Anda di halaman 1dari 15

MATERI DEMOKRASI

1. Hakikat Demokrasi
Makna Demokrasi, Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani: demos yang berarti
rakyat, kratos/cratein yang berarti pemerintahan. Sehingga demokrasi dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, demokrasi merupakan istilah politik yang berarti
pemerintahan rakyat. Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat.
2. Demokrasi Pancasila
adalah demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat.
3. Ciri-ciri demokrasi Pancasila
a. pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi
b. adanya pemilu secara berkesinambungan
c. adanya peran-peran kelompok kepentingan
d. adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak minoritas.
e. Demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara untuk menyelesaikan masalah.
f. Ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan suara terbanyak.
4. Prinsip Demokrasi Pancasila
a. Perlindungan terhadap hak asasi manusia
b. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah
c. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka,
artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain
contoh Presiden, BPK, DPR, DPA atau lainnya
d. adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk menyalurkan aspirasi rakyat
e. Pelaksanaan Pemilihan Umum
f. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2 UUD 1945)
g. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
h. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri sendiri,
masyarakat, dan negara ataupun orang lain
i. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional
j. Pemerintahan berdasarkan hukum, dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan

5. Fungsi Demokrasi Pancasila


a. Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara
Contohnya:

1
Ikut menyukseskan Pemilu

Ikut menyukseskan pembangunan

Ikut duduk dalam badan perwakilan/permusyawaratan.

b. Menjamin tetap tegaknya negara RI


c. Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan sistem konstitusional
d. Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila
e. Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara lembaga negara
f. Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab,
Contohnya:

Presiden adalah mandataris MPR,

Presiden bertanggung jawab kepada MPR.

6. Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila.


Prinsip-Prinsip Demokrasi di Indonesia. Ahmad Sanusi mengutarakan 10 pilar demokrasi konstitusional
Indonesia menurut Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945:
a. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa
b. Demokrasi dengan kecerdasan
c. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
d. Demokrasi dengan rule of law
e. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara
f. Demokrasi dengan hak asasi manusia
g. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
h. Demokrasi dengan otonomi daerah
i. Demokrasi dengan kemakmuran
j. Demokrasi yang berkeadilan sosial

7. Nilai Moral Demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila mengandung beberapa nilai moral yang
bersumber dari Pancasila, yaitu:
a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
c. Pelaksanaan kebebasan yang dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, diri sendiri, dan orang lain.
d. Mewujudkan rasa keadilan sosial.

2
e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.
g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

8. Perilaku yang Mendukung Tegaknya Nilai-Nilai Demokrasi.


a. contoh perilaku tegaknya nilai demokrasi di lingkungan keluarga:
1) Menghargai hak-hak anggota keluarga lainnya.
2) Menghormati perbedaan pendapat anggota keluarga dan memandangnya sebagai hal yang
biasa (dalam demokrasi).
3) Memutuskan kepentingan bersama dengan cara yang demokratis seperti musyawarah.
4) Mendahulukan kepentingan bersama dalam keluarga ketimbang kepentingan pribadi.
5) Menjalankan kewajiban dengan penuh tanggung jawab.

b. Perilaku Demokrasi di Lingkungan Sekolah


1) Mengikuti dan melakukan pemilihan pengurus OSIS sesuai dengan tata tertib.
2) Mengikuti dan melakukan pemilihan pengurus kelas.
3) Bersikap adil, tidak membeda-bedakan teman.
4) Ikut menentukan jadwal piket kelas dengan adil dan terbagi rata.
5) Melaksanakan musyawarah terhadap berbagai persoalan yang terjadi di kelas atau sekolah.

c. Perilaku Demokrasi di Lingkungan Masyarakat


1) membiasakan diri untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum yang berlaku;
2) membiasakan diri untuk menyelesaikan persoalan dengan musyawarah;
3) membiasakan diri untuk mengadakan perubahan secara damai tidak dengan kekerasan;
4) membiasakan diri untuk memilih pemimpin melalui cara-cara yang demokratis;
5) membiasakan diri memberikan kritik yang bersifat membangun.

