Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)


METRO LAMPUNG
Jl. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15A Iringmulyo Kota Metro Lampung
34111

FORMULIR PENGAJUAN JUDUL

Kepada Yth, Bapak/Ibu Ketua Ketua Jurusan Ekonomi Syariah


Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : LAYINATUL MAFTUKHAH
NPM : 1288204
Jurusan : Ekonomi Syariah

Mengajukan Judul Skripsi/TA dalam bidang :


Judul I : Prospek Gadai (Rahn) Emas Di Perbankan Syariah (Studi
Kasus Di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Metro
Madani)
Latar Belakang Masalah : Emas dalam sejarah perkembangan sistem ekonomi
dunia, sudah dikenal sejak 40 ribu tahun sebelum masehi. Emas
acapkali diidentikan dengan sesuatu yang nomor satu,
prestisius, dan elegan. Hal ini dikarenakan emas adalah Logam
Mulia. Disebut logam mulia karena dalam keadaan murni
dalam udara biasa emas tidak dapat teroksidasi atau dengan
kata lain akan tahan karat. Emas banyak digunakan sebagai
standard keuangan di banyak negara dan juga sebagai
perhiasan, cadangan devisa dan sampai saat ini emas
merupakan alat pembayaran yang paling utama di dunia. Emas
juga mempunyai manfaat emosional untuk dinikmati
keindahannya.
Nilai keindahannya berpadu dengan harganya yang
menarik sehingga emas menjadi sarana untuk mengekspresikan
diri, dan emas telah menjadi simbol status di berbagai sub
kultur masyarakat Indonesia. Dengan melihat kebutuhan
masyarakat Indonesia dan ketertarikannya terhadap nilai emas
yang fluktuatif, selain hanya digunakan untuk menghiasi
penampilan agar terlihat sempurna termasuk kaum hawa,
ternyata emas juga bisa digunakan sebagai investasi.
Gadai Emas bisa digunakan sebagai investasi karena
sifat harga emas dalam jangka panjang yang mengimbangi nilai
inflasi, maka kegiatan menyimpan emas, atau menggadaikan
emas untuk ditebus dan dijual pada saat nilai emas lebih tinggi
dapat kita golongkan sebagai kegiatan investasi. Kegiatan yang
lebih progresif lagi adalah konsep berkebun emas, yang secara
umum diartikan sebagai kegiatan gadai ulang emas sebagai asas
tuas (leverage), sehingga relasi keuntungan simpanan kita
terhadap kenaikan harga emas meningkat dari 1:1 menjadi lebih
dari 1:5.
Permintaan terhadap produk suatu perbankan sangat
ditentukan oleh kebutuhan masyarakat terhadap keinginan
ataupun permintaan nasabah. Peluang suatu perbankan akan
lancar karena adanya permintaan dari masyarakat terhadap
produk yang mereka keluarkan. Di Indonesia, ekonomi islam
diakui eksistensinya ketika krisis moneter memukul rata setiap
kehidupan bangsa. Hal ini yang kemudian menjadi keterkaitan
banyak orang untuk beralih kepada system ekonomi yang
berazazkan halalan thayyiban dan bersumber pada Al-Qur’an
dan sunnah Rasul. Hal ini ditandai dengan mulai berdirinya
lembaga-lembaga keuangan yang dalam oprasionalnya
berdasarkan prinsip syariah islam. Salah satunya adalah
lembaga keuangan perbankan syariah yang mulai eksis sejak
berlakunya UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan dan
peraturan pemerintah No. 72 Tahun 1992.
Permasalahan : a. Bagaimana praktek pelaksanaan gadai emas (rahn) di Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Metro Madani?
b. Apa kekuatan, kelemahan peluang serta ancaman gadai
emas di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Metro
Madani?
c. Bagaimana tingkat perkembangan gadai emas di Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Metro Madani?
Identifikasi Masalah : a. Pelaksanaan gadai emas (rahn) di Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) Metro Madani Analisis terhadap strategi
pemasaran tabungan haji di BRI Syariah Kantor Cabang
Pembantu Natar.
b. Kekuatan, kelemahan peluang serta ancaman gadai emas di
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Metro Madani
Rencana Bahasan : a. Gambaran umum Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) Metro Madani
b. Pembahasan
1) Pelaksanaan Gadai Emas di Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) Metro Madani.
2) Mekanisme dan Operasional Gadai Emas di Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Metro Madani.
3) Prospek Gadai Emas Di Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) Metro Madani.
4) Analisis Perkembangan Produk Gadai Emas di Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Metro Madani.
Referensi : Muhammad Syafi’I Antonio, “Bank Syariah dari teori ke
praktek”, tazkia cendikia, 2001.
Nasrun Haroen, FIQH MUAMALAH, Jakarta : Gaya Media
Pratama, 2007.
Judul I : Investasi Emas Dengan Teknik Berkebun Emas Di Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Metro Madani
Latar Belakang Masalah : Dunia investasi di Indonesia saat ini bukanlah
merupakan satu dunia yang asing. Banyak masyarakat yang
telah mengenal dunia ini dan bahkan telah mulai terjun ke
dalamnya. Sebagian masyarakat sudah mulai sadar bahwa dana
lebih yang mereka miliki dan tidak terpakai bisa saja
mengalami penambahan nilai melalui aktivitas investasi
dibandingkan dengan menyimpannya secara pribadi di dalam
rumah. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan
sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh
keuntungan di masa mendatang. 1
Di dalam Islam investasi merupakan bentuk aktif dari
ekonomi syariah. Sebab setiap harta ada zakatnya, jika harta
tersebut didiamkan maka lambat laun akan termakan oleh
zakatnya. Salah satu hikmah zakat adalah mendorong untuk
setiap muslim menginvestasikan hartanya. Harta yang
diinvestasikan tidak akan termakan oleh zakat, kecuali
keuntungannya saja. Di dalam investasi mengenal harga. Harga
adalah nilai jual atau beli dari sesuatu yang diperdagangkan.
Selisih harga beli terhadap harga jual disebut profit margin.
Harga terbentuk setelah terjadinya mekanisme pasar. 2
Menurut Islam harta pada hakekatnya adalah milik
Allah SWT. Namun karena Allah SWT telah menyerahkan
kekuasaan-Nya tersebut kepada manusia, maka perolehan
seseorang terhadap harta itu sama dengan kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang untuk memanfaatkan serta
mengembangkan harta, maka esensinya dia memiliki harta
tersebut hanya untuk dimanfaatkan. Dengan demikian,
mengelola harta di dalam pandangan Islam sama dengan
mengelola dan memanfaatkan zat benda. 3

