Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Emas vs Dollar”

Di susun oleh :

Kelompok 1 (satu)

1. Tarekh Akbar Hidayat 2022510070

2. Yesy Asnita 2022510075

3. Citra Nur Syafira 2022510087

4. Bagas Wahyu Caesario 2022510044

Dosen Pembimbing : Kgs. M. Nurkholis, S.E., M.E., Ak., CA., CBSC., C.RM., CRP.

Mata Kuliah : Ekonomi Internasional

Program Studi : Manajemen

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

TAHUN 2023 / 2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat- Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Emas vs Dollar”. Makalah ini dibuat untuk
meyelesaikan tugas kuliah serta untuk melatih kemampuan mahasiswa.Kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Kgs. M. Nurkholis, S.E., M.E., Ak., CA., CBSC., C.RM., CRP.
Selaku Dosen mata kuliah Ekonomi Internasional Universitas Indo Global Mandiri,yang telah
memberikan tugas ini kepada kami dan membimbing kami sampai saat ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi semuanya dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan bagi kami maupun para pembaca. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dari segi kata,
pengejaan maupun materi dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda
demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Palembang, 27 Februari 2024

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................1

DAFTAR ISI ............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................3

1.1. Latar Belakang ...................................................................................................................3

1.2. Rumusan Masalah ..............................................................................................................3

1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................4

2.1. Pengertian emas dan faktor- faktor yang dapat mempengeruhi harga emas......................4

2.2. Pengertian Dollar dan Faktor Yang Memepengaruhi Penyebab Pelemahan Kurs Rupiah
Terhadap Dollar Amerika...........................................................................................................6

2.3. Perbedaan Nilai Tukar Antara Harga Emas dan Dollar....................................................10

2.4. Perbedaan Investasi Emas dan Dollar...............................................................................11

BAB III PENUTUP ...............................................................................................................13

3.1. Kesimpulan .......................................................................................................................13

3.2. Saran .................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................14


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang

Salah satu jenis logam mulia yang paling dikenal di dunia adalah emas. Emas merupakan
jenis logam mulia yang terpercaya karena dapat mempertahankan nilainya dan dapat digunakan
dalam transaksi seperti transaksi jual beli emas. Harga emas bergantung kepada keadaan
ekonomi dunia. Emas merupakan salah satu alat instrumen simpanan pokok (investasi) yang
paling stabil dan efektif untuk melakukan investasi. Selain itu emas juga sering disebut sebagai
alat pengukur modal dan dimensi kekayaan yang paling tua dan efektif. Karena itu emas selalu
menjadi salah satu logam mulia yang dipilih untuk melakukan investasi dan sejak emas lebih
sering digunakan untuk investasi dibanding logam lain dan lebih sering diperdagangkan dalam
sistem keuangan.

Uang adalah sekumpulan aset dalam suatu perekonomian yang secara teratur digunakan
oleh seseorang untuk melakukan transaksi pembelian suatu barang dan menggunakan jasa satu
sama lain. Nilai kurs dari mata uang akan selalu berubah setiap saat antara satu mata uang
relatif terhadap mata uang lainnya. Perubahan nilai tukar ini dipengaruhi oleh faktor jumlah
permintaan dan penawaran. Makin banyak permintaan, maka nilai tukarnya akan semakin
tinggi, semakin rendah permintaan, maka nilai tukarnya akan semakin rendah. Nilai tukar dari
mata uang ini juga sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan politik dari suatu negara atau
kawasan. Akibat perubahan kurs yang selalu terjadi setiap saat, memunculkan suatu
kesempatan untuk memperoleh keuntungan ekonomi dari selisih nilai beli dan jual, pada
sebuah proses transaksi jual beli forex.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari emas dan faktor- faktor apa saja yang dapat mempengeruhi harga
emas?

2. Apa pengertian dollar dan faktor yang memepengaruhi penyebab pelemahan kurs rupiah
terhadap dollar amerika?

3. Bagaimana perbedaan nilai tukar antara emas dan dollar ?

4. Bagaiaman perbedaaan investasi emas dan dollar?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan pengertian emas dan faktor yang mepengaruhi harga emas tersebut.

2. Menjelaskan mengenai pengertian dollar dan faktor penyebab melemahnya kurs rupiah
terhadap dollar.

3. Menjelaskan perbedaan nilai tukar antara emas dan dollar

4. Menjelaskan perbedaan antara investasi emas dan dollar.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian emas dan faktor- faktor yang dapat mempengeruhi harga emas.