d. Perilaku Demokrasi di Lingkungan


1) memberikan suara saat pemilu
2) tidak golput
3) menjalakan kebijakan pemerintah
4) demo dengan tertib
5) mengkritik kebijakan pemerintah dengan memberikan solusi-solusi yang terbaik

3
TEMA DISKUSI

PERMASALAHAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG SERING MUNCUL

1. Politik Uang Dalam Pemilu


2. Kabar Bohong (Hoax) Dan Ujaran Kebencian Saat Mendekati Pemilu
3. Netralitas Asn (Polri, Tni)
4. Ancaman Perorangan Atau Kelompok Oleh Calon Pemimpin
5. Minimnya Minat Masyarakat Untuk Memberikan Suara Pada Saat Pemilu

TUJUAN DISKUSI

Mencari solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada

FORMAT DISKUSI

1. Guru membentuk beberapa kelompok


2. Masing masing kelompok memilih tema yang berbeda dengan kelompok lainnya
3. Masing-masing kelompok mencari latar belakang permasalahan
4. Masing-masing kelompok mencari solusi pada permasalahan yang dipilih
5. Kelompok mempresentasikan hasil diskusi
6. Kelompok lain menangapi hasil kelompok yang presentasi

4
MATERI POSTER

1. Pengertian Poster
Poster adalah sebuah alat untuk mempromosikan barang atau jasa kepada masyarakat. Karena
poster merupakan bagian dari reklame, biasanya ia sering kita lihat di tempat yang ramai. Hal tersebut
bertujuan agar dapat dilihat oleh banyak orang. Selain itu, poster biasanya juga dirancang dengan desain
yang menarik agar bisa dibaca dari kejauhan. Poster juga menggunakan kalimat yang mengajak secara
singkat, pada, dan jelas sesuai dengan tujuan poster dibuat.

2. Ciri-Ciri Poster
a. Menggunakan kalimat singkat, padat, dan jelas
b. Kalimatnya berupa ajakan
c. Menyisipkan gambar yang menarik
d. Memberikan ingatan yang kuat kepada pembaca poster
e. Mampu menarik orang untuk membaca
f. Isi informasi tidak bertele-tele
g. Ditempel di tempat umum atau strategis
h. Biasa dicetak di media kertas khusus berukuran cukup besar

3. Jenis-jenis Poster
a. Poster Niaga
Poster jenis ini mempunyai tujuan untuk mempromosikan suatu barang atau jasa agar diketahui
oleh masyarakat dan masyarakat pun ingin memiliki produk yang ditawarkan.
b. Poster Layanan Masyarakat
Poster jenis ini biasanya digunakan oleh pelayanan publik untuk menginformasikan pelayanan dan
tata cara pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
c. Poster Kegiatan
Poster jenis ini bertujuan untuk mempromosikan suatu kegiatan acara kepada masyarakat.
Informasinya harus jelas dan padat, sehingga masyarakat pun tidak mudah melupakannya.
d. Poster Karya Seni
Poster jenis ini adalah wadah bagi orang-orang yang menyalurkan ekspresi seninya. Poster ini
belum tentu bisa dipahami oleh semua orang dan pemahaman setiap orang bisa berbeda.
e. Poster Film
Poster jenis ini bermaksud untuk mempromosikan sebuah film, kita bisa menemukannya di
bioskop ketika film itu diputar.

5
4. Langkah-langkah Membuat Poster
a. Menentukan Topik dan Tujuan Poster
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan topik dan tujuan poster itu dibuat.
Poster harus bisa menyampaikan maksud dari isi poster kepada masyarakat. Tentukan tujuan poster
itu dibuat juga penting, apakah untuk promosi, pemberitahuan, pendidikan atau hal lainnya.
b. Memilih Kata dan Menyusun Kalimat
Setelah menentukan topik dan tujuan, selanjutnya adalah memilih kata dan menyusun kalimat
agar isinya bisa bisa disampaikan secara tepat sasaran kepada masyarakat. Gunakanlah kalimat yang
pendek, singkat, dan tidak bertele-tele. Jangan lupa juga, kalimat yang digunakan harus bersifat
mengajak.
c. Menentukan Gambar
Setelah pemilihan kalimat yang tepat, langkah selanjutnya adalah menentukan gambar yang
tepat. Poster perlu disisipi gambar agar menarik perhatian. Gunakanlah gambar yang sesuai dengan
topik poster dan atur pada di posisi yang tepat.
d. Memperhatikan Tata Letak Huruf dan Gambar
Seperti yang tadi disebutkan, peletakan gambar haruslah tepat, karena selain memperindah juga
tetap jelas secara pandangan. Selain itu, tata letak huruf juga perlu diperhatikan agar menarik dan bisa
dibaca dengan jelas. Gunakanlah warna dan jenis huruf yang menarik dan tidak sulit dilihat oleh
pembaca poster.

