Anda di halaman 1dari 17

Tugas 3

PELUANG DAN TANTANGAN INVESTASI EMAS


Makalah untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembiayaan Syariah

Disusun Oleh:
Kelompok 4

Anne Rizky Ramadhanty 150610160014

Nur Adli Afriandi 150610160032

Dwi Agustin 150610160035

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat izin dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Investasi Emas” untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pembiayaan Syariah. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran
umum mengenai investasi emas dalam perspektif hukum islam.

Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari dukungan, doa, dan kerjasama dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya untuk setiap pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca sebagai penambah
wawasan mengenai ekonomi islam dan implementasinya. Kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan demi karya yang lebih baik lagi untuk kedepannya.

Jatinangor, Maret 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Makalah................................................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN TENTANG INVESTASI EMAS ............................................................ 2
2.1 Pengertian Emas ............................................................................................................... 2
2.2 Kadar Emas ...................................................................................................................... 3
2.3 Metode Mengukur Kadar Emas ....................................................................................... 4
2.4 Keunggulan Emas ............................................................................................................ 4
2.5 Perbedaan Emas dan Uang ............................................................................................... 5
2.6 Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas......................................................................... 5
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Emas Sebagai Media Investasi ............................................ 6
BAB III HUKUM INVESTASI EMAS DAN CARANYA DALAM PERSPEKTIF KAJIAN
HUKUM ISLAM ....................................................................................................................... 8
3.1 Kajian Tafsir Al-Qur’an Mengenai Emas ........................................................................ 8
3.2 Kajian Hadist Mengenai Emas ......................................................................................... 9
3.3 Hukum dan Cara Investasi Emas dengan Metode Berkebun Emas ............................... 10
3.3.1 Hukum Investasi Emas ............................................................................................ 10
3.3.2 Tinjauan Cara Investasi Emas ................................................................................. 10
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 13
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 13
4.2 Saran ............................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini investasi emas merupakan investasi yang menjanjikan. Emas memilikinilai yang
cenderung stabil dan juga dapat menjanjikan keuntungan di masa yang akan datang
karena nilai jualnya tetap tinggi. Investasi emas sering dikaitkan dengan investasi yang
sesuai dengan syariat islam karena di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa penggunaan
emas dan perak merupakan sebagai mata uang.

Meskipun emas dianggap sebagai investasi yang berbasis syariat islam namun jika tidak
dilakukan dengan aturan syariah akan bertentangan dengan nilai-nilai islam. Terdapat
beberapa hadits melarang tukar menukar emas dengan emas karena takut jatuh kepada
riba’ fadhl. Selain itu, beberapa hadits juga melarang jual beli emas secara tidak tunai
(murabahah) atau dengan cicilan. Kebolehan pengelolaan emas hanya dalam penggunaan
sebagai mata uang.

Jika dilihat produk pembiayaan bank Syariah di Indonesia, ada dua jenis produk yang
berkaitan dengan pembiayaan emas pada perbankan Syariah, yakni gadai (rahn) emas
dan cicil (murabahah) emas. Gadai (rahn) emas merupakan bentuk gadai bagi nasabah
yang membutuhkan dana dengan menggadaikan emasnya. Sementara, cicilan
(murabahah) emas merupakan pembelian emas secara cicilan. Tetapi tidak semua bank
Syariah melakukan produk pembiayaan gadai (rahn) emas seperti Bank Muamalat
Indonesia, Tbk

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja peluang dalam investasi emas ?
2. Apa saja tantangan dalam investasi emas ?

1.3 Tujuan Makalah


Dari rumusan masalah di atas, tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk menganalisa peluang dalam investasi emas
2. Untuk menganalisa tantangan dalam investasi emas

1
BAB II
TINJAUAN TENTANG INVESTASI EMAS

2.1 Pengertian Emas


Dalam ilmu kimia, emas merupakan sebuah logam transisi (trivalent dan univalent) yang
lembek, mengkilap, kuning, berat, “malleable” dan “ductile”. Emas merupakan logam
yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5-3 (skala Mohs),
serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang terpadu
dengannya. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida,
sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur belerang, antimon, dan selenium.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, emas merupakan logam mulia berwarna kuning
yang dapat ditempa serta dibentuk, umumnya dibuat sebagai perhiasan seperti cincin,
gelang dan kalung. Kemudian dalam Kamus Indonesia Arab, emas disebut zahab. Selain
itu, dapun pengertian emas menurut W.J.S Poerwadarminta yang menyebutkan bahwa
emas ialah logam mahal harganya, warnanya kuning dan biasanya dibuat perhiasan.

