Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PELATIHAN BT&CLS SMART EMERGENCY

NAMA : Pita Evelin, A.Md.Kep

NO.ABSEN : 12

INSTANSI : POLTEKKES PALANGKARAYA

Setelah mempelajari materi yang disampaikan pada sesi learning/online (physical


distanching), peserta Pelatihan Basic trauma and cardiac life support diharapkan mampu
menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan
pendapat yang anda pahami setelah mengikuti pembelajaran. Setelah menjawab dan
menyelesaikan tugas, peserta wajib mengunggah melalui aplikasi system website
www.smartemergency.id pada hari pertama sesuai deadline yang sudah tertera pada
system tugas peserta.
Note: (File yang diunggah berbentuk dokumen/PDF)

1. Building Learning Commitmen (BLC)


Apa yang menjadi dasar bahwasannya anda diharuskan untuk mengikuti pelatihan
BT&CLS, dan apa motivasi anda serta apa yang anda harapkan dari mengikuti
pelatihan BT&CLS bersama Smart Emergency...? Jelaskan
Jawaban :
Dasar mengikuti BT&CLS adalah untuk menambah dan mengupdate ilmu serta skill
dalam pelayanan kegawatdaruratan.
Motivasi, saya agar dapat memberikan pelayanan kegawatdaruratan secara
profesional dan kompeten. Harapan saya agar dapat memahami materi baru dan
memperbaharui skill serta mampu mengaplikasikannya di tempat kerja ataupun di
luar tempat kerja saat dibutuhkan.
2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
Dalam pelayanan kegawatdaruratan khususnya di “Pre Hospital” sangat diperlukan
suatu sistem pelayanan Ambulance (PSC 119), dalam kondisi saat ini (Pandemic
Cov.19), hal apa saja yang perlu di perhatikan untuk Team dan Mobil Ambulance
saat beroperasi..?
Jawaban :
1. Pasien menggunakan masker bila kondisi pasien memungkinkan.
2. Petugas menerapkan 5 kebersihan tangan, memakai sarung tangan medis (Handscoon),
menggunakan masker medis (bisa masker N95 bila melakukan transfer pasien yang
diperlukan tindakan medis yang menyebabkan penyebaran aerosol), menggunakan APD,
kacamata gogle, faceshield, apron dan boot, APD dibuang setelah sampai rs tujuan.
3. Ambulance diberi sekat antara kursi depan dengan brangkart pasien, harus ada O2,
tensimeter, oxymeter, untuk memantau vital sign pasien.

3. Etiko Legal Keperawatan Gawat Darurat


Apa yang anda lakukan ketika menemukan kasus Kegawatdaruratan dilapangan,
apakah anda di perbolehkan menolong korban tersebut, jika iya., apa dasar hukum
yang melandasi tindakan anda tersebut...? Jelaskan
Jawaban :
Ya, saya akan menolong siapapun yang membutuhkan pertolongan. Dan dasar
hukum yang melandasi tindakan pasal 83 (UU.36/2009) Ayat 1 “setiap orang yang
memberikan pelayanan kesehatan pada bencana harus ditujukan untuk
penyelamatan nyawa, pencegahan kecacatan lebih lanjut, dan kepentingan terbaik
bagi pasien”

4. Cardio Pulmonary Resucitation (CPR)


Ketika pasien mengalami Henti Jantung (Cardiac Arrest) pada pasien Dewasa, Anak
dan Bayi, apa yang anda lakukan untuk menolong pasien tersebut, tentunya sesuai
dengan Algoritme AHA 2015 yang telah di update pada tahun 2020 untuk pasien
dengan Suspected or Confirmed Covid-19...? Jelaskan
Jawaban :
Lakukan RJP dengan menggunakan APD lengkap.
1. Menerapkan 3 A ( Aman diri, Aman lingkungan, Aman Pasien )
2. Cek respon pasien
3. Call for help/minta bantuan
4. Cek nadi karotis/brakialis
5. Melakukan RJP siklus 30:2 untuk 1 penolong dan 15:2 untuk 2 penolong
6. Airway
7. Breathing

