Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PERJALANAN DINAS / LAPORAN HASIL PELATIHAN

Dasar 1. Peraturan Direktur NOMOR : 350/RSPH/I-PER/DIR/XI/2018


Tentang Panduan Penyelenggaran Pendidikan Dan Pelatihan
Direktur Rumah Sakit Prima Husada Sukorejo

2. Surat Undangan pelatihan Nomor :


747/RSM/V/2022/Pelatihan Perawat Mata Asisten Bedah Phaco
RSM DR YAP Yogyakarta

3. Surat Tugas Direktur RS Prima Husada Sukorejo Nomor :


1184/RSPHS/I-ST/DIR/VIII/2022

Maksud & Tujuan Maksud : mengikuti pelatihan perawat mata asisten bedah
phacoemulsifikasi

Tujuannya : meningkatkan skill perawat dalam asisten bedah


phacoemulsifikasi

Waktu 08 Agustus 2022 s/d 24 September 2022


Pelaksanaan

Nama Petugas Siti Julaihah S.Kep,Ns

Daerah Tujuan/ RSM DR YAP Yogyakarta


Instansi Yang
Dikunjungi

Hadir Dalam Narasumber:


Pertemuan
1. Devisi/ Departemen pendidikan dan penelitian
2. IPCN RSM
3. KMKP RSM
4. Apoteker RSM
5. Ibu Yeni Sulistyanibgrum, S.Kep
6. Bapak Bayu Ananto, S.Kep,Ns
7. dr. Mufida Dwi N, Sp.M
8. dr. Dewi Prita D, Sp.M
9. dr. Nia M, Sp.M
10. Bapak Petra David, AMK
11. Bapak Agus Pujianto, S.Kep,Ns
12. Bapak Aris Sugiarto, S,ST
13. Bapak Wisnu Adhi P, AMK
14. Bapak Leonardus Galuh K, S.Kep,Ns
15. Bapak Agung Tri W, AMK

Petunjuk / Arahan 1. Orietasi umum oleh bagian departemen pendidikan dan


Yang Diberikan penelitia
(Materi) 2. Materi pencegahan dan pengendalian infeksi oleh IPCN
RSM DR YAP
3. Materi mutu dan keselamatan pasien oleh KMKP

Jl. Raya Surabaya – Malang Km 54, Desa Lemahbang Kec. Sukorejo – Pasuruan
Telp : 0343 – 6745000 | Email : sekretariat@sukorejo.rs-primahusada.com
www.rs-primahusada.com
4. Materi keselamatan penggunaan obat oleh Apoteker
5. Materi sasaran keselamatan pasien oleh ibu Yeni
Sulistyaningrum, S.Kep
6. Materi pemeriksaan mata dasar, pemeriksaan pre operasi
dan teknik pemberian obat mata oleh bapak Bayu Ananto,
S.Kep,Ns
7. Materi penyakit kegawatdaruratan mata serta
penanganannya oleh dr. Mufida Dwi N Sp.M
8. Materi gangguan refraksi serta penangannya oleh dr. Dewi
Prita D Sp,M
9. Materi pengenalan teknik steril dan prinsip dasar bedah mata
oleh bapak Petra David, AMK
10. Materi penanganan pasien dengan kasus gawat darurat, alat
alat pemeriksaan mata oleh bapak Agus Pujianto S.Kep,Ns
11. Materi persiapan ruang operasi, pengelolaan ruangan dan
instrument operasi dan mesin instrument dan BHP pada
operasi phacoemulsifikasi oleh bapak Aris Sugiarto, S.ST
12. Materi phacodinamik oleh bapak Wisnu Adhi P AMK
13. Materi pre dan post operasi vitrektomi oleh Bapak Leonardus
S.Kep,Ns
14. Materi Mesin, instrument, dan BHP pada operasi vitroretina
oleh bapak Agung Tri AMK
15. Materi anatomi dan fisiologi , pengenalan tentang penyakit
degenerative oleh dr Nia M, Sp.M
16. Observasi dan praktik lapangan di instalasi rawat jalan,
instalasi gawat darurat, ruang persiapan operasi dan
instalasi kamar operasi.