Emas merupakan logam mulia yang sering dijadikan sebagai alat tukar dalam
perdagangan, maupun sebagai alat tukar yang standar keuangan berbagai negara. Emas tidak
mengalami penyusutan nilai. Emas logam mulia adalah salah satu alat tukar dalam perdagangan
maupun sebagai standar keuangan diberbagai belahan negara. Nilai emas dari tahun ke tahun
tidak pernah mengalami penyusutan sehingga emas membuat para pelaku investor sering
memilih emas sebagai alternatif dalam berinvestasi, itulah sebabnya transaksi jual-beli emas
pada umumnya banyak memberikan keuntungan karna harga emas makin hari makin
mengalami kenaikan. Namun bagi sebagian masyarakat maupun toko penjual emas, penentuan
pada saat pembelian dan saat menetapkan harga penjualan sangatlah penting,biasanya penjual
akan mengacu kepada penetapan harga emas dunia namun di negara Indonesia dalam
menentukan harga emas, mengacu kepada harga emas PT ANTAM Tbk.

Emas merupakan salah satu logam mulia yang paling banyak diperdagangkan di dunia
bisnis. Hampir setiap hari terjadi transakasi jual beli emas baik di toko emas kecil hingga
tingkat perusahaan, baik dalam skala pembelian yang kecil maupun skala pembelian yang
masif. Transaksi penjualan dan pembelian emas dianggap sebagai sebuah bisnis yang baik. Hal
itu terjadi karena harganya yang tinggi dan walaupu haganya naik turun, tetapi harga emas
sering lebih cenderung stabil bila dibandingkan dengan perdagangan saham maupun
perdagangan barang lainnya. Karena 2 hal itulah menyebabkan banyak orang yang melakukan
transaksi jual beli emas untuk menjadi investasi dan untuk dijual kembali karena dapat
menghasilkan keuntungan yang besar.

Emas adalah bentuk umum yang mewakili uang karena kejarangannya, ketahanannya,
dapat dibagi-bagi, tahan terhadap jamur dan kemudahan pengindentifikasiannya,sering
berhubungan dengan perak. Perak biasanya adalah alat pembayaran yang sah, dengan emas
sebagai metal untuk cadangan moneter. Sulit untuk memanipulasi standar sebuah emas untuk
disesuaikan dengan kebutuhan ekonomi terhadap uang, menyediakan ketidakleluasaan praktek
terhadap pengukuran yang bank sentral mungkin gunakan sebaliknya untuk memberi
tanggapan pada krisis ekonomi.

London Bullion Market Association (LBMA), frasa yang sering kita singgung ketika
membicarakan perihal emas dan turunannya (Investasi Emas, Emas Batangan, Sertifikasi
Emas, Tren Harga Emas, Pasar Emas Internasional dsb). LBMA secara tidak langsung
menunjuk pada Pasar Emas Internasional yang berlokasi di London. Pasar Emas london inilah
yang menjadi rujukan pasar emas global dalam menentukan patokan harga pasar emas hampir
di setiap negara (termasuk dengan harga Dinar Dirham Islam).
Faktor – faktor yang mempengaruhi naik atau turunnya harga emas menurut adalah :

1. Inflasi yang Meningkat Melebihi Prediksi

Tingkat inflasi biasanya akan mempengaruhi kebijakan ekonomi di setiap negara.


Tingkat inflasi yang sudah diprediksi dalam bentuk persen akan dijadikan acuan untuk
menetapkan tingkat suku bunga di negara tersebut.

2.Kericuhan Finansial

Krisis moneter pada tahun 1998 dan 2008 termasuk kedalam kericuhan atau
kepanikan finansial. Ini merupakan faktor yang bisa membuat harga emas tiba-tiba melonjak
tidak terkendali.

3. Kenaikan Harga Minyak yang Siginifikan

Ketika harga minyak mentah dunia naik secara signifikan, maka harga emas pun ikut
mengalami kenaikan. Jika invasi ini terusterusan terjadi, maka kenaikan harga minyak dunia
tidak dapat dielak lagi.

4. Permintaan Emas

Harga emas akan terus naik jika permintaan emas dunia yang terus naik berbanding
terbalik dengan pasokan emas yang ada. Inilah yang dinamakan sebagai hukum supply
demand.

5. Perubahan Kurs (Nilai Kurs Dollar Terhadap Rupiah).

Melemahnya kurs dollar AS biasanya mendorong kenaikan harga emas dunia. Hal ini
karena jatuhnya nilai mata uang dollar membuat harga emas menjadi lebih murah dalam mata
uang lain sehingga umumnya mendorong adanya kenaikan permintaan emas, terutama dari
sektor industri. Di Indonesia, pada pertengahan tahun 2001, ketika mata uang rupiah
mengalami penguatan yang cukup signifikan, harga emas logam mulia (LM) pun menurun.
Demikian pula ketika rupiah melemah, harga emas LM pun meningkat. Di awal tahun 2003,
perbedaan kurs USD/IDR (dollar AS terhadap rupiah) dengan harga emas LM semakin melebar
karena di samping harga emas di pasaran dunia tinggi, nilai dollar AS pun melemah.

