Anda di halaman 1dari 3

Teori Penawaran Uang

( Studi Kasus : Pengaruh Naik Turun nya Harga Emas Terhadap Penawaran Uang)

Pada teori ini kami memilih kasus penawaran uang tanpa bank yang berkaitan tentang
Emas. Berikut ada kasus naik turun harga emas dari tahun 2019 hingga 2021.

(2019) Mengutip situs logammulia.com, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp
771.000 hari ini. Harga ini tak berubah dari perdagangan Senin 2019 (30/12). Sejalan dengan
tumbuhnya tingkat permintaan emas serta pengembangan inovasi produk dan jangkauan
pasar Logam Mulia ANTAM, pada tahun 2019, Perusahaan mencatatkan tingkat penjualan
emas sebesar 34,016 ton

(2020) Dikutip Tribunnews dari logammulia.com, harga emas Antam mengalami penurunan
pada hari ini. Harga emas Antam pada Rabu (30/12/2020) kini adalah 967.000 per gram.
Sekretaris Perusahaan Antam Yulan Kustiyan menjelaskan, penjualan emas Antam pada
semester pertama tahun ini mencapai 13,34 ton. Pada tahun 2020 penjualan emas mencapai
22,10 ton.

(2021). Berdasarkan data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas
batangan 2021 (31/12) naik Rp 5.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp
938.000/batang. Pada periode 2021, ANTAM juga mencatatkan penjualan logam mulia
tertinggi di pasar domestik sepanjang sejarah Perusahaan, sebesar 28,28 ton

SUMBER : logammulia.com

Tanggapan :

Teori penawaran uang, meliputi teori penawaran uang tanpa bank dan teori penawaran uang
modern. Dalam kasus diatas kami menggunakan teori penawaran uang tanpa bank.
Emas merupakan salah satu logam mulia yang bernilai tinggi. Ciri penawaran uang pada
teori ini, yaitu harga emas bisa naik dan turun, uang beredar secara otomatis berdasarkan
mekanisme pasar dan tanpa campur tangan pemerintah. Jumlah uang (emas) dapat turun
apabila emas dikirim ke luar negeri untuk menutup defisit neraca pembayaran (impor),
industri-industri yang menggunakan emas dalam proses produksinya menyedot emas yang
ada.

Uang beredar ditentukan oleh proses pasar, sedangkan pemerintah dan bank sentral atau
perbankan tidak mempunyai pengaruh terhadap besarnya uang beredar. Dalam hal ini uang /
emas hanya akan bertambah apabila orang memproduksi emas. Sedangkan produsen emas
akan memproduksi emas hanya apabila menguntungkan, yaitu apabila harga emas dipasaran
lebih tinggi daripada biaya produksinya.

Jumlah peredaran emas di pasaran bisa naik maupun turun karena beberapa faktor yang
berada di pasar, bukan dari pemerintah atau bank umum dan bank sentral. Seperti misalnya
pada saat konflik Rusia - Ukraina. Konflik yang terjadi antara kedua belak pihak
mengakibatkan pertambangan emas yang ada di kedua negara tersebut menjadi terganggu
karena terfokuskan pada kemampuan militer. Sedikitnya pertambangan emas yang dilakukan
mengakibatkan sedikitnya produksi emas. Saat emas yang diproduksi sedikit, maka negara
akan mengurangi jumlah ekspor emas ke negara-negara lain. Hal ini mengakibatkan jumlah
emas beredar di negara lain yang bergantung pada impor emas dari negara Rusia maupun
Ukraina menjadi sedikit. Pada saat jumlah emas beredar di masyarakat, maka harga emas
akan melonjak.

Selain karena perang, bisa juga diakibatkan oleh kondisi global, seperti misalnya pandemi
CoVid-19. Saat pandemi nilai rupiah tidak menentu, sehingga masyarakat cenderung lebih
ingin menyimpan harta mereka dalam bentuk emas. Hal ini mengakibatkan permintaan emas
di masyarakat menjadi tinggi. Produksi emas akan meningkat dan membuat peredaran emas
di masyarakat meningkat.

Inflasi juga menjadi salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin
naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin
mahal pula harga emas. Penyebabnya masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka
dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih menyimpan hartanya
dalam bentuk emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi. Karena
semakin diminati inilah, maka harga emas akan meningkat pula.
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari
dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Makanya, harga emas sangat
dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS. Jadi, saat nilai tukar rupiah terhadap
dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar
rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.

Nama Anggota Kelompok 5 :


Alviolita Tri Amanda 1232100018
Safira Aprilia Lukita 1232100041
Clemment Marvello 1232100050
Riski Iradimansyah PMM22113

Anda mungkin juga menyukai