Masalah / Temuan 1. Penandaan pita/gelang resiko jatuh pada pasien


Di RSPHS yang geriatric/pediatric (SKP)
relevan dengan 2. Semua pasien odc diberikan gelang identitas
materi 3. Anamnesa untuk pemeriksaan mata oleh asisten mata lebih
di detailkan ( visus od/os, TIO od/os, GDA, RPD)
4. Pemeriksaan retinometri, salah satu pemeriksaan penting
sebelum dilakukan tindakan operasi katarak karena untuk
mengetahui berapa presentasi kondisi syaraf mata pasien.
5. Site marking dilakukan dengan spidol bukan dengan plaster
(di rawat jalan)
6. Pemeriksaan laboratorium sebelum operasi katarak
sebaiknya Hbsag, gds, antigen. (hbsag menghindari
terkontaminasinya instrument ke pasien lain)
7. Adanya lembar edukasi perawatan pasien setelah operasi
katarak di rumah (memudahkan pasien untuk mengingat)
8. Pemberian antibiotic sebelum operasi katarak/operasi mata
lainnya , missal op katarak : antibiotic pre op(levofloxacin
tetes)
9. Pemberian obat premed sebelum operasi, antisipasi pasien
terasa nyeri dan terasa cemas/gelisah
10. Time out operasi
11. Instrument yang digunakan harus mempunyai lebih dari satu
instrument untuk cadangan dan untuk menimimalisir
terjadinya pertukaran infeksi antar pasien
12. Anastesi di RSM DR YAP menggunakan campuran lidocain:

Jl. Raya Surabaya – Malang Km 54, Desa Lemahbang Kec. Sukorejo – Pasuruan
Telp : 0343 – 6745000 | Email : sekretariat@sukorejo.rs-primahusada.com
www.rs-primahusada.com
epineprin , 2:! (sebagai anastesi dan untuk pelebaran pupil)
13. Antibiotic setelah operasi meggunakan anibiotik intracameral
( molcin: dexa , perbandingan 2cc:1cc)
14. Antibiotic setelah tes kebocoran kornea menggunakan
betadin (dibekacin:dexa , 1:1) di teteskan tanpa diberikan
obat tetes lainnya.
15. Penyeterilan instrument mata di RSM DR YAP
menggunakan cairan enzymatic terlebih dahulu
16. IA canula RSM DR YAP mempunyai banyak set, sehingga
jika IA ada yang tidak bisa digunakan masih ada cadangan
yang lainnya
17. Set linen untuk operasi mata (gaun 3, duk lubang (tiap
pasien 1), duk kecil 4, meja mayo)
18. Bhp kassa, depress kecil, cutonbod
19. Penambahan oksigen kepada pasien saat pelaksanaan
operasi berlangsung, menghindari pasien sesaknafas kerena
posisi tertutu dengan duk lubang dan eye drape

Saran / Tindakan 1. Bekerja sama dengan PJ SKP untuk meningkatkan


untuk RS dari kepatuhan tentang penandaan pada pasien dengan resiko
hasil pelatihan jatuh
2. Mengusulkan kepada kabid pelayanan medis setiap pasien
ODC RJ diberikan gelang identitas agar mudah untuk
melakukan identifikasi
3. Kordinasi dengan kabid dan staf asisten poli mata lainnya
untuk melakukan anamnesa secara detail (jika kondisi
dilapangan memungkinkan untuk dilakukan)
4. Melakukan koordinasi dengan kabid, dan dpjp serta
melakukan pegajuan alat retinometer
5. Melakukan site marking dengan spidol saat pasien dirawat
jalan (Hari H operasi)
6. Melakukan pemeriksaan tambahan laboratorium sebelum
dilakukan tindakan operasi (Gds, HBSAg, antigen (jika perlu
melihat kondisi fisik pasien)
7. Mengusulkan kepada kabid pelayanan medis untuk
membuat lembar edukasi perawatan setelah operasi di
rumah (ini tidak hanya kasus pasien mata bisa juga
dibuatkan untuk semua kasus pasien setelah operasi agar
pasien mudah untuk perawatan dirumah
8. Koordinasi dengan kabid dan dpjp untuk terapi premed, obat
anastesi, antibiotic yang diberikan saat sebelum dan saat
operasi berlangsung
9. Membiasakan untuk melakukan time out sebelum operasi
dimulai
10. Koordinasi dengan kabid dan dpjp untuk penambahan set
instrument operasi
11. Koordinasi dengan kabid pelayanan medis, kabid penunjang
medis, serta CSSD terkaid penyeterilan set instrument mata
(pembersihan, perendaman cairan enzymatic, pengeringan,
packing dan proses penyeterilan)
12. Koordinasi dengan CSSD adanya set linen dan bhp khusus
untuk operasi mata
13. Koordinasi dengan kabid pelayanan medis dan dpjp selama

Jl. Raya Surabaya – Malang Km 54, Desa Lemahbang Kec. Sukorejo – Pasuruan
Telp : 0343 – 6745000 | Email : sekretariat@sukorejo.rs-primahusada.com
www.rs-primahusada.com
operasi berlangsug pasien diberikan terapi oksigenasi.
14. Sebaiknya set instrument katarak di rumah sakit tersedia
lebih dari satu set, untuk meminimalkan resiko pertukaran
infeksi.

