Anda di halaman 1dari 6

Standar Mata Uang

Adalah benda yang ditetapkan sebagai objek pembading atau nilai dalam jumlah tertentu dan
dalam waktu tertentu sebagai alat satuan hitung. Hubungan uang dengan benda tertentu
misalnya Inggris mencetak mata uangnya dengan jaminan 0.25 Gram emas, Amerika mencetak
uangnya setiap 1 Dolar dijamin0,05 gram emas. Standar uang yang digunakan dapat berupa
Logam dan Kertas.
1. Standar Logam.
a. Standar Tunggal,
Sistem ini mengunakan satu jenis logam menjadi mata uang, logam yang digunakan berupa
emas atau perak namun yang umum digunakan adalah logam Emas sehingga standar ini
sering juga disebut standar Emas.
Pada system ada disebut Standar emas penuh, dimana uang yang beredar terbuat dari emas
dan masyarakat bebas melebur uang emas menjadi komoditi atau perhiasan, disebut
Standar Inti Emas Namun ada juga kertas dijadikan sebagai uang tapi dijamin oleh emas
seberat tertentu.disebut juga standar wesel emas

b. Standar Kembar,
Pada system ini ada 2 jenis mata uang yang beredar yaitu Emas dan Perak . Jika
perbandingannya tidak ditentukannamun diserahkan ke pasar maka disebut Standar Emas
Pararel. Jika perbandingannya ditetapkan oleh UU maka kemungkinan akan berlaku hukum
Gresham ( The bad money always drives out good money )
c. Standar Pincang.
Pemerintah menetapkan uang emas sebagai sebagai mata uang standar tetapi uang perak
juga beredar dalam jumlah tidak terbatas, namun masyarakat tidak bebas mencetaknya

Standar Logam saat ini umunya tidak berlaku lagi

2. Standar Kertas,
Apabila dalam suatu negara beredar uang kertas dalam jumlah tidak terbatas dan uang itu tidak
dijamin atau tidak bisa ditukarkan dengan emas , maka negara tersebut mengunakan standar
Kertas. Sistem inilah yang umumnya berlaku di negara negara pada umumnya.
Sistem Moneter

Standar Perbandingan nilai tukar mata uang suatu negara dengan negara lain yang pernah berlaku
ada 4 system Standar Kurs yaitu:

1. Standar Emas.
Perbandingan nilai mata uang satu negara dengan negara lainya ditentukan oleh kandungan
berat emas yang ada pada mata uang tersebut.kemurnian emas dijamin oleh Lembaga yang
berwenang. Misalnya Inggris membuat koin 1 Poundsterling = 1/4 gram emas, Amerika Serikat
membuat koin emas 1 Dolar = 1/20 gram emas. Maka perbandingan kedua mata uang 1
Poundsterling = 5 Dolar.
Sistem ini mempunyai keunggulan perdagangan dunia stabil dan kurs mata uang stabil. Namun
Sistem ini tidak berlaku lagi karena ketidak mampuan system ini merespon cepatnya
perkembangan perekonomian dunia.
2. Sistem Kurs Tetap dan Terkendali.
Kegagalan Standar emas mendorong para banker dan Menteri keuangan dari bergagai negara
bertemu dan membahas untuk membentu system yang baru. Pertemuan di Bretton Woods
menghasilakan Bretton Woods System yang menetapkan Emas dan Dolar Amerika Serikat
diumumkan sebagai Standar Moneter Bersama. Bretton Woods system menetapkan rasio nilai
standar mata uang , yaitu 35 Dolar Amerika = 1 ons emas, niali mata uang negara lain ditetapkan
terhadap dolar Amerika.
Sistem ini berakhir tahun 1971 karena Amerika tidak bersedia lagi menjadi standar mata uang
dunia hal ini karena cadangan emas Amerika bisa jadi kehabisan untuk menjaga kesetabilan nilai
tukar atau kurs dengan menjaga $35 per ons emas.
3. Sistem Kurs Mengambang Bebas.
Sistem ini meyerahkan sepenuhnya kurs mata uang masing masing negara pada mekanisme pasar
( Permintaan dan Penawaran Uang ) tanpa campur tangan pemerintah.
Sistem ini mempunyai 2 keunguulan :
a. Kurs Mata Uang suatu negara mencerminkan kondisi perekonomiannya
b. Cadangan Devisa negara tidak perlu digunakan untuk menjaga kurs
Kelemahan
Nilai uang negara yang mengalami krisis akan terus jatuh sampai ada perbaikan ekonomi hal ini
akam memperburuk perekonomian negara yang bersangkutan karena dapat menyebabkan inflasi
yang memperparah perekonomiannya.
4. Sistem Kurs Mengambang Terkendali

Kelemahan Sistem Kurs Mengambang bebas mendorong beberapa Pemerintah negara memberlakukan
Sistem Kurs Mengambang Terkendali dimana Nilai kurs mata uang diserahkan ke pasar samapai batas
tertentu dan jika sudah melampaui batas yang ditetapkan Pemerintah melakukan intervensi melalui
Bank Sentralnya. Indonesia menganut Sistem ini.
Keunggulan system ini pemerintah dapat melakukan intervensi agar mata uangnya tidak merosot terus
dan dapat menahan laju inflasi dalam negerinya.
Kelemahan, cadangan devisa dapat habis untuk menjaga stabilitas kurs mata uang.

Anda mungkin juga menyukai