Emas yang demikian banyaknya diperuntukan bagi manusia, tetapi bersamaan dengan itu
ada kelompok manusia yang diharamkan memakainya yaitu kaum pria. Namun,
dikhalayak ramai saat ini pria pun banyak yang menyukai memakai emas, dikarenakan
emas mengandung keindahan dan lambang kemewahan. Dalam agama Islam pun
dijelaskan bahwa seorang pria diharamkan memakai emas ditubuhnya.

Selain kegunaan emas sebagai perhiasan, emas pun dapat digunakan sebagai media bisnis.
Berikut definisi emas dalam kegiatan bisnis. Emas merupakan komoditas investasi
tradisional yang sudah diperdagangkan sejak zaman dahulu kala. Logam mulia ini sejak
dahulu diasosiasikan pada sesuatu yang bernilai tinggi. Sehingga kerajaan-kerajaan pada
zaman dahulu biasa menggunakan bahan emas padalambang kedudukannya untuk
menambah kesan kkemuliaan.

Pada zaman modern saat ini, nilai emas sebagau logam mulia masih bertahan. Bahkan
emas saat ini menjadi komoditi investasi favorit. Nilai emas terhadap rupiah dan terhadap
mata uang lainnya berfluktuasi namun cenderung meningkat pada jangka waktu panjang.

2
Lokasi persebaran emas di Indonesia diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Mimika (Papua) 9. Sarolangun (Jambi)
2. Cikotok (Jawa Barat) 10. Merangin (Jambi)
3. Bengkalis (Riau) 11. Meuleboh (Nangroe Aceh
4. Anggamus (Lampung) Darussalam)
5. Bombana (Sulawesi Tenggara) 12. Monterado (Kalimantan Barat)
6. Rejang Lebong (Bengkulu) 13. Malinau (Kalimantan Timur)
7. Bolaang Mangondow (Sulawesi 14. Kotabaru (Kalimantan Selatan)
Utara) 15. Kapuas (Kalimantan Tengah)
8. Logas (Riau) 16. Banyuwangi (Jawa Timur)

2.2 Kadar Emas


Karat merupakan sistem pengukuran tingkat kemurnian emas. Kemurnian emas diukur
berdasarkan jumlah persentase emas murni yang terkandung dalam suatu logam. Emas
dikenal sebagai logam yang langka dengan sifat yang unik. Warnanya yang berkilau juga
dianggap oleh sebagian besar orang zaman dahulu sangat bernilai tinggi sebagai alat
pertukaran. Mengacu pada sifat uniknya, logam emas yang memiliki kadar kemurnian
paling tinggi akan semakin lunak logamnya.

Di Indonesia sendiri belum jelas penentuan dan patokan hubungan karat dengan kadar
kandungan emas. Hampir setiap toko emas berbeda-beda mengenai karat tersebut.
Terutama toko emas yang berbeda daerah. Namun, untuk mempermudah telah tersedia
tetapan untuk menentukan karat berdasarkan kadarnya. Menurut SNI (Standart Nasional
Indonesia) – NO : SNI 13-3487-2005 standard karat sebagai berikut:

a. 24K = 99,00 – 99,99%


b. 23K = 94,80 – 98,89%
c. 22K = 90,60 – 94,79%
d. 21K = 86,50 – 90,59%
e. 20K = 82,30 – 86,49%
f. 19K = 78,20 – 82,29%
g. 18K = 75,40 – 78,19%

3
2.3 Metode Mengukur Kadar Emas
Secara umum, terdapat beberapa metode untuk mengukur kadar emas. Diantaranya ialah
sebagai berikut ini:

 Metode Fire Assay (Cupellation) dengan akurasi 0,02% memerlukan sampel 250 mg
 Metode Inductively Coupled Plasma (ICP) dengan akurasi 0,1% memerlukan sampel
20 mg
 Metode X-Ray Fluoroscence (XRF) dengan akurasi 0,5% merupakan uji
nondestruktif yang cocok pada bidang datar yang luas, tetapi hanya mampu
mengukur kandungan lapisan permukaan.
 Metode Pengukuran Berat Jenis, merupakan metode pengukuran tertua hasil temuan
Archimedes.