6. Situasi Politik Dunia.

Kenaikan harga emas pada akhir tahun 2002 dan awal tahun 2003 terjadi sebagai
dampak dari akan dilakukannya serangan ke Irak oleh sekutu yang dikomando AS. Pelaku
pasar beralih investasi dari pasar uang dan pasar saham ke investasi emas sehingga permintaan
emas melonjak tajam. Dibandingkan investasi di pasar saham yang cenderung menurun, saat
ini tingkat keuntungan yang didapat sekitar 5 persen per tahun, investasi emas dapat
menghasilkan tingkat keuntungan sekitar 15 sampai 20 persen per tahun. Walaupun saat ini
harga emas sedang terkoreksi, belum adanya titik terang penyelesaian antara AS dan Irak
membuat harga emas berpotensi kembali menguat sampai masalah selesai. Saat ini pengaruh
terbesar pergerakan harga emas adalah situasi politik dunia.
2.2 Pengertian Dollar dan Faktor Yang Memepengaruhi Penyebab Pelemahan Kurs
Rupiah Terhadap Dollar Amerika.

Dolar AS pertama kali muncul sebagai mata uang cadangan internasional yang penting
pada tahun 1920-an, menggantikan pound sterling Inggris karena muncul dari Perang Dunia
Pertama relatif tanpa cedera dan karena Amerika Serikat adalah penerima yang signifikan dari
arus masuk emas masa perang. Setelah Amerika Serikat muncul sebagai negara adidaya global
yang lebih kuat selama Perang Dunia Kedua , Perjanjian Bretton Woods tahun 1944
menetapkan dolar AS sebagai mata uang cadangan utama dunia dan satu-satunya mata uang
pascaperang yang terkait dengan emas. Meskipun semua hubungan dengan emas terputus pada
tahun 1971, dolar terus menjadi mata uang cadangan terkemuka di dunia untuk perdagangan
internasional hingga hari ini.

Nilai tukar mata uang atau yang sering disebut dengan kurs adalah harga satu unit mata
uang asing dalam mata uang domestik atau dapat juga dikatakan harga mata uang domestik
terhadap mata uang asing. Sebagai contoh nilai tukar (NT) Rupiah terhadap Dolar Amerika
(USD) adalah harga satu dolar Amerika (USD) dalam Rupiah (Rp), atau dapat juga sebaliknya
diartikan harga satu Rupiah terhadap satu USD.

Nilai mata uang Rupiah dan perbandingan dengan nilai mata uang acuan internasional
yaitu Dollar Amerika, merupakan salah satu gambaran pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk oleh berbagai sektor
ekonomi yang terjadi. Perbedaan nilai tukar mata uang suatu Negara (kurs) pada prinsipnya
ditentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran mata uang tersebut.

Mata uang yang paling banyak diperdagangkan adalah dolar Amerika, disusul Euro,
yen Jepang, Poundsterling Inggris, dolar Australia, dolar Kanada, Franc Swiss serta dolar
Selandia Baru karena tingkat likuiditasnya sangat tinggi. Likuiditas tinggi artinya kapanpun
saat kita mau menjual selalu ada pihak yang siap membeli, demikian juga sebaliknya kapanpun
kita mau membeli selalu ada pihak yang siap menjual selama 24 jam dalam sehari.

Berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF), dollar AS adalah mata uang
paling populer di dunia. Hingga kuartal-IV 2020 lalu, bank sentral di dunia menyimpan
cadangan mereka sebanyak 59 persen dalam dollar AS. Banyak dari cadangan ini
berbentuk tunai atau obligasi seperti US Treasuries. Utang dalam bentuk dollar As di luar
Amerika Serikat pun terus tumbuh, bahkan mencapai 12,6 triliun dollar AS pada
pertengahan tahun 2020 lalu. Meski banyak pihak percaya dollar AS adalah mata uang
terkuat di dunia, dollar AS menduduki posisi ke-10 mata uang terkuat di dunia menurut
CMC Market. CMC Market menyebut, dinar Kuwait adalah mata uang terkuat di dunia
dengan pound sterling Inggris dan euro menempati posisi ke-5 dan ke-8.

