Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERMINTAAN DAN PENAWARAN TERHADAP


BARANG TAMBANG EMAS

KELOMPOK 6 :

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah “ Analisis Permintaan Dan
Penawaran Terhadap Barang Tambang Emas” ini dengan baik.
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Mineral di UNIVERSITAS
PEJUANG REPUBLIK INDONESIA MAKASSAR. Makalah ini membahas tentang
permintaan dan penawaran barang tambang golongan B, yaitu Emas. Selama pelaksanaan
penyusunan makalah ini, kami tidak lepas dari kesulitan dan hambatan-hambatan yang
dihadapi. Namun atas bantuan bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Maka dari itu, dengan rendahan hati kami ucapkan
terimakasih.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
harapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan penyusunan makalah yang akan
datang. Akhirya, semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi para pembaca.

Makassar, 13 Juni 2022


Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..…………iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………......1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………......1
C. TUJUAN……………………………………………………………………...…….1
BAB II: PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EMAS…………………………………………………...………..2
B. KONDISI PASAR EMAS………………………………………………………... 2
1. Perkembangan Harga Emas…………………………………………………..…2
2. Volatilitas Harga Emas……………………………………………………...…..3
3. Kondisi Ekonomi Yang Mempengaruhi Harga Emas……………………..……4
4. Suplai Dan Permintaan Emas Secara Global………………………………..….6
BAB III: PENUTUP
A. KESIMPULAN…………………………………………….…………………….13
DAFTAR PUSTAKA……………………………… …………………………… 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Permintaan yang tinggi terhadap emas menyebabkan proses penentuan harga
emas dunia berkisar pada permintaan dan penawaran (demand supply) emas
sebagaimana kebanyakan komoditas dan aset lainnya. Emas selain sering digunakan
untuk perhiasan, emas juga merupakan salah satu bentuk investasi yang cukup
menjanjikan. Fungsi utama emas salah satunya adalah mengukur nilai harta yang
dimiliki. Disamping itu, fungsi emas dapat menjadi menjadi pelindung nilai dari
inflasi.
Dalam pertambangan, emas termasuk dalam hasil tambang golongan B, yakni
barang tambang yang vital dan penting bagi kehidupan khalayak ramai. Emas berada
di golongan B ini tidak sendirian, melainkan ditemani oleh perak, belerang, fosfat dan
juga mangan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Dimagsud Dengan Emas?
2. Bagaimana Kondisi Pasar Emas Global?
3. Bagaimana Perkembangan Harga Emas?
4. Apa Yang Mempengaruhi Harga Emas?
5. Bagaimana Suplai Emas Global?

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Emas
2. Untuk Memahami Kondisi Pasar Emas Global
3. Untuk Mengetahui Perkembangan Harga Emas
4. Untuk Mengetahui Hal Yang Mempengaruhi Harga Emas
5. Untuk Memahami Suplai Emas Secara Global

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EMAS
Barang tambang emas merupakan salah satu hasil tambang yang termasuk dalam
golongan logam. Emas sendiri merupakan logam yang memiliki sifat lunak dan
mudah untuk ditempa, sehingga banyak dijadikan sebagai perhiasan.
Dalam pertambangan, emas termasuk dalam hasil tambang golongan B, yakni
barang tambang yang vital dan penting bagi kehidupan khalayak ramai. Emas berada
di golongan B ini tidak sendirian, melainkan ditemani oleh perak, belerang, fosfat dan
juga mangan.

