 metode yang digunakan yaitu metode full
tanam, metode bagi rata tanam serta metode sesuai penjadwalan tanam ini
memiliki keuntungan serta modal dari setiap metode terhadap lima jenis sayuran
yang berbeda-beda. Metode full tanam memiliki keuntungan sebesar
Rp.1.023.473.428 untuk 1 patok dari modal sebesar Rp. 35.760.000 dengan hasil
jual setiap jenis sayuran denga total harga Rp. 1.059.233.428, dan untuk 25 patok
modal awal yang dibutuhkan yaitu sebesar Rp. 894.000.000 dengan hasl jual
setiap jenis sayuran sebesar Rp. 1.059.233.428, maka keuntungan yang
didapatkan yaitu sebesar Rp. 165.233.248. Sedangkan untuk metode bagi rata
memiliki modal utama sebesar Rp. 178.800.000, dengan hasil jual keseluruhan
dari setiap jenis sayuran yaitu Rp. 211.846.000,00. Maka keuntungan secara
keseluruhan yang didapatkan dari metode bagi rata tanam untuk semua jenis
sayuran yaitu sebesar Rp. 390.646.000.
Serta untuk metode sesuai penjadwalan memiliki modal utama sebesar Rp.
216.040.000, dengan hasil jual keseluruhan dari setiap jenis sayuran yaitu Rp.
298.943.800.00. Maka keuntungan secara keseluruhan yang didapatkan dari
metode bagi rata tanam untuk semua jenis sayuran yaitu sebesar Rp. 514.983.800.
Dari ke-3 metode tersebut, maka metode full tanam adalah metode yang relative
digunakan, karena metode full tanam memiliki keuntungan yang besar
dibandingan dengan metode yang lainnya, serta memiliki modal yang lebiih
minim dibandingkan dengan modal awal metode bagi rata serta metode sesuai
penjadwalan.
modal
hasil
Gambar 4.8
Metode Full Tanam
Dari grafik tersebut, dapat terlihat jelas bahwa modal yang dibutuhkan untuk
melakukan penenaman sayuran dengan metode full tanam lebih minim
dibandingkan dengan metode lainnya, serta dari grafik tersebut dapat terlihat
bahwa keuntungan yang didapatkan mengalami kenaikan pada sayuran kol,
kentang, cabe dan wortel sehingga memberikan keuntungan tinggi bagi para
petani, dan memiliki penurunan pada sayuran tomat saja.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
A, M. (2022). Biaya.
Maruta, H. (2019). Analisis Break Even Point sebagai Dasar Perencanaan Laba
Bagi Manajemen. 2-5.
S, M. (2017). Penjualan.