5. Airway And Breathing Management


Dalam kasus Airway and Breathing sering kali ditemukan ganguan atau bahkan
sumbatan jalan nafas, dalam situasi pandemik Covid-19 saat ini apa yang menjadi
poin penting ketika anda berhadapan dengan pasien suspected / confirmed Covid-19
untuk menangani pasien tersebut yang mengalami gangguan Airway and
Breathing...? Jelaskan
Jawaban :
Apabila ada pasien suspected Covid-19 mengalamai gangguan airway breathing
maka yang harus dilakukan adalah mengamankan diri, aman lingkungan, aman
pasien dan pastikan menggunakan APD.
Untuk menangani Airway, bebaskan jalan nafas tanpa alat dengan headlift, chinlift,
jaw trust, OPA, NPA, LMA. Untuk menangani Breathing bisa menggunakan BVM jika
ada, jika tidak ada dapat melakukan RJP dengan siklus 30:2 dengan 1 penolong dan
15:2 untuk 2 penolong.

6. Syok Management
Pasien Ny. M mengalami kecelakaan umur 40 tahun, diketahui terdapat fraktur
terbuka di Femur, berat badan 60 kg, kesadaran menurun (Somnolen), HR 150
x/menit, akral dingin, CRT 4 detik, RR 35 x/menit, TD 80/50 mmHg, kehilangan
darah 2.000 cc.
Tolong jelaskan kategori Syok yang dialami oleh pasien teresebut, dan hitung berapa
jumlah cairan yang di butuhkan oleh pasien diatas berdasarkan Estimated Blood
Loss (EBL)..?
Jawaban :
Kasus di atas termasuk kedalam syok hipovolemik
EBV : 65cc x 60 = 3900cc
Kelas syok level III (31-40%)
EBL : (31-40) x 3900 = 1200-1560 ML
Kebutuhan resusitasi dengan kristaloid ( 1200 - 1560 ML x 4 = 4800 - 6240 ML
Diberikan 500cc loading, lalu tunggu respon pasien.

7. Trauma Capitis
Pada kasus Trauma Capitis atau Kepala, ada berapa tingkat kesadaran dan GCS..?
Jelaskan masing-masing poin-nya..!!
Jawaban :

Pada kasus

Trauma Capitis atau Kepala terdapat 3 kegawatan berdasarkan tingkat kesadaran


dan GCS. Diantaranya yaitu:

a. Kegawatan ringan (GCS 14-15): kehilangan kesadaran tidak lebih dari 10 menit,

pusing dan atau nyeri kepala, ada muntah, ada amnesia retrogad dan tidak

ditemukan kelainan neurologis.

b. Kegawatan sedang (GCS 9-13): ada kehilagan kesadaran lebih dari 10 menit, ada

nyeri kepala, muntah, kejang dan amnesia retrogad, terdapat kelumpuhan saraf
anggota gerak.

c. Kegawatan berat (GCS 3-8): gejalanya serupa dengan CKS, tapi dalam tingkat

yang lebih berat. Terdapat penurunan kesadaran secara progresif serta adanya

fraktur tulang tengkorak dan jaringa otak yang lepas

8. Trauma Thorax and Abdoment


Pasien Tn. J diketahui umur 45 thn mengalami kecelakaan dan terdapat jejas di dada
sebelah kiri, terjadi peningkatan teknan JVP sebelah kiri, dan terjadi deviasi trakea
kesebelah kanan, RR 37 x/mnt, HR 125 x/mnt, TD 160/90 MmHg, pasien pucat, akral
dingin, CRT 4 dtk, ada jejas di Abdomen akibat trauma tumpul, dari data diatas
pasien mengalami kasus trauma dengan...? Jelaskan langkah-langkah yang anda
lakukan..!!
Jawaban :

Pasien tersebut mengalami tension pneumothorax. Sebagai tindakan life saving,

dapat dilakukan needle thoracocentesis. Tatalaksana pada pasien lakukan

pembebasan jalan nafas, optimalkan ventilasi, atasi syok, check GCS dan laterisasi

pupil.

~ Selamat Mengerjakan ~

Anda mungkin juga menyukai