B. KONDISI PASAR EMAS

1. Perkembangan Harga Emas

Emas selain sering digunakan untuk perhiasan, emas juga merupakan salah
satu bentuk investasi yang cukup menjanjikan. Fungsi utama emas salah satunya
adalah mengukur nilai harta yang dimiliki. Disamping itu, fungsi emas dapat
menjadi menjadi pelindung nilai dari inflasi. Emas dapat juga dijadikan sebagai
investasi untuk mencari keuntungan. Permintaan yang tinggi terhadap emas
menyebabkan proses penentuan harga emas dunia berkisar pada permintaan dan
penawaran (demand supply) emas sebagaimana kebanyakan komoditas dan aset
lainnya.
1 Harga emas yang paling sering digunakan di pasar yaitu harga emas tetap
(gold fix) dan harga emas spot (spot price). Harga emas tetap yang sering disebut
sebagai London Fix atau Gold Fix) ditetapkan setiap hari pukul 10.30 GMT
(London Gold AM Fix) dan jam 15:00 GMT (London Gold PM Fix) di London di
mana sebagian besar trading emas dunia terjadi. Sementara itu, harga Gold Fix
ditentukan oleh London Buillion Market Association (LBMA), yang merupakan
asosiasi perdagangan meliputi lebih dari 100 bank terbesar di dunia, lembaga
keuangan dan stakeholder logam mulia yang bertugas untuk mendefinisikan
standar emas dan perak, praktek perdagangan yang baik, standar dokumentasi dan
peran penting dari penentuan harga.
Harga rupiah emas dipengaruhi oleh beberapa factor, yakni diantaranya
ekonomi global, ekonomi nasional, pertukaran kurs mata uang, pasokan
kebutuhan, aktivitas bank sentral, serta adanya inflasi-deflasi.

v
Jika dilihat dalam grafik, maka perkembangan harga emas dapat digambarkan
pada grafik berikut:

Grafik B.1 Harga emas selama 15 tahun (2001-2014)

Sumber: https://devino.wordpress.com/grafik-harga-emas

Grafik harga emas per gram di atas dimulai sejak tahun 2001, meningkat
terus dari tahun ke tahun meskipun mengalami flusktuasi dalam setiap tahun.
Kenaikan tertinggi terjadi pada kurun 2012-2013. Harga emas menembus Rp.
550.000, per gram. Kemudian harga emas turun pada kurun waktu 2013-2014 dari
sekitar Rp. 550.000 menjadi sekitar Rp. 350.000 per gram. Jika dihitung dalam
bentuk persen maka penurunan emas mencapai 45% mendekati 50%. Hal ini
menjadi dasar asumsi skenario simulasi statis penurunan harga emas yang tinggi
mencapai sebesar 50%.
2. Volatililtas Harga Emas

Indikator volatilitas sering digunakan untuk mengukur suatu tingkat


pergerakan harga yang relatif dinamis. Dalam hal trading, indikator volatilitas
tersebut digunakan sebagai penanda naik atau turunnya suatu harga. Jika harga
pasar bergerak naik dan turun tidak beraturan dalam waktu yang singkat disebut
dengan volatilitas tinggi. Jika harga tidak begitu sering mengalami perubahan,
maka disebut volatilitas rendah.
Dalam market dan trading, volatilitas mengacu pada jumlah ketidakpastian
atau risiko yang terlibat dalam perubahan nilai pasar. Volatilitas yang tinggi
menunjukkan tingkat harga yang naik atau menurun pada rentang harga yang
lebar yang dapat berubah selama periode waktu yang singkat. Pergerakan
volatilitas pasar yang tidak beraturan dapat disebabkan oleh perubahan mendadak
dalam pasokan dan permintaan atau sentimen investor.
Secara teknis, volatilitas mengacu pada jumlah dimana harga aset berfluktuasi
selama periode waktu tertentu. Hal ini diukur dengan mengambil standar deviasi
atau varian dari perubahan harga selama durasi tertentu.6 Jika dilihat secara

vi
teknikal maka tren jangka panjang dengan mengabaikan gangguan yang terjadi
pada jangka pendek dapat digambarkan pada grafik berikut:

Grafik B.2 Tren harga emas tahun 2002-2015

Sumber: http://www.seputarforex.com

Dari grafik di atas diketahui bahwa emas berada dalam tren naik sejak
tahun 2002 dimana sebelumnya mengalami kenaikan dan penurunan. Namun
jika melihat gambaran besarnya, hal itu tampak tak terlalu menjadi masalah.
Untuk membuktikannya, sejak 2002 lalu terlihat harga emas telah naik tiga
kali lipat. Dalam periode yang sama, bursa saham utama seperti Dow Jones
hanya naik 60 persen. Dalam kata lain, emas mengalahkan kenaikan saham di
AS hingga enam kali lipat.
Garis hitam pada grafik di atas, merupakan volume. Jika terjadi suatu
hal yang penting, volumenya akan berkurang. Pada intinya, grafik itu
menunjukkan bahwa ada lebih banyak pembeli emas dibanding penjual.
3. Kondisi Ekonomi Yang Mempengaruhi Harga Emas