Pasuruan, 24 September 2021 Mengetahui,


Pembuat Laporan, Direktur RS Prima Husada Sukorejo

Siti Julaihah S.Kep, Ns dr. Sadi Hariono, MMRS

LAMPIRAN :
1. SURAT TUGAS yang sudah ter ttd pihak eksternal (jika zoom tidak perlu)
2. Materi pelatihan
a. (link / hardcopy dikirimkan ke sekretariat) dan dilampirkan dalam laporan ini
b. staff terkait memiliki copy materi untuk belajar pribadi
3. Dokumentasi selama mengikuti pelatihan
4. Membuat rangkuman materi sesuai form terlampir

Jl. Raya Surabaya – Malang Km 54, Desa Lemahbang Kec. Sukorejo – Pasuruan
Telp : 0343 – 6745000 | Email : sekretariat@sukorejo.rs-primahusada.com
www.rs-primahusada.com
RANGKUMAN MATERI
Unit terkait yang
Tanggal
Materi yang diterima berhubungan dengan
Pelaksanaan
materi
Pemeriksaan mata dasar dan pemeriksaan pre 1. Poli mata
Hari pertama operasi 2. Igd
Senin, 8 Agustus 3. Pj skp
2022 1. Pengukuran visus menungganakan huruf, 4. Pj ppi
gambar atau E 5. Farmasi
2. Inspeksi : adeksa, ptosis, palpebral 6. Pj mutu
3. Kelainan konjungtiva : hiperemi, sub
konjuntiva hemoragic, konjuntivitis,
pterygium
4. Kelainan kornea: keratitis, korpus alineum
5. Kelainan COA: hifema, hipopion
6. Persiapan operasi:
Persiapan umum: inform concent,
pengantar ranap, form permintaan dirawat,
pemeriksaan laboratorium, konsu dpjp
terkaid
Persiapan khusus terkaid pandemic: swab
antigen, fot thorax

Kasus gawat darurat mata


1. Benda asing di kornea/kelopak,
blenorrhoe/genoblenorrhea, daknoosistitis
akut, endhoftalmitis, glaucoma, penurunan
penglihatan mendadak (ablasio retina,
CRAO, vitreous bleeding), sellulitis orbita,
kelainan kornea(erosi, ulkus/abses,
deccematholisis),trauma mata (tumpul,
fotoelektrik/radiasi, tajam/tembus),
thrombosis sinus kavernous, tumor orbita
dg perdarahan, uveitis/skleritis/iritasi.
2. Anamnesa: mata merah, adanya nyeri,
penurunan penglihatan
3. Pemeriksaan: vital sign, visus, segmen
anterior, TIO

Sasaran keselamatan pasien (SKP)


1. Mengurangi resiko cidera karena pasien
jatuh
2. Pemeriksaan penilaian resiko jatuh:
humpty dumpty, john Hopkins, get up and
go test mofified (untuk rajal)

Indisiden keselamatan pasien


1. Jenis insiden : KNC, KTC, TKD, sentinel,
KPC

Penggunaan obat salep mata


1. Cuci tangan, tengadahkan kepala
kemudaian tarik kelopak mata bagian
bawah dengan jari telunjuk, oleskan hingga
salep mata masuk ke kantung mata bagian
bawah tanpa menyentuh kantung mata dari
arah sudut mata menuju ke tepi mata, tutup
mata selama 1 menit, jangan mengedit
kedipkan mata, tutup rapat wadah obat

