Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PELATIHAN BT&CLS SMART EMERGENCY

NAMA : Ervina Oktaviana

NO.ABSEN : 18

INSTANSI : ITKES WHS Samarinda

Setelah mempelajari materi yang disampaikan pada sesi learning/online (physical


distanching), peserta Pelatihan Basic trauma and cardiac life support diharapkan mampu
menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan
pendapat yang anda pahami setelah mengikuti pembelajaran. Setelah menjawab dan
menyelesaikan tugas, peserta wajib mengunggah melalui aplikasi system website
www.smartemergency.id pada hari pertama sesuai deadline yang sudah tertera pada
system tugas peserta.
Note: (File yang diunggah berbentuk dokumen/PDF)

1. Building Learning Commitmen (BLC)


Apa yang menjadi dasar bahwasannya anda diharuskan untuk mengikuti pelatihan
BT&CLS, dan apa motivasi anda serta apa yang anda harapkan dari mengikuti
pelatihan BT&CLS bersama Smart Emergency...? Jelaskan
Jawaban : Karena untuk Nakes harus memiliki kemampuan dasar untuk memberikan
bantuan hidup seseorang yang mengalami cedera. Saya harap saya mampu menguasai
materi yang di berikan guna menambah wawasan mengenai bantuan hidup dasar
seseorang agar seorang Nakes tetap berkompeten.

2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)


Dalam pelayanan kegawatdaruratan khususnya di “Pre Hospital” sangat diperlukan
suatu sistem pelayanan Ambulance (PSC 119), dalam kondisi saat ini (Pandemic
Cov.19), hal apa saja yang perlu di perhatikan untuk Team dan Mobil Ambulance saat
beroperasi..?
Jawaban : Lokasi tenaga medis, kelengkapan isi mobil ambulance, kepamahaman
Nakes atas riwayat pasien yang dibawa.
3. Etiko Legal Keperawatan Gawat Darurat
Apa yang anda lakukan ketika menemukan kasus Kegawatdaruratan dilapangan,
apakah anda di perbolehkan menolong korban tersebut, jika iya., apa dasar hukum
yang melandasi tindakan anda tersebut...? Jelaskan
Jawaban : Iya boleh, dikarenakan sesuai Yankes kondisi Gadar PMK 47/2018 perawat
dalam keadaan darurat untuk menyelamatkan nyawa seseorang dan tidak ada dokter
di tempat kejadian maka di perbolehkan diluar kewenangannya.

4. Cardio Pulmonary Resucitation (CPR)


Ketika pasien mengalami Henti Jantung (Cardiac Arrest) pada pasien Dewasa, Anak
dan Bayi, apa yang anda lakukan untuk menolong pasien tersebut, tentunya sesuai
dengan Algoritme AHA 2015 yang telah di update pada tahun 2020 untuk pasien
dengan Suspected or Confirmed Covid-19...? Jelaskan
Jawaban : Danger : A3 ( aman diri, aman pasien dan aman lingkungan), cek respon
dengan memanggil nama korban bila tidak respon berikan rasa nyeri, dengan cara
tekan di sternum. Cek nadi karoris selama 5-10 detik dan lihat pengembangan dada,
lakukan CPR atau kompresi dada dengan 30 kompresi dan 2 ventilasi. Buka jalan
napas dengan cara memposisikan head tilt chin lift bila tidak terjadi cidera kepala,
namun bila ada cedera lakukan jaw trust. Memberi napas buatan dengan tidak kontak
langsung/moodtomood. Memposisikan mantap korban.

5. Airway And Breathing Management


Dalam kasus Airway and Breathing sering kali ditemukan ganguan atau bahkan
sumbatan jalan nafas, dalam situasi pandemik Covid-19 saat ini apa yang menjadi
poin penting ketika anda berhadapan dengan pasien suspected / confirmed Covid-19
untuk menangani pasien tersebut yang mengalami gangguan Airway and Breathing...?
Jelaskan
Jawaban : Lakukan professional kerja dengan tidak meninggalkan SOP kesehatan,
apabila ditemukan Airway dan breathing tidak lancar segara ambil tindakan
memasang alat yang sesuai namun tidak lupa memakai APD yang lengkap dam
standarisasi Covid-19 sesuai aturan kesehatan yang terbaru.

6. Syok Management
Pasien Ny. M mengalami kecelakaan umur 40 tahun, diketahui terdapat fraktur
terbuka di Femur, berat badan 60 kg, kesadaran menurun (Somnolen), HR 150
x/menit, akral dingin, CRT 4 detik, RR 35 x/menit, TD 80/50 mmHg, kehilangan
darah 2.000 cc.
Tolong jelaskan kategori Syok yang dialami oleh pasien teresebut, dan hitung berapa
jumlah cairan yang di butuhkan oleh pasien diatas berdasarkan Estimated Blood Loss
(EBL)..?
Jawaban : Syok hipovolemik adalah syok karena kondisi tubuh kehilangan cairan
yang banyak, sehingga kerja jantung lebih berat.
EBV: 70ml x BB (kg)+ 70ml x 60kg = 4200
EBl: persentase x EBV + 30% x 4200 = 1260

7. Trauma Capitis
Pada kasus Trauma Capitis atau Kepala, ada berapa tingkat kesadaran dan GCS..?
Jelaskan masing-masing poin-nya..!!
Jawaban : Pada kasus Trauma Capitis atau Kepala, terdapat 3 kegawatan berdasarkan
tingkat kesadaran dan GCS. Diantaranya yaitu: a. Kegawatan ringan (GCS 14-15):
kehilangan kesadaran tidak lebih dari 10 menit, pusing dan atau nyeri kepala, ada
muntah, ada amnesia retrogad dan tidak ditemukan kelainan neurologis. b. Kegawatan
sedang (GCS 9-13): ada kehilagan kesadaran lebih dari 10 menit, ada nyeri kepala,
muntah, kejang dan amnesia retrogad, terdapat kelumpuhan saraf anggota gerak. c.
Kegawatan berat (GCS 3-8): gejalanya serupa dengan CKS, tapi dalam tingkat yang
lebih berat. Terdapat penurunan kesadaran secara progresif serta adanya fraktur tulang
tengkorak dan jaringa otak yang lepas.

8. Trauma Thorax and Abdoment


Pasien Tn. J diketahui umur 45 thn mengalami kecelakaan dan terdapat jejas di dada
sebelah kiri, terjadi peningkatan teknan JVP sebelah kiri, dan terjadi deviasi trakea
kesebelah kanan, RR 37 x/mnt, HR 125 x/mnt, TD 160/90 MmHg, pasien pucat, akral
dingin, CRT 4 dtk, ada jejas di Abdomen akibat trauma tumpul, dari data diatas
pasien mengalami kasus trauma dengan...? Jelaskan langkah-langkah yang anda
lakukan..!!
Jawaban : Pasien tersebut mengalami tension pneumothorax. Sebagai tindakan life
saving, dapat dilakukan needle thoracocentesis. Tatalaksana pada pasien lakukan
pembebasan jalan nafas, optimalkan ventilasi, atasi syok, check GCS dan laterisasi
pupil.

~ Selamat Mengerjakan ~

Anda mungkin juga menyukai