Adapun kondisi ekonomi yang mempengaruhi harga emas adalah:


1. Kenaikan Inflasi Melebihi Yang Diperkirakan
Setiap Negara dalam menentukan kebijakan ekonomi biasanya akan
melihat tingkat inflasi. Prediksi dilakukan untuk melihat perkiraan inflasi
di masa yang akan datang di Negara tersebut akan menjadi acuan dalam
penetapan tingkat suku bunga dan lain-lain. Perkiraan tingkat inflasi itu
terlalu rendah dari perkiraan akan menyebabkan harga emas akan
meningkat.

2. Terjadi Kepanikan Finansial


Jika terjadi kepanikan finansial (financial panic) seperti saat krisis
moneter tahun 1998 dan tahun 2008, maka harga emas akan meningkat

vii
tidak terkendali. Hal ini disebabkan masyarakat enggan memegang uang
kertas dan lebih memilih menyimpan kekayaanya dalam bentuk emas.

3. Harga Minyak Naik Secara Signifikan


Kenaikan harga minyak mentah dunia akan menyebabkan kenaikan
harga emas, meskipun dampaknya sendiri tidak terjadi seketika. Invasi AS
ke Irak di mana Irak adalah salah satu produsen minyak terbesar di dunia
menyebabkan harga minyak meningkat secara signifikan dan
menyebabkan kenaikan harga emas. Demikian juga perang di Libya
sebagai produsen minyak menyebabkan harga emas naik.

4. Demand Terhadap Emas


Sesuai hukum supply dan demand, kenaikan permintaan emas dunia
akan diikuti oleh kenaikan persediaan emas mengakibatkan harga emas
akan naik. Cina dan India adalah dua Negara yang paling besar membeli
emas.

5. Kondisi Politik Dunia


Ketegangan politik dunia membuat suhu politik dunia meningkat dan
mengakibatkan ketidakpastian ekonomi sehingga membuat harga emas
naik. Hal ini disebabkan para pelaku pasar akan menarik investasinya di
bursa saham, valas atau obligasi dan lebih memilih investasi yang aman
yakni emas.

6. Naik Turunnya Suku Bunga Acuan


Harga emas sangat tergantung pada kebijakan moneter yang diambil
bank sentral Amerika Serikat, The Fed. Kebijakan moneter yang dimaksud
adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Jika The Fed
menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Sementara jika
The Fed kembali menaikkan suku bunga, investor lain pun mencari
instrumen yang memiliki keuntungan besar. Meski demikian, emas tetap
menjadi salah satu instrumen yang diperhitungkan dalam portofolio
investasi.

7. Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat


Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional
yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang
rupiah. Makanya, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah
terhadap dolar AS. Jadi, saat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah
maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar
rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun. 

viii
4. Suplai dan Permintaan Emas Secara Global

a. Suplai Emas Global


Untuk mengetahui suplai emas global, kita harus menimbangnya dari dua
indicator utama, yakni produksi serta cadangan emas. Sebab, kedua hal ini
merupakan indicator penting dalam menakar suplai emas yang terdapat di
dunia.

 Menilik Cadangan Emas Dunia

Berdasarkan data U.S. Geological Survey (USGS), cadangan terbukti


mineral emas pada tahun 2020 lalu mencapai 53.000 ton yang tersebar
di hampir seluruh dunia. Di mana, angka ini menurun tipis
dibandingkan tahun sebelumnya yakni 54.000 ton. Namun, angka
tersebut tidak mengindikasikan bahwa cadangan emas memang benar-
benar tengah menurun. Sebab, jumlah cadangan emas sejatinya bersifat
fluktuatif, alias kadang naik dan turun. Hal itu sejalan dengan
kemajuan proses eksplorasi guna menemukan cadangan emas baru.
Masih berdasarkan USGS, ternyata dunia kini memiliki 33 ribu
ton mineral yang sudah diidentifikasi sebagai emas. Dengan kata lain,
mineral tersebut memang masih diduga mengandung emas. Jadi, masih
ada kemungkinan bahwa cadangan emas di masa depan akan terus
meningkat.