Nilai mata uang dollar as saat ini 1 Dolar Amerika Serikat sama dengan 15.671,00
Rupiah Indonesia. Saat ini rupiah masih dibayangi tekanan. Pelemahan harga komoditas secara
global dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang turun menjadi faktor penekan mata
uang Garuda .Secara umum, ada faktor internal dan eksternal yang membuat nilai tukar (kurs)
rupiah terus melemah, dimana antara satu faktor dengan faktor lainnya kadang kala saling
berkorelasi dan saling mempengaruhi.

Faktor internal

1.Perlambatan ekonomi indonesia

Perlambatan Ekonomi mengkibatkan daya beli masyarakat menurun. Penurunan daya


beli masyarakat ini disebabkan oleh kenaikan harga kebutuhan pokok yang luar biasa yang
disebabkan oleh tepatnya momen pengambilan keputusan pemerintah untuk menaikkan harga
bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL) pada masa awal pemerintahan Jokowi-
JK. Padahal belajar dari pengalaman sebelumnya, setiap kenaikan BBM dan TDL pasti terjadi
kenaikan harga kebutuhan pokok yang akan menyebabkan inflasi meningkat.Dengan inflasi
yang meningkat terus maka akan memicu pelemahan rupiah.

Secara teori diketahui bahwa negara yang mengalami inflasi tinggi cenderung nilai
mata uangnya terdepresiasi (menurun). Contohnya, jika inflasi di Indonesia naik lebih cepat
dibandingkan dengan inflasi di Amerika, maka akan mendorong harga-harga di Indonesia
meningkat lebih cepat dibandingkan dengan harga-harga di Amerika. Karena harga-harga
barang di Indonesia menjadi lebih mahal relatif terhadap barang Amerika, maka permintaan
barang Amerika akan semakin meningkat(Mamduh, 2014). Permintaan dolar Amerika yang
meningkat mengakibatkan kurs dolar Amerika menguat relatif terhadap rupiah. Sedangkan
permintaan barang Indonesia menurun dan membuat permintaan terhadap rupiah menjadi
turun. Permintaan rupiah yang semakin kecil mengakibatkan kurs rupiah melemah.

2. Kinerja ekspor kian merosot dan impor barang cukup tinggi

Pelemahan mata uang dunia terhadap dolar Amerika membuat permintaan barang
komoditas ekspor menurun. Akibatnya, harga komoditas yang menjadi andalan ekspor
Indonesia anjlok dan berdampak pada neraca perdagangan yang pada akhirnya memperburuk
pelemahan rupiah. Pelemahan rupiah ikut didorong oleh menurunnya kinerja ekspor dan
tingginya impor barang dari luar negeri. Ketika rupiah melemah, seharusnya ekspor mengalami
kenaikan. Namun karena produk ekspor. Indonesia tadi harga dan permintaannya anjlok, maka
kontribusi terhadap neraca perdagangan tidak signifikan sehingga mendorong depresiasi
rupiah.Sejak enam tahun terakhir impor barang modal dan konsumsi melonjak sehingga
menekan neraca perdagangan IndonesiaHal ini ikut mendorong pelemahan rupiah terhadap
dolar Amerika. Meskipun terjadi penurunan impor pada satu tahun terakhir, tetapi tidak cukup
signifikan untuk menahan laju pelemahan rupiah. Kondisi ini sering disebut dengan defisitnya
neraca perdagangan, artinya ekspor lebih kecil dibandingkan impor.

3. Kesalahan arah industrialisasi dan Rupiah sebagai soft currency

Arah yang keliru dari kebijakan industrialisasi yang diambil pemerintah membuat
ekonomi Indonesia sensitif terhadap mata uang asing, terutama dolar Amerika. Karena mata
uang yang mudah berfluktuasi atau rentan tehadap depresiasi nilai, maka rupiah digolongkan
sebagai soft currency (mata uang lemah) sebab perekonomian Indonesia relatif kurang mapan.
Soft currency adalah mata uang lemah yang jarang digunakan sebagai alat pembayaran dan
kesatuan hitung karena nilainya relatif tidak stabil dan sering mengalami depresiasi atau
penurunan nilai dibandingkan dengan mata uang lainnya. Umumnya, negara-negara
berkembang mata uangnya bertipe soft currency seperti Thailand, Laos, Malaysia, Vietnam,
India, Filipina, Zimbatwe dan Indonesia, serta negara negara berkembang lainnya.

4. Pelarian modal atau capital flight

Modal yang beredar di Indonesia, terutama di pasar finansial, sebagian besar adalah
modal asing. Di Bursa Efek Indoensia (BEI) sekitar 60% yang beli saham adalah orang asing
atau investor asing. Ini membuat nilai rupiah sedikit banyak tergantung pada kepercayaan
investor asing terhadap prospek bisnis di Indonesia. Semakin baik iklim bisnis Indonesia, maka
akan semakin banyak investasi asing di Indonesia, dan dengan demikian rupiah akan semakin
menguat. Sebaliknya, semakin negatif pandangan investor terhadap Indonesia, rupiah akan
kian melemah.

