Pengertian Sektor Swasta, Peran, dan Bentuknya
A. Pengertian Sektor Swasta
Swasta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bukan milik pemerintah; partikelir: sekolah ‐‐
banyak yang mendapat subsidi dari pemerintah. Sektor swasta (private sector) adalah salah satu bagian
dalam ekonomi suatu negara yang terdiri dari kegiatan di bidang badan usaha yang sebagian besar
modalnya dikuasai oleh pihak swasta dan tidak dikuasai oleh pemerintah.
Sektor swasta merupakan bagian dari ekonomi di mana barang dan jasa diproduksi dan didistribusikan
oleh individu dan organisasi yang bukan bagian dari pemerintah atau birokrasi negara. Sektor swasta
terbagi dari individu (rumah tangga) dan bisnis (badan usaha milik swasta). Organisasi nirlaba maupun
laba dapat termasuk swasta, antara lain perusahaan, korporasi, bank, dan organisasi non‐pemerintah
lainnya, termasuk juga karyawan yang tidak bekerja untuk pemerintah.
Dalam sektor ini, faktor‐faktor produksi dimiliki oleh individu atau pribadi. Individu atau kelompok
individu mengendalikan bisnis dengan tujuan utama untuk mendapat keuntungan. Dalam ilmu
makroekonomi, sektor ini terbagi lagi menjadi dua, yakni sektor bisnis dan sektor rumah tangga.
B. Peran Sektor Swasta
Kepentingan relatif sektor swasta dibandingkan dengan sektor publik tidak sama di sistem ekonomi
campuran. Kontribusinya cenderung beragam antar negara. Sementara itu, di negara‐negara yang
mengadopsi ekonomi pasar bebas, kontribusi swasta sangat besar, sebaliknya kontribusi sektor publik
Sosiologi79
sangat kecil. Negara‐negara dengan ekonomi komando akan memiliki sangat sedikit bisnis di sektor
swasta.
Di sebagian besar negara yang menganut ekonomi campuran, barang dan jasa penting tertentu
disediakan oleh organisasi yang dikelola pemerintah. Alasannya, sektor ini tidak mau menyediakan
barang dan jasa tersebut karena tidak menghasilkan keuntungan. Mereka termasuk layanan kesehatan
dan pendidikan, pertahanan dan hukum dan ketertiban.
Di beberapa negara, industri strategis juga dimiliki dan dikendalikan oleh negara, seperti energi,
telekomunikasi, dan angkutan umum. Karena itu, organisasi sektor publik ini menyediakan barang dan
jasa penting bagi warga negara. Mereka sering memiliki tujuan selain laba, misalnya:
1. Mencegah monopoli swasta dari pengendalian pasokan barang dan jasa.
2. Mempertahankan lapangan kerja
3. Mempertahankan standar lingkungan
4. Memastikan persediaan barang dan jasa penting namun tidak menguntungkan secara bisnis.
Misalnya layanan kesehatan dan pendidikan
C. Bentuk Sektor Swasta
Bentuk badan usaha di sektor swasta di antaranya,
1. Perusahaan perseorangan
2. Kemitraan
3. Perusahaan Terbatas Swasta
4. Perusahaan Terbatas Publik
5. Koperasi