1
Abdul Halim, Analisis Investasi, (Jakarta: Salemba Empat, 2005), h. 4.
2
Dumary, Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 4.
3
Muhammad, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004), h. 24.
Salah satu jenis investasi di Indonesia yang saat ini
sedang mengalami perkembangan sangat pesat adalah investasi
emas, karena selain lebih aman juga memiliki risiko rendah.
Investasi emas merupakan sebuah bentuk investasi yang
sederhana. Karena investasi ini bisa dilakukan oleh siapa saja,
terlepas mereka dari golongan berpendidikan ataupun bukan. 4
Investasi emas baik itu berupa koin emas, emas
batangan, maupun perhiasan emas memiliki hasil yang lebih
tinggi bila dibandingkan dengan deposito. Jauh lebih stabil bila
dibandingkan dengan saham. Investasi emas merupakan salah
satu jenis alat investasi yang menarik. Investasi emas dipandang
oleh sebagian besar investor sebagai alat investasi aman dan
sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala. 5
Ketiga bentuk investasi tersebut memiliki kesamaan
karena bahannya sama-sama terbuat dari emas. Selain itu,
kesamaannya terletak pada keunggulan tiga bentuk investasi
emas, yaitu semuanya memiliki nilai nyata (tangible), senilai
benda fisiknya (intrinsic) dan nilai yang melekat/bawaan pada
benda itu (innate). Ketiga keunggulan nilai ini tidak dimiliki
oleh investasi bentuk lain seperti saham, surat berharga dan
uang kertas. 6
Default value (nilai asal) dari investasi emas tinggi –
kalau tidak ada campur tangan berbagai pihak dengan
kepentingannya sendiri-sendiri otomatis nilai emas akan
kembali ke nilai yang sesungguhnya – yang memang tinggi.
Sebaliknya default value (nilai) uang kertas, saham, surat
berharga mendekati nol, karena kalau ada kegagalan dari pihak
yang mengeluarkannya untuk menunaikan kewajibannya uang
kertas, saham dan surat berharga menjadi hanya senilai kayu

