Sistem Moneter
Kurs atau nilai tukar merupakan sebuah kunci bagi suatu negara untuk bertransaksi dengan dunia
luar. Sistem pembayaran yang dilakukan baik di dalam negeri maupun luar negeri mau tidak mau
harus terikat dengan nilai tukar atau kurs. Sistem nilai tukar sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu
Sistem Standar Emas (Gold Standart System) atau Sistem Kurs Tetap (Fixed Rate System)
Pada dasarnya, dalam sistem standar emas pemerintah (Bank Sentral) berkewajiban untuk selalu
bersedia memperjualbelikan emas kepada siapapun yang menginginkannya dengan harga
tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Sistem standar emas (Gold Standard) mulai
digunakan di Inggris tahun 1870, di mana masing-masing mata uang memiliki kandungan emas
tertentu. Sebagai contoh Ratu Victoria daari Inggris memilih membuat koin dengan ukuran ¼ ons
emas sebagai uang poundsterling dan presiden McKinley memilih 1/20 ons emas sebagai uang
dolar. Oleh sebab itu, poundsterling Inggris lima kali lebih berat daripada dollar sehingga £1
adalah $5.
Kerugian :
- Dapat menyebabkan negara yang tidak mengalami resesi menjadi rentan terhadap resesi
Sebuah sistem devisa/kurs mata uang dapat disebut sebagai sistem standar emas, apabila
memenuhi syarat-syarat pokok sebagai berikut :
Karena kegagalan standar emas, para bankir dan menteri keuangan dari berbagai negara
membentuk sistem yang baru yang dikenal dengan Bretton Woods System, dengan nama badan
IMF (International Monetary Fund). Tujuan IMF adalah mempertahankan tingkat kurs yang stabil
dan menghindari penurunan nilai mata uang. Emas dan dollar Amerika Serikat diumumkan
sebagai standar moneter bersama. Bretton Woods System menetapkan suatu rasio nilai standar
mata uang, yaitu $35 per ons emas. Dana IMF didirikan melalui kontribusi emas dan uang dari
negara – negara dagang utama, sesuai dengan proporsi dagangannya. Para direktur IMF dapat
meminjam dana tersebut untuk membantu negara – negara tertentu mempertahankan tingkat
bunga yang tetap ini. Bretton Woods System berfungsi baik hingga perang Vietnam.
Kerugian :
- AS menjadi kehabisan cadangan emasnya untuk menjaga kestabilan nilai tukar atau kurs
dengan menjaga nilai $35 per ons emas.
Bretton Woods System pun berakhir pada tahun 1971, karena Amerikamenolak untuk terus
menjadikan dolar sebagai penjamin kurs mata uang dengan emas.
Sistem kurs mengambang adalah suatu sistem devisa di mana kurs suatu mata uang dengan
mata uang yang lain dibiarkan untuk ditentukan secara bebas oleh tarik-menarik kekuatan
pasar. Pada sistem ini keterkaitan sistem harga antarnegara terbentuk, karena kurs bebas dapat
digunakan sebagai pedoman dalam menentukan nilai mata uang dalam negeri yang dinyatakan
dalam emas.
Keterkaitan sistem harga antarnegara tersebut bisa dilaksanakan apabila memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :
- Mata uang yang digunakan tidak convertible atau tidak dikaitkan secara langsung dengan
emas.
- Tidak ada pembatasan penggunaan valuta asing.
- Kurs valuta asing ditentukan oleh kekuatan pasar.
Keunggulan :
Kelemahan :
Penetapan kurs ini tidak sepenuhnya terjadi dari aktivitas pasar valuta. Dalam pasar ini masih
ada campur tangan pemerintah melalui alat ekonomi moneter dan fiskal yang ada. Jadi dalam
pasar valuta ini tidak murni berasal dari penawaran dan permintaan uang.
Keunggulan :
- Mampu menjaga stabilitas moneter dengan lebih baik dan neraca pembayaran suatu
negara.
- Adanya aktifitas MD/MS dalam pasar valuta berdasarkan kurs indikasi akan mampu
menstabilkan nilai tukar dengan lebih baik sesuai dengan kondisi ekonomi yang terjadi.
(gk roh maksude)
- Devisa yang diperlukan tidak sebesar pada nilai tukar tetap.
- Mampu memadukan sistem tetap dan mengambang.
Kelemahan :