Jl. Raya Surabaya – Malang Km 54, Desa Lemahbang Kec. Sukorejo – Pasuruan
Telp : 0343 – 6745000 | Email : sekretariat@sukorejo.rs-primahusada.com
www.rs-primahusada.com
Penggunaan urutan obat mata jika digunakan
bersama sama:
1. 2 tetes mata diberikan jarak minimal 5
menit, dengan mendahulukan pemakaian
tetes mata tanpa instruksi tetes kocok dulu
2. tetes mata dan salep mata digunakan
dengan jarak 5 menit, tetes mata terlebih
dahulu yang digunakan
3. salep mata dan salep mata diberikan jarak
minimal 10 menit

beyond use date/waktu kadaluarsa setelah obat


dibuka segel
1. tetes mata botol : 1bulan/30 hari
2. salep dan gel mata: 1 bulan/30 hari
3. tetes minidose: 3x24 jam / 3 hari

gangguan refraksi atau akomodasi


1. kelainan ametropi
 penyebab ametropia aksis, ametropia
kurvatura, ametropia indeks bias,
ametropia posisi
 ametropia (miopia, hipermetropia,
astigmatisma, presbyopia)
 klasifikasi myopia: miopia ringan ( S-
0,25 S/d -3,00 D), miopia sedang ( S-
3,00 s/d S-6,00 D), miopia berat (lebih
S-6,00 D)
 keluhan pasien: pandangan kabur
melihat jarak jauh atau dekat, melihat
ganda dengan satu atau dua mata,
melihat benda yang bulat menjadi
lonjong, bentuk benda yang dilihat
berubah, mengecilkan celah kelopak,
sakit kepala
2. jenis jenis astigmatisma: astigmatisma
miop simpleks, miop kompositus,
hipermetrop simplek, hipermetrop
kompositus
3. presbyopia : penyebab lensa mata semakin
keras, otot akomodasi daya konstksinya
berkurang
4. anisometropia: perbedaan kekuatan
refraksi antara mata kanan dan kiri tidak
seimbang, menyebabkan aiseikonia
(perbedaan bayangan yang terbentuk di
retina)
5. amblyopia: penurunan visus best corroded
yang tidak disebabkan oleh kelainan
anatomi mata/jalur penglihatan, bisa
unilateral/bilateral. Amblyopia (gangguan
refraksi, visual depresi, strabismus)

sterilisasi dan teknik aseptic


1. sterilisasi adalah proses penghilangan
semua jenis orgaisme hidup
(mikroorganisme protozoa, fungsi bakteri,
virus,dll) yang terdapat di suatu benda
dengan tujuan membunuh dan
menghilangkan mikroorganisme tersebut

Jl. Raya Surabaya – Malang Km 54, Desa Lemahbang Kec. Sukorejo – Pasuruan
Telp : 0343 – 6745000 | Email : sekretariat@sukorejo.rs-primahusada.com
www.rs-primahusada.com
2. teknik aseptik adalah tindakan/ usaha yang
membuat instrument / semua perlengkapan
termasuk linen yang berhubungan dengan
tindakan operasi bebas dari
mikroorganisme
3. batasan area kamar operasi: hijau(semi
steril), kuning (area setril, baju ok), merah
(sangat steril, apd lengkap)

upaya pencegahan dan pengendalian infeksi:


1. macam macam limbah: limbah
medis/infeksius (kuning), limbah non
medis(hitam), limbah sitotostika(ungu)
limbah farmasi dan kimia (coklat), limbah
B3, limbsh benda tajam (safetybox)
2. HAIS: health care associated infection
adalah infeksi yang terjadi pada pasien
selama perawatan dirumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan
tidak dalam masa inkubasi, termasuk
infeksi dalam rumah sakit tetapi muncul
setelah pasien pulang.
3. Hais : ido, phlebitis, iadp, vap, isk

Asuhan keperawatan gawat darurat mata 1. Poli


Hari Kedua dan Benda asing di korea: 2. Iko
ketiga 1. gejala : rasa tidak yaman dimata, pedih, 3. ranap
Selasa, 9 mengganjal, nyeri dan tidak enak saat
Agustus 2022 berkedip, mata berair, mata merah
Rabu, 10 2. tanda: kelopak mata spasme, didapatkan
Agustus 2022 benda asing dg atau tanpa rust ring
3. pemeriksaan visus, segmen anterior,
hindari palpasi
4. tindakan : anastesi topical, amotio corpal,
antibiotic, sikloplegik topical,patching

alat pemeriksaan segmen posterior (bola mata)


1. usg bola mata (anterior dan posterior)
2. funduscope direct – indirect- retinometer
3. amsler grid (kelainan macula)
4. optical choherence tomography ( retina dan
glaucoma)
5. biometri iol master
6. gonioscope

pemeriksaan kelainan refraksi mata – kekuatan


diopsi lensa kacamata
1. autokerato-refraktometer
2. lensometer
3. retinoskop
4. trial lens

terapi laser pada mata


1. laser Nd yag (neodymium, Yatrium,
aluminium, dongamet)
2. laser pan retinal photocoagulation (PRP)
untuk pasien retinopati diabetikum

persiapan ruang operasi, pengelolaan ruang


operasi dan instrument:

