Anda di halaman 1dari 5

Sistem Standar Moneter

Diposkan oleh irmawan hadi saputra di 11:59 PM

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook


Categories :
ekonomi . Sistem Standar Moneter

Suatu negara harus mempunyai dasar dalam mencetak uang. Nah, dasar itulah yang disebut sebagai
standar moneter. Untuk lebih lanjutnya, kamu dapat menyimak pembahasan berikut ini.

1. Pengertian Standar Moneter


Standar moneter adalah sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai uang, termasuk di dalamnya
peraturan tentang ciri-ciri/sifat-sifat dari uang, pengaturan tentang jumlah uang yang beredar (baik logam
maupun kertas), ekspor-impor logam mulia serta fasilitas bank dalam hubungannya dengan demand
deposit (simpanan yang setiap saat dapat diambil).

Wawasan Ekonomi
Satuan perbandingan untuk mengukur berat ialah kg, sedangkan untuk membandingkan nilai tukar
barang-barang, kita pergunakan suatu satuan nilai, yang disebut satuan uang. Di Indonesia satuan uang
tersebut bernama rupiah.

Standar uang dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.

a. Standar kertas, adalah sistem keuangan di mana uang kertas berlaku sebagai alat tukar/alat
pembayaran yang sah dan tak terbatas, akan tetapi tidak ditukarkan dengan emas dan perak pada bank
sirkulasi.

b. Standar logam (metalisme) yang dibedakan menjadi dua, yaitu monometalisme dan bimetalisme.

1) Monometalisme (standar tunggal) merupakan sistem standar moneter yang menggunakan standar
uangnya berupa satu buah logam mulia, bisa emas maupun perak.
2) Bimetalisme merupakan sistem standar moneter yang didasarkan pada dua logam. Sistem ini
digolongkan dalam standar kembar, standar paralel, dan standar pincang.

a) Standar kembar, yaitu standar uang yang menggunakan dua logam mulia (emas dan perak) secara
bersama-sama sebagai standar uangnya. Dalam standar ini akan berlaku dua macam perbandingan
emas dan perak, yaitu:

 perbandingan menurut pemerintah dalam bentuk uang, dan


 perbandingan menurut pasar dalam bentuk batangan emas.

b) Standar paralel, yaitu standar uang yang menggunakan dua logam mulia (emas dan perak) secara
bersama-sama sebagai standar uangnya, tetapi perbandingan yang berlaku hanya satu macam yaitu
menurut pasar saja.

c) Standar pincang, yaitu standar uang yang menggunakan emas sebagai standar uang dan perak
sebagai alat bayarnya.

Jika suatu negara menggunakan standar kembar atau bimetalisme, maka dalam negara tersebut akan
berlaku Hukum Gresham, yang berbunyi “Bad money always drives out good money from circulation”
artinya uang yang nilai bahannya lebih rendah akan mendesak uang yang nilai bahannya lebih tinggi dari
peredaran.

Syarat berlakunya Hukum Gresham adalah sebagai berikut.

 Negara menggunakan standar kembar.


 Bank Sentral memperjualbelikan logam mulia, baik berupa emas maupun perak.
 Masyarakat diberikan kebebasan untuk menempa ataupun melebur uang emas maupun perak.
 Perbandingan emas dan perak menurut pemerintah dan pasar berbeda.
2. Macam-Macam Standar Moneter
Standar moneter pada hakikatnya dikategorikan menjadi dua golongan, yaitu standar barang dan standar
kepercayaan.

a. Standar barang (commodity standard)


Standar barang adalah sistem moneter di mana nilai uang dijamin sama dengan berat tertentu barang
(emas atau perak). Setiap nilai uang yang beredar dijamin dengan barang tertentu yang ditetapkan oleh
pemerintah.

Standar barang ini diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:


1) standar emas (the gold standard),
2) standar perak (the silver standard),
3) standar kembar (emas dan perak).

b. Standar kepercayaan (faith standard) atau standar kertas


Untuk lebih jelasnya, berikut ini dapat kamu simak penjelasan masing-masing sistem moneter beserta
kebaikan dan keburukannya.

1. Standar Emas
Standar emas diartikan sebagai suatu sistem moneter di mana suatu negara bebas memperjualbelikan
emas dengan harga yang pasti. Di samping itu, negaranya juga mengizinkan seseorang untuk
mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas. Kebaikan standar emas di antaranya sebagai berikut.