4
Rully Kusnandar, Cara Cerdas Berkebun Emas, (Jakarta: Transmedia Pustaka, 2010), h.16.
5
Joko Salim, S.Kom, SE, Jangan Investasi Emas Sebelum Baca Buku Ini, (Jakarta: Transmedia
Pustaka, 2010), h. 8.
6
Muhaimin Iqbal, Dinar The Real Money: Dinar Emas, Uang & Investasiku, (Jakarta: Gema
Insani, 2009), h.97.
bakar. 7
Namun, semakin berkembangnya zaman, maka
investasi emas ini pun mengalami perkembangan, yakni adanya
metode investasi berkebun emas. Metode kebun emas ini
pertama kali dikenalkan oleh Rully Kustandar, seorang investor
emas. Ia adalah mantan manajer teknologi informasi pada salah
satu perusahaan. Ia menyebut jurusnya sebagai ”Berkebun
emas”. Metode yang dia temukan pada tahun 2007 lalu itu
melibatkan perbankan syariah dan pegadaian. Metode Rully
cukup sederhana. Setelah membeli batang emas yang pertama
investor harus menggadaikan emas itu ke bank syariah atau
pegadaian. Di bank syariah metode kebun emas ini
memanfaatkan produk gadai syariah, yang merupakan
instrumen utama dari investasi ini.
Selain menggunakan metode gadai, investasi emas juga
dapat dilakukan dengan cara membeli emas secara tunai dan
kredit. Sistem gadai emas ini banyak diminati oleh masyarakat,
karena persyaratan mudah dan proses yang cepat. Nasabah
datang ke bank dengan membawa emas yang akan digadaikan,
kemudian emas akan melalui proses penaksiran oleh juru taksir.
Setelah dilakukan penaksiran harga emas, maka pembiayaan
dari nilai taksir logam mulia (emas) yang dibutuhkan oleh
nasabah tersebut akan cair dipotong biaya gadai emas syariah.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, topik ini menjadi
sangat menarik untuk dibahas. Sehingga diperlukan penelitian
yang lebih mendalam mengenai masalah ini. Dengan demikian,
peneliti ingin membahasnya lebih lanjut didalam bentuk skripsi
dengan judul: “Investasi Emas Dengan Teknik Berkebun
Emas Di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Metro
Madani”.

7
Ibid, h.97.
Permasalahan : Bagaimana praktek investasi emas dengan teknik berkebun
emas di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Metro
Madani?
Identifikasi Masalah : Bagaimana prosedur, pelaksanaan, syarat, dan ketentuan Rahn
Emas (Gadai Emas Syariah) di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) Metro Madani?
Rencana Bahasan : a. Gambaran umum Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) Metro Madani
b. Pembahasan
1) Investasi emas di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) Metro Madani dengan memanfaatkan produk
Rahn Emas (Gadai Emas Syariah).
2) Ilustrasi investasi emas dengan teknik berkebun emas.
3) Resiko investasi emas.
Referensi : Muhaimin Iqbal, Dinar The Real Money: Dinar Emas, Uang &
Investasiku, Jakarta: Gema Insani, 2009.
Dumary, Perekonomian Indonesia, Jakarta: Erlangga, 1996.
Muhammad, Etika Bisnis Islam, Yogyakarta: UPP AMP
YKPN, 2004
Rully Kusnandar, Cara Cerdas Berkebun Emas, Jakarta:
Transmedia Pustaka, 2010.
Joko Salim, S.Kom, SE, Jangan Investasi Emas Sebelum Baca
Buku Ini, Jakarta: Transmedia Pustaka, 2010.
Abdul Halim, Analisis Investasi, Jakarta: Salemba Empat,
2005.

Metro, Mei 2018


Pembimbing Akademik (PA) Ketua Jurusan Ekonomi Syariah

Hj. Siti Zulaikha, S.Ag., M.H. Rina Elmaza, M.Si.


NIP. NIP. 19840123 200912 2 005

Anda mungkin juga menyukai