Jl. Raya Surabaya – Malang Km 54, Desa Lemahbang Kec. Sukorejo – Pasuruan
Telp : 0343 – 6745000 | Email : sekretariat@sukorejo.rs-primahusada.com
www.rs-primahusada.com
1. zona kamar operasi : hijau, kuning, merah
2. persiapan pasien:
 ODC: pdf – lab – ruang persiapan
ODC- R hand over—R persiapan
IKO- R bedah minor/mayor-
farmasi-kasir
 Pasien ranap: pdf-lab-R transit
ranap- Ranap- R Handover-R
persiapan IKO-R recovery- Ranap
3. Komponen penting: proses verifikasi , site
marking, time out

Perawatan mata setelah operasi vitroretina


1. Operasi vitroretina : operasi pada mata
untuk mengatasi kelainan retina (selaput
syaraf mata)/ vitreous (jaringan jernih
berbentuk agar mengisi bola mata)
2. Indikasi operasi vitroretina
 Ablasio retina
 Mengkerutnya retina (macular
puncher)
 Retinopaty diabetic
 Infeksi pada bola mata
(entophatmitis)
 Trauma mata
3. Tujuan operasi vitroretina
 Melekatkan kembali retina yang
lepas dan mengelupasnya jaringan
ikat pada permukaan retina
 Membersihkan vitreus yang keruh
akibat perdarahan atau infeksi
 Memungkinka dilakukan tindakan
laser pada retina yang sebelumnya
terhalang jaringan ikat/darah
4. Jenis jenis operasi vitroretina
 Pneumoretinopeksi
 Scleral buckling
 Viterktomi
5. Komplikasi akibat operasi
 Infeksi
 perdarahan
 ablasio retina baru
 glaucoma
 katarak

phacodinamics
1. adalah prosedur dinamis dimana dokter
yang mengoperasikan maupun alat yang
digunakan pada saat operasi melakukan
sejumlah tindakan untuk membuat
prosedur berjalan lancar dan sukses
2. prosedur dasar dalam mengemulsi lensa
dan mengaspirasi tidak sesederhana
seperti yang diucapkan. seluruh proses
emulsifikasi didasarkan pada prinsip –
prinsip fisik dan mekanik tertentu yang
disebut fakodinamik
3. dynamic komponen : aspirasi, vacuum,
irigasi dan energy

annatomi dan fisiologi mata:

Jl. Raya Surabaya – Malang Km 54, Desa Lemahbang Kec. Sukorejo – Pasuruan
Telp : 0343 – 6745000 | Email : sekretariat@sukorejo.rs-primahusada.com
www.rs-primahusada.com
1. dinnding bola mata: tunika fibrosa, tunika
vaskuler, tunika nevrosa
2. orbital bone: frontal, etmhoid, lacrimal,
sphenoid, maxillary,palatine, zygimomatic
3. bonder: superior(alis mata), inferior
(bersinggungan dengan wajah)
4. lacrimal system komponen: lacrimal gland,
meibomian gland, goblek cell
5. lapisan air mata: lapisan minyak
(mencegah penguapan terlalu cepat),
lapisan air (menjaga agar kornea tetep
bersih dan transparan), lapisan mucin
(menstabilkan mata agar tetap membasahi
kornea)

penyakit degenerative:
1. katarak
2. glaucoma
3. dry eyes syndrome
4. retinopaty diabetic
5. amd (age-relaed macular degeneration)

Hari ke empat- Praktek lapangan 1. iko


terakhir : 2. poli
Kamis 11 3. ranap
agustus 2022 – 4. cssd
jumat 23
Agustus 2022

Pasuruan, 24 September 2022 Mengetahui,


Pembuat Laporan, Direktur RS Prima Husada Sukorejo

Siti Julaihah, S.Kep,Ns dr. Sadi Hariono, MMRS

Jl. Raya Surabaya – Malang Km 54, Desa Lemahbang Kec. Sukorejo – Pasuruan
Telp : 0343 – 6745000 | Email : sekretariat@sukorejo.rs-primahusada.com
www.rs-primahusada.com
Dokumentasi

Jl. Raya Surabaya – Malang Km 54, Desa Lemahbang Kec. Sukorejo – Pasuruan
Telp : 0343 – 6745000 | Email : sekretariat@sukorejo.rs-primahusada.com
www.rs-primahusada.com

Anda mungkin juga menyukai