 Menilik Produksi Emas Dunia

Setelah melihat cadangan,kita juga bisa melihat sisi kelangkaan


emas dari produksinya.

ix
Produksi emas dunia 2007 s.d. 2020 (dalam ton). - Bisnis/USGS

Grafik diatas memperllihatkan bahwa produksi emas pertahun


mengalami peningkatan 29,55% dalam kurun waktu 13 tahun terakhir.
Masih melansir data USGS, produksi emas dunia pada tahun 2020 lalu
diproyeksi mencapai 3.200 ton. Sayangnya, angka ini susut 3,03%
dibanding pada 2019 silam yang mencapai 3.300 ton. Penurunan
produksi emas dunia seperti dikutip dari http://www.kitco.com/,
terutama terkait dengan pandemic. Hanya saja, hal ini bukan berarti
produksi emas terus menurun. Sebab nyatanya, produksi emas tiap
tahun terus merangkak naik, seperti yang terlihat pada grafik di atas.

 Produsen-Produsen Emas Terbesar Dunia

Berdasarkan data survei geologis Amerika Serikat (AS) atau US


Geological Survey menunjukkan, total produksi emas di seluruh dunia
sebanyak 3.000 metrik ton pada 2021. Jumlah tersebut turun 0,2% dari
tahun sebelumnya yang sebesar 3.200 metrik ton.
Berikut ini adalah 10 negara yang menjadi penghasil emas terbesar
di dunia yang dilansir dari Forbes berdasarkan dari data WCG per Juni
2021:

1. China - 368,3 ton


China merupakan negara yang berada di peringkat pertama
sebagai produsen emas terbesar di dunia. Negara rumah para panda
tersebut menyumbang sekitar 11 persen dari total produksi
penambangan emas secara global. Pada 2020, jumlah produksi
emas China mengalami penurunan dari yang sebelumnya 383 ton
menjadi 368 ton, hal ini menjadi penurunan kali keempatnya secara
beruntun. Penurunan tersebut disebabkan oleh kebijakan
lingkungan yang diberlakukan secara ketat oleh pemerintah China.

x
2. Rusia – 331,1 ton
Sebagian besar emas yang beredar di Eropa merupakan hasil
penambangan yang terjadi dari Rusia. Sejak 2010, produksi emas
yang dilakukan Rusia selalu meningkat setiap tahunnya, bahkan
pada 2019 Rusia telah melampaui Australia yang sebelumnya
berada di posisi kedua. Selain itu, pemerintah Rusia juga berperan
besar dengan membeli sekitar dua pertiga hasil emas yang
diproduksi secara lokal.

3. Australia -327,8 ton


Australia menempati urutan ketiga sebagai produsen emas
terbesar di dunia setelah sebelumnya berada diperingkat kedua
pada 2019. Industri mineral berperan penting bagi Austraia, karena
menghasilkan lebih dari setengah total ekspor dan menghasilkan
sekitar delapan persen dari Produk Domestik Bruto Australia.
Penghasilan emas di Australia selama delapan tahun mengalami
peningkatan berturut-turut karena beberapa tambang melakukan
peningkatan proyek, seperti di Mount Morgans dan Cadia Valley.

4. Amerika Serikat - 190,2 ton


Amerika Serikat mengalami penurunan produksi emas hingga
di bawah 200 ton untuk pertama kalinya selama beberapa tahun
pada 2021. Tren penurusan hasil produksi emas Amerika Serikat
dimulai sejak 2019. Hampir 80 persen emas yang diproduksi
Amerika Serikat berasal dari Negara Bagian Nevada.

5. Kanada – 170,6 ton


Kanada menempati urutan kelima sebagai negara dengan
produksi emas terbesar di dunia. Posisi tersebut telah ditempati
Kanada selama empat tahun berturut-turut. Canadian Malartic
menjadi tambang emas terbesar di Kanada yang dimiliki oleh
Yamana Gold dan Agnico Eagle. Tambang tersebut diketahui
bertanggung jawab untuk memproduksi lebih dari 16 ton emas
pada tahun lalu.