5. Ekspektasi

Ekspektasi masyarakat terhadap rupiah yang rendah juga turun mempengaruhi depresiasi
rupiah. Penilaian atau persepsi terhadap suatu mata uang yang negatif turun membuat
permintaan terhadap mata uang tersebut menurun sehingga nilainya pun menurun. Misalnya,
dengan melemahnya rupiah, orang Indonesia saja tidak mau pegang rupiah, malah pegang dolar
Amerika karena mereka takut nilainya terus menurun karena ekpektasi rendah tadi. Oleh karena
itu, jika ekpektasi terhadap mata uang rupiah rendah maka hal ini turut juga memicu semakin
melemahnya rupiah saat ini, terlebih lagi sifat dari investor domestik yang lebih mementingkan
motif spekulasi daripada nasionalisme.

6. Cadangan Devisa

Cadangan devisa resmi suatu negara (official forex reserve) merupakan cadangan
devisa milik negara, yang dikelola, dikuasai, diurus dan ditatausahakan oleh bank sentral atau
di Bank Indonesia. Oleh karena itu bila semakin menipisnya cadangan devisa Indonesia, maka
turut juga mendorong pelemahan nilai mata uang rupiah. Posisi cadangan devisa Indonesia
akhir Juli 2015 tercatat sebesar USD107,6 miliar, turun USD400 juta. Adapun jumlah cadangan
devisa Indonesia pada akhir Juni 2015 adalah sebesar USD108 miliar. Direktur Eksekutif
Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Tirta Segara, menjelaskan penurunan cadangan
devisa terjadi lantaran adanya peningkatan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri
Pemerintah. Selain itu, BI juga menggunakan cadangan devisa tersebut untuk melakukan
stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya, guna mendukung terjaganya
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan

Faktor Eksternal

1. Situasi Ekonomi USA

Titik awal melemahnya ekonomi global terhadap dolar Amerika karena penawaran dolar
Amerika akan berkurang. Hal ini membuat dollar langka di pasar keuangan akan tetapi dia
diburu untuk keperluan transaksi. Dolar di penjuru dunia kembali ke Amerika dan
mempengaruhi pasar keuangan dunia karena sebagian transaksi keuangan dunia masih di
dominasi dolar.

2. Perbedaan suku bunga antar negara dan Krisis Ekonomi

Penyebab lain yang mempengaruhi mata uang suatu negara adalah perbedaan suku bunga.
Kenaikan suku bunga di Amerika relatif terhadap tingkat suku bunga di Indonesia akan
menyebabkan banyak investor mengalihkan investasinya dari instrumen keuangan dengan
denominasi (dalam bentuk) rupiah ke instrumen keuangan dengan denominasi dolar Amerika.
Investor berusaha memanfaatkan tingkat bunga yang lebih tinggi. Sebagai akibatnya dolar
Amerika akan menguat (apresiasi) terhadap rupiah, atau rupiah mengalami depresiasi terhadap
dolar Amerika.

3. Devaluasi yuan cina

Dengan memangkas nilai tukar mereka atau yang lazim dikenal dengan devaluasi mata
uang diharapkan ekonomi Cina kembali tumbuh. Misalnya,. Pemerintah Negeri Panda ini
mendevaluasi yuansebesar 2 persen pada bulan lalu yang merupakan langkah terbesar dalam
dua dekade terakhir. Motivasi utama dari kebijakan ini adalah untuk membuat ekspor Cina
semakin menarik di mata pembeli internasional. Memang, mata uang yang lemah dapat
mengerek ekspor, hingga pada akhirnya mendongkrak perekonomian. Akibat perlambatan
ekonomi Cina yang memicu tingkat permintaan komoditas ekspor negara dunia ketiga menurun
sehingga kinerja eskpornya juga anjlok dan berakibat pada difisit necara perdagangan yang
berimbas pula pada pelemahan nilai tukar rupiah, karena sebagian komoditas ekspor Indonesia
ke negara Cina.

4. Krisis ekonomi

Negara dikatakan krisis ekonomi, jika pertumbuhan perekonomian anjlok, inflasi tidak
terkendali, harga mata uang jatuh, serta terjadi kekacauan politik hukum dan keamanan.
Sedangkan kita, pertumbuhan ekonomi masih positif walau mengalami perlambatan, begitu
juga inflasi, kita yakin akhir tahun inflasi sesuai target yakni empat plus minus satu.