2.4 Keunggulan Emas


Emas merupakan salah satu investasi yang sangat menjanjikan sepanjang sejarah
manusia. Dimana sejak zaman dahulu, logam mulia telah menjadi alat untuk menyimpan
kekayaan teruji dalam kurun waktu yang panjang. Apapun masalah perekonomian yang
dialami, para pemilik dana (investor) masih meyakini ketangguhan logam mulia emas
menghadapi gejolak ketidakstabilan fundamental suatu negara. Berikut keunggulan dari
logam mulia emas :

1. Harga cenderung naik dan dapat dipantau


2. Keuntungan dari grafik dan regular
3. Nilainya naik dari tahun ke tahun
4. Bisa digunakan untuk jaminan
5. Dapat dibeli dari nilai termurah
6. Bisa digunakan untuk jaminan
7. Digunakan dalam berbagai sektor ekonomi
8. Menawarkan pengelolaan pribadi
9. Dapat dijual di semua negara
10. Tidak butuh biaya perawatan

4
2.5 Perbedaan Emas dan Uang
Emas

 Emas dapat diperjual-belikan dalam bentuk fisik maupun non-fisik


 Identik dengan lambing kekayaan
 Emas dapat dijadikan perhiasan
 Emas dapat dijadikan bahan baku dalam elektronik
 Investasi emas menjadi alternatif yang bagus bagi Anda di masa depan

Uang

 Merupakan suatu benda yang dengan mudah diterima oleh masyarakat untuk
pembayaran pembelian barang, jasa dan barang berharga lainnya serta untuk
pembayaran utang. Berikut fungsi uang dalam masyarakat.
 Uang sebagai alat tukar guna mempermudah kita untuk mendapatkan suatu
barang. Dengan begitu, kita dapat menghemat waktu serta tenaga karena tinggal
menukarkan uang untuk membeli kebutuhan.
 Uang sebagai alat ukur mampu menentukan besaran nilai suatu barang. Misalnya,
harga penggaris yang akan dibeli Tedy senilai Rp3.000, menunjukkan bahwa
Tedy cukup membayar uang sejumlah Rp3.000 untuk mendapatkan penggaris.

2.6 Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas


1. Krisis Global
Kenaikan harga emas sering kali disebabkan oleh krisis yang terjadi di dunia. Hal ini
dikarenakan banyak orang yang kurang percaya pada pemerintah atau keadaan pasar
global, yang sering disebut dengan krisis komoditas. Beberapa peristiwa yang terjadi di
dunia biasanya dapat berdampak pada harga emas, karena emas dipandang sebagai
penyelamat disaat terjadinya pergolakan ekonomi atau pun politik.

2. Inflasi
Hal lain yang mempengaruhi harga emas adalah inflasi dan devaluasi mata uang.
Beberapa investor akan berfikir untuk membeli emas jika harga uang kertas mereka turun.

3. Nilai Dolar AS
Dolar Amerika Serikat masih menjadi mata uang cadangan dominan di dunia dan
menjadikan dolar AS sebagai mata uang utama dalam perdagangan internasional. Jadi,
ketika dolar menguat maka emas melemah, dan sebaliknya.

5
4. Suku Bunga
Emas memang tidak ada kaitannya dengan bunga bank, seperti obligasi atau pun
rekening tabungan. Namun, kenaikan harga emas seringkali membuat penurunan suku
bunga. Dan, ketika suku bunga meningkat, maka harga emas bisa menurun.

5. Perhiasan dan Industri


Emas bukan hanya berharga untuk investasi, emas juga sering digunakan untuk perhiasan
dan industri. Lebih dari setengah permintaan emas mengacu pada perhiasan. Umumnya
permintaan tersebut banyak berasal dari China, Amerika Serikat, India, dan beberapa
negara dengan permintaan terbanyak. Misalnya saja seperti India, emas masih menjadi
mata uang, kekayaan, dan sebuah hadiah penting.