6. Ghana – 138,7 ton


Pada 2019, untuk pertama kalinya Ghana menjadi produsen
emas terbesar di Benua Afrika dengan mengalahkan Afrika
Selatan. Tidak hanya sebagai produsen emas terbesar keenam di
dunia, Ghana juga dikenal dengan cadangan berbagai industri
mineralnya. Industri utamanya seperti AngloGold Ashanti dan
Gold Fields yang sebelumnya mengalihkan fokus dari Afrika

xi
Selatan ke Ghana karena jumlah depositnya yang murah dan lebih
mudah ditambang.

7. Brazil – 107 ton


Brasil berhasil menaikkan jumlah produksi emasnya dalam tiga
tahun berturut-turut, sehingga pada tahun 2020 berada di posisi ke
tujuh naik tiga peringkat dari tahun sebelumnya. Perlu diketahui,
aktivitas penambangan ilegal meningkat tajam dalam enam tahun
terakhir di jantung hutan hujan Amazon. Untuk mengatasinya,
Presiden Jair Bolsonaro mendorong Brasil untuk mengembangkan
Amazon secara ekonomi dan memanfaatkan kekayaan mineralnya.

8. Uzbekistan 101,6 ton


Uzbekistan telah meningkatkan produksi emasnya dari 94,6 ton
pada 2019 menjadi 101,6 ton pada 2020. Peningkatan produksi
emas lebih dari 100 ton dalam setahun tersebut menjadi pertama
kali bagi Uzbekistan. Negara yang terletak di Asia Tengah ini
merupakan tempat bagi Muruntau, yakni tambang emas terbuka
terbesar di dunia berdasarkan wilayah.

9. Meksiko – 101,6 ton


Dalam lima tahun ini, produksi emas Meksiko mengalami
penurunan secara beruntun sejak mengalami kenaikan signifikan
pada 2015 dengan lebih dari 131 ton. Meksiko merupakan tempat
yang menarik untuk melakukan pertambangan, karena biaya
regulasi yang relatif rendah.

10. Indonesia – 100,9 ton


Indonesia menempati posisi kesepuluh sebagai negara penghasil
emas terbesar di dunia. Grasberg merupakan tambang terbesar
kedua dan tertinggi di dunia yang dikelola oleh PT Freeport.
Indonesia bertanggung jawab untuk menambang sekitar tiga persen
emas untuk pasokan global.

b. Permintaan Emas Secara Global


Harga emas, seperti barang atau jasa atau aset lainnya, ditentukan dari
penawaran dan permintaan. 
Penawaran emas terbilang relatif tetap mengingat bukan saja jumlah emas
yang dikandung bumi terbatas namun dengan banyaknya pembatasan untuk
kegiatan penambangan emas. 
Grafik di bawah ini menunjukkan bagaimana permintaan emas telah
berubah sejak 2020.

xii
Grafik di atas menunjukkan telah berkurangnya permintaan emas dari
investor dan peningkatan permintaan dari sisi konsumen dan bank sentral
dibandingkan tahun 2020.
Banyak investor memburu emas saat awal pandemi COVID-19 seiring
kekhawatiran tentang ketidakpastian ekonomi dan kenaikan inflasi. Namun
setelahnya, investor mulai menjauh dari emas setelah kekhawatiran mereka
akan inflasi mereda dan melihat keberhasilan reflasi di mana kebijakan
moneter dan pemerintah berhasil memperbaiki pertumbuhan ekonomi setelah
resesi dan saat yang bersamaan menghindari terjadinya deflasi. Investor mulai
berani kembali menggenggam instrumen ekuitas yang lebih berisiko dan
melepas emas yang dianggap sebagai aset aman (safe haven).
Sedangkan permintaan akan emas berasal dari lima sumber berikut:

1. Perhiasan
Emas adalah komponen utama dari sebagian besar perhiasan, misalnya
cincin dan kalung.

2. Koin emas dan Emas Batangan


Emas yang dicetak dalam bentuk koin dan batangan dan yang
kemudian diperjualbelikan pedagang emas.