5. Mencetak Poster ke Dalam Media


Setelah semuanya sudah tepat, langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah mencetak poster
ke dalam media. Media yang biasa digunakan untuk mencetak poster ada kertas, kertas foto, kain, atau
bisa dengan media lainnya.

6. Mempublikasikan Poster
Langkah terakhir dari pembuatan poster, tentunya adalah memasang poster tersebut di ruang publik.
Hal ini agar sasaran masyarakat yang dituju oleh topik poster bisa melihat dan membacanya. Misalnya,
poster tentang kegiatan kebersihan lingkungan di suatu desa. Maka, poster tersebut harus ditempel di
ruang publik desa tersebut, bukan d desa lain.

6
Jadwal Pembagian Kelas Kegiatan Kampanye Poster :
NO KELAS KELOMPOK TEMPAT
1 X DPIB 1 XI DPIB
2 XI DPIB
2 X TMI 1 1 XII DPIB
2 XII DPIB
3 XI TMI 1
4 XI TMI 1
3 X TMI 2 1 XII TMI 1
2 XII TMI 1
3 XI TMI 2
4 XI TMI 2
4 X TKR 1 1 XI TKRO 1
2 XI TKRO 1
3 XI TKRO 1
4 XII TKRO 1
5 X TKR 2 1 XII TKRO 1
2 XII TKRO 1
3 XI TKRO 2
4 XI TKRO 2
6 X TKR 3 1 XI TKRO 2
2 XI TKRO 3
3 XI TKRO 3
4 XI TKRO 3
7 X TKR 4 1 XII TKRO 3
2 XII TKRO 3
3 XII TKRO 3
4 XI TKRO 4
8 X TKR 5 1 XI TKRO 4
2 XI TKRO 4
3 XI TKRO 5
4 XI TKRO 5
9 X TLAS 1 1 XI TKRO 5
2 XI TLAS 1
3 XI TLAS 1
10 X TLAS 2 1 XI TLAS 1
2 XII TLAS 1

7
3 XII TLAS 1
11 X TSM 1 1 XII TLAS 1
2 XI TLAS 2
3 XI TLAS 2
4 XI TLAS 2
12 X TSM 2 1 XI TBSM 1
2 XI TBSM 1
3 XI TBSM 1
13 X TSM 3 4 XII TBSM 1
1 XII TBSM 1
2 XII TBSM 1
3 XII TBSM 2
4 XII TBSM 2
14 X TSM 4 1 XII TBSM 2
2 XI TBSM 3
3 XI TBSM 3
4 XI TBSM 3
15 X TP 1 1 XI TBSM 4
2 XI TBSM 4
3 XI TP 1
4 XI TP 1
16 X TP 2 1 XII TP 1
2 XII TP 1
3 XII TP 1
4 XI TP 2

8
MATERI SIMULASI TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMUNGUTAN SUARA

9
10
Deskrisi Tugas panitia KKPS :

a. Tugas Ketua KPPS (KPPS 1):