 Acceptability, artinya masyarakat menerima emas dan uang yang didasarkan atas emas karena
kegunaan dari logam ini.
 A chek on inflation and deflation, artinya dapat mencegah timbulnya inflasi (kenaikan harga
secara terus-menerus) dan deflasi (penurunan harga secara terus-menerus).
 Automatic limitation on medium of exchange, artinya persyaratan minimum cadangan emas untuk
uang kertas yang diciptakan dan deposito bank dapat menekan secara otomatis pada kelebihan
pencetakan uang kertas dan kredit bank.
 Basic of international money system, artinya diterimanya uang kartal secara umum yang
didasarkan pada emas dan karena nilainya yang stabil sehingga uang dipakai sebagai nilai
standar internasional serta sebagai alat penukar.
 Stimulus to international investment and trade, artinya standar emas dapat menggairahkan
perdagangan internasional dan investasi.
 Uniform international price system, artinya dapat membentuk harga internasional dari kegiatan
ekspor dan impor emas di pasar bebas dan secara otomatis dapat membuat penyesuaian pada
harga-harga internasional.

Keburukan standar emas dapat diuraikan sebagai berikut.

 Kepercayaan terhadap uang timbul hanya bila kepercayaan itu diperlukan, karena selama resesi
kepercayaan terhadap uang hancur, sehingga permintaan masyarakat terhadap emas untuk
uang dan deposito bank menghabiskan cadangan logam yang dimiliki pemerintah dan memaksa
untuk meninggalkan standar emas ini.
 Jika standar emas ditinggalkan, berarti tidak ada lagi pembatasan secara otomatis pada
penawaran uang dan deposito.
 Standar emas tidak otomatis seperti yang kita tuntut atau kita percayai, dan harapan
penyesuaian harga internasional tidak akan terjadi.
 Pengumpulan cadangan emas tanpa memandang perkembangan dunia usaha yang
bersangkutan akan menimbulkan spekulasi dan berakibat nilai uang jatuh.
 Selama kadar emas tetap pada setiap satu-satuan moneternya akan menjamin stabilitas
pertukaran dan perdagangan luar negeri, tetapi tidak menjamin keseimbangan harga di dalam
negeri.

2. Standar Perak
Standar perak adalah suatu sistem standar moneter di mana suatu bangsa bebas memperjualbelikan
perak dengan harga yang pasti dan mengizinkan seseorang untuk mengimpor dan mengekspor perak
tanpa batas. Standar perak mempunyai kebaikan dan keburukan yang sama dengan standar emas.

3. Standar Kembar
Standar kembar artinya suatu negara menggunakan dua logam sebagai logam standar, misalnya emas
dan perak dengan perbandingan tertentu di antara kedua macam standar tersebut. 

Kebaikan standar kembar di antaranya sebagai berikut.

 Kurang memadainya penyediaan emas sebagai uang dan kredit, mendorong dipakainya standar
logam kembar.
 Dapat menciptakan kestabilan nilai uang daripada standar tunggal yang didasarkan atas emas.
 Nilai dari cadangan emas juga akan lebih stabil karena produksi emas dan perak berubah-ubah
dalam arah yang berlainan.

Sedangkan keburukan standar kembar yaitu berlakunya Hukum Gresham. Sebagai jawaban untuk
mengatasi agar tidak terjadi kenyataan yang dikemukakan oleh Gresham dinamai dengan istilah Hukum
Newton.

Wawasan Ekonomi
Hukum Newton, kira-kira dapat diilustrasikan sebagai berikut. “Apabila dua negara berada dalam standar
kembar, maka bila nilai logam emas di negara A turun, maka permintaan negara B terhadap emas
kepada negara A naik. Ini berarti, logam emas di negara A akan mengalir ke negara B, sebaliknya
sebagai gantinya logam perak akan mengalir dari negara B ke negara A. Jika di negara A jumlah logam
perak sudah demikian banyaknya, akan mengakibatkan turunnya nilai logam perak. Dengan demikian,
baik di negara A maupun negara B nilai logam perak dan nilai emas akan kembali seperti semula.

d. Standar Kepercayaan/Standar Kertas


Standar kepercayaan merupakan sistem moneter di mana nilai uang tidak dijamin dengan seberat
tertentu barang, tetapi kepercayaan masyarakat dapat menerima uang sebagai alat pembayaran yang
sah.

Kebaikan standar kepercayaan di antaranya sebagai berikut.

 Terlepasnya dari cadangan logam untuk penciptaan uang dan kredit mengakibatkan perluasan
uang dan kredit serta memenuhi persyaratan perdagangan.
 Akibat yang bersifat inflasi dan deflasi dari standar emas otomatis dapat dihindari.
 Lebih murah untuk mencetak uang kertas daripada uang logam.

Adapun keburukan standar kepercayaan antara lain sebagai berikut.

 Tidak dikaitkannya dengan cadangan logam mengakibatkan pencetakan uang kertas dan kredit
bank yang berlebihan.
 Pencetakan uang adalah suatu hal yang mudah tetapi akan berakibat inflasi yang hebat
(hyperinflation).
 Dapat mengakibatkan fluktuasi harga atau nilai tukar valuta asing sehingga dapat
menghancurkan keuangan internasional, perdagangan, dan investasi.

Sumber: http://www.plengdut.com/2013/02/sistem-standar-moneter.html

Anda mungkin juga menyukai