3. Teknologi
Emas merupakan konduktor listrik yang sangat baik dan menjadi
bahan baku bagi beberapa benda seperti kabel.

4. ETF (Exchange Traded Funds)


Emas juga hadir dalam produk investasi berjenis Exchange Traded
Funds (ETF) demi memenuhi permintaan investor. Di dalam ETF, setiap
Dolar AS yang diinvestasikan ke dalam produk tersebut akan dicadangkan
dalam bentuk emas (tentunya setelah dikurangi ongkos pengelolaan).
Sehingga, jika investor membeli banyak ETF emas, maka ETF tersebut
harus melakukan pencadangan emas yang lebih banyak. Begitu pun

xiii
sebaliknya, jika investor menjual ETF emas, maka ETF akan melepas
cadangan emasnya.

5. Bank Sentral
Bank sentral membeli emas sebagai bagian dari aset cadangan
(reserve asset) sebab emas cenderung mempertahankan nilainya terhadap
depresiasi mata uang lain. Kepemilikan emas memungkinkan bank sentral
untuk mempertahankan nilai tukar mata uangnya sendiri terhadap
kemungkinan pelemahan.

Menurut data terbaru, Permintaan emas tercatat naik sepanjang kuartal


I/2022 seiring dengan lonjakan inflasi dan konflik Rusia – Ukraina. Riset dari
World Gold Council pada Jumat (6/5/2022) menyebutkan, pada kuartal I/2022
permintaan investor global terhadap emas naik 34 persen secara tahunan
menjadi 1.234 ton. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak kuartal
IV/2018 dan melampaui rerata 5 tahunan sebesar 1.039 ton.
Instrumen Exchange Traded Fund (ETF) emas mencatatkan inflow
tertinggi secara kuartalan sejak kuartal III/2020. Kepemilikan investor
terhadap instrumen ini naik menjadi 269 ton, atau berbanding terbalik dengan
net outflow pada 2021 sebanyak 174 ton.
Sementara itu investasi pada keping emas dan emas batangan adalah
sebanyak 282 ton. Jumlah tersebut lebih rendah 20 persen dibandingkan
dengan kuartal I/2021, namun masih diatas rerata 5 tahunan sebesar 11 persen.
Penurunan tersebut disebabkan karena pembaharuan lockdown di China serta
harga emas local di Turki yang tinggi.
 Konsumen Emas Global
Sebagai barang yang memiliki nilai jual yang tinggi dan cenderung
stabil, emas selalu diminati oleh orang-orang di seluruh dunia karena
sifatnya tersebut. Berikut adalah negara-negara konsumen emas
terbesar di dunia:

1. China – 612,5 metrik ton


Bukan tanpa alasan China menempati posisi teratas sebagai
konsumen emas terbesar di dunia. Permintaan emas domestik yang
kuat, menjadikan China selama enam tahun berturut-turut
menempati posisi pertama. Konsumsi emas di China bukan hanya
dalam bentuk perhiasan, namun juga sebagai bentuk investasi serta
sebagai bahan baku industri. 

2. India – 463,1 metrik ton


Bukan hal mengejutkan jika India menjadi konsumen emas
terbesar setelah China. Di India, masyarakat membutuhkan emas
sebagai perhiasan. Seperti yang tergambar di sinetron India, yang
mana perempuan India selalu memakai aksesoris emas dengan

xiv
jumlah yang tak sedikit. Dari aksesoris rambut, hidung, hingga
tangan. Bahkan menjelang bulan-bulan tertentu, harga emas akan
melambung saat mendekati festival Diwali atau Dhanteras.
Masyarakat India akan memborong emas yang akan digunakan
sebagai hadiah untuk sanak saudaranya. 

3. Amerika Serikat – 138,2 metrik ton


Konsumsi emas di Amerika Serikat memang tak sebesar India
dan China. Namun, mulai tahun 2018 tercatat bahwa konsumsi
emas di Amerika mengalami kenaikan dibandingkan tahun
sebelumnya. 
Sebelumnya, konsumsi emas di Amerika lebih banyak untuk
investasi. Namun, semenjak pertunangan Meghan Markle dengan
Pangeran Harry, konsumsi emas perhiasan di Amerika mengalami
kenaikan yang cukup signifikan yakni hingga 30 persen. 