1. Ketua dan Anggota KPPS harus sudah datang di TPS selambat lambatnya 1 jam sebelum
pelaksanaan
2. Ketua KPPS dan anggotanya memeriksa TPS dan sarana pelaksanaan Pemungutan dan
Penghitungan Suara
3. Sebelum rapat pemungutan suara dilakukan, ketua KPPS mengamankan seluruh perlengkapan
Pemungutan dan Penghitungan Suara, terutama formulir dan perlengkapan yang mudah rusak
ketika terkena air
4. Saat rapat pemungutan suara dilakukan, ketua KPPS membukanya dan memandu pengucapan
sumpah janji KPPS dan petugas ketertiban TPS sesuai keyakinan
5. Lalu, Ketua KPPS membuka Kotak Suara dan memeriksa Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara, serta memperlihatkannya pada para saksi, pengawas, dan pemilih
6. Ketua KPPS dibantu oleh Anggota KPPS lalu menghitung dan memeriksa jumlah dan kondisi surat
suara yang diterima, dan mencatatnya serta mengumumkan jumlah surat suara tersebut kepada
Saksi, Panwaslu atau Pengawas TPS dan Pemilih yang hadir
7. Ketua KPPS menyampaikan beberapa ketentuan dalam pemungutan suara
8. Ketua KPPS melayani Pemilih sesuai dengan urutan kehadiran
9. Ketua KPPS menandatangani Surat Suara
10. Ketua KPPS memberikan Surat Suara ke Pemilih dalam keadaan terbuka untuk diperiksa oleh
Pemilih. Apabila terdapat Surat Suara rusak atau keliru dicoblos, Ketua KPPS memberikan Surat
Suara pengganti kepada Pemilih hanya 1 kali.

b. Tugas anggota KPPS keempat (KPPS 4):


1. Menerima dan memeriksa nama Pemilih
2. Memeriksa jari-jari tangan Pemilih untuk memastikan tidak terdapat tanda khusus berupa tinta pada
jari-jari tangan Pemilih
3. Memeriksa kesesuaian nama Pemilih dalam DPT yang tertulis di formulir Model C. Pemberitahuan
KWK dengan KTP-el atau Surat Keterangan. Memeriksa kesesuaian nama Pemilih dalam DPPh
yang tertulis di formulir Model A5-KWK dengan KTP-el atau Surat Keterangan.
4. Memeriksa kesesuaian nama Pemilih dalam DPPh yang tertulis di formulir Model A5-KWK dengan
KTP-el atau Surat Keterangan.
5. Meminta kepada Petugas Ketertiban yang berada di pintu masuk TPS agar mengarahkan Pemilih
dalam DPT yang tidak dapat menyerahkan formulir Model C. Pemberitahuan-KWK untuk
memastikan namanya tercantum dalam DPT yang ditempel di papan pengumuman TPS. Dalam hal
Pemilih tersebut terdaftar dalam DPT, petugas KPPS Keempat melayani Pemilih tersebut untuk
menggunakan hak pilihnya dengan menunjukkan KTP-el atau Surat Keterangan.
6. Memeriksa kesesuaian antara nama yang tertulis di formulir Model A5-KWK dengan KTP-el atau
Surat Keterangan bagi Pemilih DPPh yang tidak sempat melapor kepada PPS tujuan.
7. Melayani Pemilih dalam kategori DPTb dengan memastikan bahwa domisili Pemilih tersebut sesuai
dengan domisili pada KTP-el atau Surat Keterangan.

c. Tugas anggota KPPS Kelima (KPPS 5):


1. Meminta Pemilih dalam DPT untuk menandatangani formulir Model C. Daftar Hadir Pemilih-KWK.
2. Memeriksa dan memastikan nama Pemilih dalam kategori DPTb tidak terdaftar dalam DPT dan
DPPh.
3. Meminta Pemilih dalam DPTb mengisi nama dan identitas Pemilih sesuai dengan data yang
tercantum di KTP-el atau Surat Keterangan ke dalam formulir Model C. Daftar Hadir Pemilih
Tambahan-KWK.
11
4. Menuliskan nomor urut kedatangan Pemilih pada Formulir Model C. Pemberitahuan-KWK untuk
Pemilih dalam DPT serta meminta Pemilih tersebut untuk menandatangani formulir Model C. Daftar
Hadir Pemilih-KWK.
5. Menuliskan nomor urut kedatangan Pemilih pada formulir Model A.5-KWK untuk Pemilih dalam
DPPh serta meminta Pemilih untuk menandatangani formulir Model C. Daftar Hadir Pemilih
Pindahan-KWK.
6. Menandai penggunaan hak pilih penyandang disabilitas pada formulir Model C.Daftar Hadir Pemilih-
KWK.
7. Mencatat penggunaan hak pilih penyandang disabilitas pada formulir Model C.Daftar Hadir Pemilih
Pindahan-KWK dan/atau formulir Model C.Daftar Hadir Pemilih Tambahan-KWK.
8. Dalam hal Pemilih penyandang disabilitas belum tercatat sebagai penyandang disabilitas dalam
daftar Pemilih, KPPS Kelima melengkapi pada kolom disabilitas seluruh formulir daftar hadir.
9. Dalam hal Pemilih disabilitas tidak dapat menuliskan namanya pada formulir daftar hadir, KPPS
Kelima dapat membantu menuliskan ke dalam formulir Model C.Daftar Hadir Pemilih Pindahan-KWK
dan/atau formulir Model C. Daftar Hadir Pemilih Tambahan-KWK.
10. Dalam mengisi atau menandatangani daftar hadir, Pemilih menggunakan pulpen masing-masing
(jika membawa) atau pulpen yang disediakan oleh KPPS 5.