Berdasarkan berbagai faktor pelemahan rupiah diatas maka bagi pemerintah diharapkan
agar segera meluncurkan stimulus kebijakan ekonomi yang bisa mendorong penguatan kembali
rupiah (mata uang Garuda) dengan cara mempercepat penyerapan angaran APBN dan lebih
menyentuh sektor riil serta perlunya penguatan iklim politik-ekonomi yang stabil sehingga
masuknya investor yang lebih banyak ke Indonesia. Disamping itu, perlu juga mengeluarkan
berbagai stimulus fiskal dan moneter yang bisa memperkuat lagi harapan masyarakat terhadap
mata uang rupiah, serta memangkas birokrasi perizinan dan stabilitas keamanan terjaga dan
kepastian hukum yang mantap. Tentunya dengan mengedepankan arah industrialisasi yang
dapat meningkatkan nilai tambah barang Indonesia dan menekan ketergantungan impor bahan
baku, sehingga defisit neraca perdagangan bisa dikendalikan dan rupiah bisa kembali menguat
agar daya beli dan penguatan ekonomi Indonesia akan menjadi nyata dan jauh dari ambang
krisis ekonomi.
2.3 Perbedaan Nilai Tukar Antara Harga Emas dan Dollar

Emas adalah investasi yang dapat diandalkan yang dapat menghasilkan keuntungan
finansial yang menguntungkan bagi investor. Selain itu, risiko berinvestasi emas lebih rendah
daripada berinvestasi di saham atau instrumen keuangan lainnya. Ini karena emas dianggap
lebih tahan dibandingkan investasi lain terhadap gejolak ekonomi. Nilai tukar merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi harga emas. Harga emas berkorelasi negatif dengan nilai tukar
dolar. Jika harga dolar turun, kita harus membeli emas dengan menjual dolar yang kita miliki.
karena hubungan mereka berlawanan. Hal ini karena menurut Mills (2013), penurunan nilai
dolar akan memerlukan peningkatan jumlah dolar yang dibutuhkan untuk membeli emas, yang
akan mengakibatkan kenaikan harga emas. Sebaliknya, harga emas turun ketika dolar yang
dibutuhkan untuk membelinya lebih sedikit ketika nilai dolar naik. Harga emas berkorelasi
negatif dengan nilai tukar AS. Tidak selalu benar bahwa penurunan nilai dolar menurunkan
harga emas; sebaliknya, investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi emas ketika nilai dolar
menurun .

Harga mata uang asing disebut sebagai nilai tukar mata uang, atau nilai tukar . Nilai
tukar sebagaimana didefinisikan adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda yang
merupakan perbandingan nilai atau harga dari kedua mata uang tersebut. Novia Kusumaningsih
(2015) mengatakan bahwa nilai tukar menunjukkan berapa rupiah yang dibutuhkan untuk
membeli satu unit mata uang asing dan berapa rupiah yang dibutuhkan untuk menjual mata
uang asing. Oleh karena itu, perbandingan nilai mata uang suatu negara dengan negara lain
atau harganya terhadap mata uang lain disebut sebagai nilai tukar. Mengingat pengaruhnya
yang signifikan terhadap neraca transaksi berjalan dan variabel ekonomi makro lainnya, nilai
tukar merupakan salah satu harga terpenting dalam perekonomian terbuka. Yang dimaksud
dengan “apresiasi mata uang” adalah peningkatan nilai tukar mata uang domestik (nilai mata
uang asing domestik naik ketika mata uang asing lebih murah). Yang dimaksud dengan
"depresiasi mata uang dalam negeri" adalah penurunan nilai tukar (kurs) yang mengakibatkan
penurunan mata uang dalam negeri.

Pola pergerakan nilai tukar mirip dengan pola pergerakan harga emas, nilai tukar rupiah
“seharusnya” naik terhadap dolar AS ketika harga emas naik, dan sebaliknya ketika harga emas
turun terhadap dolar. Penegasan ini didukung oleh penelitian yang menemukan hubungan
positif antara nilai tukar dan harga emas . karena model vektor-autoregresif (VAR)
menghasilkan tanda positif untuk setiap hasil uji statistik. Pasokan dan permintaan berdampak
pada nilai tukar yang fluktuatif ini. Akibatnya, muncul istilah apresiasi dan deteriorasi.