4. Uni Emirat Arab – 46,2 metrik ton


Uni Emirat Arab, khususnya Dubai memang memiliki
julukan The City of Gold. Sebagai surga bagi pemburu emas, Dubai
menawarkan emas yang berkualitas dengan harga yang lebih murah
dibanding negara-negara lainnya. Banyaknya konsumsi emas di
Dubai bukanlah tanpa alasan. Ini dikarenakan pemerintah tidak
memberlakukan pajak yang tinggi untuk emas. Sehingga
masyarakat dengan bebas menyimpan emas. Dengan rendahnya
pajak inilah, kemilau emas di Dubai dapat ditemukan di manapun.
Mulai dari bangunan, pasar, hingga makanan. Bahkan di Dubai
juga terdapat ATM emas.

5. Iran - 39,7 metrik ton


Sejak tahun 2016, Iran berhasil menjadi konsumen emas
terbesar kelima di dunia. Iran merupakan salah satu negara yang
memiliki kontribusi besar terhadap permintaan emas di Timur
Tengah.  

6. Turki - 39,7 metrik ton


Sama seperti beberapa negara lainnya, Turki juga memiliki
masyarakat yang mencintai emas. Bahkan karena permintaan emas
yang sangat besar, Turki pernah melakukan impor emas sebanyak
62,8 ton dalam satu bulan. 

7. Arab Saudi – 38,1 metrik ton


Emas Arab diyakini memiliki kualitas yang bagus serta warna
yang lebih terang. Warga Indonesia sendiri, yang melakukan haji
ataupun umroh biasanya tak lupa untuk membeli emas sebagai
oleh-oleh. Selain kualitas, harganya pun terkenal lebih murah
dibanding emas dalam negeri. 

8. Indonesia – 34,2 metrik ton

xv
Masyarakat Indonesia memiliki ketertarikan tersendiri terhadap
emas. Khususnya kaum perempuan, tak segan untuk membeli
perhiasan emas seperti cincin, gelang, anting-anting, hingga
kalung. 
Selain sebagai perhiasan, memiliki emas juga dapat digunakan
sebagai investasi jangka panjang maupun pendek. Sehingga saat
membutuhkan uang secara mendadak, dapat dengan mudah
menjualnya. Karena toko emas di Indonesia sendiri sangatlah
banyak.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam pertambangan, emas termasuk dalam hasil tambang golongan B, yakni
barang tambang yang vital dan penting bagi kehidupan khalayak ramai. Emas berada
di golongan B ini tidak sendirian, melainkan ditemani oleh perak, belerang, fosfat dan
juga mangan.
Permintaan yang tinggi terhadap emas menyebabkan proses penentuan harga emas
dunia berkisar pada permintaan dan penawaran (demand supply) emas sebagaimana
kebanyakan komoditas dan aset lainnya.
Penawaran emas terbilang relatif tetap mengingat bukan saja jumlah emas yang
dikandung bumi terbatas namun dengan banyaknya pembatasan untuk kegiatan
penambangan emas. Namun pada tahun 2020 silam tingkat permintaan dan produksi
emas menurun, hal ini tak lain disebabkan oleh pandemic virus COVID-19 yang
membatasi kegiatan-kegiatan di seluruh dunia termasuk kegiatan produksi emas.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.uinsu.ac.id/1111/7/BAB%20IV.pdf
https://www.agincourtresources.com/read-agincourt/wajib-tahu-inilah-pengertian-barang-
tambang-emas/
https://pluang.com/id/blog/academy/emas-101/pergerakan-harga-emas-2
https://ekonomi.bisnis.com/read/20210215/44/1356232/produksi-emas-dunia-tahun-lalu-
3200-ton-indonesia-nyetor-berapa
https://www.cermati.com/artikel/selain-indonesia-ini-7-negara-konsumen-emas-terbesar-di-
dunia

xvii

Anda mungkin juga menyukai