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Emas Sebagai Media Investasi


Ada beberapa keuntungan emas sebagai media investasi yaitu :

1. Sifatnya yang Mudah dicairkan


Dalam berinvestasi menggunakan emas para pemegang investasi dapat leluasa untuk
mencairkannya ke dalam bentuk uang tunai dengan cara yang relatif mudah, waktu
yang singkat, dan lebih fleksibel daripada jenis investasi lainnya.

2. Bebas Pajak
Keuntungan yang didapat dari investasi emas lainnya adalah terbebas dari pajak. Pada
umumnya para pemegang investasi mendapatkan keuntungan dan juga mendapatkan
pajak ataupun keuntungan yang lembar saham dari sesuatu yang dia investasikan

3. Melindungi Nilai Kekayaan


Nilai emas memiliki peningkatan dari tahun ke tahunnya, selain itu emas memiliki
harga yang selalu stabil. Maka emas sangat cocok disebut sebagai investasi yang
mampu melindungi kekayaan seseorang.

Adapun berinvestasi emas memiliki kelemahan diantaranya yaitu :

1. Risiko Kehilangan yang Cukup Tinggi


Para investor yang menjadikan emas dalam bentuk perhiasan yang sehari-hari
digunakan, resiko itu muncul dari kejadian perampokan yang mungkin terjadi
terutama bila perhiasan yang digunakan cukup banyak dan mencolok. Untuk menjaga
investasi tersebut pemegang investasi emas biasanya bersedia membayar lebih banyak

6
dana untuk menyewa safe deposit box yang merupakan fasilitas sebuah bank untuk
menyimpan berkasbarang milik nasabah.

2. Harga Fluktuatif
Emas juga terkadang mengalami penurunan harga jual meski tak jarang mengalami
kenaikan. Perubahan tersebut berpotensi mempersulit investor emas untuk dapat
menghitung nilai investasi emas yang dimiliki di masa mendatang.

3. Dampaknya sangat kecil terhadap Ekonomi Riil


Investasi emas tidak bisa memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi
secara riil. Hal itu disebabkan oleh keuntungan yang dimiliki cenderung digunakan
untuk kepentingan pribadi investor.

4. Merupakan Investasi Jangka Panjang


Investasi emas bukanlah alternatif yang cocok bagi investor yang menginginkan
keuntungan dalam waktu cepat. Fluktuasi harga emas yang cukup besar tidak bisa
menjamin investor akan mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat.

5. Harganya cenderung melambat ketika kondisi Ekonomi Stabil


Harga emas mengalami peningkatan ketika kondisi ekonomi dalam keadaan tidak
stabil. Bisa jadi dalam waktu terjadi inflasi yang menyebabkan kenaikan dan juga
penurunan harga emas.

7
BAB III
HUKUM INVESTASI EMAS DAN CARANYA DALAM PERSPEKTIF KAJIAN
HUKUM ISLAM

3.1 Kajian Tafsir Al-Qur’an Mengenai Emas

1. Ali ‘Imran(3), ayat 14


14. Dijadikanindah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang di ingini,
yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis EMAS, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia;
dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. 3:14)

2. Ali ‘Imran(3), ayat 91


91. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam
kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara
mereka EMAS sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan EMAS (yang
sebanyak itu). Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak
memperoleh penolong. (QS. 3:91)

3. Al-A’raaf(7), ayat 148


148. Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari perhiasan-
perhiasan (EMAS) mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara. Apakah mereka
tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak
dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai
sembahan) dan mereka adalah orang-orang yang zalim. (QS. 7:148)

4. At-Taubah(9), ayat 34
34. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim
yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang
batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang
menyimpan EMAS dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka
beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, (QS.
9:34)

8
5. At-Taubah(9), ayat 35
35. pada hari dipanaskan EMAS perak itu di dalam neraka Jahannam, lalu dibakarnya
dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: Inilah
harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang
(akibat dari) apa yang kamu simpan. (QS. 9:35)