d. Tugas anggota KPPS Kedua dan Ketiga (KPPS 2 dan 3):


1. Menghimpun formulir Model C.Pemberitahuan-KWK sesuai dengan urutan kedatangan setelah
diberikan oleh KPPS Kelima.
2. Mengisi nama kecamatan, nama desa/kelurahan, dan nomor TPS pada Surat Suara.
3. Memberikan surat suara yang telah diisi nama kecamatan, nama desa/kelurahan, dan nomor TPS
kepada Ketua KPPS untuk ditandatangani.
4. Menghimpun surat suara yang telah ditandatangani oleh Ketua KPPS dan menyampaikan Surat
Suara kepada Ketua KPPS untuk memberikan kepada Pemilih sesuai dengan urutan kedatangan.

e. Tugas anggota KPPS Keenam (KPPS 6):


1. Mengarahkan Pemilih untuk memasukkan Surat Suara ke dalam kotak suara sesuai dengan jenis
Pemilihan.
2. Untuk memudahkan Pemilih dan tugas KPPS Keenam, apabila Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur diselenggarakan bersama-sama dengan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Wali
Kota dan Wakil Wali Kota, Kotak Suara dapat diberi stiker/tanda warna di dekat lubang kotak suara
sesuai dengan warna surat suara masing-masing Pemilihan.

f. Tugas anggota KPPS Ketujuh (KPPS 7):


1. Mencelupkan tinta ke salah satu jari Pemilih sampai mengenai kuku.
2. Bagi Pemilih Penyandang Disabilitas yang tidak mempunyai dua belah tangan dan/atau kaki. KPPS
Ketujuh memberikan penandaan tinta pada anggota badan yang mudah terlihat.

12
MATERI YEL-YEL DAN PUISI

Yel-Yel

Yel-yel adalah kalimat teriakan atau sorakan yang dilakukan untuk memberikan motivasi, semangat, atau dorongan
untuk tim atau kelompoknya yang sedang bertanding atau berlomba.

Cara membuat yel-yel yang bagus adalah dengan mendiskusikan melalui kelompok, kemudian mengadaptasi nada
dari lagu populer, menyisipkan kalimat lucu, dan terakhir menambahkan gerakan yang sesuai.

Puisi

Langkah-langkah membuat puisi:

1. Menentukan gaya puisi


2. Menentukan tema dan judul
3. Membayangkan suasana
4. Menggunakan gaya Bahasa
5. Kembangkan puisi seindah mungkin
6. Menulis puisi

13
PEMBUATAN LAPORAN SIMULASI PEMILIHAN KETUA DAN WAKIL KETUA OSIS

A. Pengertian Laporan Kegiatan Menurut Para Ahli


Adapun definisi laporan kegiatan menurut para ahli, antara lain;

1. Wardani (2008), Arti laporan kegiatan adalah serangkaian tulisan yang harus berisi informasi dengan
didukung oleh data secara tuntas sesuai dengan fakta yang ditemukan serta disusun
secara sistematis agar mudah untuk dipahami.
2. Keraf (2001), Definisi laporan kegiatan adalah langkah komunikasi yang harus disampaikan kepada
lembaga, organisasi, atau individual sebagai bentuk pertangung jawaban.

