Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PELATIHAN BT&CLS SMART EMERGENCY

NAMA : Muchamad Syaifudin

NO.ABSEN : 20

INSTANSI : UPTD Puskesmas Gondoriyo

Setelah mempelajari materi yang disampaikan pada sesi learning/online (physical


distanching), peserta Pelatihan Basic trauma and cardiac life support diharapkan mampu
menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan
pendapat yang anda pahami setelah mengikuti pembelajaran. Setelah menjawab dan
menyelesaikan tugas, peserta wajib mengunggah melalui aplikasi system website
www.smartemergency.id pada hari pertama sesuai deadline yang sudah tertera pada
system tugas peserta.
Note: (File yang diunggah berbentuk dokumen/PDF)

1. Building Learning Commitmen (BLC)


Apa yang menjadi dasar bahwasannya anda diharuskan untuk mengikuti pelatihan
BT&CLS, dan apa motivasi anda serta apa yang anda harapkan dari mengikuti
pelatihan BT&CLS bersama Smart Emergency...? Jelaskan
Jawaban :
BTCLS merupakan salah satu pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani
masalah kegawatdaruratan trauma dan gangguan kardiovaskuler.Motivasi ikut
BTCLS adalah bertujuan untuk memberikan pertolongan pada korban atau gawat
darurat guna untuk mencegah kematian atau kecacatan organ

2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)


Dalam pelayanan kegawatdaruratan khususnya di “Pre Hospital” sangat diperlukan
suatu sistem pelayanan Ambulance (PSC 119), dalam kondisi saat ini (Pandemic
Cov.19), hal apa saja yang perlu di perhatikan untuk Team dan Mobil Ambulance
saat beroperasi..?
a. Jawaban : Menggunakan APD level 3
b. Menggunakan alat yang disposibel
c. Jika menemukan pasien yang tidak sadarkan diri, lakukan A-3 ( gunakan APD
terlebih dahulu), cek respon korban, memanggil orang terdekat, pulse check and
breath check, chest compression tetapi hands only CPR karena pada masa
pandemi covid 19 tindakan bantuan pernafasan dengan mouth to mouth tidak di
anjurkan.
3. Etiko Legal Keperawatan Gawat Darurat
Apa yang anda lakukan ketika menemukan kasus Kegawatdaruratan dilapangan,
apakah anda di perbolehkan menolong korban tersebut, jika iya., apa dasar hukum
yang melandasi tindakan anda tersebut...? Jelaskan
Jawaban : iya, boleh…
Dasar hukum yang melandasi tindakan tersebut sudah tertuang didalam UU
Keperawatan UU No.38 Tahun 2014 Pasal 35, berisi tentang :
a. Ayat 1
Dalam keadaan darurat untuk memberikan pertolongan pertama, perawat
dapat melakukan tindakan medis dan pemberian obat sesuai
kompetensinya.
b. Ayat 2
Pertolongan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat 1 bertujuan untuk
menyelamatkan nyawa klien dan mencegah kecacatan lebih lanjut.
c. Ayat 3
Keadaan darurat sebagaimana dimksud pada ayat (1) merupakan keadaan
yang mengancam nyawa atau kecacatan klein.
d. YANKES KONDISI GADAR PMK 47 / 2018
Dalam keadaan darurat untuk penyelamatan nyawa seseorang atau pasien
dan tidak ada dokter di tempat kejadian, perawat dapat melakukan
pelayanan kesehatan diluar kewenangannya.

4. Cardio Pulmonary Resucitation (CPR)


Ketika pasien mengalami Henti Jantung (Cardiac Arrest) pada pasien Dewasa, Anak
dan Bayi, apa yang anda lakukan untuk menolong pasien tersebut, tentunya sesuai
dengan Algoritme AHA 2015 yang telah di update pada tahun 2020 untuk pasien
dengan Suspected or Confirmed Covid-19...? Jelaskan
Jawaban :

a. Kurangi paparan penolong COVID 19,penting bagi penolong untuk melindungi


diri sendiri dan rekan kerja dari paparan infeksi. Sebelum memasuki tempat
kejadian seluruh penolong harus mengunakan APD yang sesuai untuk
kewaspadaan infeksi airbone maupun droplet,sesuaikan dengan rekomendasi
APD setempat disesuaikan dengan data epidemiologi terbaru dan availabilitas
APD dimasing-masing alokasi.
b. Batasi jumlah personel.
c. Pertimbangkan pengunaan alat RJP mekanik pada pasien dewasa dan
dewasa muda yang memenuhi kriteria tinggi dan berat badan.
d. Komunikasikan status COVID-19 ke setiap penolong baru.