6. Al-Israa'(17), ayat 93
93. Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari EMAS, atau kamu naik ke langit. Dan
kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas
kami sebuah kitab yang kami baca. Katakanlah: Mahasuci Rabbku, bukankah aku ini
hanya seorang manusia yang menjadi rasul (QS. 17:93)

3.2 Kajian Hadist Mengenai Emas


Dalam syariat Islam terdapat ayat Al-Qur’an dan hadist yang mengatur tentang investasi
emas diantaranya :

1. Surat At-Taubah : 34
“Yā ayyuhallażīna āmanū inna kaṡīram minal-aḥbāri war-ruhbāni laya`kulụna
amwālan-nāsi bil-bāṭili wa yaṣuddụna 'an sabīlillāh, wallażīna yaknizụnaż-żahaba
wal-fiḍḍata wa lā yunfiqụnahā fī sabīlillāhi fa basysyir-hum bi'ażābin alīm”

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim
Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil
dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang
menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka
beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.”

2. HR. Muslim, no: 1584

Artinya : dari Yahya bin Yahya dari Malik dari Nafi’ dari Abu Sa’id Al-Khudriy:
bahwa Rasulullah SAW bersabda : “ Janganlah kamu menjual emas dengan emas
kecuali sama kadarnya dan janganlah melebihkan sebagiaanya dengan mengurangi
sebagai yang lain. Janganlah menjual perak dengan perak kecuali sama kadarnya dan
janganlah melebihkan sebagiannya dengan mengurangi sebagian yang lain. Dan
janganlah menjual sesuatu yang berjangka dengan yang kontan.”

9
Dari hadits di atas, dijelaskan bahwa adanya bebrapa syariat islam dalam kaitannya
dengan transaksi yang menggunakan emas sebagai instrumen dalam berinvestasi.

3.3 Hukum dan Cara Investasi Emas dengan Metode Berkebun Emas

3.3.1 Hukum Investasi Emas


Pada dasarnya investasi emas dalam islam diperbolehkan, dengan catatan dikeluarkan
zakatnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu telah mencapai nasabnya 85 gram,
akad jual beli emas ditukar dengan uang secara tunai tanpa ada jeda waktu dan uang
dan emas bentuknya jelas. Sedangkan mengenai penjualan emas simpanan pada saat
harganya tinggi, maka membeli sesuatu dengan tujuan akan dijual lagi saat nilainya
tinggi, hal tersebut tidak dilarang oleh agama karena sudah tabiat manusia untuk
mencari sebuah keuntungan selama hal tersebut tidak merugikan orang lain. Sayyid
Abdurrohman bin Muhammad bin Husain bin Umar dalam kitabnya Bughyah al
Mustarsyidin menyatakan; “Diperbolehkan bagi pemilik barang mempergunakan
barangnya dengan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya”.

3.3.2 Tinjauan Cara Investasi Emas

3.3.2.1 Investasi Emas Melalui Bank Syari’ah


Investasi emas dapat pula dilakukan di beberapa Bank Syari’ah yang ada di
Indonesia, diantaranya BNI Syari’ah, BRI Syari’ah, dan Bank Syari’ah Mandiri.
Pada Mandiri Syari’ah contohnya, pada investor/nasabah dapat membeli emas
secara kredit. Syarat yang diberikan pihak bank pun tidaklah sulit. Cukup
fotocopy KTP dan NPWP. Membeli emas di Mandiri Syari’ah banyak pilihannya.
Dimulai dari pembelian emas secara kredit seberat 10 gram, 25 gram, 50 gram,
100 gram, 250 gram, dan 500 gram. Uang muka yang perlu dibayarkan
investor/nasabah dalam pembelian emas tersebut sebesar 20% dari harga emas.
Investor/nasabah dapat membayarnya dalam jangka waktu minimal 12 bulan atau
maksimal 60 bulan.

3.3.2.2 Investasi Emas Melalui Pegadaian


Pegadaian merupakan BUMN dengan status Perseroan Terbatas. Secara spesifik,
unit usaha PT Pegadaian terbagi menjadi beragam jenis. Tetapi fokus utamanya
ialah pada simpan pinjam dengan jaminan atau agunan barang yang beragam,
mulai dari elektronik, BPKB Ranmor, hingga properti. Saat ini, sebagai bagian
dari perluasan pengembangan usahanya, PT Pegadaian kembali merilis produk,
tetapi tidak dalam bentuk simpan pinjam, melainkan investasi logam mulia

10
berbasis emas. Secara garis besar, program investasi tersebut terbagi menjadi tiga,
diantaranya ialah sebagai berikut.

