1
Abdul Halim, Analisis Investasi, (Jakarta: Salemba Empat, 2005), h. 4.
2
Dumary, Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 4.
3
Muhammad, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004), h. 24.
Salah satu jenis investasi di Indonesia yang saat ini
sedang mengalami perkembangan sangat pesat adalah investasi
emas, karena selain lebih aman juga memiliki risiko rendah.
Investasi emas merupakan sebuah bentuk investasi yang
sederhana. Karena investasi ini bisa dilakukan oleh siapa saja,
terlepas mereka dari golongan berpendidikan ataupun bukan. 4
Investasi emas baik itu berupa koin emas, emas
batangan, maupun perhiasan emas memiliki hasil yang lebih
tinggi bila dibandingkan dengan deposito. Jauh lebih stabil bila
dibandingkan dengan saham. Investasi emas merupakan salah
satu jenis alat investasi yang menarik. Investasi emas dipandang
oleh sebagian besar investor sebagai alat investasi aman dan
sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala. 5
Ketiga bentuk investasi tersebut memiliki kesamaan
karena bahannya sama-sama terbuat dari emas. Selain itu,
kesamaannya terletak pada keunggulan tiga bentuk investasi
emas, yaitu semuanya memiliki nilai nyata (tangible), senilai
benda fisiknya (intrinsic) dan nilai yang melekat/bawaan pada
benda itu (innate). Ketiga keunggulan nilai ini tidak dimiliki
oleh investasi bentuk lain seperti saham, surat berharga dan
uang kertas. 6
Default value (nilai asal) dari investasi emas tinggi –
kalau tidak ada campur tangan berbagai pihak dengan
kepentingannya sendiri-sendiri otomatis nilai emas akan
kembali ke nilai yang sesungguhnya – yang memang tinggi.
Sebaliknya default value (nilai) uang kertas, saham, surat
berharga mendekati nol, karena kalau ada kegagalan dari pihak
yang mengeluarkannya untuk menunaikan kewajibannya uang
kertas, saham dan surat berharga menjadi hanya senilai kayu
4
Rully Kusnandar, Cara Cerdas Berkebun Emas, (Jakarta: Transmedia Pustaka, 2010), h.16.
5
Joko Salim, S.Kom, SE, Jangan Investasi Emas Sebelum Baca Buku Ini, (Jakarta: Transmedia
Pustaka, 2010), h. 8.
6
Muhaimin Iqbal, Dinar The Real Money: Dinar Emas, Uang & Investasiku, (Jakarta: Gema
Insani, 2009), h.97.
bakar. 7
Namun, semakin berkembangnya zaman, maka
investasi emas ini pun mengalami perkembangan, yakni adanya
metode investasi berkebun emas. Metode kebun emas ini
pertama kali dikenalkan oleh Rully Kustandar, seorang investor
emas. Ia adalah mantan manajer teknologi informasi pada salah
satu perusahaan. Ia menyebut jurusnya sebagai ”Berkebun
emas”. Metode yang dia temukan pada tahun 2007 lalu itu
melibatkan perbankan syariah dan pegadaian. Metode Rully
cukup sederhana. Setelah membeli batang emas yang pertama
investor harus menggadaikan emas itu ke bank syariah atau
pegadaian. Di bank syariah metode kebun emas ini
memanfaatkan produk gadai syariah, yang merupakan
instrumen utama dari investasi ini.
Selain menggunakan metode gadai, investasi emas juga
dapat dilakukan dengan cara membeli emas secara tunai dan
kredit. Sistem gadai emas ini banyak diminati oleh masyarakat,
karena persyaratan mudah dan proses yang cepat. Nasabah
datang ke bank dengan membawa emas yang akan digadaikan,
kemudian emas akan melalui proses penaksiran oleh juru taksir.
Setelah dilakukan penaksiran harga emas, maka pembiayaan
dari nilai taksir logam mulia (emas) yang dibutuhkan oleh
nasabah tersebut akan cair dipotong biaya gadai emas syariah.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, topik ini menjadi
sangat menarik untuk dibahas. Sehingga diperlukan penelitian
yang lebih mendalam mengenai masalah ini. Dengan demikian,
peneliti ingin membahasnya lebih lanjut didalam bentuk skripsi
dengan judul: “Investasi Emas Dengan Teknik Berkebun
Emas Di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Metro
Madani”.
7
Ibid, h.97.
Permasalahan : Bagaimana praktek investasi emas dengan teknik berkebun
emas di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Metro
Madani?
Identifikasi Masalah : Bagaimana prosedur, pelaksanaan, syarat, dan ketentuan Rahn
Emas (Gadai Emas Syariah) di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) Metro Madani?
Rencana Bahasan : a. Gambaran umum Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) Metro Madani
b. Pembahasan
1) Investasi emas di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) Metro Madani dengan memanfaatkan produk
Rahn Emas (Gadai Emas Syariah).
2) Ilustrasi investasi emas dengan teknik berkebun emas.
3) Resiko investasi emas.
Referensi : Muhaimin Iqbal, Dinar The Real Money: Dinar Emas, Uang &
Investasiku, Jakarta: Gema Insani, 2009.
Dumary, Perekonomian Indonesia, Jakarta: Erlangga, 1996.
Muhammad, Etika Bisnis Islam, Yogyakarta: UPP AMP
YKPN, 2004
Rully Kusnandar, Cara Cerdas Berkebun Emas, Jakarta:
Transmedia Pustaka, 2010.
Joko Salim, S.Kom, SE, Jangan Investasi Emas Sebelum Baca
Buku Ini, Jakarta: Transmedia Pustaka, 2010.
Abdul Halim, Analisis Investasi, Jakarta: Salemba Empat,
2005.