B. Ciri Laporan Kegiatan


Laporan kegiatan memiliki beberapa karakteristik, diantaranya;

1. Laporan kegiatan tertulis hanya berisi poin utama singkat terkait dengan tugas yang dilakukan, sehingga
penerima laporan dapat memahami permasalahan yang terjadi dengan segera.
2. Secara struktural, teks laporan kegiatan terdiri atas tiga bagian yaitu pendahuluan, isi laporan, dan
penutup
3. Laporan harus ditulis secara sistematis dan berurutan.
4. Laporan dianggap secara sistematis apabila deklarasi tertulis diatur dalam unit yang saling
berhubungan dan berurutan.
5. Laporan dapat lebih lengkap apabila disertai dengan sumber sastra.
6. Teks laporan kegiatan harus dilengkapi dengan bukti yang memperkuat obyektifitas laporan. Bukti
tersebut bisa berupa foto, nota, struk, atau bukti lainnya.
7. Teks laporan menggunakan bahasa yang jelas agar pembaca laporan kegiatan dapat memahami
dengan tepat tanpa menimbulkan persepsi.

C. Tujuan Laporan Kegiatan


Tujuan penulisan dan pembuatan teks laporan kegiatan diantaranya yaitu untuk:
1. Mengidentifikasi atau menggambarkan suatu kegiatan
2. Mendokumentasikan rangkaian dan catatan selama kegiatan berlangsung
3. Menguraikan peristiwa atau tindakan
4. Memenuhi syarat dalam sebuah kesepakatan
5. Menjadi bahan penilaian untuk mempertimbangkan kegiatan yang sama di waktu mendatang
6. Memberikan informasi, fakta, dan kondisi seobjektif mungkin terkait kegiatan yang dilaksanakan
7. Mengambil kesimpulan atas kegiatan yang dikerjakan

14
D. Manfaat Laporan Kegiatan
Manfaat yang dapat diperoleh melalui penulisan laporan kegiatan, diantaranya;
1. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas suatu kegiatan yang telah dilaksanakan
2. Sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya
3. Sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijakan tertentu
4. Sebagai dasar untuk menetapkan pedoman dan instruksi pemimpin
5. Untuk memahami kegiatan pengembangan dan perbaikan proses
6. Sebagai data historis tentang pengembangan unit terkait dan banyak lagi

E. Struktur Laporan Kegiatan


Struktur teks laporan kegiatan dapat berbeda satu sama lain tergantung pada jenis kegiatan yang
dilakukan. Meskipun demikian, secara garis besar struktur laporan kegiatan terdiri atas:

BAB I Pendahuluan
Bagian pendahuluan dari sebuah laporan kegiatan meliputi:
1. Latar belakang kegiatan, Bagian ini berisi gambaran singkat terkait kegiatan yang telah dilakukan,
serta alasan mengapa kegiatan tersebut dilakukan
2. Tujuan dan Manfaat, Bagian ini menjelaskan tujuan diadakan kegiatan dan manfaat dari kegiatan
yang telah dilaksanakan

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN


Bagian isi laporan kegiatan meliputi:
1. Waktu dan tempat, Bagian ini berisi penjelasan terkait kapan dan di mana kegiatan dilaksanakan
2. Peserta: Pada dasarnya tidak semua kegiatan yang melibatkan peserta. Akan tetapi, apabila
melibatkan peserta, maka bagian ini disertakan dengan menuliskan secara garis besar sasaran
peserta kegiatan
3. Pelaksana kegiatan, Bagian ini menyebutkan siapa saja yang terlibat dalam kegiatan yang
dilaksanakan Pelaksana kegiatan bisa ditulis dalam bentuk susunan kepanitiaan atau susunan
kepengurusan dari pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan
4. Hasil Pelaksanaan kegiatan, Bagian ini memberikan gambaran rinci terkait serangkain kegiatan yang
dilakukan

BAB III Penutup


Bagian penutup laporan kegiatan meliputi Kesimpulan dan saran, Bagian ini berisi ringkasan laporan
pelaksanaan kegiatan serta saran-saran atas kekurangan atau perbaikan yang dapat menjadi
pembelajaran untuk kegiatan lainnya di masa mendatang

15

Anda mungkin juga menyukai