Harga Emas mengalami kenaikan jika Inflasi naik, jadi ketika ekonomi sedang tidak
menentu dan menyebabkan inflasi naik maka investor bias menginvestasikan ke investasi yang
lebih aman seperti Emas. Inflasi adalah salah satu factor yang menyebabkan harga barang-
barang semakin naik, ini juga berdampak terhadap Harga Emas. Semakin tinggi tingkat Inflasi
maka semakin mahal juga Harga Emas. Permintaan Emas juga berpengaruh Terhadap Harga
Emas. Lebih besar permintaan emas daripada penawaran membuat Harga Emas semakin
Tinggi.
2.4 Perbedaan Investasi Emas dan Dollar

Investasi adalah suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan
datang. Investasi dapat dikaitkan dengan berbagai macam aktivitas. Menginvestasikan
sejumlah dana pada asset real (tanah, emas, mesin atau bangunan) maupun asset finansial
(deposito, saham atau obligasi) merupakan aktivitas investasi yang pada umumnya dilakukan.

Emas suatu logam mulia yang paling diminati oleh banyak orang. Orang rela
mengeluarkan dana yang cukup besar untuk memebeli logam mulia yang memiliki beraga jenis
ini. Pda umumnya banyak memilih berinvestasi dalam bentuk guna untuk memperoleh
keuntungan dalam waktu jangka panjang. Emas juga dapat dijadikan koleksi dan perhiasan.
Investasi emas juga dapat dibilang praktis karena dapat dilakukan oleh semua golangan mulai
dari ibu rumah tangga, pekrja bergaji pas-pasan atau sama orang professional karena emas
dapat dibeli mulai 1 gram. Ada beberapa alasan menjadi investasi yang banyak diminati
masyarakat, di antaranya:

1. Keamanan (seccurity) Uang akan menghilang perlahan oleh karena biaya administrasi, biaya
lainlaini, pajak bunga, tingkat suku bunga rendah dan terbatas serta jamina pemerinta (LPS)yag
terbatas. Pada investasi lainya dikenakan biaya broker, biaya administrasi, pajak dan
sebagainya .

2. Perlindungan (protection) Inflasi, deflasi merupakan perampok yang tidak kelihatan,


masalah klasik yang sudah berabad-abad namun secara perlahan tapi pasti akan mengerosi
asset. Semakin tinggi laju inflasi maka harga semakin tinggi. Seluruh dunia mengalami iinflasi
rata-rata 2-3% pertahun, di USA 3-4% pertahun, di Indonnesia 5-6% pertahun .

3. Mudah dicairkan (likuiditas tinggi) Instrument investasi keuangan lainnya memerlukan


waktu lebih dari satu hari untuk dicairkan karena pembeli dan pemintanya terbatas dan nilainya
kemungkinan menyusut oleh inflasi, broker, fee, tax dan administrasi, tetapi dengan emas
mudah dicairkan di ribuan took emas dan nilainya mengikuti pasaran internasional yang terus
menguuat .

4. Menguntungkan (profitable) Harga emas itu stabil dan cenderung meningkat. Emas cocok
untuk disimpan jangka menegah dan jangka panjang. Oleh karenanya banyak investor yang
tertarik untuk menanamkan dana lebihnya pada emas baik dalam jangka waktu panjang
maupun dalam jangaka waktu pendek .

5. Resiko rendah (low risk) Emas tiidak ada penyusutan nilai, hanya beban untuk biaya kotak
buat menyimpan emas yang sudah dibeli. Nilai emas untuk jangka pendek berfluktuasi namun
sejak 7 tahun terkhir nilainya terus meningkat. Resiko terburuk investasi emas yaitu hilang jika
proses menyimpannya tidak baik atau di rampok namun hal ini kemungkinan kecil terjadi.
Emas merupakan investasi yang menarik.

Emas cenderung mengalami kenaikan nilai meskipun terkesan cukup lama. Kenaikan
nilai jual emas di pasar memang tidak setajam dollar. Namun, kenaikan nilai yang konstan
tersebut membuatnya menjadi aset berharga yang dapat menghasilkan keuntungan besar dalam
jangka panjang.

Dollar AS merupakan salah satu mata uang terkuat di dunia. Nilai tukarnya stabil dan
cenderung menguat setiap tahun sekalipun terjadi perubahan kurs. Posisinya yang stabil di
pasar menyebabkan dollar AS menjadi salah satu mata uang yang tidak goyah ketika devaluasi
atau resesi terjadi. Aspek tersebut menjadi pertimbangan dalam menentukan investasi dollar
atau emas. Dollar AS pun bisa menjadi pilihan investasi atau tabungan yang tepat ketika akan
melancong ke Amerika. Di sisi lain, menabung dollar memiliki risiko kerugian yang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan menabung emas.Menabung dollar dalam jangka panjang
merupakan tantangan tersendiri. Pasalnya, mata uang Amerika yang kuat di pasar global ini
nilainya sering mengalami perubahanAdapun menabung dollar pun hanya bisa dilakukan di
bank. Hal ini dikarenakan uang dollar berbentuk fisik dapat mengganggu nilai uang yang
berada di pasaran.