1. Produk Penjualan Fisik Emas Batangan Bernama Mulia


Produk ini secara langsung dimaksudkan sebagai bentuk layanan kepada
investor untuk memiliki fisik emas batangan secara langsung. Berat emas
yang tersedia terdapat pada kisaran 5 gram hingga 1 kilogram. Kemudian,
layanan tersebut tersedia dalam bentuk tunai maupun kredit. Pembelian
secara tunai dapat dilakukan dengan cara sharing modal antara beberapa
orang dalam bentuk arisan. Pada pembelian tunai, fisik emas yang legal dan
sah dengan surat atas nama pembeli dapat langsung dibawa pulang. Lain
halnya dengan pembelian kredit, fisik emas hanya dapat dibawa pulang jika
pembayaran telah melakukan pelunasan. Pembelian secara kredit dapat
dilakukan dengan membayar uang muka 15% dari harga jual yang dipatok
PT Pegadaian. Dengan membayar angsuran selama jangka waktu 3 hingga 36
bulan.
2. Menabung Mulai Rp5.000 dengan Tabungan Emas Pegadaian
Produk yang kedua sama halnya dengan produk tabungan pada umumnya.
Namun, uang yang ditabungkan akan dikonversikan dalam besaran gram.
Nilai tersendah ualah 0,01 gram atau setara dengan 5.000 rupiah. Fasilitas
tersebut sangat mudah dan memperingan masyarakat untuk bisa
mendapatkan emas sekaligus pada saat yang sama berinvestasi pada
instrument yang anti inflasi.
3. Jasa Titip-Jual dalam Konsinyasi Emas Pegadaian
Layanan penjualan emas tersebut dinilai sangat pas bagi siapa saja yang
menginginkan perputaran modal setelah pembelian emas batangan fisik
karena produk konsinyasi emas PT Pegadaian juga melayani jasa titip jual.

11
3.3.2.3 Simulasi Investasi Emas dengan Metode Berkebun Emas
Investasi berkebun emas merupakan tren baru cara berinvestasi emas yang marak
digeluti oleh para investor emas. Metode kebun emas ini sendiri pertama kali
dikenalkan oleh Rully Kustandar, seorang investoe emas. Metode yang beliau
temukan pada tahun 2007 lalu, melibatkan perbankan syari’ah dan pegadaian.
Metode Rully cukum sederhana. Setelah membeli batang emas yang pertama
investor harus menggadaikannya ke bank syari’ah atau pegadaian. Di bank
syari’ah, metode kebun emas ini menggunakan produk gadai syari’ah yang
merupakan instrument utama dari investasi tersebut.

Salah satu bank syari’ah yang banyak didatangi oleh pada investor ialah BRI
Syari’ah. Pihak BRI Syari’ah mengadakan kerjasama langsung dengan penemu
metode investasi berkebun emas. Pihak BRI Syari’ah melihat investasi berkebun
emas tersebut sebagai salah satu teknik pemasarannya guna meningkatkan produk
Gadai iB BRIS. Jadi, investasi tersebut bukanlah sebuah produk yang terdapat di
BRI Syari’ah, namun BRI Syari’ah hanya memfasilitasi Gadai iB BRIS sebagai
instrument utama dari metode investasi berkebun emas tersebut. Langkah-
langkah melakukan investasi berkebun emas ialah sebagai berikut:

a. Langkah Pertama
Investor harus membeli emas untuk investasi awal. Disarankan emas yang
digunakan untuk investasi ialaha emas batangan murni produksi unit
Logam Mulia PT Aneka Tambang yang memiliki sertifikat.
b. Langkah Kedua
Setelah memiliki sebatang emas, investor harus menggadaikannya ke bank
syari’ah atau pegadaian yang menawarkan biaya penitipan terendah dan
nilai pembiayaan tertinggi.
c. Langkah Ketiga
Investor akan menerima dana hasil gadai kurang lebih 60-80% dari nilai
emas yang digadaikan. Uang tersebut nantinya kaan menjadi modal untuk
membeli emas lagi serta mengeluarkan tambahan uang agar dapat membeli
emas seberat emas yang pertama. Begitu seterusnya untuk emas kedua atau
selanjutnya hingga investor merasa cukup. Emas terakhir jangan digadaikan
karena akan menjadi modal menebus emas-emas yang lain saat harganya
naik.

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, emas merupakan logam mulia berwarna kuning
yang dapat ditempa serta dibentuk, umumnya dibuat sebagai perhiasan seperti cincin,
gelang dan kalung. Nilai emas terhadap rupiah dan terhadap mata uang lainnya
berfluktuasi namun cenderung meningkat pada jangka waktu panjang. Kemurnian emas
diukur berdasarkan jumlah persentase emas murni yang terkandung dalam suatu logam.
Yang mana kemurnian emas dapat diukur dengan beberapa metode, diantaranya ialah
Metode Fire Assay (Cupellation); Metode Inductively Coupled Plasma (ICP); Metode X-
Ray Fluoroscence (XRF); dan Metode Pengukuran Berat Jenis.

Faktor-faktor yang dapat menentukan harga emas diantaranya ialah Krisis Global, Inflasi,
Nilai Dolar AS, Suku Bunga, serta Perhiasan dan Industri. Disamping itu kegunaan emas
bukan hanya sebagai perhiasan, namun juga dapat sebagai alat investasi. Dalam
berinvestasi emas, terdapat kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan sebelum
melakukan investasi yang diantaranya ialah sebagai berikut. Kelebihan investasi emas
ialah 1) Sifatnya yang Mudah dicairkan; 2) Bebas Pajak; 3) Melindungi Nilai Kekayaan.
Disamping itu adapula kekurangan menjadikan emas sebagai media investasi,
diantaranya ialah 1) Risiko Kehilangan yang Cukup Tinggi; 2) Harga Fluktuatif; 3)
Dampaknya sangat kecil terhadap Ekonomi Riil; 4) Merupakan Investasi Jangka Panjang;
5) Harganya cenderung melambat ketika kondisi Ekonomi Stabil.

Dalam agama islam investasi emas diperbolehkan, dengan catatan dikeluarkan zakatnya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu telah mencapai nasabnya 85 gram, akad jual
beli emas ditukar dengan uang secara tunai tanpa ada jeda waktu dan uang dan emas
bentuknya jelas. Dalam berinvestasi emas sendiri dapat dilakukan di bank-bank syari’ah
atau pegadaian.

4.2 Saran
1. Dalam melakukan investasi emas perlu dipelajari terlebih dahulu mengenai kelebihan
dan kekurangan dari emas sebagai media investasi
2. Dalam agama islam diwajibkan untuk mengeluarkan zakatnya ketika berinvestasi
emas
3. Sebaiknya dalam berinvestasi emas dilakukan pada badan-badan keuangan syari’ah

13
DAFTAR PUSTAKA

media.johanmalonda.com/pengertian-emas-untuk-bisnis/ (Diakses pada tanggal 23 Maret


2019)

2015. Cara menghitung Karat dan Tingkat Kemurnian Emas oleh Pakar Investasi
http://www.kompasiana.com/ (Diakses pada tanggal 23 Maret 2019)

Tempo.co. 2015. Ini Dia Cara Mengukur Kadar Emas yang Aman. https://gaya.tempo.co/
(Diakses pada tanggal 23 Maret 2019)

Hadijah, Siti. 2017. Kupas Tuntas Cara Investasi Emas di Pegadaian.


https://www.cermati.com/ (Diakses pada tanggal 23 Maret 2019)

https://www.syariahmadiri.co.id/consumer-banking/emas/cicil-emas/ (Diakses pada tanggal


23 Maret 2019)

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2011. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani
Press, Cet 1.

Rosalia, Rita. 2017. Ekonomi: Investasi Emas dalam Perspektif Islam.


https://www.kompasiana.com/ (Diakses pada tanggal 23 Maret 2019)

https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/pengertian-uang.html

https://www.cermati.com/artikel/tentang-emas-dan-manfaatnya-dari-berbagai-sektor

14

Anda mungkin juga menyukai