5. Airway And Breathing Management


Dalam kasus Airway and Breathing sering kali ditemukan ganguan atau bahkan
sumbatan jalan nafas, dalam situasi pandemik Covid-19 saat ini apa yang menjadi
poin penting ketika anda berhadapan dengan pasien suspected / confirmed Covid-19
untuk menangani pasien tersebut yang mengalami gangguan Airway and
Breathing...? Jelaskan
Jawaban :

a. Menggunakan APD level 3


b. Pakai alat yang bisa disposible atau yang dapat disterilkan
c. Pada ruangan yang tekanannya negatif
d. Batasi orang yang ada diruangan dalam melakukan tindakan
e. Gunakan teknik intubasi yang memaksimalkan keberhasilan intubasi dalam
satu kali percobaan.
f. Intubasi endotrakeal harus dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih
dan berpengalaman

6. Syok Management
Pasien Ny. M mengalami kecelakaan umur 40 tahun, diketahui terdapat fraktur
terbuka di Femur, berat badan 60 kg, kesadaran menurun (Somnolen), HR 150
x/menit, akral dingin, CRT 4 detik, RR 35 x/menit, TD 80/50 mmHg, kehilangan
darah 2.000 cc.
Tolong jelaskan kategori Syok yang dialami oleh pasien teresebut, dan hitung berapa
jumlah cairan yang di butuhkan oleh pasien diatas berdasarkan Estimated Blood
Loss (EBL)..?
Jawaban :
Termasuk dalam kategori syok Hipovolemik grade 3 ( 40%) Ny.M 40 thn
Ku= somnolen, akral dingin TD = 80/50 mmHg
HR = 150x/m
RR = 35 x/m
BB = 60 kg
CRT = 4 detik
Output darah = 2000 cc
EBV=65X60=3900
EBL=40X3900=1560 ML

7. Trauma Capitis
Pada kasus Trauma Capitis atau Kepala, ada berapa tingkat kesadaran dan GCS..?
Jelaskan masing-masing poin-nya..!!
Jawaban :
a. Ringan dengan GCS 14-15 (Kehilangan kesadaran tidak lebih dari 10 menit,
pusing, dan atau nyeri kepala, ada muntah, amnesia retrograde, dan tidak
ditemukan kelainan pada pemeriksaan neurologis)
b. Sedang dengan GCS 9-13 (Kehilangan kesadaran >10 menit, nyeri kepala,
muntah, kejang dan amnesia retrograde, pemeriksaan neurologis terdapat
kelumpuhan syaraf anggota gerak)
c. Berat dengan GCS 3-8 (Gejala serupa dengan CKS hanya dalam tingkat yang
lebih berat, terjadinya penurunan kesadaran secara progresif serta ada fraktur
tulang tengkorak dan jaringan otak yang terlepas)

8. Trauma Thorax and Abdoment


Pasien Tn. J diketahui umur 45 thn mengalami kecelakaan dan terdapat jejas di dada
sebelah kiri, terjadi peningkatan teknan JVP sebelah kiri, dan terjadi deviasi trakea
kesebelah kanan, RR 37 x/mnt, HR 125 x/mnt, TD 160/90 MmHg, pasien pucat, akral
dingin, CRT 4 dtk, ada jejas di Abdomen akibat trauma tumpul, dari data diatas
pasien mengalami kasus trauma dengan...? Jelaskan langkah-langkah yang anda
lakukan..!!
Jawaban : Pasien mengalami trauma Tension pneumothoraks ditandai dengan jejas
di dada sebelah kiri, terjadi distensi vena jugularis sebelah kiri, dan deviasi trakea ke
sebelah kanan tindakan yang dapat dilakukan yaitu dengan Needle
thorakosintesis,penusukan needle berukuran besar pada ICS 4/5 Axilla
anterior.Pasien juga mengalami trauma tumpul pada abdomen

~ Selamat Mengerjakan ~

Anda mungkin juga menyukai