Dollar dan emas merupakan aset yang bernilai tinggi dan dapat berpeluang untuk
memberikan keuntungan. Namun, keputusan untuk menabung dollar atau emas perlu
disesuaikan dengan kebutuhan individu masing-masing. Dollar adalah valuta asing yang cocok
untuk dijadikan tabungan atau investasi dalam jangka pendek. Dalam beberapa waktu tertentu,
dollar biasanya mengalami kenaikan nilai yang cukup tinggi sehingga dapat memberikan
keuntungan dalam jumlah besar. Sebagai contoh, posisi dollar AS menguat saat resesi pada
periode Maret 2020. Hal tersebut membuat banyak investor berbondong-bondong melakukan
panic selling untuk mendapatkan keuntungan lebih. Kenaikan nilai yang tajam membuat dollar
saat terjadi resesi global menjadi pilihan tabungan atau investasi yang menggiurkan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Emas logam mulia adalah salah satu alat tukar dalam perdagangan maupun sebagai
standar keuangan diberbagai belahan negara. Nilai emas dari tahun ke tahun tidak pernah
mengalami penyusutan sehingga emas membuat para pelaku investor sering memilih emas
sebagai alternatif dalam berinvestasi, itulah sebabnya transaksi jual-beli emas pada umumnya
banyak memberikan keuntungan karna harga emas makin hari makin mengalami kenaikan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi naik atau turunnya harga emas menurut adalah : Inflasi
yang Meningkat Melebihi Prediksi, Kericuhan Finansial, Kenaikan Harga Minyak yang
Siginifikan, Permintaan Emas, Perubahan Kurs (Nilai Kurs Dollar Terhadap Rupiah), Situasi
Politik Dunia.

Nilai mata uang dollar as saat ini 1 Dolar Amerika Serikat sama dengan 15.671,00
Rupiah Indonesia. Saat ini rupiah masih dibayangi tekanan. Pelemahan harga komoditas secara
global dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang turun menjadi faktor penekan mata
uang Garuda .Secara umum, ada faktor internal dan eksternal yang membuat nilai tukar (kurs)
rupiah terus melemah, dimana antara satu faktor dengan faktor lainnya kadang kala saling
berkorelasi dan saling mempengaruhi.

Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika sangat ditentukan oleh faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi : perlambatan ekonomi Indonesia, inflasi,
kinerja ekspor kian merosot dan impor barang cukup tinggi, kesalahan arah industrialisasi,
Rupiah sebagai soft currency, pelarian modal atau capital flight, ketidakstabilan politik-
ekonomi dari dalam negeri, ekspektasi, dan cadangan devisa. sedangkan faktor eksternal
meliputi : situasi ekonomi USA, perbedaan suku bunga antar negara, devaluasi yuan cina dan
krisis ekonomi.

3.2 Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kekurangan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
makalah kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan penulis khususnya dan pembaca umumnya mengenai Emas vs Dollar.
DAFTAR PUSTAKA

A. Sakir, Z. R. (2020). Faktor-faktor penyebab pelemahan kurs rupiah terhadap dollar


amerika. 167-170.

Fadhel Kesarditama, H. Y. (2020). Pengaruh inflasi, nilai tukar rupiah per dollar Amerika,
harga minyak mentah dunia dan indeks harga saham gabungan terhadap harga emas di
Indonesia. Journal Perdagangan Industri dan Moneter .

Lia Sunny Nuraini, E. S. (2023). Dampak Kurs, Suku Bunga, IHSG, Inflasi dan Permintaan
Emas Terhadap Harga Emas di Indonesia Tahun 2018-2021. Jurnal Ilmu Ekonomi
dan Studi Pembangunan.

Praditya Dewi Arumsari, A. N. (2013). Analisis kelayakan dolar amerika, euro, dan dirham
emas dalam konveresi dolar amerika sebagai alat lindung nilai dengan emas sebagai
alat ukur dalam laporan keuangan.

Sholeh, M. (n.d.). EMAS SEBAGAI INSTRUMEN INVESTASI YANG AMAN PADA


SAAT INSTRUMEN INVESTASI KEUANGAN LAIN MENGALAMI
PENINGKATAN RESIKO. 13-14.

Sunaryo. (2022). DETERMINAN HARGA EMAS (Studi Kasus Pada PT Aneka Tambang,
Tbk.Periode Tahun 2010 - 2019). jurnal ekonomi dan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai